Adam menatap sinis pada arah Alexa.
"Sudah ada yang menggantikannya, dan ... kau berhenti lah menjadi wanita seperti Renata, karena kau dan dia berbeda" ucap Adam
"Bukankah ... kak Adam tidak menyukai Kak Renata ... ?" ucap kesal Alexa
"Aku memang tidak menyukai nya, tapi jika di bandingkan dengan mu, aku lebih tidak menyukai mu, setidaknya ... Renata bukanlah wanita murahan yang menawarkan dirinya pada seorang pria" ucap Adam dengan sinis, sungguh mulut pria ini sangatlah pedas dari pada sambal balado wkwkwkkw.
Alexa pergi dengan perasaan kesal, bagaimana bisa rencananya dan mama nya bisa gagal seperti ini,ia menghentakkan kakinya seraya meninggalkan ruangan Adam.
Tidak sedikit pun Adam melirik ke arah Alexa.
Sejenak ponselnya Adam menyala bertanda ada pesan masuk, segera ia membuka nya.
Matanya terlihat kebencian, saat seseorang menunjukkan foto kebersamaan antara Vivian dan kekasihnya Daniel.
'Menarik ... bukankah ini karyawan ku ... rubah kecil ... aku akan semakin mudah mengikatmu dalam belenggu ku, aku tidak akan membiarkan orang licik seperti mu bisa tertawa seperti ini'
Adam mematikan ponselnya, namun belum selesai Adam meletakkan ponselnya, suara pintu terbuka dengan paksa membuat pandangan nya beralih padanya.
"Maafkan saya Tuan, wanita ini memaksa untuk masuk dan ... " tangan Adam terangkat membuat penjaga keamanan itu menghentikan ucapannya.
Adam memberi isyarat dengan lambaian tangannya, agar penjaga itu meninggalkan wanita itu di ruangan nya, terlihat amarah di diri wanita itu, wanita mendekati meja Adam dan menghentakkan kedua tangannya di meja dengan keras.
BRAAAAKKKKK
"Apa maksud mu melakukan semua ini, Tuan Adam ... " ucap Vivian penuh dengan amarah.
Terlihat Adam sedikit tersenyum tanpa melihat kearah Vivian.
"Bukankah ini yang kau inginkan ... ?" ucap Adam dengan sinis.
"Kau rela melenyapkan sahabatmu sendiri hanya karena ingin menjadi seorang Nyonya Adamson" ucapan itu berhasil membuat amarah Vivian semakin memuncak.
Vivian melempar berkas itu tepat di wajah Adam, membuat amarah Adam kini terlihat jelas.
Baru kali ini ada seseorang yang berani akan dirinya, apalagi seorang wanita.
Semua wanita bahkan tergila-gila padanya, tapi, apa ini ... dia bahkan melempar wajah Adam dengan berkas.
Saat Adam masih ingin menguasai dirinya, Vivian sudah berada di samping nya.
"Apa yang kau katakan ... kau sangat percaya diri sekali Tuan, apa kau fikir ... semua wanita akan tergila-gila padamu sehingga rela melakukan hal gila seperti yang kau katakan!, Aku ... Vivian,tidak akan pernah tertarik pada manusia seperti dirimu Adamson ... kau dengar itu ... !!! aku tidak akan pernah tertarik pada pria semacam dirimu ... " teriak Vivian tepat di depan wajah Adam, Adam merasakan sensasi yang berbeda di tengah selangkangannya, ada sesuatu yang menggelitik di area itu saat hembusan nafas Vivian menerpa wajahnya.
Vivian langsung berlalu seperti wanita kerena dalam Novel dan televisi, menutup kasar pintu ruangan itu, membuat semua mata tertuju padanya, satu kata yang keluar dari beberapa mulut karyawan.
Keren
Adam kini telah sadar dari keterkejutan nya, mana Adam yang terkenal kasar dan kejam.
Kenapa sekarang tidak berkutik hanya di hadapan seorang Vivian.
Apakah ini yang dinamakan pria arogan juga harus di balas dengan arogan.
Vivian tidak habis pikir, Bagaimana bisa Adam mengirimkan gaun pengantin Renata ke rumahnya.
'Dia fikir siapa dia ... ingin memaksaku untuk menjadi pengganti Renata ... jangan harap, kau satu-satunya lelaki yang paling aku benci Adam ... karena kau ... Renata banyak menahan luka dan sedih, jika tuhan berkehendak ... aku ingin kau merasakan apa yang sudah Renata rasakan, mencintai seseorang namun ... tidak terbalaskan'
Begitulah kata yang Vivian ucapkan dalam hati, namun ... saat Vivian berada di luar perusahaan ada tangan yang menariknya.
Vivian begitu terkejut dengan tarikan itu, sehingga kini kedua tangan memegang bahunya.
"Sebenarnya apa yang terjadi ... aku dengar ..kau mengamuk di ruang Tuan Adam, benarkah itu? kenapa ... ?" beberapa pertanyaan keluar begitu saja dari mulut pria yang begitu ia cintai.
Vivian tidak menjawab, ia langsung memeluk tubuh Daniel.
"Dia pantas mendapatkan semua sumpah serapah Daniel,dia begitu jahat, aku sangat membencinya, aku sangat membencinya" Vivian terus memeluk tubuh Daniel, Daniel mengelus punggung Vivian menguatkan agar ia bisa bersabar.
"Apa yang Tuan Adam lakukan, sehingga membuat kau marah seperti ini ... " ucap lembut Daniel.
"Dia mengirimkan gaun pengantin Renata kerumah, ia ingin aku mengganti kan Renata sebagai penebus kesalahan ku, karena dia bilang akulah penyebab kecelakaan Renata" ucap Vivian yang membuat dada Daniel terasa sesak.
Bagaimana bisa Tuan Adam memiliki pemikiran seperti itu, dan apa katanya tadi ... ia ingin agar Vivian yang menggantikan Renata untuk menjadi pengantin nya, ini bukan novel yang berjudul Pengantin Pengganti, Vivian kekasihnya ... satu-satunya wanita yang begitu Daniel cintai.
"Kak Daniel ... aku ingin balas dendam atas kematian Renata, tapi jika begini caranya, aku yang akan hancur duluan, Apa yang harus aku lakukan Kak ... " ucap Vivian.
"Kau tenang lah, aku akan memikirkan caranya, nanti malam aku akan datang kerumah mu, kau jangan menangis dan emosi lagi ... aku mencintaimu ... aku akan berusaha mencari jalan untuk hubungan kita, Tuan Adam bukanlah orang yang bisa ku lawan, tapi ... aku akan berusaha demi cinta kita" ucap Daniel meyakinkan.
Dan semua itu di lihat oleh Adam, Kini Adam semakin yakin dengan rencananya, jalan satu-satunya untuk menghancurkan gadis rubah ini adalah dengan menikahinya, selain membalas kan kematian Renata, ia juga bisa membalas kan setiap sakit hatinya tadi.
Terlihat Adam yang tersenyum saat menatap layar monitor di hadapannya.
Asisten nya tahu, ini bukanlah senyum keramahan dari Tuannya, ini adalah senyum awal dari rencana licik nya.
"Jalan kan perintah ku nanti malam, lakukan sebaik mungkin ... pastikan berjalan dengan lancar, aku tidak ingin kata gagal" ucap Adam seraya menatap Asisten nya
"Baik Tuan," jawab Asisten nya
"Lalu bagaimana dengan Diva, apakah ada kabar baru tentang nya ... ?" tanya Adam.
"Belum Tuan, Nona Diva mematikan akun sosial media nya, tapi anak buah kita sudah mencarinya dan akan segera memberi kabar untuk kita" jawab Asisten itu.
"Baiklah ... urusan Diva aku serahkan padamu, besok wanita rubah itu harus sudah resmi menjadi istriku, lakukan sebaik mungkin, permainan lama segera dimulai" ucap Adam seraya memutar Bolpoin yang ada di tangannya.
Asisten itupun keluar dari ruangan Adam, saat ia berjalan menuruni tangga kantor, ia berpapasan dengan Daniel.
Sejenak ia berhenti menatap Daniel, Daniel juga berhenti dan memberi hormat.
Asisten itu tersenyum, namun ada tatapan sedih di matanya.
'Haruskah Tuan ku memisahkan kedua orang yang saling mencintai ... aku tahu Daniel adalah karyawan terbaik di perusahaan, apa hanya karena dendam yang tidak jelas Tuan adam akan bertindak sejauh ini'
Asisten itupun melanjutkan langkahnya, Setelah jauh, Daniel juga melanjutkan langkahnya menuju ke ruangan nya.
Pikiran Daniel tidak tenang selama bekerja, entah ... apa karena kepikiran dengan apa yang Vivian katakan atau ... ini adalah firasat buruk baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments