BAB . 2 . PDKT

Seminggu berlalu , namun Rinto tidak bertemu gadis itu lagi . Begitu pun dengan minggu- minggu berikut nya .

Entah setelah minggu ke berapa akhir nya Rinto melihat seorang wanita yang pernah bersama gadis itu .

"Aaahh pucuk di cinta , ulam pun tiba " batin ku .

Begitu ia tiba di bagian depan untuk menyebutkan pesanan nya ,

" Siang mbak, mau beli apa ? " tanya ku sebelum memulai aksi ku

Ia pun menyebutkan semua pesenan nya satu per satu , aku segera menyiap kan secepat nya .

" Masih ada lagi , mbak ?" tanya ku

" Sudah cukup untuk sekarang,mas .. Jadi berapa semua nya ?" tanya nya sambil mengeluarkan dompet

Dan segera membayar setelah ku sebutkan jumlah belanjaan nya . Sebelum ia beranjak buru - buru aku menyapa nya lagi ,

" Maaf mbak , temen nya yang satu lagi ga ikut ya ?" Lanjut ku

" Yang mana ya , mas ?"tanya nya nampak berpikir

" Oohh yang dulu itu , beberapa minggu yang lalu saya lihat gadis memakai rok bunga - bunga , atasan krem , rambut nya sepunggung " selidik ku sambil cengar cengir menahan malu

Gadis itu pun berpikir sejenak , berusaha mengingat - ingat .

" Oohh iyaa .. Itu non Wita , anak majikan saya , mas " ucap nya

"Alhamdulilah, dia inget " batin ku

"Kalo mbak nya siapa nama nya ?"tanya ku lagi

" Saya Tini , pembantu di rumah non Wita , mas "jawab nya

"Mbak Tini, tolong sampein salam kenal dari saya untuk dek Wita ya " sambung ku sambil senyum

" oiyaa nanti saya sampein , mas " ucap nya sambil mengambil belanjaan nya dan beranjak dari toko

☆☆☆☆☆

Sesampai nya Tini di rumah , ia langsung menaruh belanjaan nya ke dapur . Dan mulai merapikan rumah , lalu memasak untuk makan siang . Setelah semua selesai , tak lama kemudian terdengar suara ceria dari arah depan .

" Halooo Tiin , wuaahhh wangi banget .. masak apa niih ?" tanya Wita sambil membuka tudung saji di atas meja makan

" Halooo juga non " jawab Tini sambil senyum . Dia hapal betul sifat nona nya jika mencium aroma makanan kesukaannya

" Non Wita mau makan sekarang ? Nanti Tini siapkan " ucap nya

" Boleh , tapi di temani ya .. Sama kamu dan Erna . Eehh Erna mana yaa , kok belum nongol - nongol " ucap Wita sambil celingukan

Tini segera menyiapkan tiga piring , gelas , nasi dan lauk pauk nya .

" Ernaaaaaaaa ... " teriak Wita tiba - tiba

Kemudian terlihat Erna berlari - lari menghampiri Wita

" Iyaa , ada apa non .. Kenapa ?" tanya Erna panik

" Makan yuuukk .. Bertiga " jawab Wita dengan santai , tak peduli dengan tatapan panik Erna

Erna pun menarik nafas lega , ia pikir nona nya kenapa - kenapa tadi , tenyata ngajak makan. Akhir nya mereka pun makan bertiga sambil ngobrol . Jika ada kedua orangtua nya Wita di larang untuk makan satu meja makan dengan Erna dan Tini . Bahkan ia juga di larang berbicara sambil makan . Didikan kedua orangtua Wita masih ber bau - bau ningrat , hanya saja Wita nya yang sering protes bahkan melanggar nya , baik itu secara langsung mau pun diam - diam.

Keesokkan hari nya ,

" Nak, mama punya model baru .. Kalo kamu mau liat, datang aja ke toko ya .. Mama ga sempat bawa ke rumah " ucap mama nya Wita

"Iyaa ma ? Asiiikkk .. besok aku kesana sama Erna ya " jawab Wita

Setiap kali mama nya Wita mendapatkan model baju terbaru untuk mengisi toko nya , Wita lah yang pertama kali di beritahu . Jika Wita menyukai nya maka ia di izinkan oleh mama nya untuk memakai nya , dengan gratis tentu nya . Oleh sebab itu Wita selalu berpenampilan modis di banding gadis lain yang seusia nya.

Mama nya hanya tersenyum sambil mengangguk , ia senang setiap kali anak nya terlihat ceria .

Beberapa hari kemudian ,

Wita dan Erna sedang bersepeda , mereka ingin mengunjungi toko kepunyaan mama nya Wita .

Tiba - tiba Wita menghentikan sepeda nya saat melewati seorang pedagang buah di pinggir jalan .

"Na , beli salak dong .. ini uangnya , beli tiga kilo ya , pilih yang bagus dan manis" perintah Wita

"Siap Wit " ucap Erna mengambil selembar uang yang di berikan oleh Wita .

Mereke duduk santai sejenak di pinggir jalan di bawah sebuah pohon sambil makan salak , tiba - tiba ..

" Siang nona - nona , mau kemana .. Di anter yuukk " ucap seorang lelaki

Wita dan Erna saling menatap , tanpa menjawab lelaki itu , mereka langsung beranjak mengambil sepeda masing - masing dan mengayuh nya dengan cepat .

Sesampai nya di toko mereka ngos - ngos an , namun sesaat kemudian sudah melupakan kejadian itu, dan langsung memilih baju dengan sumringah . Tak lupa Wita juga memilih pakaian untuk Tini .

☆☆☆☆☆

Tiba waktu belanja kembali , kali ini Wita dan Erna ikut dengan Tini . Setelah selesai,

Wita mengajak mereka jalan kaki dulu sebentar , alhasil sepeda - sepeda itu di dorong oleh mereka . Semua belanjaan di letakkan di keranjang Tini dan Erna , sedangkan keranjang Wita di taruh tiga botol minuman dan satu kilo jeruk . Sebagai bekal mereka jika haus atau kepengen ngemil .

Di tengah perjalanan ,

"Haaii dek Wita .." ucap seorang pria dari arah belakang

Wita , Erna dan Tini refleks menghentikan langkah nya dan menoleh ke belakang.

Wita menatap pria itu dari atas hingga bawah , namun ia tidak mengenal nya .

"Kenalkan, nama saya Rinto " ucap nya sambil tersenyum

" Oohh mas nya yang kerja di toko pak Sumandjaya ya ?" Tanya Tini

" Iiya ,itu toko bapak saya , mbak " ucap Rinto sambil nyengir

Wita hanya menatap tanpa tersenyum . Lalu menaiki sepeda nya dan mengayuh kembali dengan perlahan .

Rinto menatap punggung Wita yang melaju menjauh sambil tersenyum. Ia semakin penasaran dengan Wita . Bagi nya Wita merupakan wanita yang tidak mudah di dekati , dan itu justru membuat Rinto semakin tertantang untuk menaklukkan hati nya .

"Eehh ,,ma maaf ya mas .. Permisi " ucap Tini sambil mengejar Wita . Di ikuti oleh Erna .

"Wit.." panggil Tini setelah ia berhasil mensejajarkan sepeda nya

"Hemm" jawab Wita tanpa menoleh

" Orang itu .. Sempat nitip salam buat Wita beberapa minggu yang lalu . Maaf saya lupa menyampaikan " lanjut Tini tertunduk

"Oohh , Lain kali diamkan saja , aku tidak menyukai nya Tin " ucap Wita tegas namun dengan nada lembut . Wita memang bukan tipe pemarah . Jika ia tidak menyukai sesuatu atau seseorang , ia akan diam dan langsung menghindar .

" Baik Wit " jawab Tini singkat .

Kemudian mereka pun melanjutkan obrolan nya sepanjang jalan . Sesekali mereka tertawa bersama . Tak lama kemudian mereka sampai di rumah .

Setelah menaruh semua belanjaan nya di belakang , Wita segera ke kamar nya untuk beristirahat . Sementara itu Tini langsung membereskan semua belanjaan ke rak yang biasa di gunakan untuk menyimpan stok kebutuhan rumah . Sedangkan Erna membuatkan minuman , kemudian memberikan satu untuk Tini dan yang dua gelas nya di bawa ke kamar Wita .

☆☆☆☆☆

Sejak peristiwa itu, Wita tidak pernah lagi mau ikut Tini jika belanja ke toko pak Sumandjaya . Dan itu membuat Rinto gelisah karena tidak bisa melihat pujaan hati nya .

Rinto pun mulai melakukan aksi detektif - detektifan .

Suatu hari Rinto melewati rumah Wita, tentu nya dengan sengaja . Ia berharap dapat melihat pujaan hati meski hanya sekilas . Entah kenapa , sejak terakhir melihat Wita , wajah nya selalu terbayang .

Namun ia kembali kecewa karena tidak melihat Wita di luar rumah .

Ia pun terus saja bolak balik seharian .

"Aahh besok aku akan kembali lagi " batin Rinto dengan penuh semangat

Wita tidak menyadari bahwa Rinto justru semakin nekat untuk mendekati nya . Entah strategi apa yang akan di gunakan Rinto untuk meluluhkan hati Wita .

#############################

Haaii para readers terzeyeeng .. ini novel kedua ku , mohon maap jika masih banyak kekurangan🙏🙏😬

PLiiss bantu aqoh memperbaiki dengan saran2 kalian ya🤩 .. LIKE 👍 tp jgn di bom ya😁🙏 ,,, KOMEN 💕 ,,, VOTE ⚘ Terimakasiih 🙏🙏🤗 luv u all 🤗

Terpopuler

Comments

Yanmu

Yanmu

nyimak dulu ya thor

2022-09-07

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 32 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!