Hari ini Laura dijemput Kavin ke rumahnya. Entah kenapa Laura tiba-tiba ingin dijemput Kavin, padahal biasanya dia tidak pernah mau jika Kavin menjemputnya.
"Selamat pagi om, saya mau jemput Laura." Sapa Kavin ramah.
"Masuk saja." Jawab Reza datar, Kavin memaklumi sikap Reza yang dingin kepadanya.
"Oh iya bawa sekalian Fira bersama kalian saya tidak bisa mengantarnya hari ini."
"Tapi om-."
Perbincangan mereka terhenti saat Laura dan Fira berada di depan mereka.
"Hai kak Kavin." Sapa Fira dengan senyum manisnya.
"Ayo kita berangkat." Ajak Laura menarik tangan Kavin.
"Laura, ajak adik kamu juga!." Perintah Reza.
"Maaf pa, tapi ini pacar Laura dia bisa naik taxi atau papa aja yang nganterin." Tanpa mendengar jawaban Reza, Laura berlalu menarik tangan Kavin menuju mobilnya.
Bolehkah kali ini Laura egois dengan miliknya? Laura sudah tidak punya siapa-siapa lagi kecuali Kavin teman hatinya. Benar kata Grizelle semalam, jika ia diam maka tidak menutup kemungkinan Kavin akan terpengaruh dengan wajah polos dan wajah lugunya Fira.
Flashback.
"Lo harus egois Lau, gue tau Kavin sangat mencintai lo tapi gue yakin dengan wajah polos dan lugunya Fira akan menarik perhatian Kavin."
"Tapi mereka hanya sebatas hubungan osis."
"Lo gak tau apa yang sebenarnya terjadi dibelakang lo."
Bukan tanpa sebab Grizelle berbicara seperti itu, tapi dia sendiri pernah melihat Fira nangis-nangis didepan Kavin di belakang sekolah.
Flash off..
Keheningan terjadi didalam mobil Kavin. Tanpa sadar Kavin berhenti didepan toko kue. Selang beberapa menit menunggu, Kavin kembali dengan satu kantong kresek ditangannya.
"Nih, dimakan aku tau kamu belum sarapan kan tadi." Ujar Kavin sambil menyerahkan satu box donat kesukaan Laura. Laura tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Kavin.
"Maafin aku ya sayang kalau akhir-akhir ini aku terlalu dekat sama Fira, jangan salah paham aku sama dia cuma sebatas hubungan osis saja."
"Iya aku percaya sama kamu."
"Aku tau kamu pasti kecewa karena beberapa kali kamu liat aku berdekatan sama Fira, semalem aku udah pikirin semua mulai sekarang aku akan menjaga jarak dari Fira."
"Makasih." Laura terenyuh mendengar kalimat itu dari Kavin, bagaimana mungkin dia tidak takut kehilangan Kavin, dia sangat menyayangi Kavin karena Kavin selalu mengerti perasaannya. Tidak ada alasan bagi Laura untuk tidak percaya kepada Kavin.
"Aku juga tau, Fira itu adik tiri kamu kan?." Laura tidak terkejut dia sudah menduga jika Fira akan ngasih tau Kavin soal itu. Laura hanya mengangguk mengiyakan.
"Aku tau kamu tidak terlalu suka dengan Fira, apa alasannya itu hanya kamu yang tau yang jelas jangan terlalu memikirkan hal yang tidak penting lebih baik kamu memikirkan bang Elvan yang belum sadar, dan aku gak mau pacar kesayangan aku ini banyak beban." Sambung Kavin sambil mengelus pucuk kepala Laura dengan lembut, tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan bagaimana besarnya perasaan ia kepada Laura.
"Terima kasih Vin." Ucap Laura lirih.
Bukan Kavin tidak perhatian, saat melihat pipi Laura yang memar di kantin waktu itu Kavin mengepalkan tangannya dibawah meja. Dia merasa kecewa kepada dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga kekasihnya, tapi Kavin tidak mau memperlihatkan tatapan kasihan kepada Laura karena dia tau Laura pasti akan membenci hal itu.
Kavin tidak akan pernah memaksa Laura menceritakan semua masalah hidupnya, tapi jika Laura yang bercerita sendiri Kavin akan selalu menjadi pendengar dan memberi sandaran yang nyaman terhadap gadisnya itu.
"I love you sayangku."
"Me too Vin."
Tanpa sadar mereka berdua sudah sampai di sekolah. Banyak tatapan memuji dari murid-murid disana kepada Kavin dan Laura, menurut mereka Kavin dan Laura adalah pasangan yang sangat serasi.
Mereka berdua berpapasan dengan Fira di parkiran, Fira heran kenapa Kavin menatapnya dengan datar tidak seperti sebelum-sebelumnya.
Tanpa menghiraukan keberadaan Fira, Kavin menarik tangan Laura untuk pergi dari sana bisa dilihat dari belakang Kavin melingkarkan tangannya dipinggang ramping Laura dengan posesif secara tidak langsung Kavin memberitahu Fira bahwa hati Kavin sudah ada pemiliknya.
"Tumben lo berangkat sama mas pacar." Goda Grizelle.
"Diem lo!."
"Dih, sensi amat mbak nya."
Laura mengacuhkan Grizelle, tapi Grizelle diam-diam tersenyum melihat sahabatnya mengikuti rencananya itu.
...~ 𝙺 𝚎 𝚗 𝚣 𝚘 ' 𝚁 𝚊 ~...
"Kak Kavin, kamu kenapa? Aku ada salah?." Tanya Fira menghadang langkah Kavin yang ingin masuk ke dalam ruang Osis.
"Maksud lo?"
"Kenapa kak Kavin hindarin aku?."
"Dari awal kita cuma sebatas hubungan anggota osis jadi jangan berharap lebih!." Sarkas Kavin dan langsung masuk ke dalam ruang osis tanpa memperdulikan Fira.
Fira mengepalkan tangannya tidak terima, pasti ini semua gara-gara Laura kakak tirinya itu.
Fira masih tidak menyerah, dia menyusul Kavin ke dalam ruang osis.
"Kak nanti anterin aku ya ke toko buku seperti kemarin."
"Lo gak liat tadi pagi gue berangkat sama pacar gue." Fira berusaha menahan emosinya, entah kenapa dia menjadi kesal padahal dia tau sendiri Kavin adalah pacar kakaknya.
"Aku ikut sama kalian."
"Ckkk benalu gak tau malu." Nesha, wakil ketua osis tiba-tiba datang dan mengucapkan kalimat pedas kepada Fira.
"Kak Nesha aku ada salah apa sam kak Nesha kenapa kakak terlihat gak suka sama aku." Fira dengan polosnya bertanya seperti itu kepada Nesha.
"Diem lo, mau muntah gue denger nada bicara lo yang sok polos itu!."
"Tapi kan aku gak ada salah sama kakak!."
"Emang gak ada, tapi gedeg aja gue liat lo nempel tiap hari sama Kavin udah kayak lintah aja."
"Jelas-jelas lo tau siapa pacar Kavin, dia Laura Queenby Queen di sekolah ini. Jujur gue dulu juga pernah suka sama Kavin tapi liat dia bahagia sama Laura gue tau diri gak kayak lo tiap hari cari muka!." Ketus Nesha.
Vanesha Keyra, wakil ketua osis. Dia memiliki mulut yang pedas tapi aslinya baik hati dan tidak suka membully meskipun dia adalah senior, dia berteman baik dengan Laura dan Grizelle hanya saja karena urusan osis yang sibuk beberapa hari ini, Nesha jarang berkumpul dengan mereka berdua.
"Udah lo pergi sana!, kehadiran lo sangat tidak dibutuhkan disini!" Usir Nesha.
Setelah kepergian Fira. "Terima kasih Sha, lo udah bantuin gue ngusir benalu itu." Ujar Kavin.
"Santai aja, lo pacar sahabat gue Laura, gak mungkin gue biarin cewek kayak Fira ganggu hubungan kalian. Muak aja gue tiap liat dia deketin lo terus!." Seru Nesha kesal.
"Gue juga agak gak nyaman Sha, gue takut sampai Laura nantinya salah paham."
"Menurut gue, lo lebih baik jaga jarak aja cari aman lah. Gue tau Laura orangnya cuek tapi dia juga punya hati Vin. Lo udah gue anggep kayak sodara gue, perasaan gue udah kekubur sama lo jadi gue gak mau lo sia-siain Laura." Nesha berucap panjang kepada Kavin, itu membuat Kavin merasa kagum kepada Nesha orang yang dulunya mengejar ia mati-matian tapi tidak pernah menyakiti orang lain.
"Dari dulu gue percaya kalau lo orang baik Sha."
...~ 𝙺 𝚎 𝚗 𝚣 𝚘 ' 𝚁 𝚊 ~...
IG: yndwrdn05
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments