Bab. 5 : Kamu tidak boleh lemah!

"Perkenalkan saya, Ken." ucap Ken pada Tiara.

"Ken? Apa saya mengenal anda sebelumnya Tuan?"

"Saya rasa tidak! Tadi saya hampir menabrak anda Nona. Lalu anda pingsan begitu saja," jelas Ken.

Tiara terdiam, ia mencoba mengingat kejadian sebelumnya. Ah iya, Tiara baru ingat. Tiara pikir, dia bener-bener tertabrak tadi. Padahal ia tadi sudah pasrah, jika saat itu ia akan benar-benar tertabrak, ia rasa itu lebih baik, jika bisa Tiara lebih baik mati saja!

"Kenapa anda tidak menabrak saya saja Tuan? Kenapa anda tidak membuat saya mati saja!"

"Apa kamu gila? Saya masih waras! Bisa-bisa saja di penjara jika Nona mati!" jawab Ken, ia menatap Tiara aneh.

'Huh, kamu bodoh Tiara! Untuk apa kamu berkata seperti itu pada dia!' ungkap Tiara dalam hatinya.

"Baiklah, maafkan saya Tuan. Kalau begitu saya permisi dulu, terima kasih sudah menolong saya," ucap Tiara. Ia mulai bangkit dari tempat tidur tersebut.

"Tunggu! Anda mau kemana?"

"Saya mau pulang," jawab Tiara.

"Ini sudah larut malam, sebaiknya Nona bermalam di sini saja. Tadi kata Dokter juga Nona harus banyak istirahat."

"Jangan panggil saya Nona, panggil saya Tiara. Maaf saya tidak mungkin bermalam di sini, sekali lagi terima kasih atas pertolongan anda Tuan," ucap Tiara sopan.

"Tidak Nona! Anda harus bermalam di sini!" tegas Ken.

"Kenapa anda memaksa Tuan! Kita tidak saling kenal bukan?" Tiara mulai kesal pada laki-laki yang berdiri di hadapannya itu. Siapa dia? Kenapa dia melarang Tiara untuk pergi dari sana?

"Ken, bagaimana?" Tiba-tiba saja Tuan Smith dan Nyonya Henzy masuk ke dalam kamar tersebut.

Ken berbalik menghadap Tuannya itu, sementara Tiara ia mengalihkan pandangannya pada Tuan Smith dan Nyonya Henzy.

'Siapa lagi mereka? Sebenernya ada di mana aku?' batin Tiara.

"Anda sudah sadar Nona, syukurlah. Perkenalkan saya Smith, dan ini istri saya." ucap Tuan Smith pada Tiara, yang menatapnya itu. Laki-laki parubaya itu tersenyum pada Tiara, begitu juga dengan Nyonya Henzy.

Tiara hanya mengangguk, lalu membalas senyuman mereka, namun senyuman Tiara nampak kaku. Tiara merasa tidak asing dengan nama yang di sebutkan oleh laki-laki itu. Tapi Tiara, lupa mereka itu siapa. Entahlah, Tiara rasa itu tidak terlalu penting, yang terpenting saat ini adalah, Tiara harus cepat pergi dari sini. Rasanya ia tidak enak berlama-lama di tempat itu.

Ya walaupun tidak bisa pungkiri, tempat tersebut sangat nyaman, apa lagi penghuni rumahnya sangat ramah.

"Saya Tiara. Terima kasih sudah menolong saya Tuan Smith dan Nyonya Henzy. Terima kasih untuk kebaikan kalian. Saya permisi, saya harus segara pulang," ucap Tiara. Ia langsung berajak dari ranjang tersebut.

"Bermalam di sini saja, besok pagi kamu boleh pulang. Ini sudah larut malam, dan saya rasa kondisi kamu masih belum stabil," sahut Tuan Smith.

"Tapi Tuan..."

"Saya tadi sudah berkata seperti itu pada Nona Tiara, Tuan. Tapi dia tetap keukeh ingin pulang," pungkas Ken. Tiara mendelik kesal pada laki-laki itu, sungguh menyebalkan. Kenapa dia memotong ucapan Tiara, yang belum selesai.

"Sebaiknya kamu menurut saja Tiara. Tenang saja kamu aman di sini," timpal Nyonya Henzy ramah.

"Iya benar kata istri saya, menurut saja Tiara. Besok pagi Ken, akan mengantarkan kamu pulang."

Tiara menghelai nafasnya, ia terlihat pasrah. Lalu menganggukkan kepalanya pelan.

"Baiklah, kami permisi dulu." ujar Tuan Smith, diangguki oleh Nyonya Henzy.

Begitu juga dengan Tiara, ia menganggukkan kepalanya. Setalah itu Tuan Smith dan Nyonya Henzy berlalu dari sana.

"Sebaiknya anda makan dulu Nona," ujar Ken pada Tiara.

"Iya, terima kasih Tuan Ken."

"Baiklah, kalau begitu saya permisi. Jika anda butuh apa-apa, panggil saya Maya, nanti dia akan ke sini, memberikan obat untuk Nona." Tanpa menunggu jawaban dari Tiara, Ken langsung berlalu dari sana.

Tiara menghempaskan kembali tubuhnya itu ke atas kasur. Tunggu! Tiara baru sadar, kenapa ia memakai pakaian yang berbeda? Seingat Tiara sebelumnya ia masih memakai seragam kerjanya. Siapa yang mengganti pakaian?

Tiba-tiba saja pintu kamar tersebut, terlihat terbuka kembali. Nampak seorang wanita masuk ke dalam sana. Wanita tersebut tersenyum pada Tiara.

"Nona kenapa buburnya tidak di makan? Nanti keburu dingin loh Nona," ucap Maya, ia melihat bubur yang tadi ia bawa, masih utuh di atas nakas.

"Di makan ya Non, terus di minum obatnya," lanjut Maya.

"Iya, terima kasih. Maaf sudah merepotkan Anda," ucap Tiara.

"Perkenalkan saya Maya, orang-orang di rumah ini biasa memanggil saya Bi Maya, Nona boleh memanggil dengan sebutan itu pada saya. Di sini saya hanya asisten rumah tangga Nona." jelas Maya dengan ramah.

"Ah iya, Bi terima kasih. Saya Tiara. Jangan panggil saya Nona, saya bukan majikan Bibi," ujar Tiara sambil terkekeh.

"Nona tamu Tuan saya, saya wajib menghormati Nona. Sekarang di makanlah Nona buburnya, apa mau saya suapin?" Maya memberikan bubur tersebut pada Tiara.

"Ah tidak usah Bi, saya bisa sendiri." Tiara mengambil bubur tersebut dan mulai memakannya. Rasanya Tiara sungkan, tapi bubur tersebut sangat enak, rasanya Tiara tidak bisa berhenti untuk memakannya. Entahlah, atau memang Tiara yang kelaparan, karna seingatnya, hari ini perutnya belum terisi dengan benar, hanya tadi pagi saya ia sarapan sepotong roti. Pada saat jam makan siang saja, Tiara sampai lupa mengisi perutnya itu, karna jam istirahatnya ia habiskan diruangan rawat adiknya Tari.

Biasa Tiara makan dengan benar pada malam hari, bersama suaminya.

Mengingat suaminya, tiba-tiba saja Tiara menghentikan suapan makannya itu. Rasa sesak terasa kembali menjalar di hati Tiara.

Mengingat sang suami yang sudah menghianatinya itu. Tak terasa air mata Tiara meluncurkan begitu saja dari pelupuk mata wanita itu. 'Kenapa kamu tega sama aku Mas?' batin Tiara.

Maya yang sedari tadi memperhatikan Tiara yang makan dengan lahap itu tersenyum, namun senyuman Maya sirna, saat melihat Tiara yang menghentikan suapannya itu, dan wanita itu malah menangis.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" tanya Maya.

"Eh iya Bi," Tiara langsung menyerka air matanya, 'sial kenapa aku tidak bisa menahannya!' lanjut Tiara berucap dalam hatinya.

"Kenapa Non?" tanya Maya lagi.

"Saya tidak apa-apa Bi, saya hanya ingat adik saya saja, di lagi sakit."

"Ya ampun Non, yang sabar ya. Semoga Adik Non cepat sembuh."

"Iya Bi, terima kasih."

Maya mengangguk, "ayo lanjut lagi makannya Non," titah Maya.

"Saya sudah kenyang Bi." Entahlah, Tiara sudah kehilangan nafsu makannya saat ini.

"Baiklah, kalau begitu Non minum obat dulu ya. Biar Non juga cepat sembuh." Maya memberikan beberapa butir obat dan segelas air putih untuk Tiara. Tiara pun menerimanya, lalu meminum obat tersebut.

'Aku tidak boleh lemah, aku harus kuat. Masalah Mas Rey, akan segara aku selesaikan, aku akan minta berpisah darinya. Ayo Tiara kamu pasti bisa melewati semua ini, ingat masih ada Tari yang membutuhkan kamu,' batin Tiara, menyemangati dirinya sendiri.

*

*

*

"Tiara kamu kemana, kenapa belum kembali juga?" Rey nampak mondar-mandir di ruang tamu, sedari tadi ia menunggu istrinya itu, namun sudah lewat tengah malam, Rey tidak melihat ada tanda-tanda Tiara akan pulang. Mencoba menghubungi istrinya itu, namun ponsel Tiara tidak aktif.

Rey sudah juga sudah mencoba menghubungi teman-teman Tiara, tapi mereka bilang tidak ada Tiara di Rumah Sakit, pikir Rey menduga jika Tiara pergi ke sana untuk menenangkan diri.

"Maafkan aku Tiara, kamu di mana sayang?" Raut wajah Rey terlihat dipenuhi penyesalan, serata kekhawatiran. Mau mencari Tiara, tapi dia sendiri bingung, harus mencari Tiara kemana? Di luar hujan sangat deras pula.

Bersambung...

Jangan lupa like, komen dan Votenya ya.

Gift juga boleh, wkwkwk.

Kalau gak ada poin, bolehlah nonton Iklan, nyawar sama author, hahaha

Untuk tebak-tebakan yang kamarin, aku udah dapat pemenangnya. Di part selanjutnya aku kasih tau ya.

Terima kasih, Babay...

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

Rey kayaknya emang di jebak sama mamanya

2023-02-22

0

TePe

TePe

ga usah dicari maszeh.....
nikmatin aja yg ada 🤣

2023-02-21

0

Ray

Ray

Khilaf tapi yang bikin enak 🤔😡
Semoga Tiara kuat menghadapi cobaan🙏😘

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 : Kondisi Sang Adik
2 Bab. 2 : Di Atas Ranjang Suster Tiara
3 Bab. 3 : Tuan Smith
4 Bab. 4 : Mateozy Smith
5 Bab. 5 : Kamu tidak boleh lemah!
6 Bab. 6 : Aku lelah, Kak!
7 Bab. 7 : Apa yang dia katakan?
8 Bab. 8 : Hidup Tari akan jadi taruhannya!
9 Bab.9 : Terserah!
10 Bab. 10 : Mengapa Tuan menyetujuinya?
11 Bab. 11 : Kenapa bisa tersebar?
12 Bab. 12 : Tawaran Tuan Smith
13 Bab. 13 : laki-laki sinting!
14 Bab. 14 : Keterlaluan
15 Bab. 15 : Flashback
16 Bab. 16 : Lintah darat
17 Bab. 17 : Berikan saja
18 Bab. 18 : Keputusan ada ditangan Anda!
19 Bab. 19 : Kesialan Reyhan
20 Bab. 20 : Merasa tidak asing
21 Bab. 21 : Apa Nona sudah siap?
22 Bab. 22 : Tamparan yang terngiang-ngiang
23 Bonus Visual
24 Bab. 23 : Seperti orang bisu saja!
25 Bab. 24 : Sakit batin
26 Bab. 25 : Lihat saja, apakah dia akan bertahan!
27 Bab. 26 : Aneh
28 Bab. 27 : Tidak masuk logika!
29 Bab. 28 : Zalleta?
30 Bab. 29 : Harus mencari bukti
31 Bab. 30 : Shock
32 Bab. 32 : Rahasiakan ini
33 Bab. 33 : Aku hamil
34 Bab. 34 : Jangan bermimpi
35 Bab 35. Cabe setan!
36 Bab 36. Pancingan
37 Bab 37. Kenapa dia lebih galak?
38 Bab 38. Lawan saja, oke!
39 Bab 39. Pura-pura
40 Bab 40. Dapat dari mana?
41 Bab 41. Zalleta masih hidup?
42 Bab 42. Menemui Zalleta
43 Bab 43. Kembalinya ingatan
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Tercandu-candu
46 Kepoin yuk!
47 Bab 46. Jangan Pergi!
48 Bab 47. Permintaan Zalleta
49 Bab 48. Jangan Bercanda!
50 Bab 49. Memohon
51 Bab 50. Baiklah
52 Bab 51. Calon Istri
53 Bab 52. Perdana Jalan Bersama
54 Bab 53. Tidak termasuk
55 Bab 54. Tidak Mau Kalah
56 Bab 55. Serba Dadakan
57 Bab 56. Lebih Cepat Lebih Baik
58 Bab 57. Tidak Perduli
59 Bab 58. Ratu Mateozy Smith
60 Bab 59. Calon istriku!
61 Bab 60. Terapi Jantung Untuk Sang Mantan
62 Bab 61. Drama Sang Mantan
63 Bab 62. Gaya Sosialita Dompet Kaki Lima!
64 Bab 60. Bebek
65 Bab 61. Obat Cemburu
66 Bab 62. Yes, I do
67 Bab 62. Hari Bahagia
68 Bab 63. Ending
69 Ayah Kandung Anakku
70 Terpaksa Menikahi Pria Cacat
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab. 1 : Kondisi Sang Adik
2
Bab. 2 : Di Atas Ranjang Suster Tiara
3
Bab. 3 : Tuan Smith
4
Bab. 4 : Mateozy Smith
5
Bab. 5 : Kamu tidak boleh lemah!
6
Bab. 6 : Aku lelah, Kak!
7
Bab. 7 : Apa yang dia katakan?
8
Bab. 8 : Hidup Tari akan jadi taruhannya!
9
Bab.9 : Terserah!
10
Bab. 10 : Mengapa Tuan menyetujuinya?
11
Bab. 11 : Kenapa bisa tersebar?
12
Bab. 12 : Tawaran Tuan Smith
13
Bab. 13 : laki-laki sinting!
14
Bab. 14 : Keterlaluan
15
Bab. 15 : Flashback
16
Bab. 16 : Lintah darat
17
Bab. 17 : Berikan saja
18
Bab. 18 : Keputusan ada ditangan Anda!
19
Bab. 19 : Kesialan Reyhan
20
Bab. 20 : Merasa tidak asing
21
Bab. 21 : Apa Nona sudah siap?
22
Bab. 22 : Tamparan yang terngiang-ngiang
23
Bonus Visual
24
Bab. 23 : Seperti orang bisu saja!
25
Bab. 24 : Sakit batin
26
Bab. 25 : Lihat saja, apakah dia akan bertahan!
27
Bab. 26 : Aneh
28
Bab. 27 : Tidak masuk logika!
29
Bab. 28 : Zalleta?
30
Bab. 29 : Harus mencari bukti
31
Bab. 30 : Shock
32
Bab. 32 : Rahasiakan ini
33
Bab. 33 : Aku hamil
34
Bab. 34 : Jangan bermimpi
35
Bab 35. Cabe setan!
36
Bab 36. Pancingan
37
Bab 37. Kenapa dia lebih galak?
38
Bab 38. Lawan saja, oke!
39
Bab 39. Pura-pura
40
Bab 40. Dapat dari mana?
41
Bab 41. Zalleta masih hidup?
42
Bab 42. Menemui Zalleta
43
Bab 43. Kembalinya ingatan
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Tercandu-candu
46
Kepoin yuk!
47
Bab 46. Jangan Pergi!
48
Bab 47. Permintaan Zalleta
49
Bab 48. Jangan Bercanda!
50
Bab 49. Memohon
51
Bab 50. Baiklah
52
Bab 51. Calon Istri
53
Bab 52. Perdana Jalan Bersama
54
Bab 53. Tidak termasuk
55
Bab 54. Tidak Mau Kalah
56
Bab 55. Serba Dadakan
57
Bab 56. Lebih Cepat Lebih Baik
58
Bab 57. Tidak Perduli
59
Bab 58. Ratu Mateozy Smith
60
Bab 59. Calon istriku!
61
Bab 60. Terapi Jantung Untuk Sang Mantan
62
Bab 61. Drama Sang Mantan
63
Bab 62. Gaya Sosialita Dompet Kaki Lima!
64
Bab 60. Bebek
65
Bab 61. Obat Cemburu
66
Bab 62. Yes, I do
67
Bab 62. Hari Bahagia
68
Bab 63. Ending
69
Ayah Kandung Anakku
70
Terpaksa Menikahi Pria Cacat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!