Bab. 2 : Di Atas Ranjang Suster Tiara

Brakk!!

Tiara langsung membuka pintu tersebut dengan lebar, dan...

Deg!

Tiara langsung membungkam mulutnya, tubuhnya seketika terasa lemas, seperti ada bongkahan batu besar yang menimpa dadanya, sesak, perih, hancur!

Di saat ia melihat memandang yang begitu menjijikan di atas ranjangnya.

Begitu juga dengan dua manusia yang kini tengah menikmati surga duniawi itu, mereka terlihat terkejut dan menghentikan aktifitas panas mereka itu.

"Ti—Tiara...." gumam Reyhan, saat melihat istrinya itu kini sudah berdiri di ambang pintu kamar tersebut.

Sementara wanita yang di samping Reyhan, ia langsung menarik selimut lalu menutupi tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun itu.

Tiara bergeming. Sakit? Jangan di tanya! Perih? Tentu saja! Bagaimana tidak? Kini ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, suaminya tengah bercinta dengan wanita lain, dan yang lebih menyakitkan bagi Tiara, suaminya itu melakukan hal yang menjijikan itu di atas ranjangnya.

Kenapa? Kenapa Reyhan tega melakukan ini semua pada Tiara? Tiara tidak pernah mencurigai suaminya itu sama sekali, selama ini yang Tiara tahu jika suaminya itu sangat mencintainya, menyayanginya dan setia.

Bahkan selama ini Tiara tidak mencium gelagat suaminya yang aneh atau bagaimana. Bahkan semalam saja mereka masih sempat memadu kasih, tapi lihatlah! Apakah selama ini Tiara yang bodoh?

Tanpa kata Tiara kembali menutup pintu kamar tersebut dengan kasar.

Braakk!

Dengan langkah yang cepat Tiara langsung berajak dari sana, ia berjalan menuruni anak tangga, tanpa memperhatikannya. Tidak! Tiara Tidak perduli ia akan terpelincir atau terjatuh dari tangga tersebut, bahkan jika bisa rasanya Tiara ingin berakhir cukup sampai di sini.

"Sayang, tunggu!" teriak Reyhan yang kini berjalan tergesa-gesa menyusul Tiara.

Teriakan Reyhan tentu saja masih terdengar jelas di telinga Tiara, namun Tiara sama sekali tidak menghiraukannya.

"Tiara sayang... Aku bisa jelaskan semuanya, ini tidak seperti yang kamu pikirkan!" teriak Reyhan lagi.

Ucapan Rey kali ini berhasil membuat langkah Tiara berhenti. Lalu Tiara berbalik menghadap laki-laki yang berstatus suaminya itu.

"Sayang, maafkan aku. Sungguh ini bukan seperti yang kamu pikirkan Tiara, percayalah!" ucap Reyhan, yang kini sudah berdiri di hadapan Tiara, Rey meraih tangan Tiara. Namun dengan cepat Tiara menepis tangan suaminya itu, dan menjauhkan tangannya.

Tiara menatap lekat manik mata suaminya itu, jika dulu Tiara selalu menatap teduh suaminya itu, namun saat ini Tiara menatapnya dengan tatapan penuh amarah serta kilat membenci terlihat dari bola mata wanita itu.

"Aku bisa jelaskan, Ti..."

Plak!

Rey langsung memegangi pipinya yang baru saja mendapatkan tamparan kerasa dari wanita yang ada di hadapannya itu, Rey terlihat begitu shock, ia tak menyangka jika Tiara akan mendaratkan di pipi sebelah kanannya itu.

"Cukup Mas!" pekik Tiara.

"Kamu tega Mas! Aku benar-benar benci sama kamu Mas, aku benci!" Tiara melampiaskan rasa sakit yang ada di dadanya itu.

"Maafkan aku sayang," sesal Rey, ia langsung menghambur memeluk istrinya itu, namun entah dapat dorongan dari mana, tiba-tiba saja Tiara langsung mendorong tubuh suaminya itu, saking kuatnya dorongan Tiara pada tubuh Rey tersebut, Rey kehilanganmu keseimbangan, ia terhuyung ke lantai.

"Jangan panggil aku sayang lagi. Aku bukan kesayangannya kamu lagi Mas! Kamu jahat. Kenapa Mas kenapa? Kenapa kamu menghianati aku. Jika kamu memang sudah tidak sudi lagi dengan aku, kenapa kamu tidak ceraikan aku dulu Mas, kenapa kamu melakukan hal menjijikan itu di saat aku masih berstatus istri kamu Mas! Kenapa?" Tiara benar-benar sudah tidak bisa mengontrol emosi itu.

Bagiamana tidak emosi! Melihat perselingkuhan suaminya itu tepat di depan matanya.

"Tiara, aku bisa jelaskan. Aku mohon beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya!" Rey memohon pada istrinya itu.

Namun nampaknya Tiara tidak perduli, bahkan sama sekali tidak peduli! Tiara malah memberikan senyuman yang sulit diartikan oleh laki-laki yang ada di hadapannya itu.

"Penjelasan? Penjelasan apa lagi Mas? Sudahlah Mas kamu tidak usah mengelak! Aku sudah melihatnya sendiri! Bahkan kamu sangat menikmatinya Mas!"

Jika bisa ingin rasanya Tiara menghabisi laki-laki yang ada di hadapannya itu. Agar dia sadar dari! Tapi itu rasa tidak mungkin!

"Aku khilaf Tiara, sumpah aku khilaf! Aku sama sekali tidak bermaksud melakukan itu dengan Lian. Niatku cuman ingin menolong dia saja Tiara!" Rey masih berusaha meyakinkan Tiara.

"Khilaf?" Tiara tersenyum getir.

"Dan menolong? Menolong seperti apa itu hah maksud kamu? Menolong untuk memuaskan hasrat kalian berdua? Sungguh tega kamu Mas! Aku benci sama kamu!" Setalah itu Tiara langsung berajak dari hadapan Reyhan—suaminya itu.

"Tia... Tiara... kamu mau kemana?" panggil Reyhan, namun kali ini Tiara benar-benar sudah tidak ingin bicara lagi dengan suaminya itu, hati sangat hancur, Tiara butuh waktu sendiri.

'Kenapa? Kenapa hidupku selalu sulit?' batin Tiara lirih.

"Rey tunggu! Kamu mau kemana?" panggil Lian, ia memeluk Rey dari belakang.

"Lepaskan aku Lian, aku ingin mengejar Tiara, aku harus menjelaskan semuanya!" bentak Rey seraya melepaskan tangan wanita itu.

"Rey, dengarkan aku! Percuma saja kamu mengejar Tiara, menjelaskan semuanya saat ini percuma Rey, percuma! Biarkan dulu Tiara tenang, nanti aku akan membantu kamu menjelaskan semuanya," bujuk Tiara.

"Tapi Li..."

"Rey, percayalah padaku! Aku berjanji akan membantu kamu menjelaskan semuanya pada Tiara, aku berjanji Rey!"

Reyhan menghelai nafasnya beratnya. "Sebaiknya kamu pulang saja!" Usir Rey pada Lian.

"Tapi Rey..."

"Pulang!" bentak Rey.

"I—iya, aku pulang Rey," ucap Lian terlihat ketakutan.

Wanita itu pun langsung berajak meninggalkan rumah tersebut.

"Arghhh...." teriak Rey frustasi.

"Siapa yang sudah memberikan obat itu pada Lian!" pekik Rey penuh amarah.

Sebelum...

Lian adalah sekertaris Rey, Lian juga anak dari sepupu Mamah Sarah (Mamahnya Rey).

Tadi mereka baru saja pulang menghadiri sebuah pesta rekan bisnis mereka.

Saat di perjalanan pulang, Lian mengatakan kalau ia merasa tubuhnya sangat panas. Wanita itu mencoba membuka semua pakaian, namun Reyhan menahannya.

Reyhan tahu pasti terjadi sesuatu pada Lian.

"Tenangkan dirimu Lian, kita ke rumahku, semoga saja Tiara sudah pulang, aku akan minta bantuan dia, Lian pasti tau obat penangkalnya," ujar Rey pada Lian.

"Cepat Rey, cepat! Panas sekali." Suara wanita itu terdengar sangat berat. Rey hanya mengangguk, ia pun segara menambah kecepatan mobilnya itu.

Hingga tak lama kemudian mereka pun sampai. Reyhan langsung membantu Lian keluar dari mobil tersebut dan membawa wanita itu masuk ke dalam rumah.

"Kamu tunggu di sini, aku ke kamar dulu sebentar," ucap Rey pada Lian. Reyhan membaringkan wanita itu di sofa yang ada di ruang tamu. Reyhan ingin memeriksa apakah Tiara sudah pulang atau belum. Ia pun berjalan tergesa-gesa menuju kamarnya.

Tidak ada respon dari Lian, wanita itu sudah meracau tidak jelas, Lian benar-benar merasakan sensasi panas yang teramat luar biasa. Sebuah rasa bergejolak di diri wanita itu.

Reyhan yang sudah sampai di kamarnya, itu sama sekali tidak melihat tanda-tanda Tiara di sana.

"Tiara, sayang..." panggil Reyhan. Namun tidak ada sahutan. Rey berjalan menuju kamar mandi, namun nihil di sana juga tidak ada istrinya, sial seperti Tiara belum pulang.

"Ah sial, bagaimana ini?" Lalu Reyhan pun mengambil ponselnya dari dalam saku untuk menelpon istrinya itu. Namun belum saja Reyhan menelpon istrinya itu, tiba-tiba saja Reyhan merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya.

"Rey, panas Rey... tolong aku," lirih Lian. Wanita itu sudah berada di belakang Rey dan memeluk Rey.

"Lian lepas, apa yang kamu lakukan!" Reyhan melepaskan tangan wanita itu. Lalu ia berbalik menghadap Lian.

"Sadar Lian, sadar! Tenangkan dirimu, aku tidak mungkin membantu kamu, tunggu sampai istriku datang, dia akan membantu kamu."

"Tidak Rey, aku sudah tidak tahan," ucap Lian, wanita itu langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjang milik Reyhan dan Tiara.

"Rey cepat Rey, lakukan, tusuk aku Rey, aku sudah tidak tahan, emmmttss..." Lian meremas buah dadanya itu dengan tangannya.

"Tidak Lian, aku masih waras! Kamu jangan gila, sebaiknya kamu jangan di situ, Tiara tidak suka ada orang lain yang menempati ranjangnya." Rey manarik tangan Lian. Agar wanita itu berajak dari sana.

Namun Lian malah kembali menarik kuat tangan Rey, sehingga Rey jatuh di atas tubuh wanita itu. Tanpa aba-aba, Lian yang sudah tidak bisa menahan gejolak panasnya itu, ia langsung mencumbui Rey.

Dan bodohnya, Reyhan sendiri malah terlihat pasrah dan menikmatinya. Dalam hati Reyhan menggerutu dirinya sendiri, namun tubuhnya seakan tidak menolak sentuhan yang di lakukan oleh wanita itu, hingga akhirnya terjadilah aktifitas panas di antara keduanya.

Bersambung...

Bodoh gak sih Rey! huh, kesel author juga

Like

Komen

Vote

Gift

Tonton iklannya juga ya geas yang ada di gift, wkwkwk. Biar author tambah semangat. Hahaha

Babay....

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

emang kamu goblok Rey ngapain kamu bawa sekretaris mu yg sedang birahi kerumah seharusnya kau bawa dia kerumah sakit biar dokter yg menangani tapi kau memang memanfaat kan situasi nampak nya.

2023-05-15

0

ruswandi jayanegara

ruswandi jayanegara

rey gk bodoh thor itu nama nya aji mumpung🤣🤣🤣🤣🤣

2023-02-23

0

Sunarti

Sunarti

pasti ulah mama nya Rey dan mw memisahkan Tiara

2023-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 : Kondisi Sang Adik
2 Bab. 2 : Di Atas Ranjang Suster Tiara
3 Bab. 3 : Tuan Smith
4 Bab. 4 : Mateozy Smith
5 Bab. 5 : Kamu tidak boleh lemah!
6 Bab. 6 : Aku lelah, Kak!
7 Bab. 7 : Apa yang dia katakan?
8 Bab. 8 : Hidup Tari akan jadi taruhannya!
9 Bab.9 : Terserah!
10 Bab. 10 : Mengapa Tuan menyetujuinya?
11 Bab. 11 : Kenapa bisa tersebar?
12 Bab. 12 : Tawaran Tuan Smith
13 Bab. 13 : laki-laki sinting!
14 Bab. 14 : Keterlaluan
15 Bab. 15 : Flashback
16 Bab. 16 : Lintah darat
17 Bab. 17 : Berikan saja
18 Bab. 18 : Keputusan ada ditangan Anda!
19 Bab. 19 : Kesialan Reyhan
20 Bab. 20 : Merasa tidak asing
21 Bab. 21 : Apa Nona sudah siap?
22 Bab. 22 : Tamparan yang terngiang-ngiang
23 Bonus Visual
24 Bab. 23 : Seperti orang bisu saja!
25 Bab. 24 : Sakit batin
26 Bab. 25 : Lihat saja, apakah dia akan bertahan!
27 Bab. 26 : Aneh
28 Bab. 27 : Tidak masuk logika!
29 Bab. 28 : Zalleta?
30 Bab. 29 : Harus mencari bukti
31 Bab. 30 : Shock
32 Bab. 32 : Rahasiakan ini
33 Bab. 33 : Aku hamil
34 Bab. 34 : Jangan bermimpi
35 Bab 35. Cabe setan!
36 Bab 36. Pancingan
37 Bab 37. Kenapa dia lebih galak?
38 Bab 38. Lawan saja, oke!
39 Bab 39. Pura-pura
40 Bab 40. Dapat dari mana?
41 Bab 41. Zalleta masih hidup?
42 Bab 42. Menemui Zalleta
43 Bab 43. Kembalinya ingatan
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Tercandu-candu
46 Kepoin yuk!
47 Bab 46. Jangan Pergi!
48 Bab 47. Permintaan Zalleta
49 Bab 48. Jangan Bercanda!
50 Bab 49. Memohon
51 Bab 50. Baiklah
52 Bab 51. Calon Istri
53 Bab 52. Perdana Jalan Bersama
54 Bab 53. Tidak termasuk
55 Bab 54. Tidak Mau Kalah
56 Bab 55. Serba Dadakan
57 Bab 56. Lebih Cepat Lebih Baik
58 Bab 57. Tidak Perduli
59 Bab 58. Ratu Mateozy Smith
60 Bab 59. Calon istriku!
61 Bab 60. Terapi Jantung Untuk Sang Mantan
62 Bab 61. Drama Sang Mantan
63 Bab 62. Gaya Sosialita Dompet Kaki Lima!
64 Bab 60. Bebek
65 Bab 61. Obat Cemburu
66 Bab 62. Yes, I do
67 Bab 62. Hari Bahagia
68 Bab 63. Ending
69 Ayah Kandung Anakku
70 Terpaksa Menikahi Pria Cacat
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab. 1 : Kondisi Sang Adik
2
Bab. 2 : Di Atas Ranjang Suster Tiara
3
Bab. 3 : Tuan Smith
4
Bab. 4 : Mateozy Smith
5
Bab. 5 : Kamu tidak boleh lemah!
6
Bab. 6 : Aku lelah, Kak!
7
Bab. 7 : Apa yang dia katakan?
8
Bab. 8 : Hidup Tari akan jadi taruhannya!
9
Bab.9 : Terserah!
10
Bab. 10 : Mengapa Tuan menyetujuinya?
11
Bab. 11 : Kenapa bisa tersebar?
12
Bab. 12 : Tawaran Tuan Smith
13
Bab. 13 : laki-laki sinting!
14
Bab. 14 : Keterlaluan
15
Bab. 15 : Flashback
16
Bab. 16 : Lintah darat
17
Bab. 17 : Berikan saja
18
Bab. 18 : Keputusan ada ditangan Anda!
19
Bab. 19 : Kesialan Reyhan
20
Bab. 20 : Merasa tidak asing
21
Bab. 21 : Apa Nona sudah siap?
22
Bab. 22 : Tamparan yang terngiang-ngiang
23
Bonus Visual
24
Bab. 23 : Seperti orang bisu saja!
25
Bab. 24 : Sakit batin
26
Bab. 25 : Lihat saja, apakah dia akan bertahan!
27
Bab. 26 : Aneh
28
Bab. 27 : Tidak masuk logika!
29
Bab. 28 : Zalleta?
30
Bab. 29 : Harus mencari bukti
31
Bab. 30 : Shock
32
Bab. 32 : Rahasiakan ini
33
Bab. 33 : Aku hamil
34
Bab. 34 : Jangan bermimpi
35
Bab 35. Cabe setan!
36
Bab 36. Pancingan
37
Bab 37. Kenapa dia lebih galak?
38
Bab 38. Lawan saja, oke!
39
Bab 39. Pura-pura
40
Bab 40. Dapat dari mana?
41
Bab 41. Zalleta masih hidup?
42
Bab 42. Menemui Zalleta
43
Bab 43. Kembalinya ingatan
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Tercandu-candu
46
Kepoin yuk!
47
Bab 46. Jangan Pergi!
48
Bab 47. Permintaan Zalleta
49
Bab 48. Jangan Bercanda!
50
Bab 49. Memohon
51
Bab 50. Baiklah
52
Bab 51. Calon Istri
53
Bab 52. Perdana Jalan Bersama
54
Bab 53. Tidak termasuk
55
Bab 54. Tidak Mau Kalah
56
Bab 55. Serba Dadakan
57
Bab 56. Lebih Cepat Lebih Baik
58
Bab 57. Tidak Perduli
59
Bab 58. Ratu Mateozy Smith
60
Bab 59. Calon istriku!
61
Bab 60. Terapi Jantung Untuk Sang Mantan
62
Bab 61. Drama Sang Mantan
63
Bab 62. Gaya Sosialita Dompet Kaki Lima!
64
Bab 60. Bebek
65
Bab 61. Obat Cemburu
66
Bab 62. Yes, I do
67
Bab 62. Hari Bahagia
68
Bab 63. Ending
69
Ayah Kandung Anakku
70
Terpaksa Menikahi Pria Cacat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!