Adriana menyalami tamu-tamu undangan yang tak hentinya berdatangan naik ke pelaminan, ia didapuk menjadi pendamping bapak menggantikan posisi mendiang ibu. Naya dan dan Bagas tampak sangat berbahagia, senyum semringah tak lepas dari wajah mereka berdua. Kontra dengan Adriana yang memasang senyum palsu terlatihnya, sebagai public relation ia sangat pintar bersandiwara. Tak tampak sedikit pun jika ia mulai lelah dengan orang-orang yang mengucapkan kata selamat. Hanya sedikit dari tamu tersebut yang Adriana kenal.
"Adriana, kamu duduklah di bawah ketemu sepupu-sepupumu, biar tante temani bapak" kata Tante Ika adik kandung ibu.
"Makasih tante" kata Adriana pelan dengan tetap anggun berjalan menuju meja khusus keluarga, ia lalu duduk dengan santai dan meluruskan kaki sembari mengesap jus orange kesukaannya.
"Masih single yah bro?" Tegur Aaron tiba-tiba datang dan merangkulnya dengan lengan kokoh adeknya yang menentukan karier sebagai TNI seperti bapak. Sudah seharusnya dalam satu keluarga ada yang melanjutkan legasi, pun Aaron sejak kecil sudah tertarik dengan dunia tersebut, yakni menjadi seorang prajurit.
"Kampr*t" balas Adriana dingin. Matanya menyipit lalu mendengus.
"Ayohlah bro, sampai kapan kakak menjomblo? Noh disalip ma Naya" lanjut Aaron mengompori sambil terkekeh. Pandangan dua bersaudara tersebut ke arah pelaminan, tampak Naya dan Bagas menikmati hari bahagianya.
"Biarin, enak gini juga.." balas Adriana melirik adek bungsunya yang mempunyai wajah rupawan yang dengan gampang membuat para gadis jatuh cinta dalam sesaat apalagi jika menggunakan seragam dinasnya.
"Kak, siapa yang bakal mendoakanmu kalau kamu mati? Itu gunanya berkeluarga biar ada anak" celoteh Aaron.
"Astaga!" kata Adriana kaget mendengar ucapan Aaron barusan, ia langsung menjawel pipi adeknya "gak papa juga kalau gak ada yang doain" lanjutnya tak kalah sengit.
"Bro, aku punya senior pangkatnya sudah perwira, single. Mau tak kenalin pow?"
"Thank you bro, but no thanks" jawab Adriana berdiri dan mengelus kepala Aaron dan beranjak menuju prasmanan bagian bakso Malang. Perkataan Aaron membuatnya lapar, ia akan berpikir keras jika meladeni adiknya itu.
Hubungan Adriana dengan Aaron termasuk unik, sejak kecil mereka selalu bertengkar gontot-gontotan kemudian berdamai, kembali mesra berapa saat setelahnya. Hubungan seperti itu bertahan hingga mereka berusia 28 tahun dan 23 tahun. Kata bapak, Aaron sangat mencintai Adriana itu mengapa dia suka mencari perhatian kakak sulungnya. Aaron suka melihat Adriana kesal bahkan tak segan menyulut emosi si kakak sulung.
...
"Adriana, kenalin Abe. Abe ini masih keluarga bapak dari Sulawesi" kata Bapak saat pesta telah selesai, di sampingnya Bapak berdiri pria berusia sekitar pertengahan 30 tahun, bertinggi 180cm, berkulit sawo matang, berambut hitam gelap dengan sorot mata tajam, maskulin dan terlihat kaya dari pakaiannya.
"Adriana" singkatnya sambil menjabat tangan pria tersebut.
"Tenri Abe" balas pria dengan senyum memikat, giginya putih dan rapi.
"Temani Abe yah nak, ngobrol-ngobrollah" kata Bapak kemudian meninggalkan Adriana yang bengong hendak berbicara apa dengan pria baru dikenalnya. Kelebihan Adriana jika berkaitan dengan pekerjaan, ia sangat gampang bersosialisasi dan itu berbanding terbalik dengan kesehariannya di luar jam kerja. Ia sangat kaku.
"Saya panggil Riana atau siapa dek?" Tanya Abe dengan senyum tipis.
"Adri, teman-teman memanggil seperti itu, kak" balas Adriana dengan datar
"Adri itu nama cowok kan?" Kata Abe tertawa kecil. Tatapannya seakan menilai penampilan Adriana dari atas ke bawah.
"Iya, saya dulu kuliah teknik. Ceweknya cuma dua orang. Satunya tomboy, satunya saya ikut-ikutan tomboy juga, jadi disamaratakan saja" jelas Adriana kemudian berusaha tersenyum walau kikuk.
"Oh begitu,.. tapi sekarang sangat feminim loh" ujar Abe setelah menilai tampilan Adriana yang berkebaya dengan sanggul modern dan makeup natural.
"Kak Abe, stay di mana?" Kata Adriana mengalihkan pembicaraan, sebenarnya ia risih dipandangi, seolah pandangan Abe menelanjangi bahkan mencari-cari sesuatu.
"Oh saya gak tentu, kadang di Sulawesi, kadang di Kalimantan, sering juga ke Jawa" jawab Abe dengan sedikit terdengar logat Sulawesi masih ada melekat di pengucapannya.
Adriana manggut-manggut saja, ah ini demi bapak, pikirnya lalu berusahan tersenyum tipis.
"Adri, di mana? Surabaya juga? Sama bapak?"
"Gak, saya di Jakarta kak. Bekerja di sana. Tapi kadang saya ke Kalimantan dan Sumatera. Kakak tahu PT. Xander Mining?"
"Iyah, saya tau. Wah perusahaan tambang yang terbesar loh dek"
"Saya PR-nya kak" balas Adriana dengan senyum tipis palsunya, lagi..
"Keren" seru Abe sambil mengacungkan jempol.
Mereka terus berbicara yang entah Abe apakah seperti Adriana yang berbasa-basi. Ataukah memang pria itu tulus, bagaimanapun Abe adalah masih keluarga dari Bapak.
Sepanjang malam mereka berbincang, semakin lama Adriana meladeni Abe semakin senang Bapak yang melihatnya dari jauh.
Adriana hanya ingin melihat Bapak bahagia walau harus mengorbankan banyak hal termasuk menurunkan egonya.
Hanya Bapak yang Adriana miliki. Cinta dalam hidupnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Hesti Pramuni
thor, boleh nanya..?
tau kata "kampr*t" ..? asli dr mn D..?
(aws kalo bil kasih tau gk yaa..)
2021-05-12
0
y2k theena
bagus thor...alurnya ga monoton
2020-03-17
0