Hari minggu pagi Rinto sudah bersiap , ia memakai pakaian rapi . Tak lupa semprotan parfum sebanyak mungkin . Sepeda sudah ia bersihkan dan lap sampai mengkilap . Bingkisan pun sudah di ikat di belakang sepeda nya . Tadi nya Rinto ingin meminjam sepeda motor milik bapak nya namun ia urungkan , ia ingin tampil apa ada nya saja .
Setelah sarapan dan pamit dengan kedua orangtua nya , Rinto pun mengayuh sepeda nya dengan ceria . Ia berharap kedatangan nya bisa di terima .
Sesampai nya di rumah Wita , ia segera memarkirkan sepeda nya di bawah pohon . Mengambil bingkisan dari belakang sepeda dan membawa nya .
Took took took
" Assalamualaikum " sapa Rinto . Ia menunggu di depan pintu dengan jantung berdegup
" Waalaikumsalam " sahut suara wanita . Tak lama kemudian pintu pun terbuka
Betapa terkejut nya Rinto , karena yang membuka kan pintu ternyata Wita .
" Kamu ..!? " Wita pun tak kalah terkejut nya melihat Rinto sudah berdiri depan pintu
" Selamat pagi dek Wita " ucap Rinto sambil tersenyum
Wita pun tanpa sadar mendorong Rinto menjauhi pintu , dengan wajah kesal .
" Ngapain kamu ke sini pagi - pagi .. Sudahlah, leb.. " ucapan Wita terpotong oleh suara langkah kaki yang mendekat ke arah nya
" Siapa Wit ?" Tanya mama nya sambil melongok keluar
" Lhooo ada tamu .. Mari masuk , di ajak masuk Wit " ucap bu Salamah sambil mempersilahkan Rinto masuk
" Selamat pagi , bu .. Maaf merepotkan pagi - pagi " ucap Rinto dengan sopan
" Iyaa ga pa pa , dek .. silahkan duduk . Adik ini siapa ya ?" Tanya bu Salamah dengan ramah
"Iyaa anu bu, saya Rinto .. Saya anak nya pak Sumandjaya " jawab Rinto ramah
" Oalaahhh ini anak nya pak Sumandjaya yang punya toko kelontong ya .. Langganan kita itu " ucap bu Salamah sambil tersenyum
" Lho Wit , ngapain diri aja di situ .. Panggil papa mu, dan suruh Tini bikin minum " perintah bu Salamah kepada anak nya
Wita pun hanya mengangguk lalu masuk ke dalam . Tak lama pak Suwandi pun keluar menghampiri ,
" Wuah ada tamu ya ,ma" sapa pak Suwandi
Rinto pun langsung berdiri dan menyalami pak Suwandi . Ia juga memperkenal kan diri
" Mohon maaf pak , bu .. Saya sudah bertamu pagi - pagi . Kalo agak siang kuatir bapak sama ibu mulai sibuk .
Dan maaf , saya tidak membawakan apa - apa . Hanya sekedar nya saja , mohon di terima ya bu , pak " ucap Rinto sambil memberikan buah tangan . Dan di terima oleh bu Salamah
" Haduuhh ga usah repot - repot kalo main , dek Rinto " lanjut bu Salamah
Kemudian Tini pun keluar membawa tiga cangkir teh manis hangat dan cemilan .
" Silahkan di minum dulu " ucap pak Suwandi .
" Iya pak , terimakasih .. Di minum ya pak, bu " ucap Rinto sopan
Mereka pun meminum teh hangat tersebut .
" Nah , itu kue nya juga di cicip ya dek Rinto .. Jangan sungkan lho " ucap bu Salamah
" Terimakasi banyak bu " jawab Rinto dengan sopan
" Maaf sebelum nya nih, dek Rinto .. Kedatangan nya ini mau ketemu kami atau gimana ya ?" tanya pak Suwandi dengan hati - hati
" Iya pak, mau ketemu bapak dan ibu .
Maksud kedatangan saya ini mau minta izin, pak " ucap Rinto dengan gugup
" izin apa ya " tanya pak Suwandi bingung sambil menatap istri nya. Sedangkan bu Salamah hanya tersenyum menunggu kelanjutan Rinto .
"Anu pak, kalo boleh pak .. Anu pak , bu ... Saya minta izin berteman sama dek Wita " ucap Rinto sambil tertunduk malu dengan wajah nya memerah .
Pak Suwandi dan istri nya pun terkekeh melihat tingkah Rinto .
" Boleh boleh saja kalo mau berteman dengan Wita , asal tahu batas nya sehingga tidak menimbulkan fitnah " jawab pak Suwandi
" Baik pak, akan saya ingat pesan bapak .. Terimakasih banyak pak, bu .. Kalo begitu saya permisi dulu , lain kali saya main lagi ya pak " ucap Rinto
"Lho kok buru - buru , ga mau ngobrol dulu sama Wita ?"tanya bu Salamah
" Lain kali saja , bu .. Saya pamit ya bu, pak .. Salam saja untuk dek Wita " lanjut Rinto
Setelah berpamitan , Rinto pun segera mengayuh sepeda nya pulang dengan sumringah . Ia lega sudah mendapat izin dari kedua orangtua Wita , meski pun Wita nya masih sulit di dekati .
" Strategi berikut nya menaklukkan Wita .. Duuh ini yang paling susah " batin Rinto sambil menghela nafas .
☆☆☆☆☆☆
Tak lama kemudian kedua orangtua Wita bergabung duduk bersama Wita yang sedang asyik membuat sulaman di halaman belakang rumah .
" Wita .. " panggil mama nya
Wita pun segera menoleh ke mama nya ,
" Iya ma ?" jawab nya
" Kenapa tadi tidak menemui temen mu , Rinto ?" tanya mama nya
" Hhhh sibuk ma .. " jawab Wita sambil nyengir
" Ga boleh gitu , suka atau tidak , kamu harus tetap baik " ucap mama nya
" Iya Wita , kamu harus baik ke semua orang .. Jangan pilih - pilih " papa Wita ikut menasehati
" Iya pa , ma " jawab Wita dengan muka malas
Papa dan mama Wita saling pandang sambil senyum , mama Wita hanya bisa geleng - geleng kepala . Ia paham betul sifat anak nya semata wayang nya .
" Awas kau Rinto , berani - berani nya deketin kedua orangtua ku .. Kita liat saja seberapa tahan kamu sama "kebaikkanku" " gumam Wita menahan senyum licik nya
☆☆☆☆☆☆
Beberapa hari setelah itu , di saat Wita sedang bersepeda sendirian menuju ke rumah nya ..
" Dek .. Deekk Wita .. " Rinto memanggil - manggil dari arah belakang
Wita menoleh sejenak , kemudian ia pun melepas sandal jepit nya sebelah .
Ketika Rinto hampir mendekati nya , ia melempar sendal jepit nya ke arah Rinto
" Jangam dekati aku , pergi sana .." ucap Wita setengah berteriak kemudian mengayuh sepeda nya dengan cepat meninggal kan Rinto yang langsung ngerem mendadak setelah muka nya mendapat lemparan sendal
"Aahh dasar , berani banget ni anak manja lempar sendal ke muka ku .. Awas aja nanti kalo udah jadi istri , aku bikin menjerit sampe pagi " gumam Rinto dengan senyum mesum nya
Kemudian Rinto pun tidak jadi mengikuti Wita , ia berbelok ke arah lain untuk kembali ke toko .
☆☆☆☆☆☆
Beberapa minggu setelah kejadian tersebut Rinto semakin nekat datang ke rumah Wita , jika kedua orangtua sedang tidak di rumah maka Rinto hanya menitipkan bingkisan dan berbincang sebentar dengan Tini atau Erna .
Rinto sangat senang jika bertemu dengan kedua orangtua Wita , ia dapat ngobrol apa saja dengan papa nya Wita .
" Nak Rinto , maaf kalau anak bapak jarang menemui nak Rinto , Wita memang sedikit keras kepala .. Harus benar - benar sabar menghadapi nya , maklum lah dia anak tunggal " ucap pak Suwandhi
" Iya ga pa pa , pak " ucap Rinto
" Kalau boleh , kalau bapak dan ibu izinkan .. Saya ingin melamar dek Wita . Karena saya sangat serius mencintai dek Wita , pak " lanjut Rinto menahan malu
" Kalau itu sih nanti bapak tanyakan dulu dengan Wita dan mama nya ya " jawab pak Suwandhi
" Baik, terimakasih banyak , pak " ucap Rinto sumringah . Dalam hati ia berdoa semoga mama dan papa Wita dapat membujuk Wita untuk menikah dengan nya
Setelah berjam - jam ngobrol akhir nya Rinto pun pamit pulang .
Keesokkan malam nya , mama nya Wita menghampiri Wita yang sedang di dalam kamar tidur nya
Tok tok tok
" Wit , kamu sudah tidur belum nak ?" suara mama nya terdengar dari luar pintu kamar
Wita pun segera beranjak dari tempat tidur nya dan membuka kan pintu kamar nya ,
cekleekk
" Belum ma .. Wita cuma lagi baca buku sambil tiduran aja , masuk yuk ma " ucap nya sambil menggandeng tangan mama nya
Bu Salamah pun tersenyum sambil melangkah masuk ke dalam kamar Wita bersamaan .
Setelah kedua nya duduk di pinggir ranjang Wita , bu Salamah mulai bercerita tentang kedatangan Rinto . Ia juga menyampaikan pendapat nya mengenai Rinto .
" Kalau menurut mama , nak Rinto itu anak baik , sopan dan pengertian . Malah mama juga mendengar kalau dia itu rajin bantu bapak nya di toko , Wit "
" Iihh mama tau mana , memang nya mama ngawasin dia dua puluh empat jam " sungut Wita
" Ya tau lah, memang nya kamu pikir mama dan papa hanya diam saja gitu ?" jawab mama nya dengan senyum penuh makna
" Maksuuud mamaaa .. " tanya Wita dengan tatapan menyelidik
" Maka nya kalau ada orang nya temui , ajak ngobrol jadi kamu tau nak Rinto itu seperti apa orang nya .. Cocok ga sama kamu " jawab mama nya
" Iihhh mama , memang nya Wita mau kawin sama dia pake cocok - cocok segala " ucap Wita dengan tatapan yang di buat pura - pura marah
" Memang nya engga ? terus kamu mau nya kawin sama siapa doong ... Kan usia mu sudah cukup untuk jadi seorang istri , ngasih mama dan papa cucu " ledek mama nya
Wita yang tahu kemana arah pembicaraan mama nya segera menutup wajah nya dengan bantal . Melihat itu mama Wita jadi gemas , ia ngelitikin Wita , kedua nya pun tertawa lepas .
☆☆☆☆☆
Meski pun Wita sudah mendapat sinyal dari kedua orangtua nya namun ia belum juga berhenti menjahili Rinto . Di balik sikap jahil nya , ia ingin melihat kesabaran dan kegigihan Rinto untuk mendekati nya .
Dan setiap kali ia berpapasan dengan Rinto selalu saja ada ulah nya yang bikin Rinto geram , namun sejengkal pun Rinto tidak pernah berniat untuk mundur . Malah ia semakin penasaran dengan Wita , bagi nya ini merupakan sebuah tantangan .
Seperti kejadian hari ini , ketika Wita hendak keluar rumah . Ia membawa sebuah botol berisi air sirup , dan di letakkan di keranjang yang menempel di bagian depan sepeda nya .
Rinto yang melihat Wita keluar dari gerbang , segera mengayuh sepeda dengan lebih cepat agar bisa mengejar nya . Kali ini ia tidak akan mengikuti nya lagi melainkan terang - terangan menyapa bahkan mengiringi kemana pun Wita pergi .
Namun sayang sekali , karena tekad Rinto harus gagal lagi kali ini . Ia melihat Wita tiba - tiba berhenti .
" Wuah dek Wita berhenti , pasti dia ingin menemui ku juga " gumam Rinto sambil senyum
Setelah berada di sebelah Wita , ia melihat Wita sedang minum .
Dengan hati - hati Rinto pun menyapa nya,
" Dek, haus ya .. Kita cari warung yuk " sapa Rinto .
Wita yang sudah mengatur siasat ini pun segera melancarkan aksi nya . Ia pura - pura kaget hingga meyemburkan air yang di minum nya ke arah Rinto . Alhasil pakaian yang di kenakan Rinto basah dan bernoda kuning . Karena Wita memang membuat sirup rasa jeruk sehingga berwarna kuning .
" Duuhh pelan - pelan minum nya dek , saya ga minta kok " ledek Rinto
Wita pun cuek saja , ia hanya mendelik ke arah Rinto kemudian bersiap untuk mengayuh sepeda nya kembali . Namun di tahan oleh Rinto
" Sebentar dek " ucap nya sambil menahan stang sepeda Wita
" Maaf kalo saya menganggu perjalanan adek pagi ini .. Tapi kita harus meluruskan ini , masalah kita " lanjut nya
Dahi Wita pun mengernyit dengan tatapan tajam ,
" Aku atau pun kita tidak ada masalah yang harus di luruskan .. Aku bahkan tidak mengenal kamu . Aku juga tidak suka kamu . Paham ??!! " ucap Wita dengan judes
" Justru itu masalah nya , dek .. Karna kamu belum kenal aku , maka nya kamu belum suka .
Tapi ga pa pa , dek .. Belum terlambat . Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku bener - bener suka bahkan aku sudah mulai jatuh cinta sama kamu . Maaf kalau tempat menyatakan perasaan ku ini kurang romantis , abis kamu nya susah sekali di ajak bicara apalagi kalau di ajak ke tempat lain " ucap Rinto dengan suara pelan saat mengatakan kalimat terakhir nya
Wita pun menarik nafas dalam, ia menatap lekat - lekat ke wajah Rinto . Itu membuat Rinto salah tingkah , ia belum pernah di tatap segitu tajam dan teliti oleh seorang wanita . Rinto pun menundukkan wajah nya .
" Baiklah , kalau begitu kita berteman dulu .. Simpan saja perasaan mu itu , karena aku belum tentu suka meski pun sudah mengenal mu nanti " ucap Wita
Rinto tidak menyangka Wita akan bersedia menerima nya ,,meski pun sebagai teman dulu .. Tidak apa - apa , ia akan membuat Wita jatuh cinta dalam waktu yang singkat .
Rinto pun tersenyum sambil mengangguk sumringah ,
" Tapi nanti kalau ketemu aku lagi , aku ga akan di kerjain lagi kan sama kamu , dek ?" tanya Rinto dengan wajah memelas
Wita menahan tawa nya , ia sebenar nya sangat geli melihat ekspresi Rinto yang seperti anak kecil minta di belikan permen .
" Ya ya baiklah , karena kita sudah berteman maka aku tidak akan jahil lagi .. Tapi kalau kamu kurangajar atau menyebalkan maka kamu akan segera menerima balasan ku " ancam Wita
" Siap nona ..,Pesan nona akan selalu saya ingat " ucap Rinto sambil memberi hormat dan membungkukkan badan nya
" Ternyata Rinto lucu juga orang nya " batin Wita
" Kalau begitu , boleh saya temani nona bersepeda ke tujuan ? " tanya Rinto sopan
" Hmmmm baiklah ..." jawab Wita . Lalu mereka pun bersepeda beriringan sambil sesekali berbincang .
#############################
Haaii para readers terzeyeeng .. ini novel kedua ku , mohon maap jika masih banyak kekurangan🙏🙏😬
PLiiss bantu aqoh memperbaiki dengan saran2 kalian ya🤩 .. LIKE 👍 tp jgn di bom ya😁🙏 ,,, KOMEN 💕 ,,, VOTE ⚘ Terimakasiih 🙏🙏🤗 luv u all 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Sari ND
untung cuman sebelah yang di lempar, coba klo dua duanya, nanti dia kalau mau keluar harus beli dulu sendal 😁
2022-09-16
0