Mobil Renata pun terlempar kedalam jurang ndan meledak, Di sanalah akhir dari kisah Renata.
Vivian yang sudah sampai di tempat acara juga bersamaan dengan tibanya Adam.
"Manager Sofi ... apakah Renata sudah sampai ... ?" tanya cemas Vivian.
"Belum ... padahal acaranya akan segera di mulai, pesta penyambutan nya akan segera di langsung kan" ucap cemas juga manager Vivian .
'Ada yang ingin mencelakai kak, maafkan aku'
'Kakek ... jika aku tiada ... aku ingin Vivian sahabat ku yang menggantikan posisi ku sebagai calon menantu kakek, karena ku tahu ... hanya dia yang bisa menjaga kakek, aku tahu ... aku egois, karena kak Adam ... memiliki kekasih, tapi ... kakek ... wanita itu bukanlah wanita yang baik untuk kak Adam, aku akan selalu mencintai kakek dan kak Adam'
Begitulah isi pesan Renata sebelum tragedi itu terjadi,mata Vivian kini telah memerah kala melihat mama tiri dan adik tiri Renata datang dengan senyum sumringah, begitu juga dengan papa nya Renata, yang seolah mereka adalah keluarga yang harmonis.
Tangan Vivian mengepal erat, dengan rasa marah Vivian mendatangi Keluarga Renata.
Plak ... plak ...
Tamparan Vivian layangkan pada Mama tiri dan adik tiri Renata.
"Apa yang sudah kalian lakukan pada Renata ... !!! katakan... dimana sekarang Renata ... !!!"teriak Vivian.
Semua mata tertuju pada arah Vivian.
"Apa yang kau lakukan ... !!! dasar anak gembel, kau jangan asal menuduh, kami tidak tahu sama sekali apa yang terjadi pada kakak ku" ucap Alexa adik tiri Renata.
"Oh iya ... benarkah ... lalu ... dimana Renata ... kenapa jam segini Renata belum datang!!" teriak Vivian.
"Semua terkejut dengan apa yang di katakan Vivian, di situlah mereka menyadari kalau bintang yang mereka tunggu memang belum tiba.
"Jam setengah tujuh lewat 10 Menit, Renata menelfon ku dan mengatakan kalau ada yang ingin mencelakai nya, ... aku yakin ... aku yakin kalianlah di balik semua itu, jika terjadi sesuatu pada sahabat ku, akan ku pastikan kalian ... kalian tidak akan selamat dari tanganku" ucap Vivian.
"Pak satpam ... seret wanita gembel ini" ucap Mamanya Renata.
Sedangkan kakeknya Adam sangat syok mendapatkan pesan itu dari Renata, sehingga penyakit jantungnya kambuh.
Di saat Vivian di seret keluar oleh satpam, Adam mendatangi Vivian.
"Kau yang telah mengakibatkan keburukan bagi Renata, seharusnya kau yang di salah kan ... " ucap Adam pelan namun ada penekanan.
"Hei ... seharusnya kau yang di salah kan, Renata ... selalu sakit hati terhadapmu, cintanya kau abaikan ... !!! apa kurangnya Renata di matamu, kau ... kau lebih memilih ****** itu dari pada Renata ... apakah kau fikir Renata tidak lelah, Tuan Adam ... aku sangat membenci mu" ucap Vivian seraya berlalu pergi.
Vivian langsung pergi, sedangkan Adam mengerahkan anak buahnya untuk mencari Renata, tidak butuh waktu yang lama, Berita kecelakaan Renata sudah menyebar bagaikan api yang merayap beberapa tempat.
*****
"Ini tidak mungkin ... Renata .. kau pasti masih hidup, kau jangan bercanda denganku ... "teriak Vivian dalam dekapan Daniel.
"Tenanglah, Renata belum dipastikan meninggal, mayatnya juga belum ditemukan, kita doakan saja semoga dia selamat" ucap Daniel berusaha menenangkan kekasihnya.
"Kak Daniel ... kau harus ikut dengan ku, Sebelum nya Renata pernah bilang, untuk mengambil buku yang ada di laci nya, aku yakin ... Renata pasti sudah tahu ini akan terjadi, Kak ... cepat antarkan aku kerumah Renata" ucap Vivian dengan cemas.
Di seluruh tempat pesta banyak yang menangis tentang kabar duka yang menimpa sang Idola.
Namun disitu ada air mata buaya yang mengalir yaitu dari Mata Ibu tiri dan adik tiri Renata.
Adam sudah tiba di lokasi, ia mendekati mobil Renata yang sudah hangus terbakar.
"Temukan Renata, hidup atau mati"perintah Adam pada seluruh anak buahnya.
Di saat semuanya sudah kalang kabut mencari Renata, Vivian tiba bersama Daniel.
"Renata ... kau dengar aku ... !! aku yakin kau pasti masih hidup, Ren ... kau bilang padaku kan ... kalau kau ingin bertukar posisi dengan ku ... ? mari kita hidup bersama Ren ... kita tinggalkan mereka yang sudah menyakitimu, Renata ... kau dengar aku ... !!!" teriak Vivian serata menjatuhkan tubuhnya di jalan.
"Kau yang kuat ya ... aku yakin Renata pasti selamat" ucap Daniel
"Kenapa mereka jahat banget sama Renata Kak ... padahal Renata sangatlah baik, apa salah dia ... " tangis Vivian semakin pecah saat polisi mengatakan jika tidak menemukan jasad Renata dan sopirnya.
Kemungkinan mereka selamat sangat lah kecil, karena mobil mereka sudah masuk kedalam jurang yang begitu dalam, apalagi mereka berdua yang terhempas.
"Pak, bisakah kalian melanjutkan pencariannya ... ? saya yakin ... sahabat saya pasti masih hidup" ucap Vivian.
"Kami akan terus melakukan pencarian itu Nona, sebaik nya Nona pulang ini sudah malam, jika ada kabar baik ... kami pasti akan mengabari Nona secepatnya " ucap Polisi itu.
"Terimakasih, Pak ... kalau begitu ... kami menunggu kabar baik dari anda" ucap Daniel mewakili Vivian.
Daniel dengan segera membawa Vivian kembali kerumahnya, Vivian selalu diam seperti patung, ia tidak bisa berfikir dengan jernih, kejadian yang menimpa sahabatnya adalah hal yang paling membuatnya terpukul.
Jam sudah menunjukkan pukul 4 dini hari, Akhirnya Vivian terlelap dalam kelelahan.
Daniel begitu sakit melihat kekasihnya seperti ini. Daniel mengelus kepala Vivian, seraya berkata
"Renata wanita yang baik, dia sangat beruntung memiliki sahabat seperti mu, Vivian ... ingat pesan Renata ... kau adalah kekuatan baginya ... jika benar Renata di bunuh, kau harus menjadi lebih kuat agar bisa membongkar siapa pelakunya, kau sudah memiliki buku milik Renata, aku yakin ... kita akan menemukan bukti nantinya, kita akan berjuang bersama Vi ... "ucap Daniel.
*****
"Hari pernikahan itu akan segera tiba, dan sekarang Renata sudah tidak ada, kau harus mau menerima sahabat Renata sesuai yang Renata katakan, Dam ... " ucap sang kakek
"Aku semakin yakin ... jika ini memang permainan wanita sialan itu" pekik Adam menahan amarah
"Apa yang kau katakan ... ? Vivian bukanlah wanita seperti itu, Renata juga sering menceritakan itu pada kakek, dia adalah wanita satu-satunya yang Renata miliki, Adam berhentilah menilai seseorang karena fikiran buruk mu" nasehat kakek.
Adam berlalu dengan rasa marahnya.
Kepergian Renata bukanlah awal kebebasan nya, melainkan ada jerat lain yang ingin mengontrol nya
'Baiklah ... kau rubah licik yang rela menghabisi nyawa sahabat mu hanya demi kepuasan mu bukan ... akan ku buat kau menderita saat bersanding dengan ku, akan ku hancurkan hidupmu sebegitu rupa, agar ... kau tidak bisa lagi menampakkan wajah arogan mu di hadapan semua orang, Vivian ... akan ku bongkar rencana licik mu dan aku pastikan ... kau akan membusuk di penjara'
Adam begitu marah, ia berfikir mungkin kepergian Renata adalah awal yang bisa ia pakai untuk bersatu dengan Diva, tapi ternyata ...
"Kak Adam ... kak Renata sudah tidak ada, bagaimana jika aku saja yang menggantikan Kakak untuk menjadi istri Kak Adam ... ?" ucap Alexa.
Adam tersenyum mendengar kata-kata itu. senyum itu bukanlah senyum ramah tapi senyum mengejek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments