Pelantikan kepengurusan ini diadakan serempak yang dihadiri oleh beberapa jurusan. Ini menandakan kepengurusan akan dilaksanakan dan dijalankan oleh anggota yang sudah terpilih.
Chelsy yang baru masuk dalam kepengurusan menjabat sebagai sekretaris bidang, lebih tepatnya bidang infokom dimana bidang ini berhubungan dengan sosial media.
Chelsy seorang yang tidak terlalu pandai dalam sosmed harus bekerja keras untuk mempelajari semuanya. Chelsy sekarang mulai sibuk dengan dunia barunya. Dia yang dulunya tidak terlalu berinteraksi dengan banyak orang sekarang mulai menyesuaikan dirinya. Tidak hanya itu, Chelsy juga harus menyeimbangkan antara kuliah dan kepengurusan. Rapat demi rapat dilakukan untuk mencapai program kerja yang telah dijadwalkan.
“Dikarenakan sebentar lagi ada peringatan isra’ mi’raj maka kita akan membentuk panitia dalam pelaksanaan kegiatannya, dimana sebaiknya dipimpin langsung oleh bidang keagamaan” ucap Salsa dengan tegasnya.
"Baiklah, sekarang kita akan membagi kepanitiaan menjadi beberapa kategori, diantaranya:
Panitia inti yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara. Dan beberapa bidang yaitu bidang acara, bidang konsumsi, bidang dokumentasi dan bidang perlengkapan." Ujar Ketua bidang Keagamaan dengan suara lembut nya.
"Silahkan di diskusikan dulu, setelah itu kita akan diskusikan secara bersama-sama" lanjutnya, tidak lupa senyum di tipis diwajahnya. Semua anggota kepengurusan berdiskusi dengan menulis di kertas mereka masing-masing. Diskusi berlangsung kurang lebih 10 menit.
"Baiklah, untuk yang pertama-tama panitia inti, ketua?" ucap ketua bidang keagamaan, dengan menatap kesemua orang yang ada disekelilingnya.
"Menurut rekan-rekan siapa diantara kita yang layak dan pantas memegang jabatan sebagai ketua panitia?" Tanyanya lagi.
“Recky” Semua pengurus serempak menyebut nama tersebut. Mendengar itu Recky, ketua bidang keagamaan terkejut, namun tidak bisa menolak kesempatan dari semua orang. Selain itu dia juga sering mengikuti acara-acara keagamaan dan selalu memenangkannya.
"Selanjutnya untuk sekretaris, ada yang bersedia atau ada yang ingin merekomendasikan? lanjutnya lagi. Semua hanya terpana, dikarenakan masih banyak yang belum mengenal satu sama lain.
Dikarenakan tidak ada yang merespon, maka akan di pilih sesuai nama yang paling banyak disarankan. Mereka menyebutkan beberapa nama diantaranya Ica, Melsy, dan Chelsy.
Mendengar hal itu Chelsy yang baru saja bergabung dipengurusan merasa terkejut dan keberatan.
Tapi dia tidak berani membantah, hanya diam tanpa kata.
Setelah dilakukan votting, ica dan Chelsy mendapatkan suara yang sama. Dan keputusan diserahkan kepada pimpinan pengurus. Dan terpilihlah Chelsy sebagai sekretaris kegiatan tersebut, dan Ica sebagai bendahara.
Arnold yang melihat ekspresi Chelsy hanya senyum tipis dibibirnya.
Pembagian bidang-bidang pun sudah disusun sedemikian rupa.
"Dikarenakan untuk kepanitian sudah lengkap, maka kita harus segera mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan acara tersebut." ujar Recky dan mengembalikan rapat ke pimpinan pengurus.
"Untuk sekretaris, segera buat proposal untuk acara ini dan kalau ada yang ragu bisa di tanyakan kepada pimpinan pengurus" Ucap Salsa dengan menutup rapat hari ini.
Chelsy berusaha melakukan yang terbaik sebagai sekretaris kegiatan tersebut. Banyak hal yang tidak di ketahuinya. Di pengurusan yang dekat dengannya cuma Arnold. Dia ingat perkataan Arnold “kalau ada yang nggk Chelsy pahami, dia bisa tanyakannya”.
Chelsy langsung meraih handphonenya dan segera menelpon seseorang “Arnold, gue butuh bantuan lo.” Ucap Chelsy dengan nada yang sedikit pasrah.
“Apa yang bisa gue bantu?” Ucap Arnold dengan datar.
“Gue yang begitu paham dengan proposal kegiatan yang akan gue buat, lo bisa bantu gue?” berharap Arnold bisa membantu nya.
“nanti sore, gue tunggu lo di cafe biasa” Ucap Arnold tetap dengan datarnya. Chelsy yang mendengar ucapan Arnold merasa senang, karena dia mengandalkan teman barunya itu.
*Di cafe*
Chelsy yang melihat Arnold duduk di sudut cafe segera menghampirinya.
“Thanks, lo udah bersedia datang dan luangin waktu lo buat nolongin gue” ucap Chelsy yang langsung menarik kursi lalu duduk.
“Santai aja, apa aja yang udah lo buat?” Tanya nya sambil melirik Chelsy.
“Cuma ini” dengan memberikan beberapa lembaran kertas yang sudah disatukannya.
Sreetttt….. sreeetttt…..
Arnold mencoret lembaran demi lembaran yang telah dibuat Chelsy. Sontak Chelsy kaget melihat coretan yang begitu banyak.
“Lo kenapa sih? kenapa lo coret semuanya?” Chelsy yang melihat itu merasa kerja kerasnya sia-sia. Lalu merebut lembaran yang ada pada tangan Arnold dengan begitu keras.
“Lo sendiri yang minta bantuan gue, ya gini cara gue”. Ucap Arnold dengan datarnya. Arnold melihat sahabatnya itu sangat emosi.
“Sini” lanjut Arnold dengan mengambil kembali kertas yang ada ditangan Chelsy.
Diam tanpa mengeluarkan sedikit kata, Chelsy hanya bisa melihat coretan Arnold dimana-mana.
“Coba lo liat dan lo pahami apa yang gue coret. Kalau nggak paham lo tanya sekarang” ucap Arnold mengembalikan lembaran itu. Wajah Chelsy yang nampak kesal hanya bisa diam dan melihat coretan itu.
“Gue nggak paham semuanya” ucap Chelsy sambil membolak balikkan lembaran itu. Arnold yang mendengar uacapan Chelsy hanya senyum tipis disudut bibirnya. Arnold menjelaskan semuanya kepada Chelsy. Chelsy hanya mengangguk tanda mengerti.
Hari sudah menunjukkan pukul 21.18, tanpa mereka sadari hari sudah begitu malam.
“Gue mau lo selesaikan malam ini apa yang sudah gue saranin ke lo, dan besok gue tunggu lo disini lagi, untuk memeriksa kerjaan lo” ucap Arnold, Chelsy hanya menganggukkan kepalanya tanpa bantahan.
“Hari udah gelap ni, lo pulang sama apa?” Tanya Arnold yang melihat sekeliling sudah mulai sepi.
“jalan kaki” ujar Chelsy dengan datar pula.
“kos lo dimana?” Tanya Arnold lagi dengan menatap sahabatnya itu.
“Di gang kamboja”
“Ayok, gue antar aja, hari udah malam juga, nggak baik lo pulang sendirian dan kos lo melewati gang juga.” Tawar Arnold
“Nggk usah, gue jalan kaki aja” ucap Chelsy yang walaupun sebenarnya dia takut untuk pulang sendiri. Arnold mengerti dengan temannya itu, Chelsy belum terlalu dekat dengan nya, dan dia juga ingat kalau Chelsy punya troma dengan laki-laki.
“Gue duluan, dan sekali lagi makasi Arnold” lanjut Chelsy sambil melambaikan tangan meninggalkan Arnold.
Chelsy yang merasa ketakutan menelpon temannya Fuji, namun nggak diangkat. Lalu dia menelpon Arumi dan syukurnya diangkat oleh Arumi.
"Ada apa Chelsy?" Ucap Arumi dengan kagetnya.
"Nggak ada, Lo ngomong aja, gue dengarin" ucap Chelsy sambil menengok kanan kiri.
"Ngomong apaan?" Arumi bingung dengan perkataan sahabat nya itu.
"Terserah, gue lagi di jalan ke kos, dan gue takut sendiri, jadi lo ngomong aja" perintah Chelsy. Arumi yang masih kebingungan hanya bicara tanpa henti. Tanpa diketahui Chelsy ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Beberapa menit Chelsypun sampai di kosnya.
Langsung membaringkan badannya diatas kasur kesayangannya dengan melihat langit-langit kamarnya.
Menutup mata dengan perlahan, beberapa menit kemudian matanya kembali terbuka mengingat coretan Arnold pada proposal kegiatan.
Dia segera bangkit dan menuju kamar mandi membersihkan badannya. Tidak butuh banyak waktu, Chelsy pun keluar dari kamar mandi. Dan Segera memulai pekerjaannya.
Truuuttt...
Dering handphone Chelsy mengalihkan perhatiannya, memandangan ke handphone dan melihat nomor asing, dia pun kembali mengarahkan pandangan ke leptop lagi.
Dia tidak mengenal nomor yang menelpon nya, jadi dia tidak mau mengangkatnya, dan lebih memilih fokus ke leptop. Beberapa menit setelah itu, nomor yang sama menelpon lagi. Karena dering itu mengganggu pikirannya, dia pun memutuskan untuk mengangkat nya.
"Iya, siapa?" jawab ketusnya tanpa menghentikan ketikannya. "Ini Gue" ucap orang itu. Chelsy menghentikan ketikannya sesaat ketika mendengar suara itu tidak asing di telinganya.
"Dari mana lo dapat nomor gue?" Ucap Chelsy.
"Kenapa lo belum tidur?" Tanya Arya tanpa menjawab pertanyaan Chelsy. Ya, orang yang menelpon itu adalah Arya.
"Gue lagi ngerjain sesuatu" ucapnya dengan melanjutkan ketikannya kembali.
"Boleh gue temani?" Sontak Chelsy terdiam.
"Boleh" Chelsy menyetujui karena dia takut, kalau nggak ada teman biaca dia akan cepat tertidur.
Mereka saling bicara selama beberapa jam. Chelsy hanya mengiya-iyakan saja, tanpa mengatakan hal apapun. Tiba-tiba Arya menghentikannya karena jam sudah menunjukkan jam 02.00. Arya memberi saran supaya dia segera tidur dan melanjutkannya besok. Chelsy pun hanya mengiyakan karena matanya sudah terasa berat dan segera menutup leptopnya lalu segera tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments