Bab. 3 : Tuan Smith

Tiara berjalan tanpa arah dan tujuan, ia hanya mengikuti langkah kakinya yang entah akan kemana. Bahkan ia tak memperdulikan tetasan air hujan yang membasihi tubuhnya itu. Sakit, hancur. Itulah yang saat ini Tiara rasakan.

Selama ini kurang apa Tiara pada Rey? Tiara sebisa mungkin menjadi istri yang baik untuk suaminya itu, melayani Rey, menyiapkan semua kebutuhan suaminya itu, membagi waktu mengurus perkerjaan dan juga rumah. Bahkan Tiara tidak mempedulikan tubuhnya yang lelah selepas menjalani tugas-tugasnya itu.

Tapi apa? Lihatlah, Rey teganya menghianati dirinya. Bermain gila dengan Lian, bahkan mereka melakukan aktifitas menjijikannya itu di atas ranjang Tiara dan juga Rey. Di mana ranjang tersebut menjadi saksi saat Tiara menyerahkan mahkotanya untuk suaminya itu dulu.

Rey berdalih ingin menolong Lian, menolong macam apa itu? Apanya yang di tolong?

"Kamu jahat Mas, aku benci sama kamu. Apa salahku sama kamu? Sehingga kamu tega menghianatiku Mas!" lirih Tiara.

*

*

*

Sementara itu di tempat lain, seorang laki-laki parubaya terlihat berjalan tergesa-gesa meninggalkan gedung pencakar langit, di mana gedung tersebut adalah gedung perusahaan miliknya. Tanganya terlihat memegangi ponsel yang menempel di dekat telinganya. Raut wajah laki-laki parubaya itu terlihat begitu di penuhi kecemasan.

"Tenangkan dia, saya akan segara pulang!" ucapnya kepada seseorang di balik sambungan telepon tersebut.

Setalah itu ia mematikan sambungan teleponnya, lalu berjalan menuju parkiran khusus, di sana terlihat seorang laki-laki muda sudah menunggunya. Laki-laki muda itu menunduk hormat pada laki-laki parubaya tersebut, yang tak lain adalah atasannya.

"Kita pulang sekarang, Ken!" pinta laki-laki itu pada Asisten pribadinya.

Laki-laki yang bernama Ken itu, terlihat langsung menganggukkan kepalanya. Ia membukakan pintu mobil untuk Tuannya itu, setalah memastikan Tuannya itu masuk, Ken langsung menutup pintu mobil itu kembali, lalu ia menyusul masuk ke dalam mobil, duduk di kursi pengemudi, dan mobil pun mulai melaju meninggalkan tempat tersebut.

"Ken, segara carikan perawat untuk Teo. Kasian istri saya, seperti ia sangat kewalahan mengurus anak itu!" Perintah Tuan Smith pada asisten pribadinya itu. Selain Asisten pribadi, Ken juga salah satu orang kepercayaan pemilik perusahaan Smithan Grup, sebuah perusahaan besar, yang bergerak di bidang property.

"Baik Tuan," jawab Ken.

"Tapi ingat carikan perawat yang professional, perawat yang benar-benar ingin kerja serius! Jangan seperti yang sudah-sudah! Kau mengerti?"

"Baik Tuan."

"Ken apa yang kau lakukan?" pekik Tuan Smith. Ia terkejut saat Ken tiba-tiba mengerem mobilnya itu secara mendadak.

"Maaf Tuan, seperti saya menabrak seseorang," jawab Ken. Ken tak kalah terkejut dengan Tuanya itu.

"Astaga Ken, cepat liat! Kenapa kau tidak hati-hati! Cepat lihat!"

Ken langsung menganggukkan kepalanya, dengan cepat laki-laki itu turun dari mobilnya.

Tuan Smith terlihat memijat pelipis keningnya, satu masalah saja belum selesai, kenapa datang masalah baru. Ingin rasanya dia memarahi Ken, namun ia rasa tidak ada gunanya.

"Nona... Nona bangun..." ucap Ken pada wanita yang tertabrak olehnya barusan. Entahlah Ken, rasa ia tidak menabraknya, hanya hampir tertabrak saja.

Ken juga mengamati wanita tersebut, ia tidak melihat luka sama sekali. Tapi kenapa wanita itu tidak sadarkan diri?

"Ken, bagaimana?" teriak Tuan Smith dari dalam mobil, ia membuka kaca mobil tersebut.

"Seperti dia pingsan Tuan."

"Ya sudah masukan saja dia ke mobil, kita bawa pulang saja wanita itu. Ayo Ken, ada yang lebih penting dari pada ini!" tegas Tuan Smith.

Ken langsung mengangguk, ia pun mengangkat tubuh wanita tersebut dan memasukan ke dalam mobil.

"Apa lukanya serius?" tanya Tuan Smith pada Ken, yang kini sudah kembali melajukan mobilnya.

"Saya liat tidak ada luka sama sekali Tuan, dan seingat saya, tadi saya tidak menabraknya, hanya hampir tertabrak saja," jelas Ken.

"Lalu kenapa dia pingsan?"

Ken mengelengkan kepalanya. Karna ia pun tidak tahu sama sekali penyebabnya, apa mungkin karna wanita itu terkejut? Entahlah.

Tak lama kemudian, akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan. Tepatnya kediaman Tuan Smith, rumah mewah bergaya khas Eropa terlihat di sana.

"Kau urus wanita itu Ken, saya harus mengurus Teo dulu." titah Tuan Smith, sebelum ia keluar dari mobil tersebut.

"Baik Tuan."

Setalah itu Tuan Smith pun terlebih dahulu turun dari mobil tersebut, lalu ia berjalan masuk ke dalam rumah.

Semantara itu Ken, menjalankan perintah yang di berikan Tuannya itu, untuk mengurus wanita yang tadi. Ken membawa wanita masuk ke dalam rumah, lalu membawanya ke salah satu kamar tamu yang ada di rumah tersebut. Setalah membaringkan wanita tersebut, yang kini masih belum sadarkan diri itu.

Ken meminta pelayan wanita untuk mengantikan pakaian wanita itu yang basah, sementara Ken ia menelepon Dokter pribadi keluarga Tuan Smith, untuk memeriksa kondisi wanita tersebut.

*

*

*

"Bagaimana kondisi Teo Mah?" tanya Tuan Smith pada istrinya itu.

"Dia masih di dalam Pah, pintu kamarnya di kunci dari dalam, tadi Mamah mendengar bunyi seperti barang pecah Pah. Mamah takut terjadi apa-apa pada Teo, Pah." jawab Nyonya Henzy, sambil terisak tangis.

"Kenapa tidak di dobrak saja pintunya Mah, kenapa tidak menyuruh orang rumah untuk merobohkan pintu kamarnya?"

"Sudah Pah, tadi sudah menyuruh mereka. Bahkan tiga orang sekaligus. Tapi pintunya sangat kuat, mereka tidak sanggup. Bukan hanya itu Teo mengancam mereka, jika mendobrak pintu kamarnya, maka Teo akan lompat dari jendela!"

"Anak itu benar-benar keterlaluan!" pekik Tuan Smith.

Tuan Smith langsung menggedor-gedor pintu kamar putranya itu.

"Teo, buka pintunya! Teo..." teriak Tuan Smith.

"Pah jangan teriak-teriak."

"Diam Mah, dia harus diberi pelajaran! Hidupnya selalu saja menyusahkan orang lain!" ucap Tuan Smith penuh amarah.

"Teo buka pintunya cepat!" Tuan Smith kembali menggedor-gedor pintu kamar putranya itu. Ia tidak mempedulikan istrinya yang menahannya itu.

Hingga beberapa saat kemudian.

Ceklek...

Pintu kamar tersebut terbuka.

"Kamu benar-benar terlaluan Teo!" geram Tuan Smith.

Ia langsung masuk ke dalam kamar tersebut, seraya menarik tangan putranya itu dengan kasar, Teo terlihat pasrah saat Papahnya itu mengikat tanganya dengan ratai.

"Pah jangan lakukan itu, kasian Teo.. Pah," pinta Nyonya Henzy memohon pada suaminya itu.

"Diam Mah, anak ini selalu saja membuat onar! Selalu merepotkan orang lain!" Tuan Smith tidak menghiraukan istrinya itu. Ia terus melakukan aksinya itu, merantai kedua tangan dan kedua kaki Teo, lalu mengikatnya ke ranjang tersebut.

Namun anehnya Teo masih terlihat pasrah, ia sama sekali tidak memberontak.

Setalah mengikat putranya itu, Tuan Smith pun langsung berjalan keluar dari kamar tersebut.

Semantara Nyonya Henzy, ia langsung memeluk putranya itu, sambil menangis.

Teo terlihat mengeleng-gelengkan kepalanya. Seperti memberikan sebuah isyarat pada wanita yang sudah melahirkannya itu. 'Jangan menangis Mah, aku baik-baik saja.'

"Cepatlah kembali seperti dulu Teo, Mamah sangat merindukan kamu yang dulu Nak," ucap Nyonya Henzy lirih, sambil mengusap kepala anaknya itu.

Bersambung...

Sebenernya apa yang terjadi pada Teo ya?

Kita main tebak-tebakan yuk!

Nanti di bab selanjutnya author kasih bocoran sedikit tentang si Teo ini.

Yang jawabnya benar, tau mendekati benar, nanti author kasih pulsa deh.

Buat tiga orang ya, masing-masing 20k

Jangan lupa juga...

Like

Komen

Vote

Gift

Babay...

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

mngkin Teo akn jd jodoh ms dpn Tiara hmm...mngkin Teo trauma x y..

2023-04-05

0

Sunarti

Sunarti

kenapa dng Teo ada mslh apa sdh sekolah kah

2023-02-21

0

Ray

Ray

Teo apakah mengalami trauma atau parah hati kalo dia sdh dewasa saat ini?
Semakin Penasaran pastinya🙏👍😘

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 : Kondisi Sang Adik
2 Bab. 2 : Di Atas Ranjang Suster Tiara
3 Bab. 3 : Tuan Smith
4 Bab. 4 : Mateozy Smith
5 Bab. 5 : Kamu tidak boleh lemah!
6 Bab. 6 : Aku lelah, Kak!
7 Bab. 7 : Apa yang dia katakan?
8 Bab. 8 : Hidup Tari akan jadi taruhannya!
9 Bab.9 : Terserah!
10 Bab. 10 : Mengapa Tuan menyetujuinya?
11 Bab. 11 : Kenapa bisa tersebar?
12 Bab. 12 : Tawaran Tuan Smith
13 Bab. 13 : laki-laki sinting!
14 Bab. 14 : Keterlaluan
15 Bab. 15 : Flashback
16 Bab. 16 : Lintah darat
17 Bab. 17 : Berikan saja
18 Bab. 18 : Keputusan ada ditangan Anda!
19 Bab. 19 : Kesialan Reyhan
20 Bab. 20 : Merasa tidak asing
21 Bab. 21 : Apa Nona sudah siap?
22 Bab. 22 : Tamparan yang terngiang-ngiang
23 Bonus Visual
24 Bab. 23 : Seperti orang bisu saja!
25 Bab. 24 : Sakit batin
26 Bab. 25 : Lihat saja, apakah dia akan bertahan!
27 Bab. 26 : Aneh
28 Bab. 27 : Tidak masuk logika!
29 Bab. 28 : Zalleta?
30 Bab. 29 : Harus mencari bukti
31 Bab. 30 : Shock
32 Bab. 32 : Rahasiakan ini
33 Bab. 33 : Aku hamil
34 Bab. 34 : Jangan bermimpi
35 Bab 35. Cabe setan!
36 Bab 36. Pancingan
37 Bab 37. Kenapa dia lebih galak?
38 Bab 38. Lawan saja, oke!
39 Bab 39. Pura-pura
40 Bab 40. Dapat dari mana?
41 Bab 41. Zalleta masih hidup?
42 Bab 42. Menemui Zalleta
43 Bab 43. Kembalinya ingatan
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Tercandu-candu
46 Kepoin yuk!
47 Bab 46. Jangan Pergi!
48 Bab 47. Permintaan Zalleta
49 Bab 48. Jangan Bercanda!
50 Bab 49. Memohon
51 Bab 50. Baiklah
52 Bab 51. Calon Istri
53 Bab 52. Perdana Jalan Bersama
54 Bab 53. Tidak termasuk
55 Bab 54. Tidak Mau Kalah
56 Bab 55. Serba Dadakan
57 Bab 56. Lebih Cepat Lebih Baik
58 Bab 57. Tidak Perduli
59 Bab 58. Ratu Mateozy Smith
60 Bab 59. Calon istriku!
61 Bab 60. Terapi Jantung Untuk Sang Mantan
62 Bab 61. Drama Sang Mantan
63 Bab 62. Gaya Sosialita Dompet Kaki Lima!
64 Bab 60. Bebek
65 Bab 61. Obat Cemburu
66 Bab 62. Yes, I do
67 Bab 62. Hari Bahagia
68 Bab 63. Ending
69 Ayah Kandung Anakku
70 Terpaksa Menikahi Pria Cacat
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab. 1 : Kondisi Sang Adik
2
Bab. 2 : Di Atas Ranjang Suster Tiara
3
Bab. 3 : Tuan Smith
4
Bab. 4 : Mateozy Smith
5
Bab. 5 : Kamu tidak boleh lemah!
6
Bab. 6 : Aku lelah, Kak!
7
Bab. 7 : Apa yang dia katakan?
8
Bab. 8 : Hidup Tari akan jadi taruhannya!
9
Bab.9 : Terserah!
10
Bab. 10 : Mengapa Tuan menyetujuinya?
11
Bab. 11 : Kenapa bisa tersebar?
12
Bab. 12 : Tawaran Tuan Smith
13
Bab. 13 : laki-laki sinting!
14
Bab. 14 : Keterlaluan
15
Bab. 15 : Flashback
16
Bab. 16 : Lintah darat
17
Bab. 17 : Berikan saja
18
Bab. 18 : Keputusan ada ditangan Anda!
19
Bab. 19 : Kesialan Reyhan
20
Bab. 20 : Merasa tidak asing
21
Bab. 21 : Apa Nona sudah siap?
22
Bab. 22 : Tamparan yang terngiang-ngiang
23
Bonus Visual
24
Bab. 23 : Seperti orang bisu saja!
25
Bab. 24 : Sakit batin
26
Bab. 25 : Lihat saja, apakah dia akan bertahan!
27
Bab. 26 : Aneh
28
Bab. 27 : Tidak masuk logika!
29
Bab. 28 : Zalleta?
30
Bab. 29 : Harus mencari bukti
31
Bab. 30 : Shock
32
Bab. 32 : Rahasiakan ini
33
Bab. 33 : Aku hamil
34
Bab. 34 : Jangan bermimpi
35
Bab 35. Cabe setan!
36
Bab 36. Pancingan
37
Bab 37. Kenapa dia lebih galak?
38
Bab 38. Lawan saja, oke!
39
Bab 39. Pura-pura
40
Bab 40. Dapat dari mana?
41
Bab 41. Zalleta masih hidup?
42
Bab 42. Menemui Zalleta
43
Bab 43. Kembalinya ingatan
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Tercandu-candu
46
Kepoin yuk!
47
Bab 46. Jangan Pergi!
48
Bab 47. Permintaan Zalleta
49
Bab 48. Jangan Bercanda!
50
Bab 49. Memohon
51
Bab 50. Baiklah
52
Bab 51. Calon Istri
53
Bab 52. Perdana Jalan Bersama
54
Bab 53. Tidak termasuk
55
Bab 54. Tidak Mau Kalah
56
Bab 55. Serba Dadakan
57
Bab 56. Lebih Cepat Lebih Baik
58
Bab 57. Tidak Perduli
59
Bab 58. Ratu Mateozy Smith
60
Bab 59. Calon istriku!
61
Bab 60. Terapi Jantung Untuk Sang Mantan
62
Bab 61. Drama Sang Mantan
63
Bab 62. Gaya Sosialita Dompet Kaki Lima!
64
Bab 60. Bebek
65
Bab 61. Obat Cemburu
66
Bab 62. Yes, I do
67
Bab 62. Hari Bahagia
68
Bab 63. Ending
69
Ayah Kandung Anakku
70
Terpaksa Menikahi Pria Cacat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!