One Night Stand With Teacher
"ayo Masuk, kita senang senang di dalam," seorang gadis dengan alis tebal, tengah menarik tangan gadis cantik bermata biru dan berkulit putih, untuk masuk kedalam bangunan Diskotik.
mereka berdua, berjalan memasuki ruangan yang menyuguhkan musik yang memekkan telinga. dan juga,sorot dari lampu disko yang menggoda iman.
mereka berdua, masuk ke dalam, dan bergabung dengan teman teman yang lain. dan kedatangan mereka, disambut baik oleh seluruh teman temannya.
"Maira, yaampun, loe cantik banget sih malam ini, udah kayak model," seru salah satu dari mereka dengan tatapan mendamba dan memuja.
"ish paan sih," ucapnya mendegus kesal. gadis itu tidak menyukai yang namanya berlebihan. bahkan, untuk tempat tinggalpun, Maira levih menyukai tinggal di rumah sederhana daripada tinggal di rumah orang tuanya yang merupakan, seorang pengusaha.
"alah, dasar Muna!!" hardik salah satu dari mereka yang bernama Nabila Maharani itu. tentu saja, hal itu tidak berani di lakukan oleh mereka di depan Maira.
karena mereka semua, akan memainkan akting sebaik yang mereka lakukan
"sstt, nanti dia dengar," ucap salah satu yang bernama Kinanta.
akhirnya, semua orang yang ada di sana, berlagak bak superhiro yang ada di film action.
hingga Maira yang tiba tiba ingin pergi ketoilet. " eh, gaes gue pergi dulu ya, mau ke toilet. ada yang mau ikut,?" tanya gadis itu pada semua orang yang ada di sana.
mereka semua, menggelengkan kepalanya pelan. pertanda tidak ada yang mau ikut. akhirnya, Maira memutuskan untuk pergi ssorang diri.
"huh, akhirnya kita bebas dari sandiwara ini,"gumam Maharani dengan menghela nafas lega. begitupun dengan ke enam orang lainya.
entah mengapa, mereka mempunyai dendam kesumat pada gadis cantik bermata biru itu. tiba tiba, Maharani memiliki ide gila.
gadis itu menyuruh Gery, laki laki yang ada di aana, untuk membeli obat teler yang sangat manjur. " Ger, loe tolong beliin obat teler di sana ya," perintah Maharani.
"loe mau apa,?" tanya Gery dengan raut wajah serius. jangan sampai, Maharani melakukan yang di luar kendali.
bisa bisa, mereka, akan berada dalam masalah besar. Maharani yang mendengarnya, akhirnya memutuskan utuk memberi tahu teman temanya.
"gila loe Ran," pekik salah satu dari mereka yang bernama Bara.
"alah, jangan sok lugu deh loe, loe semua juga nggak suka kan dengan Maira,?" tanya Maharani dengan sinis.
"ya memang kita semua nggak suka sama Maira. tapiasak harus gitu,?" kini, giliran Kinan yang bertanya.
Maharani yang mendengarnya, mendegus kesal karena menyadari, jika dirinya, mempunyai teman teman yang terlalu baik hatinya.
" kalian kalau mau jadi musuh, itu harus kejam jangan menye memye. lagipula, besok kalau si Maira itu bertanya, kita tinggal bilang aja, kemarin kita udah mau bawa dia pulang, tapi dianya nggak mau," jelasnya dengan sedikit emosi.
akhirnya, semua yang ada di sana, memilih untuk setuju saja. toh mereka juga sama sama membenci Maira.
*****
sementara itu, Maira yang sedang terburu buru, tak sengaja menabrak seseorang yang tidak ia kenal. sehingga, hal.itu membuat Maira sedikit terhuyung ke belakang.
"awh " pekiknya seraya mengusap dahinya yang terasa nyeri. " tadi apaan yang gue tabrak,?' gumamnya pelan.
"makanya, kalau lihat tuh pakai mata,",sebuah suara yang berhasil membuat Maira mendongak ke arah sumber suara.
gadis itu menatap sejenak sosok yang baru saja menabraknya. dan untuk beberapa saat, mata mereka sama sama bertemu.
seakan sama sama ter kunci dengan pesona masing masing. hingga suara dari seorang oramusaji, yang meminta jalan, yang berhasil membubarkan keduanya.
"Maaf, Mas Mbak, mohon jangan di tengah jalan," terang pramusaji seorang wanita.
sontak saja, Maira dan laki laki itu segera menyingkir dari sana.
"Maaf Om, saya tidak sengaja, kalau begitu saya permisi," Maira berlalu pergi meninggalkan laki laki yang ia panggil Om itu.
"hah, memangnya aku setua itu apa,?" tanyanya pada dirinya sendiri. dan laki laki itu segera berlalu dari sana.
*****
tak lama kemudian, Maira yang telah selesai dari kamar mandi, segera kenbali bergabung dengan teman temannya.
"Maaf ya, lama," ucap Maira dengan mendudukan dirinya di samping Maharani.
"enggak.masalah kok Mai. kita juga sabar menunggu," Maharani tersenyum semanis mungkin. agar tidak ketahuan.
"nih, Mai loe minum jus itu," Kinanta memberikan sebuah gelas yang berisikan anggur merah kesukaan Maira.
"Makasih Nan," Maira menerima dengan senag hati dan segera meminum sedikit demi sedikit hingga tandas.
setelah meminumnya, ada senyuman menyerigai dari bibir Kinan, dan Maharani. sementara Bara dan Gery, mereka memilih diam.
ada rasa takut yang menyelimuti hati kedua laki laki itu. mereka berdua, memang membenci Maira. namun, dua laki laki itu masih memiliki rasa empati walau hanya sedikit.
setelah hampir tiga puluh menit, obat yang di monum oleh Maira, akhirnya bekerja sesuai rencana. dan hal itu membuat Kinanta dan Maharani tersenyum puas.
"haha mampus loe Maira," pekik Kinan dengan tawa menggema.
"haha, akhirnya, setelah kita menunggu sekian lama, kita bisa beraksi juga," balas Maharani dengan tersenyum iblis.
sementara kedua laki laki itu, memilih untuk terdiam dan mengamati, saat Kinan dan Maharani mulai melepaskan satu persatu pakaian yang di kenakan Maira.
dan kini, hanya tertinggal pakaian dalam milik Maira. hal itu membuat Bara dan Gery sebagai laki laki normal, terpamcing.
namun, sekuat tenaga mereka menepis kuat rasa itu dengan menggelengkan kepalanya.
"loe kenapa,? tertarik,? nanti saja kalau jebakan kita berhasil" Kinan berkata dengan berbisik.
"gila loe," tepis Bara mendorong bahu Kinan. hal itu membuat gadis itu tertawa lepas.
dengan segera, mereka berempat segera memasukan Maira yang hampir t3l4nj4n9 itu, masuk ke dalam kamar.
kemudian, meninggalkannya begitu saja. sebelum pergi, Bara berbisik di telinga Maira tanpa siapapun tau.
"maafin gue Mai, suatu saat, jika laki laki itu tak mau bertanggung jawab, maka gue yang akan tanggumg jawab," serunya dengan mengelus rambut Maira.
*****
sementara itu, di tempat yang sama,seorang laki laki yang memiliki wajah sangat tampan, baru saja duduk di antara teman temanya.
"hai Niel, loe baru datang," tanya salah satu dari mereka.
"hmm," jawabnya cuek dan mulai meminum minuman yang telah di pesankan oleh teman temannya.
disana, tampak ada seorang wanita cantik dan anggun, yang menatapnya dengan senyuman puas.
"jika aku tidak bisa mendapatkan mu dengan cara baik baik, maka jangan salahkan aku jika melakukan hal.kotor," gumamnya.
tak lama kemudian, Daniel yang telah menghabiskan minumanya, merasa sangat gatal bercampur dengan gerah.
sontak saja, wanita anggun itu segera menyuruh teman teman Daniel untuk membopongnya ke sebuah kamar.
sementara dirinya, akan mempersiapkan diri." loe semua, tenang saja, kalian cukup bawa dia ke kamar saja," perintah wanita itu yang bernama Miranda itu.
********Sampai jumpa*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Yuli Silvy
baru gabung
2023-12-17
0
Amelisa cherry Salsabila
hello
2022-09-24
0
Santi Santi
gila teman2nya muka duasemua jahat banget...lebih baik nga punya temen deh dari pada punya temend tapi temennya nusuk dari belakang
2022-08-21
1