BAB . 4 . BERTEMU KEDUA ORANGTUA WITA

Hari minggu pagi Rinto sudah bersiap , ia memakai pakaian rapi . Tak lupa semprotan parfum sebanyak mungkin . Sepeda sudah ia bersihkan dan lap sampai mengkilap . Bingkisan pun sudah di ikat di belakang sepeda nya . Tadi nya Rinto ingin meminjam sepeda motor milik bapak nya namun ia urungkan , ia ingin tampil apa ada nya saja .

Setelah sarapan dan pamit dengan kedua orangtua nya , Rinto pun mengayuh sepeda nya dengan ceria . Ia berharap kedatangan nya bisa di terima .

Sesampai nya di rumah Wita , ia segera memarkirkan sepeda nya di bawah pohon . Mengambil bingkisan dari belakang sepeda dan membawa nya .

Took took took

" Assalamualaikum " sapa Rinto . Ia menunggu di depan pintu dengan jantung berdegup

" Waalaikumsalam " sahut suara wanita . Tak lama kemudian pintu pun terbuka

Betapa terkejut nya Rinto , karena yang membuka kan pintu ternyata Wita .

" Kamu ..!? " Wita pun tak kalah terkejut nya melihat Rinto sudah berdiri depan pintu

" Selamat pagi dek Wita " ucap Rinto sambil tersenyum

Wita pun tanpa sadar mendorong Rinto menjauhi pintu , dengan wajah kesal .

" Ngapain kamu ke sini pagi - pagi .. Sudahlah, leb.. " ucapan Wita terpotong oleh suara langkah kaki yang mendekat ke arah nya

" Siapa Wit ?" Tanya mama nya sambil melongok keluar

" Lhooo ada tamu .. Mari masuk , di ajak masuk Wit " ucap bu Salamah sambil mempersilahkan Rinto masuk

" Selamat pagi , bu .. Maaf merepotkan pagi - pagi " ucap Rinto dengan sopan

" Iyaa ga pa pa , dek .. silahkan duduk . Adik ini siapa ya ?" Tanya bu Salamah dengan ramah

"Iyaa anu bu, saya Rinto .. Saya anak nya pak Sumandjaya " jawab Rinto ramah

" Oalaahhh ini anak nya pak Sumandjaya yang punya toko kelontong ya .. Langganan kita itu " ucap bu Salamah sambil tersenyum

" Lho Wit , ngapain diri aja di situ .. Panggil papa mu, dan suruh Tini bikin minum " perintah bu Salamah kepada anak nya

Wita pun hanya mengangguk lalu masuk ke dalam . Tak lama pak Suwandi pun keluar menghampiri ,

" Wuah ada tamu ya ,ma" sapa pak Suwandi

Rinto pun langsung berdiri dan menyalami pak Suwandi . Ia juga memperkenal kan diri

" Mohon maaf pak , bu .. Saya sudah bertamu pagi - pagi . Kalo agak siang kuatir bapak sama ibu mulai sibuk .

Dan maaf , saya tidak membawakan apa - apa . Hanya sekedar nya saja , mohon di terima ya bu , pak " ucap Rinto sambil memberikan buah tangan . Dan di terima oleh bu Salamah

" Haduuhh ga usah repot - repot kalo main , dek Rinto " lanjut bu Salamah

Kemudian Tini pun keluar membawa tiga cangkir teh manis hangat dan cemilan .

" Silahkan di minum dulu " ucap pak Suwandi .

" Iya pak , terimakasih .. Di minum ya pak, bu " ucap Rinto sopan

Mereka pun meminum teh hangat tersebut .

" Nah , itu kue nya juga di cicip ya dek Rinto .. Jangan sungkan lho " ucap bu Salamah

" Terimakasi banyak bu " jawab Rinto dengan sopan

" Maaf sebelum nya nih, dek Rinto .. Kedatangan nya ini mau ketemu kami atau gimana ya ?" tanya pak Suwandi dengan hati - hati

" Iya pak, mau ketemu bapak dan ibu .

Maksud kedatangan saya ini mau minta izin, pak " ucap Rinto dengan gugup

" izin apa ya " tanya pak Suwandi bingung sambil menatap istri nya. Sedangkan bu Salamah hanya tersenyum menunggu kelanjutan Rinto .

"Anu pak, kalo boleh pak .. Anu pak , bu ... Saya minta izin berteman sama dek Wita " ucap Rinto sambil tertunduk malu dengan wajah nya memerah .

Pak Suwandi dan istri nya pun terkekeh melihat tingkah Rinto .

" Boleh boleh saja kalo mau berteman dengan Wita , asal tahu batas nya sehingga tidak menimbulkan fitnah " jawab pak Suwandi

" Baik pak, akan saya ingat pesan bapak .. Terimakasih banyak pak, bu .. Kalo begitu saya permisi dulu , lain kali saya main lagi ya pak " ucap Rinto

"Lho kok buru - buru , ga mau ngobrol dulu sama Wita ?"tanya bu Salamah

" Lain kali saja , bu .. Saya pamit ya bu, pak .. Salam saja untuk dek Wita " lanjut Rinto

Setelah berpamitan , Rinto pun segera mengayuh sepeda nya pulang dengan sumringah . Ia lega sudah mendapat izin dari kedua orangtua Wita , meski pun Wita nya masih sulit di dekati .

" Strategi berikut nya menaklukkan Wita .. Duuh ini yang paling susah " batin Rinto sambil menghela nafas .

☆☆☆☆☆☆

Tak lama kemudian kedua orangtua Wita bergabung duduk bersama Wita yang sedang asyik membuat sulaman di halaman belakang rumah .

" Wita .. " panggil mama nya

Wita pun segera menoleh ke mama nya ,

" Iya ma ?" jawab nya

" Kenapa tadi tidak menemui temen mu , Rinto ?" tanya mama nya

" Hhhh sibuk ma .. " jawab Wita sambil nyengir

" Ga boleh gitu , suka atau tidak , kamu harus tetap baik " ucap mama nya

" Iya Wita , kamu harus baik ke semua orang .. Jangan pilih - pilih " papa Wita ikut menasehati

" Iya pa , ma " jawab Wita dengan muka malas

Papa dan mama Wita saling pandang sambil senyum , mama Wita hanya bisa geleng - geleng kepala . Ia paham betul sifat anak nya semata wayang nya .

" Awas kau Rinto , berani - berani nya deketin kedua orangtua ku .. Kita liat saja seberapa tahan kamu sama "kebaikkanku" " gumam Wita menahan senyum licik nya

☆☆☆☆☆☆

Beberapa hari setelah itu , di saat Wita sedang bersepeda sendirian menuju ke rumah nya ..

" Dek .. Deekk Wita .. " Rinto memanggil - manggil dari arah belakang

Wita menoleh sejenak , kemudian ia pun melepas sandal jepit nya sebelah .

Ketika Rinto hampir mendekati nya , ia melempar sendal jepit nya ke arah Rinto

" Jangam dekati aku , pergi sana .." ucap Wita setengah berteriak kemudian mengayuh sepeda nya dengan cepat meninggal kan Rinto yang langsung ngerem mendadak setelah muka nya mendapat lemparan sendal

"Aahh dasar , berani banget ni anak manja lempar sendal ke muka ku .. Awas aja nanti kalo udah jadi istri , aku bikin menjerit sampe pagi " gumam Rinto dengan senyum mesum nya

Kemudian Rinto pun tidak jadi mengikuti Wita , ia berbelok ke arah lain untuk kembali ke toko .

☆☆☆☆☆☆

Beberapa minggu setelah kejadian tersebut Rinto semakin nekat datang ke rumah Wita , jika kedua orangtua sedang tidak di rumah maka Rinto hanya menitipkan bingkisan dan berbincang sebentar dengan Tini atau Erna .

Rinto sangat senang jika bertemu dengan kedua orangtua Wita , ia dapat ngobrol apa saja dengan papa nya Wita .

" Nak Rinto , maaf kalau anak bapak jarang menemui nak Rinto , Wita memang sedikit keras kepala .. Harus benar - benar sabar menghadapi nya , maklum lah dia anak tunggal " ucap pak Suwandhi

" Iya ga pa pa , pak " ucap Rinto

" Kalau boleh , kalau bapak dan ibu izinkan .. Saya ingin melamar dek Wita . Karena saya sangat serius mencintai dek Wita , pak " lanjut Rinto menahan malu

" Kalau itu sih nanti bapak tanyakan dulu dengan Wita dan mama nya ya " jawab pak Suwandhi

" Baik, terimakasih banyak , pak " ucap Rinto sumringah . Dalam hati ia berdoa semoga mama dan papa Wita dapat membujuk Wita untuk menikah dengan nya

Setelah berjam - jam ngobrol akhir nya Rinto pun pamit pulang .

Keesokkan malam nya , mama nya Wita menghampiri Wita yang sedang di dalam kamar tidur nya

Tok tok tok

" Wit , kamu sudah tidur belum nak ?" suara mama nya terdengar dari luar pintu kamar

Wita pun segera beranjak dari tempat tidur nya dan membuka kan pintu kamar nya ,

cekleekk

" Belum ma .. Wita cuma lagi baca buku sambil tiduran aja , masuk yuk ma " ucap nya sambil menggandeng tangan mama nya

Bu Salamah pun tersenyum sambil melangkah masuk ke dalam kamar Wita bersamaan .

Setelah kedua nya duduk di pinggir ranjang Wita , bu Salamah mulai bercerita tentang kedatangan Rinto . Ia juga menyampaikan pendapat nya mengenai Rinto .

" Kalau menurut mama , nak Rinto itu anak baik , sopan dan pengertian . Malah mama juga mendengar kalau dia itu rajin bantu bapak nya di toko , Wit "

" Iihh mama tau mana , memang nya mama ngawasin dia dua puluh empat jam " sungut Wita

" Ya tau lah, memang nya kamu pikir mama dan papa hanya diam saja gitu ?" jawab mama nya dengan senyum penuh makna

" Maksuuud mamaaa .. " tanya Wita dengan tatapan menyelidik

" Maka nya kalau ada orang nya temui , ajak ngobrol jadi kamu tau nak Rinto itu seperti apa orang nya .. Cocok ga sama kamu " jawab mama nya

" Iihhh mama , memang nya Wita mau kawin sama dia pake cocok - cocok segala " ucap Wita dengan tatapan yang di buat pura - pura marah

" Memang nya engga ? terus kamu mau nya kawin sama siapa doong ... Kan usia mu sudah cukup untuk jadi seorang istri , ngasih mama dan papa cucu " ledek mama nya

Wita yang tahu kemana arah pembicaraan mama nya segera menutup wajah nya dengan bantal . Melihat itu mama Wita jadi gemas , ia ngelitikin Wita , kedua nya pun tertawa lepas .

☆☆☆☆☆

Meski pun Wita sudah mendapat sinyal dari kedua orangtua nya namun ia belum juga berhenti menjahili Rinto . Di balik sikap jahil nya , ia ingin melihat kesabaran dan kegigihan Rinto untuk mendekati nya .

Dan setiap kali ia berpapasan dengan Rinto selalu saja ada ulah nya yang bikin Rinto geram , namun sejengkal pun Rinto tidak pernah berniat untuk mundur . Malah ia semakin penasaran dengan Wita , bagi nya ini merupakan sebuah tantangan .

Seperti kejadian hari ini , ketika Wita hendak keluar rumah . Ia membawa sebuah botol berisi air sirup , dan di letakkan di keranjang yang menempel di bagian depan sepeda nya .

Rinto yang melihat Wita keluar dari gerbang , segera mengayuh sepeda dengan lebih cepat agar bisa mengejar nya . Kali ini ia tidak akan mengikuti nya lagi melainkan terang - terangan menyapa bahkan mengiringi kemana pun Wita pergi .

Namun sayang sekali , karena tekad Rinto harus gagal lagi kali ini . Ia melihat Wita tiba - tiba berhenti .

" Wuah dek Wita berhenti , pasti dia ingin menemui ku juga " gumam Rinto sambil senyum

Setelah berada di sebelah Wita , ia melihat Wita sedang minum .

Dengan hati - hati Rinto pun menyapa nya,

" Dek, haus ya .. Kita cari warung yuk " sapa Rinto .

Wita yang sudah mengatur siasat ini pun segera melancarkan aksi nya . Ia pura - pura kaget hingga meyemburkan air yang di minum nya ke arah Rinto . Alhasil pakaian yang di kenakan Rinto basah dan bernoda kuning . Karena Wita memang membuat sirup rasa jeruk sehingga berwarna kuning .

" Duuhh pelan - pelan minum nya dek , saya ga minta kok " ledek Rinto

Wita pun cuek saja , ia hanya mendelik ke arah Rinto kemudian bersiap untuk mengayuh sepeda nya kembali . Namun di tahan oleh Rinto

" Sebentar dek " ucap nya sambil menahan stang sepeda Wita

" Maaf kalo saya menganggu perjalanan adek pagi ini .. Tapi kita harus meluruskan ini , masalah kita " lanjut nya

Dahi Wita pun mengernyit dengan tatapan tajam ,

" Aku atau pun kita tidak ada masalah yang harus di luruskan .. Aku bahkan tidak mengenal kamu . Aku juga tidak suka kamu . Paham ??!! " ucap Wita dengan judes

" Justru itu masalah nya , dek .. Karna kamu belum kenal aku , maka nya kamu belum suka .

Tapi ga pa pa , dek .. Belum terlambat . Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku bener - bener suka bahkan aku sudah mulai jatuh cinta sama kamu . Maaf kalau tempat menyatakan perasaan ku ini kurang romantis , abis kamu nya susah sekali di ajak bicara apalagi kalau di ajak ke tempat lain " ucap Rinto dengan suara pelan saat mengatakan kalimat terakhir nya

Wita pun menarik nafas dalam, ia menatap lekat - lekat ke wajah Rinto . Itu membuat Rinto salah tingkah , ia belum pernah di tatap segitu tajam dan teliti oleh seorang wanita . Rinto pun menundukkan wajah nya .

" Baiklah , kalau begitu kita berteman dulu .. Simpan saja perasaan mu itu , karena aku belum tentu suka meski pun sudah mengenal mu nanti " ucap Wita

Rinto tidak menyangka Wita akan bersedia menerima nya ,,meski pun sebagai teman dulu .. Tidak apa - apa , ia akan membuat Wita jatuh cinta dalam waktu yang singkat .

Rinto pun tersenyum sambil mengangguk sumringah ,

" Tapi nanti kalau ketemu aku lagi , aku ga akan di kerjain lagi kan sama kamu , dek ?" tanya Rinto dengan wajah memelas

Wita menahan tawa nya , ia sebenar nya sangat geli melihat ekspresi Rinto yang seperti anak kecil minta di belikan permen .

" Ya ya baiklah , karena kita sudah berteman maka aku tidak akan jahil lagi .. Tapi kalau kamu kurangajar atau menyebalkan maka kamu akan segera menerima balasan ku " ancam Wita

" Siap nona ..,Pesan nona akan selalu saya ingat " ucap Rinto sambil memberi hormat dan membungkukkan badan nya

" Ternyata Rinto lucu juga orang nya " batin Wita

" Kalau begitu , boleh saya temani nona bersepeda ke tujuan ? " tanya Rinto sopan

" Hmmmm baiklah ..." jawab Wita . Lalu mereka pun bersepeda beriringan sambil sesekali berbincang .

#############################

Haaii para readers terzeyeeng .. ini novel kedua ku , mohon maap jika masih banyak kekurangan🙏🙏😬

PLiiss bantu aqoh memperbaiki dengan saran2 kalian ya🤩 .. LIKE 👍 tp jgn di bom ya😁🙏 ,,, KOMEN 💕 ,,, VOTE ⚘ Terimakasiih 🙏🙏🤗 luv u all 🤗

Terpopuler

Comments

Sari ND

Sari ND

untung cuman sebelah yang di lempar, coba klo dua duanya, nanti dia kalau mau keluar harus beli dulu sendal 😁

2022-09-16

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 32 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!