Seminggu berlalu , namun Rinto tidak bertemu gadis itu lagi . Begitu pun dengan minggu- minggu berikut nya .
Entah setelah minggu ke berapa akhir nya Rinto melihat seorang wanita yang pernah bersama gadis itu .
"Aaahh pucuk di cinta , ulam pun tiba " batin ku .
Begitu ia tiba di bagian depan untuk menyebutkan pesanan nya ,
" Siang mbak, mau beli apa ? " tanya ku sebelum memulai aksi ku
Ia pun menyebutkan semua pesenan nya satu per satu , aku segera menyiap kan secepat nya .
" Masih ada lagi , mbak ?" tanya ku
" Sudah cukup untuk sekarang,mas .. Jadi berapa semua nya ?" tanya nya sambil mengeluarkan dompet
Dan segera membayar setelah ku sebutkan jumlah belanjaan nya . Sebelum ia beranjak buru - buru aku menyapa nya lagi ,
" Maaf mbak , temen nya yang satu lagi ga ikut ya ?" Lanjut ku
" Yang mana ya , mas ?"tanya nya nampak berpikir
" Oohh yang dulu itu , beberapa minggu yang lalu saya lihat gadis memakai rok bunga - bunga , atasan krem , rambut nya sepunggung " selidik ku sambil cengar cengir menahan malu
Gadis itu pun berpikir sejenak , berusaha mengingat - ingat .
" Oohh iyaa .. Itu non Wita , anak majikan saya , mas " ucap nya
"Alhamdulilah, dia inget " batin ku
"Kalo mbak nya siapa nama nya ?"tanya ku lagi
" Saya Tini , pembantu di rumah non Wita , mas "jawab nya
"Mbak Tini, tolong sampein salam kenal dari saya untuk dek Wita ya " sambung ku sambil senyum
" oiyaa nanti saya sampein , mas " ucap nya sambil mengambil belanjaan nya dan beranjak dari toko
☆☆☆☆☆
Sesampai nya Tini di rumah , ia langsung menaruh belanjaan nya ke dapur . Dan mulai merapikan rumah , lalu memasak untuk makan siang . Setelah semua selesai , tak lama kemudian terdengar suara ceria dari arah depan .
" Halooo Tiin , wuaahhh wangi banget .. masak apa niih ?" tanya Wita sambil membuka tudung saji di atas meja makan
" Halooo juga non " jawab Tini sambil senyum . Dia hapal betul sifat nona nya jika mencium aroma makanan kesukaannya
" Non Wita mau makan sekarang ? Nanti Tini siapkan " ucap nya
" Boleh , tapi di temani ya .. Sama kamu dan Erna . Eehh Erna mana yaa , kok belum nongol - nongol " ucap Wita sambil celingukan
Tini segera menyiapkan tiga piring , gelas , nasi dan lauk pauk nya .
" Ernaaaaaaaa ... " teriak Wita tiba - tiba
Kemudian terlihat Erna berlari - lari menghampiri Wita
" Iyaa , ada apa non .. Kenapa ?" tanya Erna panik
" Makan yuuukk .. Bertiga " jawab Wita dengan santai , tak peduli dengan tatapan panik Erna
Erna pun menarik nafas lega , ia pikir nona nya kenapa - kenapa tadi , tenyata ngajak makan. Akhir nya mereka pun makan bertiga sambil ngobrol . Jika ada kedua orangtua nya Wita di larang untuk makan satu meja makan dengan Erna dan Tini . Bahkan ia juga di larang berbicara sambil makan . Didikan kedua orangtua Wita masih ber bau - bau ningrat , hanya saja Wita nya yang sering protes bahkan melanggar nya , baik itu secara langsung mau pun diam - diam.
Keesokkan hari nya ,
" Nak, mama punya model baru .. Kalo kamu mau liat, datang aja ke toko ya .. Mama ga sempat bawa ke rumah " ucap mama nya Wita
"Iyaa ma ? Asiiikkk .. besok aku kesana sama Erna ya " jawab Wita
Setiap kali mama nya Wita mendapatkan model baju terbaru untuk mengisi toko nya , Wita lah yang pertama kali di beritahu . Jika Wita menyukai nya maka ia di izinkan oleh mama nya untuk memakai nya , dengan gratis tentu nya . Oleh sebab itu Wita selalu berpenampilan modis di banding gadis lain yang seusia nya.
Mama nya hanya tersenyum sambil mengangguk , ia senang setiap kali anak nya terlihat ceria .
Beberapa hari kemudian ,
Wita dan Erna sedang bersepeda , mereka ingin mengunjungi toko kepunyaan mama nya Wita .
Tiba - tiba Wita menghentikan sepeda nya saat melewati seorang pedagang buah di pinggir jalan .
"Na , beli salak dong .. ini uangnya , beli tiga kilo ya , pilih yang bagus dan manis" perintah Wita
"Siap Wit " ucap Erna mengambil selembar uang yang di berikan oleh Wita .
Mereke duduk santai sejenak di pinggir jalan di bawah sebuah pohon sambil makan salak , tiba - tiba ..
" Siang nona - nona , mau kemana .. Di anter yuukk " ucap seorang lelaki
Wita dan Erna saling menatap , tanpa menjawab lelaki itu , mereka langsung beranjak mengambil sepeda masing - masing dan mengayuh nya dengan cepat .
Sesampai nya di toko mereka ngos - ngos an , namun sesaat kemudian sudah melupakan kejadian itu, dan langsung memilih baju dengan sumringah . Tak lupa Wita juga memilih pakaian untuk Tini .
☆☆☆☆☆
Tiba waktu belanja kembali , kali ini Wita dan Erna ikut dengan Tini . Setelah selesai,
Wita mengajak mereka jalan kaki dulu sebentar , alhasil sepeda - sepeda itu di dorong oleh mereka . Semua belanjaan di letakkan di keranjang Tini dan Erna , sedangkan keranjang Wita di taruh tiga botol minuman dan satu kilo jeruk . Sebagai bekal mereka jika haus atau kepengen ngemil .
Di tengah perjalanan ,
"Haaii dek Wita .." ucap seorang pria dari arah belakang
Wita , Erna dan Tini refleks menghentikan langkah nya dan menoleh ke belakang.
Wita menatap pria itu dari atas hingga bawah , namun ia tidak mengenal nya .
"Kenalkan, nama saya Rinto " ucap nya sambil tersenyum
" Oohh mas nya yang kerja di toko pak Sumandjaya ya ?" Tanya Tini
" Iiya ,itu toko bapak saya , mbak " ucap Rinto sambil nyengir
Wita hanya menatap tanpa tersenyum . Lalu menaiki sepeda nya dan mengayuh kembali dengan perlahan .
Rinto menatap punggung Wita yang melaju menjauh sambil tersenyum. Ia semakin penasaran dengan Wita . Bagi nya Wita merupakan wanita yang tidak mudah di dekati , dan itu justru membuat Rinto semakin tertantang untuk menaklukkan hati nya .
"Eehh ,,ma maaf ya mas .. Permisi " ucap Tini sambil mengejar Wita . Di ikuti oleh Erna .
"Wit.." panggil Tini setelah ia berhasil mensejajarkan sepeda nya
"Hemm" jawab Wita tanpa menoleh
" Orang itu .. Sempat nitip salam buat Wita beberapa minggu yang lalu . Maaf saya lupa menyampaikan " lanjut Tini tertunduk
"Oohh , Lain kali diamkan saja , aku tidak menyukai nya Tin " ucap Wita tegas namun dengan nada lembut . Wita memang bukan tipe pemarah . Jika ia tidak menyukai sesuatu atau seseorang , ia akan diam dan langsung menghindar .
" Baik Wit " jawab Tini singkat .
Kemudian mereka pun melanjutkan obrolan nya sepanjang jalan . Sesekali mereka tertawa bersama . Tak lama kemudian mereka sampai di rumah .
Setelah menaruh semua belanjaan nya di belakang , Wita segera ke kamar nya untuk beristirahat . Sementara itu Tini langsung membereskan semua belanjaan ke rak yang biasa di gunakan untuk menyimpan stok kebutuhan rumah . Sedangkan Erna membuatkan minuman , kemudian memberikan satu untuk Tini dan yang dua gelas nya di bawa ke kamar Wita .
☆☆☆☆☆
Sejak peristiwa itu, Wita tidak pernah lagi mau ikut Tini jika belanja ke toko pak Sumandjaya . Dan itu membuat Rinto gelisah karena tidak bisa melihat pujaan hati nya .
Rinto pun mulai melakukan aksi detektif - detektifan .
Suatu hari Rinto melewati rumah Wita, tentu nya dengan sengaja . Ia berharap dapat melihat pujaan hati meski hanya sekilas . Entah kenapa , sejak terakhir melihat Wita , wajah nya selalu terbayang .
Namun ia kembali kecewa karena tidak melihat Wita di luar rumah .
Ia pun terus saja bolak balik seharian .
"Aahh besok aku akan kembali lagi " batin Rinto dengan penuh semangat
Wita tidak menyadari bahwa Rinto justru semakin nekat untuk mendekati nya . Entah strategi apa yang akan di gunakan Rinto untuk meluluhkan hati Wita .
#############################
Haaii para readers terzeyeeng .. ini novel kedua ku , mohon maap jika masih banyak kekurangan🙏🙏😬
PLiiss bantu aqoh memperbaiki dengan saran2 kalian ya🤩 .. LIKE 👍 tp jgn di bom ya😁🙏 ,,, KOMEN 💕 ,,, VOTE ⚘ Terimakasiih 🙏🙏🤗 luv u all 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Yanmu
nyimak dulu ya thor
2022-09-07
0