3. Terungkapnya Misteri

Keesokan harinya Cansu meminta Rukmana untuk membawa Farel ke rumah sakit. Memeriksa keadaannya dan kesehatan mentalnya pasca mengalami kecelakaan kemarin.

"Kau bilang kita ada meeting penting hari ini?" tanya Farel mengingatkan Cansu.

"Bukankah aku sekarang bekerja sebagai asisten pribadimu? Jadi aku harus mengikuti kamu ke manapun, memastikan kebutuhanmu aman," Cansu menatap lekat mata Farel, memastikan keadaan pemuda tampan yang sejak kemarin mencuri perhatiannya.

"Apa kamu merasa sehat? Aku rasa lebih baik kamu ke rumah sakit dulu. Memastikan kesehatan dirimu itu jauh lebih penting. Aku bisa pergi dengan sekretaris ku nanti." Cansu sudah bersiap pergi ke kantor. Farel masih ingin protes tapi Cansu melotot melihat dirinya.

"Kau periksalah keadaan dirimu ke rumah sakit bersama Rukmana. Nanti bisa menyusulku di sana." Keputusan Cansu sudah bulat dan tidak bisa di ganggu gugat lagi.

"Benar Den Farel, bahaya kalau tidak di obati dengan benar, kita harus memastikan bahwa kamu baik-baik saja," mendengarkan penjelasan Rukmana yang masuk akal, Farel tidak bisa banyak rewel lagi.

"Baiklah. Kita ke rumah sakit dulu," Farel menatap Cansu dan memberikan senyum terbaiknya. Cansu menundukkan kepalanya.

"Kalau lama-lama dekat dia, jantungku bisa-bisa maraton terus ini," Cansu bermonolog sendiri.

"Kamu kenapa? Apa ada masalah denganku?" tanya Farel kebingungan melihat Cansu memegang dadanya sambil menggelengkan kepala. Tampak frustasi di matanya.

"Tidak apa-apa, Rukmana jangan lupa periksa semua aspek di tubuh dia. Pastikan tidak ada masalah, aku masuk dulu ke kantor. Nanti aku pergi dengan sekretarisku dan sopir perusahaan. Kamu baik-baik jaga Farel." Cansu keluar dari mobil setelah Rukmana membukakan pintu untuknya. Farel menatap gedung perkantoran yang sangat besar dan menjulang tinggi di hadapannya. Ada rasa takjub di hatinya.

"Kalian hati-hati, jangan ngebut. Utamanya adalah keselamatan." Cansu mengingatkan Rukmana sekali lagi.

"Oh ya, gunakan ini untuk membayar semua tagihan rumah sakit. Kalau membutuhkan rawat inap, pesankan kamar VIP, agar Farel merasa nyaman di sana." Cansu memberikan black card miliknya pada Rukmana.

"Baiklah, jangan kwatir kan dia. Pergilah nanti kamu terlambat." Rukmana pergi setelah melihat Cansu masuk ke gedung milik perusahaan keluarganya.

"Cansu memang majikan yang baik hati, kamu jangan heran dengan kepribadian dia," Rukmana menjelaskan pada Farel yang masih takjub dengan instruksi terkait dirinya pada Rukmana.

"Kemana orang tua Cansu? Aku lihat semalam, di mansion itu sangat sunyi." Rukmana menarik nafas pilu. Kehidupan majikannya memang penuh dengan liku dan kepedihan.

"Mereka sudah meninggal sejak Cansu masih berusia 15 tahun. Selama ini Cansu hanya hidup bersama denganku. Pamannya, adik dari papahnya selama ini yang mengurus perusahaan sampai usia Cansu 17 tahun." Rukmana menerangkan kepada Cansu pada Farel.

"Pasti dia sangat sedih. Dia wanita yang hebat. Walaupun tanpa orang tua, dia bisa tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa. Tidak banyak loh, gadis kaya dengan hati emas seperti dia." Farel memuji Cansu yang selama dia bersama dengan Cansu, tidak pernah sekalipun melihat Cansu berteriak-teriak kepada pembantu atau Rukmana.

Bukankah biasanya Putri kaya selalu bertindak sesuka hati dan tidak menghargai bawahan mereka? Farel diam dan memilih tidur sampai mereka di rumah sakit.

"Dokter, dia baru saja mengalami kecelakaan mobil yang sangat parah. Mobil dia meluncur dari tebing dan kepalanya terbentur ke batu besar. Saat saya menemukan tubuhnya, banyak luka dan darah yang sangat banyak dari tubuhnya." Rukmana menjelaskan kondisi Farel pada dokter.

"Apa yang Anda rasakan saat ini?" tanya Dokter dan memeriksa badan Farel dengan seksama.

"Aku tidak ingat masa lalumu Dokter. Setiap mencoba mengingat sesuatu, kepalaku sakit dan pusing sekali." Farel memegang kepalanya yang masih di perban.

"Nanti kita periksa semuanya, saya rasa Anda mengalami Gegar Otak dan Amnesia. Kita akan lihat hasil pemeriksaan nanti. Untuk sementara jangan lupa obatnya di minum secara teratur." dokter menyerahkan resep pada Rukmana.

"Apa tidak perlu di rawat dokter? Mungkin ada tulang patah atau apa gitu. Saya kwatir dokter." Rukmana melihat Farel yang duduk dengan tenang di kursinya.

"Tidak perlu. Luka-lukanya sudah diobati dengan benar. Kepalanya juga sudah diobati dengan benar. Kita tunggu hasil pemeriksaan nanti, baru kita ambil keputusan apakah perlu rawat inap atau tidak. Kalau yang saya perhatian, pasien dalam keadaan baik dan kuat." Dokter tersenyum pada Farel yang saat itu kebetulan melihat dirinya.

"Baiklah Dokter. Terima kasih, kami permisi." Farel dan Rukmana ke apotek dan menebus obat yang diberikan oleh Dokter.

"Betul kamu gak mau di rawat?" tanya Rukmana.

"Betul! Aku baik-baik saja. Selain tidak ingat siapa aku. Yang lainnya baik-baik saja." Rukmana merasa lega mendengar pengakuan Farel.

"Sebaiknya kamu pulang ke rumah saja ya. Istirahatlah. Badanmu membutuhkan itu." saran Rukmana tapi Farel menolak. Dia ingin berada di samping Cansu. Entah kenapa, baru berpisah sebentar hatinya sudah merasa rindu.

"Ayo kita menyusul Cansu saja. Tadi kita janji bukan?" pinta Farel dengan keras kepalanya.

"Baiklah, tapi kamu kalau merasa sesuatu yang tidak enak, istirahat ya. Jangan memaksakan diri. Kami tidak menuntut kamu untuk kerja keras." Farel mengangguk dan merasa senang dengan perhatian Rukmana kepadanya.

Saat Farel tiba di tempat meeting, mereka sudah bersiap untuk pulang. Mereka dikejutkan oleh teriakan orang yang meeting dengan Cansu saat ini. "Pak Farel?" semua melihat ke arah pria paruh baya tersebut yang langsung memeluk Farel.

"Anda siapa yah? Apa kenal dengan saya?" Farel yang kebingungan berusaha melepaskan diri dari pelukan pria tersebut.

"Tentu saja saya mengenal Anda. Lihatlah," pria itu membuka hapenya dan memperlihatkan sebuah artikel di sana.

"Farel Bramantyo seorang CEO ternama dari Bramantyo Groups menghilang selama dua hari dan saat ini belum ada kabarnya." Farel mengambil ponsel pria paruh baya itu, lalu membaca artikel tersebut.

Seketika kepalanya merasa pusing dan dia jatuh pingsan. Rukmana dan Cansu panik dan langsung membawa Farel ke rumah sakit yang tadi mereka kunjungi. Bapak paruh baya yang bernama Arifin tersebut merasa panik juga. Dia ikut serta ke rumah sakit. Cansu yang merasa penasaran juga membaca artikel yang baru saja di tunjukkan oleh Pak Arifin barusan.

"Jadi dia adalah CEO dari Bramantyo Groups?" tanya Cansu kaget.

"Dari foto yang ada di artikel itu, kemungkinan 100% benar." ucap Pak Arifin di kursi depan.

Farel di pangkuan Cansu di kursi belakang. Sampai mereka di rumah sakit, Farel masih belum sadarkan diri. Farel dibawa ke ruang IGD dan menerima perawatan di sana.

Pak Arifin berpamitan karena istrinya dari tadi menelpon dirinya. Ada keperluan mendadak.

"Terima kasih informasinya Pak, berkat Anda kami jadi tahu identitas Farel yang sebenarnya." Cansu menjabat tangan kliennya tersebut.

"Semoga Pak Farel baik-baik saja Bu. Kasihan dia. Sejak kehilangan dia, perusahaan tampaknya kacau. Adiknya yang menggantikan sementara, sepertinya tidak sehandal Pak Farel." Cansu paham dengan perkataan Pak Arifin. Setelah Pak Arifin pergi Farel juga keluar dari ruang IGD dan masuk ke ruang perawatan.

Cansu menyiapkan kamar VIP untuk Farel. Bagaimana dengan identitas Farel yang baru dia ketahui, Cansu merasa tidak bisa berlaku sembarangan pada pemuda yang kemarin di temukan oleh Rukmana itu.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Aku tambah di favorit Thor 😁

2022-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Kebersamaan
3 3. Terungkapnya Misteri
4 4. Thanks FOR Always be here with me
5 5. Masalah
6 6. Farel memilih Cansu
7 7. Aksi Farel Bramantyo
8 8. Bingung
9 9. Kabur
10 10. Farel sakit
11 11. Farel kembali ke rumahnya
12 12. Mas Farel pulang
13 13. Kembali ke hidupku
14 14. Farel Melamar
15 15. Perjanjian
16 16. Cansu di permalukan keluarga Suganda
17 17. Arini dan Reynaldi
18 18. Perjuangan Reynaldi
19 19. Arini di kurung
20 20. Arini dan Bejo tidur seranjang
21 21. Pesona Siska dan Bejo
22 22. Keusilan Farel
23 23. Sah
24 24. Serangan Farel
25 25.Bulan Madu
26 Pengumuman
27 26. Season Dua Gala Asmara Cinta Segi Enam
28 27. Daddy & Mommy Hot
29 28. Reynaldi menemui Arini
30 29. Cansu Melahirkan
31 30. Kehidupan Arini bersama Bejo
32 31. Kunjungan Reynaldi Di Tengah Malam
33 32. Bejo oh bejo
34 33. Terkuaknya Sebuah Misteri
35 34. Menyambutnya
36 35. Reynaldi kabur
37 36. Arini Menolong Reynaldi
38 37. Mengejar Reynaldi
39 38. Persidangan perceraian
40 39. Undangan Makan Malam
41 40. Kebesaran Hati Natalia
42 41. Reynaldi Goyah?
43 42. Natalia Bunuh Diri
44 43. Mencari Kebenaran Kematian Natalia
45 44. Bejokah?
46 45. Bejo di panggil oleh Polisi
47 46. Penemuan Orang Tua Natalia
48 47. Reynaldi Sadar
49 48. Permohonan maaf Reynaldi
50 49. Acara Lamaran
51 50. Kedua Orangtuanya Natalia Di Amerika
52 51. Keputusan Armando
53 52. Ditariknya Tuntutan
54 53. Armando Menemui Kedua Orang Tua Natalia
55 54. Berkunjung Ke Makam Natalia
56 55. Kembali Ke Amerika
57 56. Pernikahan
58 57. Malam Pertama
59 58. Haruskah?
60 59. Keputusan
61 60. Kembali Terpuruk
62 61.Kesakitan
63 62. Strategi!
64 63. Baiklah
65 64. Menyerah
66 65. Kecelakaan
67 66. Jenazah
68 67. Tahlilan
69 68. Ziarah
70 69. Cansu hamil?
71 70. Bertemu Arwah Reynaldi
72 71. Penjelasan sang Kakek
73 72. Keputusan Prabowo
74 73. Menikah
75 74. Malapetaka
76 75. Rumah Baru
77 76. Kemarahan Bejo
78 77. Beraninya!
79 78. Rencana
80 79. Tidak!
81 80. Lucu!
82 81. Menikah juga
83 82. Bejo Berjuang
84 83. Penyesalan
85 84. Laporan Detektif
86 85. Perjodohan
87 86. usaha penolakan perjodohan
88 87. Pupus Sudah Harapan
89 88. Ayu oh Ayu!
90 89. Aksi Cantik Amanda Dalam Balas Dendam
91 90. Lamaran herman
92 91. Pendapat Orang Tua Herman
93 92. Pusing
94 93. Pernikahan Amanda dan Suganda
95 94. Cemburu
96 95. Amanda bertemu dengan Prawira
97 96. Penjelasan
98 97. pembicaraan yang gagal
99 98. Prawira mengamuk
100 99. Pahami saja
101 100. Memaafkan?
102 101. Memaafkan???
103 102. Ending
104 Pengumuman novel baru Author
105 Promo dan pengumuman novel terbaru author
106 Pengumuman novel baru author
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Kebersamaan
3
3. Terungkapnya Misteri
4
4. Thanks FOR Always be here with me
5
5. Masalah
6
6. Farel memilih Cansu
7
7. Aksi Farel Bramantyo
8
8. Bingung
9
9. Kabur
10
10. Farel sakit
11
11. Farel kembali ke rumahnya
12
12. Mas Farel pulang
13
13. Kembali ke hidupku
14
14. Farel Melamar
15
15. Perjanjian
16
16. Cansu di permalukan keluarga Suganda
17
17. Arini dan Reynaldi
18
18. Perjuangan Reynaldi
19
19. Arini di kurung
20
20. Arini dan Bejo tidur seranjang
21
21. Pesona Siska dan Bejo
22
22. Keusilan Farel
23
23. Sah
24
24. Serangan Farel
25
25.Bulan Madu
26
Pengumuman
27
26. Season Dua Gala Asmara Cinta Segi Enam
28
27. Daddy & Mommy Hot
29
28. Reynaldi menemui Arini
30
29. Cansu Melahirkan
31
30. Kehidupan Arini bersama Bejo
32
31. Kunjungan Reynaldi Di Tengah Malam
33
32. Bejo oh bejo
34
33. Terkuaknya Sebuah Misteri
35
34. Menyambutnya
36
35. Reynaldi kabur
37
36. Arini Menolong Reynaldi
38
37. Mengejar Reynaldi
39
38. Persidangan perceraian
40
39. Undangan Makan Malam
41
40. Kebesaran Hati Natalia
42
41. Reynaldi Goyah?
43
42. Natalia Bunuh Diri
44
43. Mencari Kebenaran Kematian Natalia
45
44. Bejokah?
46
45. Bejo di panggil oleh Polisi
47
46. Penemuan Orang Tua Natalia
48
47. Reynaldi Sadar
49
48. Permohonan maaf Reynaldi
50
49. Acara Lamaran
51
50. Kedua Orangtuanya Natalia Di Amerika
52
51. Keputusan Armando
53
52. Ditariknya Tuntutan
54
53. Armando Menemui Kedua Orang Tua Natalia
55
54. Berkunjung Ke Makam Natalia
56
55. Kembali Ke Amerika
57
56. Pernikahan
58
57. Malam Pertama
59
58. Haruskah?
60
59. Keputusan
61
60. Kembali Terpuruk
62
61.Kesakitan
63
62. Strategi!
64
63. Baiklah
65
64. Menyerah
66
65. Kecelakaan
67
66. Jenazah
68
67. Tahlilan
69
68. Ziarah
70
69. Cansu hamil?
71
70. Bertemu Arwah Reynaldi
72
71. Penjelasan sang Kakek
73
72. Keputusan Prabowo
74
73. Menikah
75
74. Malapetaka
76
75. Rumah Baru
77
76. Kemarahan Bejo
78
77. Beraninya!
79
78. Rencana
80
79. Tidak!
81
80. Lucu!
82
81. Menikah juga
83
82. Bejo Berjuang
84
83. Penyesalan
85
84. Laporan Detektif
86
85. Perjodohan
87
86. usaha penolakan perjodohan
88
87. Pupus Sudah Harapan
89
88. Ayu oh Ayu!
90
89. Aksi Cantik Amanda Dalam Balas Dendam
91
90. Lamaran herman
92
91. Pendapat Orang Tua Herman
93
92. Pusing
94
93. Pernikahan Amanda dan Suganda
95
94. Cemburu
96
95. Amanda bertemu dengan Prawira
97
96. Penjelasan
98
97. pembicaraan yang gagal
99
98. Prawira mengamuk
100
99. Pahami saja
101
100. Memaafkan?
102
101. Memaafkan???
103
102. Ending
104
Pengumuman novel baru Author
105
Promo dan pengumuman novel terbaru author
106
Pengumuman novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!