Bab 2 Vivian dan Renata

Sang rembulan telah menyelimuti semua insan yang telah lelah karena pekerjaan mereka.

"Adam ... apakah kau tahu kenapa kakek menjodohkan mu dengan Renata ... ?"tanya Kakeknya Adam saat melihat cucunya itu baru pulang tepat pukul 12 malam.

Adam dia mendengar perkataan kakeknya.

"Renata adalah anak dari sahabat mama mu, dia wanita yang baik, polos tapi sekarang ... dia berada dalam lingkungan dan keluarga yang licik, Ibu Tirinya selalu merendahkan nya, ia di perlakukan dengan tidak adil, namun ... Renata selalu mengalah, Ia tidak pernah mengeluh pada papanya sama sekali, sehingga kini ia berhasil menjadi seorang model majalah yang begitu menginspirasi anak muda, seharusnya kau bangga memiliki wanita mandiri seperti dirinya, kakek tahu kau memiliki wanita lain, tapi percayalah kakek ingin yang terbaik untukmu"ucap sang kakek seraya menepuk bahu cucunya lalu melangkah kan kakinya meninggalkan ia seorang diri di ruang yang gelap, hanya ada cahaya rembulan yang masuk.

Adam bukan nya tidak tahu, tapi ia tidak mau tahu, mengingat hari pernikahan nya tinggal menunggu hari dalam minggu ini.

Adam pun segera memasuki kamarnya dengan hati yang penuh amarah.

Ia memejamkan matanya, berusaha menahan setipa gejolak yang ada, ia sangat membenci tunangan nya, namun ... ada rasa bangga karena bagi tunangan nya dialah lelaki pertama dalam hidupnya, tapi kenapa sangat dan sangat sulit ia membuka hati untuk seorang Renata.

Pagi menyapa, kini ia berjanji akan datang ke kediaman Renata.

Ia sudah berpakaian rapi dan terlihat lebih tampan dari hari biasa nya.

"Adam ... jangan kecewakan Renata hari ini, bersikap lah baik untuk pertama kalinya"ucap Kakeknya Adam.

Adam tidak menjawab, ia langsung pergi meninggalkan kediamannya.

Beberapa saat ia sudah sampai di depan rumah Renata, rumah yang terlihat mewah, namun neraka bagi Renata.

"Eh ada nak Adam ... pagi-pagi sudah kemari" ucap Mama tiri Renata.

"Hai kak Adam, Mau ketemu kak Renata ya ... sayang ... ia masih belum bangun, dia kan sangat pemalas" ucap adik tiri Renata yang bernama Alexa

"Benarkah ... ? tapi aku tadi melihat nya menjemur pakaian loh"Ucap Adam yang mana membuat Kedua orang itu terdiam, sedangkan Adam langsung menaiki tangga menuju kamar Renata.

Awal nya Adam ragu untuk mengetuk pintu kamar itu.

"Kak Adam ... " ucap suara wanita dari arah belakang Adam.

Seketika Adam tertegun dan menoleh ke arah nya.

"Bersiaplah, kita akan pergi bersama" ucap Adam lalu berlalu dari depan kamar Renata.

Sejenak Renata masih terdiam mematung, hubungannya dengan Adam memang tidak semanis orang lain lihat, tapi menerima ajakan keluar, membuat nya tersenyum bahagia.

Dengan segera Renata bersiap, Namun saat ia merias diri, ia ingat akan pesan Vivian, jangan tampakkan rasa suka mu, jika dia abai ... maka abaikan juga, buat dia merasakan keberadaan mu.

'Ren ... aku tahu kau begitu menyukai Adam ... lelaki pertama yang masuk dalam hatimu, tapi ... bisakah kau mengabaikan rasa itu saat bersama dengannya ... ? Jangan bicara saat tidak di ajak bicara, jawab setiap ia bertanya'

Itulah kata yang kini Renata ingat, ingin ia buktikan ucapan sahabatnya itu.

Apakah Adam akan memberi reaksi saat ia mulai mengacuhkan nya.

Renata pun menuruni tangga, ia terlihat begitu anggun dengan riasan sederhana nya.

Renata gadis mungil yang bersifat lembut.

Sejenak Adam terpesona menatap Renata, namun ... segera ia tepis kan.

"Ma ... kami berangkat " ucap Renata pada mama tiri nya.

"Ingat jam 7 kau harus menghadiri acara, jangan terlambat, itu sangat penting bagimu" ucap mama tiri Renata dengan maksud tersembunyi.

"Renata akan ingat itu kok Ma ... " ucap Renata pada mama nya.

Adam melihat senyum di bibir Renata, namun ... bukan senyum bahagia yang Adam tangkap, melainkan senyum penuh luka dan derita.

Renata pun masuk kedalam mobil Adam.

Terlihat Alexa yang kesal karena sikap abai Adam.

"Kau tenanglah ... sabarlah dulu sayang ... tinggal beberapa jam lagi, kakek tua itu akan menggantikan mu dalam pernikahan itu" ucap sang mama pada Alexa.

"Mama tidak akan gagal kan ... " ucap manja Alexa.

"Di jamin sukses sayang ... ini mama sudah rencanakan di jauh hari, semua yang di miliki Renata akan menjadi milikmu, bahkan kau yang akan menduduki karir nya nanti" ucap sang mama penuh dengan keyakinan.

Di dalam perjalanan benar saja, Renata hanya diam membisu, biasanya ia yang mulai percakapan terlebih dahulu.

Renata menatap pemandangan dari jendela mobil Adam.

"Kau baik-baik saja?" tanya Adam untuk pertama kalinya.

"Ya ... aku baik kak" jawab Renata.

"Tumben kau diam" tanya Adam lagi.

"Aku hanya lelah kak" jawab Renata dengan lesu.

Sebenarnya selain ia ingin mempraktekkan apa yang Vivian katakan, ia juga merasa lelah, tubuhnya lemah, seakan ia tidak punya tenaga sama sekali.

"Kita akan melihat baju pengantin kita" ucap Adam.

"Jika kakak tidak menginginkan pernikahan ini, bagaimana kalau kita batalkan saja kak" ucap Renata tanpa melihat ke arah Adam, tentu itu membuat Adam sangat terkejut.

Adam tahu akan perasaan Renata, ia begitu mencintai Adam, bahkan hidupnya hanya untuk Adam, tapi kenapa dengan diri nya saat ini ...? mengapa Renata bersikap tidak seperti biasanya.

"Kenapa kau berkata seperti itu ... ?"

"Kakak memiliki kekasih ... aku ingin mundur dengan perasaan ku saja kak" ucap Renata dengan masih memalingkan wajahnya dari pandangan Adam.

"Kakak jangan khawatir, aku yang akan mengatakan pada kakek, bahwa akulah yang ingin pernikahan ini dihentikan" ucap Renata.

Adam langsung memberhentikan mobilnya seketika.

Sehingga Renata sedikit terpental dari sandaran kursi mobilnya.

"Kenapa kau pagi ini ... kenapa kau seperti orang yang berbeda"ucap Adam kesal sendiri.

Bukankah seharusnya Adam senang, sehingga dia bisa bebas dengan hubungan yang tidak di inginkan ini ... kenapa ia tidak suka.

Renata memberanikan diri untuk menatap Adam, ia menampilkan senyum yang Adam sendiri tidak bisa mengartikan senyuman itu.

"Bukan karena harta aku mencintai kakak, bukanlah materi yang aku pinta, ketulusan hati yang aku cari, jika kakak tidak punya rasa padaku, untuk apa melanjutkan hubungan tanpa rasa"

"Kakak tahu ... aku selalu iri pada sahabat ku, ia hidup sederhana bahkan bisa di bilang serba kekurangan, tapi dia memiliki cinta yang tidak pernah aku miliki, bukankah aku sangat menyedihkan? kakak ... bisakah kau memelukku 1 kali saja"ucap Renata.

Renata menatap wajah Adam yang penuh kebingungan, melihat tidak ada pergerakan dari Adam, Renata tersenyum.

"Lupakan ... ayo kenapa malah berhenti di sini?"ucap Renata seraya menarik nafasnya.

*****

"Kau kenapa melamun seperti ini ... hah?" tanya Daniel pada Vivian.

"Ckkk ... Entahlah ... perasaan ku kenapa gak enak ya, aku kepikiran Renata terus" ucap Vivian pada Daniel.

"Kenapa ...? bukankah sebentar lagi dia akan menikah sama Tuan Adam?" tanya Daniel.

Orang lain yang melihat Renata akan selalu berfikir, bahwa kehidupan nya sangatlah sempurna, memiliki karir yang bagus, dari keluarga berada dan memiliki calon suami yang sukses, tapi semua keindahan dan kebahagiaan hanya ada dalam prasangka orang lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!