Bab 4

Luara dan Grizelle sudah sampai di rumah sakit, sepanjang perjalanan menuju kamar Elvan mereka berdua tidak henti-hentinya beradu mulut. Laura akan berubah menjadi seperti anak kecil jika berada diluar lingkungan sekolahnya apalagi sekarang ia bersama dengan Grizelle sahabat absurdnya itu.

"Pasti kak Zahra kangen sama gue." Seru Grizelle.

"PD amat lo, yang ada nih adek iparnya yang dikangenin."

"Cih adek ipar yang membosankan!".

"Sirik aja lo sama gue!"

"Gue juga gak tau setiap sama lo bawaannya sirik aja!." Balas Grizelle tidak mau kalah.

"Ckkk dasara anak pisang!."

"Lo, anak donat!".

Grizelle memang menyukai semua makanan ataupun minuman yang berbau pisang, sementara Laura sangat tergila gila dengan donat kata Laura begini 'donat ini sama kayak gue, sama-sama lembut, manis, dan disukai banyak orang' dan sampai sekarang Laura masih tetap pecinta donat garis keras.

Sesampainya di kamar Elvan tidak lupa mereka berdua mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam, ternyata disana sudah ada Zahra yang tengah mengompres badan Elvan.

Laura tersenyum menatap sendu ke arah abangnya yang terlihat damai ditidurnya itu, Grizelle juga menatap sendu ke arah Laura. Grizelle tau Laura hanya pura-pura kuat menghadapi semuanya.

"Kak Zahra, ada susu pisang? atau youghurt rasa pisang, pisang goreng entah apapun yang berbau pisang ada gak kak?" Tanya Grizelle secara beruntun, dia berniat memecah keheningan di ruangan itu.

Laura menoleh sinis ke arah Grizelle.

"Dasar bocah!."

"Yeee biarin, lo juga nanti pasti tanya donat sama kak Zahra lo kan anak donat pantes pipi lo ngembang itu kebanyakan baking powder pasti."

"Lo sadar diri, tubuh lo tinggi tapi kurus udah kayak pisang berjalan!." Sungut Laura tidak mau kalah.

Sementara Zahra hanya menonton tingkah mereka, Zahra senang jika Laura dan Grizelle ada disini di kamar Elvan.

"Sudah-sudah kalian ini selalu saja seperti anak kecil. Laura jaga El dulu ya, kak Zahra mau beli camilan dulu buat kalian sama Grizelle." Laura mengangguk mengiyakan.

Zahra dan Grizelle keluar dari ruangan Elvan, Zahra menarik Grizelle masuk ke dalam ruangannya.

"Kenapa kak?." Tanya Grizelle bingung.

"Apa benar yang dikatakan bi Ani, om Reza menikah lagi dengan tante Karen, sahabat almarhum tante Elga dan mereka punya anak setahun lebih muda dari Laura." Tanya Zahra.

Grizelle hanya mengangguk mengiyakan, tidak sepantasnya Grizelle membuka aib keluarga Laura meskipun itu kepada pacar Elvan. Menurut Grizelle yang lebih berhak menceritakannya adalah Laura bukan dirinya.

"Kakak tau kamu tidak akan menceritakan apapun tentang masalah keluarga Laura, kakak hanya memastikan saja wajahmu tidak usah merasa terintimidasi seperti itu." Kekehan keluar dari mulut Zahra karena melihat wajah Grizelle yang tegang.

Grizelle menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Maaf kak, tapi lebih baik kak Zahra jangan menanyakan hal ini sebelum Laura mengutarakannya sendiri. Grizelle gak mau Laura terbebani dengan masalahnya sendiri, yang aku tau dia mencoba menutupi semuanya tapi aku paham jelas gimana perasaan Laura hanya saja aku tidak mau terlalu ikut campur kak kecuali Laura cerita sendiri."

Zahra mengelus kepala Grizelle layaknya seorang adik, dia kagum dengan kelembutan hati Grizelle yang benar-benar menjaga perasaan Laura. Grizelle tipe orang yang tidak mau terlalu ikut campur urusan orang lain kecuali ada orang yang berusaha menyakiti orang-orang tersayangnya.

"Jadilah sahabat sekaligus saudara yang baik untuk Laura." Zahra tersenyum begitu juga Grizelle.

Tanpa mereka sadari, Laura diam-diam mendengarkan semua pembicaraan mereka. Laura terharu bagaimana cara Grizelle menjaga perasaannya, bagaimana Grizelle berusaha menutupi aib keluarganya. Tidak ingin ketahuan, Laura segera pergi dari sana.

...~ 𝙺 𝚎 𝚗 𝚣 𝚘 ' 𝚁 𝚊 ~...

Laura sampai di rumah jam tujuh malam setelah mengantarkan Grizelle pulang, tadi dia dipaksa menginap di rumah Grizelle tapi Laura tidak mau karena ia tidak ingin merepotkan keluarga Grizelle.

"Masih ingat rumah kamu!" Suara tegas itu menggema di ruang tamu.

Laura hanya diam tanpa menatap papanya yang sedang bersedekap dada bersama mama tirinya.

"Jawab Lauraaa!" Bentak Reza kali ini cukup keras.

"Maaf pa." Dengan menunduk Laura melewati keduanya berlalu dari ruang tamu.

"Lihat mas anakmu, begitu didikan Elga istrimu?" Sindir Karen berusaha memanasi suasana dan berhasil menghentikan langkah Laura.

Laura mengepalkan tangan dan berbalik menatap mama tirinya dengan tajam.

"Tante gak berhak bawa-bawa mama, aku disini masih berusaha menghargai tante sebagai sahabat baik mama. Tapi, jangan pernah tante berusaha mau merebut posisi mama karena sampai kapanpun itu gak akan pernah terjadi. Kenapa sekarang tante berubah, bukan seperti tante Karen yang aku kenal? Tante sekarang lebih seperti wanita mur*han yang merebut suami orang."

Plakkkk!!!!

Satu buah tamparan mengenai pipi Laura, Laura tidak menangis apalagi mengeluh kesakitan dia hanya memejamkan mata menahan sakit di pipi dan dihatinya.

"Saya dan Elga tidak pernah mengajari kamu untuk berbicara yang tidak sopan kepada orang yang lebih tua, ingat Laura dia sekarang mama tiri kamu istri saya dan kamu harus menghormati dia. Sekarang masuk kamar!" Perintah tak terbantahkan dari Reza.

"Maaf pa." Seru Laura lirih dan berlalu masuk ke dalam kamar.

Senyum kemenangan tercetak jelas di raut wajah Karen melihat Laura dibentak oleh Reza, momen ini yang paling dia tunggu-tunggu dari dulu.

Tok-tok-tok!

"Masuk bi." Laura pikir itu bi Ani karena jika situasi seperti ini bi Ani yang selalu menenangkan hatinya, tapi ternyata Fira yang sedang berjalan menuju dirinya dengan membawa satu baskom air dingin.

"Kak tadi aku liat papa nampar kak Laura, jadi aku kesini mau kompres pipi kakak." Ujar Fira menunduk, jujur dia sedikit takut dengan tatapan Laura yang sangat mengintimidasi.

"Gak usah sok peduli, keluar lo dari kamar gue." Usir Laura dengan mendorong Fira keluar dari kamarnya.

"Tapi pipi kak Laura merah." Fira tetap bersikukuh ingin mengobati pipi Laura.

Brak!!!!

Laura langsung menutup pintu kamarnya tanpa mendengarkan ucapan Fira lagi.

Laura duduk memangku lututnya sendiri di balik pintu kamar, dia masih mengingat saat Reza menamparnya tadi. Rasa sakit dipipinya tidak seberapa dengan rasa sakit dihatinya.

"Ma Lau kangen, abang El juga masih betah tidur ma. Lau harus gimana, papa punya keluarga lagi ma dia menikah dengan tante Karen sahabat dekat mama yang selalu mama banggakan itu, tapi Laura semakin tidak mengenalnya ma, dia berbeda sekarang. Laura sendirian." Pecah tangis Laura di tengah gelapnya malam. Tadi dia tidak berniat ingin membentak Karen, tapi karena hatinya yang sensitif mengenai Elga mamanya Laura tidak bisa lagi menahan emosinya itu.

Tok-tok-tok

"Non ini bibi, boleh bibi masuk?." Tanya bi Ani di balik pintu.

Laura membuka pintu kamarnya dan langsung memeluk bi Ani yang tengah membawa nampan berisi air dingin dan juga makan malam.

Bi Ani menuntun Laura duduk di tempat tidur.

"Non yang sabar ya, papa non Laura lagi capek mungkin makanya tadi gak sengaja mukul non Laura." Ujar bi Ani sambil mengelus kepala Laura dengan penuh kasih sayang sementara Laura masih betah di pelukan bi Ani.

"Bi, Lau rindu mama rindu abang El. Kenapa mereka seakan akan ninggalin Lau sendiri bi, kenapa abang El gak mau bangun kenapa mama ninggalin kami." Dengan suara tangisnya Laura mengungkapkan semua perasaan yang sudah lama dia pendam dihatinya.

"Non Laura, abang Elvan pasti bangun dia hanya sedang menikmati tidurnya yang panjang. Dan mama Elga gak akan pernah ninggalin non Laura, mama selalu berada di sini di hantinya non dan abang Elvan."

Bi Ani juga merasa sakit melihat anak majikannya yang diperlakukan seperti itu oleh ayah kandungnya sendiri, padahal dulu keluarga Fathaan sangat harmonis.

"Ayo bibi obatin pipi non dulu, habis itu makan ya bibi suapin." Laura menangguk mengiyakan.

...~ 𝙺 𝚎 𝚗 𝚣 𝚘 ' 𝚁 𝚊 ~...

IG: yndwrdn05

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!