Brakk!!
Tiara langsung membuka pintu tersebut dengan lebar, dan...
Deg!
Tiara langsung membungkam mulutnya, tubuhnya seketika terasa lemas, seperti ada bongkahan batu besar yang menimpa dadanya, sesak, perih, hancur!
Di saat ia melihat memandang yang begitu menjijikan di atas ranjangnya.
Begitu juga dengan dua manusia yang kini tengah menikmati surga duniawi itu, mereka terlihat terkejut dan menghentikan aktifitas panas mereka itu.
"Ti—Tiara...." gumam Reyhan, saat melihat istrinya itu kini sudah berdiri di ambang pintu kamar tersebut.
Sementara wanita yang di samping Reyhan, ia langsung menarik selimut lalu menutupi tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun itu.
Tiara bergeming. Sakit? Jangan di tanya! Perih? Tentu saja! Bagaimana tidak? Kini ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, suaminya tengah bercinta dengan wanita lain, dan yang lebih menyakitkan bagi Tiara, suaminya itu melakukan hal yang menjijikan itu di atas ranjangnya.
Kenapa? Kenapa Reyhan tega melakukan ini semua pada Tiara? Tiara tidak pernah mencurigai suaminya itu sama sekali, selama ini yang Tiara tahu jika suaminya itu sangat mencintainya, menyayanginya dan setia.
Bahkan selama ini Tiara tidak mencium gelagat suaminya yang aneh atau bagaimana. Bahkan semalam saja mereka masih sempat memadu kasih, tapi lihatlah! Apakah selama ini Tiara yang bodoh?
Tanpa kata Tiara kembali menutup pintu kamar tersebut dengan kasar.
Braakk!
Dengan langkah yang cepat Tiara langsung berajak dari sana, ia berjalan menuruni anak tangga, tanpa memperhatikannya. Tidak! Tiara Tidak perduli ia akan terpelincir atau terjatuh dari tangga tersebut, bahkan jika bisa rasanya Tiara ingin berakhir cukup sampai di sini.
"Sayang, tunggu!" teriak Reyhan yang kini berjalan tergesa-gesa menyusul Tiara.
Teriakan Reyhan tentu saja masih terdengar jelas di telinga Tiara, namun Tiara sama sekali tidak menghiraukannya.
"Tiara sayang... Aku bisa jelaskan semuanya, ini tidak seperti yang kamu pikirkan!" teriak Reyhan lagi.
Ucapan Rey kali ini berhasil membuat langkah Tiara berhenti. Lalu Tiara berbalik menghadap laki-laki yang berstatus suaminya itu.
"Sayang, maafkan aku. Sungguh ini bukan seperti yang kamu pikirkan Tiara, percayalah!" ucap Reyhan, yang kini sudah berdiri di hadapan Tiara, Rey meraih tangan Tiara. Namun dengan cepat Tiara menepis tangan suaminya itu, dan menjauhkan tangannya.
Tiara menatap lekat manik mata suaminya itu, jika dulu Tiara selalu menatap teduh suaminya itu, namun saat ini Tiara menatapnya dengan tatapan penuh amarah serta kilat membenci terlihat dari bola mata wanita itu.
"Aku bisa jelaskan, Ti..."
Plak!
Rey langsung memegangi pipinya yang baru saja mendapatkan tamparan kerasa dari wanita yang ada di hadapannya itu, Rey terlihat begitu shock, ia tak menyangka jika Tiara akan mendaratkan di pipi sebelah kanannya itu.
"Cukup Mas!" pekik Tiara.
"Kamu tega Mas! Aku benar-benar benci sama kamu Mas, aku benci!" Tiara melampiaskan rasa sakit yang ada di dadanya itu.
"Maafkan aku sayang," sesal Rey, ia langsung menghambur memeluk istrinya itu, namun entah dapat dorongan dari mana, tiba-tiba saja Tiara langsung mendorong tubuh suaminya itu, saking kuatnya dorongan Tiara pada tubuh Rey tersebut, Rey kehilanganmu keseimbangan, ia terhuyung ke lantai.
"Jangan panggil aku sayang lagi. Aku bukan kesayangannya kamu lagi Mas! Kamu jahat. Kenapa Mas kenapa? Kenapa kamu menghianati aku. Jika kamu memang sudah tidak sudi lagi dengan aku, kenapa kamu tidak ceraikan aku dulu Mas, kenapa kamu melakukan hal menjijikan itu di saat aku masih berstatus istri kamu Mas! Kenapa?" Tiara benar-benar sudah tidak bisa mengontrol emosi itu.
Bagiamana tidak emosi! Melihat perselingkuhan suaminya itu tepat di depan matanya.
"Tiara, aku bisa jelaskan. Aku mohon beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya!" Rey memohon pada istrinya itu.
Namun nampaknya Tiara tidak perduli, bahkan sama sekali tidak peduli! Tiara malah memberikan senyuman yang sulit diartikan oleh laki-laki yang ada di hadapannya itu.
"Penjelasan? Penjelasan apa lagi Mas? Sudahlah Mas kamu tidak usah mengelak! Aku sudah melihatnya sendiri! Bahkan kamu sangat menikmatinya Mas!"
Jika bisa ingin rasanya Tiara menghabisi laki-laki yang ada di hadapannya itu. Agar dia sadar dari! Tapi itu rasa tidak mungkin!
"Aku khilaf Tiara, sumpah aku khilaf! Aku sama sekali tidak bermaksud melakukan itu dengan Lian. Niatku cuman ingin menolong dia saja Tiara!" Rey masih berusaha meyakinkan Tiara.
"Khilaf?" Tiara tersenyum getir.
"Dan menolong? Menolong seperti apa itu hah maksud kamu? Menolong untuk memuaskan hasrat kalian berdua? Sungguh tega kamu Mas! Aku benci sama kamu!" Setalah itu Tiara langsung berajak dari hadapan Reyhan—suaminya itu.
"Tia... Tiara... kamu mau kemana?" panggil Reyhan, namun kali ini Tiara benar-benar sudah tidak ingin bicara lagi dengan suaminya itu, hati sangat hancur, Tiara butuh waktu sendiri.
'Kenapa? Kenapa hidupku selalu sulit?' batin Tiara lirih.
"Rey tunggu! Kamu mau kemana?" panggil Lian, ia memeluk Rey dari belakang.
"Lepaskan aku Lian, aku ingin mengejar Tiara, aku harus menjelaskan semuanya!" bentak Rey seraya melepaskan tangan wanita itu.
"Rey, dengarkan aku! Percuma saja kamu mengejar Tiara, menjelaskan semuanya saat ini percuma Rey, percuma! Biarkan dulu Tiara tenang, nanti aku akan membantu kamu menjelaskan semuanya," bujuk Tiara.
"Tapi Li..."
"Rey, percayalah padaku! Aku berjanji akan membantu kamu menjelaskan semuanya pada Tiara, aku berjanji Rey!"
Reyhan menghelai nafasnya beratnya. "Sebaiknya kamu pulang saja!" Usir Rey pada Lian.
"Tapi Rey..."
"Pulang!" bentak Rey.
"I—iya, aku pulang Rey," ucap Lian terlihat ketakutan.
Wanita itu pun langsung berajak meninggalkan rumah tersebut.
"Arghhh...." teriak Rey frustasi.
"Siapa yang sudah memberikan obat itu pada Lian!" pekik Rey penuh amarah.
Sebelum...
Lian adalah sekertaris Rey, Lian juga anak dari sepupu Mamah Sarah (Mamahnya Rey).
Tadi mereka baru saja pulang menghadiri sebuah pesta rekan bisnis mereka.
Saat di perjalanan pulang, Lian mengatakan kalau ia merasa tubuhnya sangat panas. Wanita itu mencoba membuka semua pakaian, namun Reyhan menahannya.
Reyhan tahu pasti terjadi sesuatu pada Lian.
"Tenangkan dirimu Lian, kita ke rumahku, semoga saja Tiara sudah pulang, aku akan minta bantuan dia, Lian pasti tau obat penangkalnya," ujar Rey pada Lian.
"Cepat Rey, cepat! Panas sekali." Suara wanita itu terdengar sangat berat. Rey hanya mengangguk, ia pun segara menambah kecepatan mobilnya itu.
Hingga tak lama kemudian mereka pun sampai. Reyhan langsung membantu Lian keluar dari mobil tersebut dan membawa wanita itu masuk ke dalam rumah.
"Kamu tunggu di sini, aku ke kamar dulu sebentar," ucap Rey pada Lian. Reyhan membaringkan wanita itu di sofa yang ada di ruang tamu. Reyhan ingin memeriksa apakah Tiara sudah pulang atau belum. Ia pun berjalan tergesa-gesa menuju kamarnya.
Tidak ada respon dari Lian, wanita itu sudah meracau tidak jelas, Lian benar-benar merasakan sensasi panas yang teramat luar biasa. Sebuah rasa bergejolak di diri wanita itu.
Reyhan yang sudah sampai di kamarnya, itu sama sekali tidak melihat tanda-tanda Tiara di sana.
"Tiara, sayang..." panggil Reyhan. Namun tidak ada sahutan. Rey berjalan menuju kamar mandi, namun nihil di sana juga tidak ada istrinya, sial seperti Tiara belum pulang.
"Ah sial, bagaimana ini?" Lalu Reyhan pun mengambil ponselnya dari dalam saku untuk menelpon istrinya itu. Namun belum saja Reyhan menelpon istrinya itu, tiba-tiba saja Reyhan merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya.
"Rey, panas Rey... tolong aku," lirih Lian. Wanita itu sudah berada di belakang Rey dan memeluk Rey.
"Lian lepas, apa yang kamu lakukan!" Reyhan melepaskan tangan wanita itu. Lalu ia berbalik menghadap Lian.
"Sadar Lian, sadar! Tenangkan dirimu, aku tidak mungkin membantu kamu, tunggu sampai istriku datang, dia akan membantu kamu."
"Tidak Rey, aku sudah tidak tahan," ucap Lian, wanita itu langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjang milik Reyhan dan Tiara.
"Rey cepat Rey, lakukan, tusuk aku Rey, aku sudah tidak tahan, emmmttss..." Lian meremas buah dadanya itu dengan tangannya.
"Tidak Lian, aku masih waras! Kamu jangan gila, sebaiknya kamu jangan di situ, Tiara tidak suka ada orang lain yang menempati ranjangnya." Rey manarik tangan Lian. Agar wanita itu berajak dari sana.
Namun Lian malah kembali menarik kuat tangan Rey, sehingga Rey jatuh di atas tubuh wanita itu. Tanpa aba-aba, Lian yang sudah tidak bisa menahan gejolak panasnya itu, ia langsung mencumbui Rey.
Dan bodohnya, Reyhan sendiri malah terlihat pasrah dan menikmatinya. Dalam hati Reyhan menggerutu dirinya sendiri, namun tubuhnya seakan tidak menolak sentuhan yang di lakukan oleh wanita itu, hingga akhirnya terjadilah aktifitas panas di antara keduanya.
Bersambung...
Bodoh gak sih Rey! huh, kesel author juga
Like
Komen
Vote
Gift
Tonton iklannya juga ya geas yang ada di gift, wkwkwk. Biar author tambah semangat. Hahaha
Babay....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Erlinda
emang kamu goblok Rey ngapain kamu bawa sekretaris mu yg sedang birahi kerumah seharusnya kau bawa dia kerumah sakit biar dokter yg menangani tapi kau memang memanfaat kan situasi nampak nya.
2023-05-15
0
ruswandi jayanegara
rey gk bodoh thor itu nama nya aji mumpung🤣🤣🤣🤣🤣
2023-02-23
0
Sunarti
pasti ulah mama nya Rey dan mw memisahkan Tiara
2023-02-21
0