Tugas

Hari ini tidak ada jadwal perkuliahan. Chelsy yang masih berbaring di kasurnya bingung mau melakukan kegiatan apa dihari libur ini. Dia memainkan handphonenya dan secara tidak sengaja dia melihat postingan temannya yang sedang joging. Seketika matanya tertuju pada jaket yang tergantung di belakang pintu kamarnya.

“Sepertinya gue harus menikmati suasana pagi ini deh” ujarnya sambil bangkit dari kasurnya. Membereskan kasur dan segera melangkah ke kamar mandi. Tidak membutuhkan waktu lama, Chelsy pun keluar dari kamar mandi.

“Gue harus pergi kemana ya?” lanjutnya. Bersiap tanpa tujuan yang jelas. Tidak lupa dia memasang handset di kedua telinganya. Melangkah keluar dari kos, langkah demi langkah masih membuatnya bingung harus kemana.

Kruukkkk....

Bunyi perutnya membuatnya berpikir ke suatu tempat. Berusaha berlari-lari kecil sembari olahraga menuju tempat yang ingin dia kunjungi. Tidak lupa dia memutar lagu kesukaannya dan di ikuti oleh gerakan mulutnya. Tidak sampai 10 menit, Chelsy pun sampai pada tujuannya.

"Lontong seporsi buk" ucapnya dengan setengah nafas yang mulai terputus-putus. Chelsy langsung duduk ketika melihat ada sebuah meja kosong di hadapannya dan segera. mengambil segelas air untuk melepaskan dahaganya.

Matanya melotot melihat gorengan kesukaannya berada di samping meja tempat duduknya. Tanpa pikir panjang dia pun langsung mengambil dan memindahkan ke mejanya.

“Ini lontongnya nak” ujar Ibu Yanti. Tempat sarapan pagi Chelsy ketika dia sedang malas memasak.

“Terimakasih buk” jawab Chelsy dengan mengalihkan pandangannya ke bu Yanti. Buk Yanti mengangguk mengiyakan, tidak lupa senyum tipis di bibirnya. Chelsy adalah salah satu pelanggan Buk Yanti, sehingga wajahnya pasti familiar di ingatan Buk Yanti.

Menikmati makanan yang ada dihadapannya dengan handphone ditangannya. Seperti biasa tanpa memperdulikan orang disekitarnya dan sibuk dengan diri sendiri. Tanpa dia sadari ada seseorang yang mendekati mejanya.

“Hai” seseorang menyapanya. Chelsy pun mengalihkan pandangannya ke orang tersebut.

“Iya?” raut kebingungan terlihat jelas diwajahnya.

“Apakah anda tidak mengenali saya?” cetus orang itu. Melihat ekspresi Chelsy yang masih menatapnya. Chelsy berusaha mengingatnya, tapi dia lupa dengan namanya.

“Sepertinya anda lupa dengan saya, saya Arya Bramantyo” lanjutnya.

“iya, saya lupa, maaf ya”. Ucap Chelsy. Chelsy langsung mengalihkan pandangan lagi. Gaya bicara Chelsy langsung berubah tergantung cara bicara orang kepadanya.

“Sendiri aja?, boleh gabung nggak?” ucap Arya yang langsung menggeser kursi di hadapan Chelsy tanpa menunggu jawaban dari Chelsy.

Melihat hal itu Chelsy hanya bergumam kecil “silahkan”.

"Kamu biasa makan disini ya?" tanya Arya melihat Chelsy yang tidak memperdulikannya. Chelsy hanya menganggukkan pertanyaan Arya.

"Saya juga sering ke sini, tapi saya tidak pernah melihatmu". Ucap Arya yang masih menatap Chelsy.

"Mungkin karena belum di pertemukan aja" Jelas Chelsy dengan menatap Arya dengan raut datarnya.

Rasa tidak nyaman dan gelisah membuat Chelsy terburu-buru menghabiskan makanannya. Sebuah ide melayang dipikirannya.

“Driiinnnggggg…”

Dering itu membuat Arya melirik Chelsy. Tapi itu bukan dering telepon, melainkan sebuah nada yang sengaja diputar Chelsy agar dia punya alasan untuk segera pergi dari Arya.

Berpura-pura bicara dengan seseorang dan terlihat sedikit terburu-buru, Chelsy langsung pergi meninggalkan Arya dan pamit dengan senyuman tipis diwajahnya.

“Akhirnya gue bisa lepas juga darinya” gumamnya dengan langkah besar menuju kosnya.

Matahari mulai menenggelamkan dirinya dan dinginnya malam membuat Chelsy merasa ingin tidur lebih awal. Segera menyiapkan bahan kuliah untuk besok dan….

"Astaga.. Tugas gue” mengoceh dengan sedikit kesal karena dia tidak bisa tidur cepat sesuai rencana awalnya.

“Gue harus segera menyiapkan tugas ini" ucap Chelsy yang cemas karena tugas itu sama sekali belum di buatnya.

Chelsy berusaha menelpon teman-temannya, karena kalau harus berpikir sendiri ini membutuhkan waktu yang lama dan mungkin dia tidak akan tidur malam ini.

"Arumi gimana tugas lo? Udah selesai?" Ujarnya.

"Emang ada tugas tuch??" Gue aja nggak tau kalau ada tugas. Hahaha". Mendengar jawaban itu Chelsy hanya tertawa dan tidak bisa berharap banyak dari temannya itu.

“Okelah”. Langsung matiin dan segera menelpon Fuji.

"Fuji, tugas lo udah siap?" tanyanya dengan penuh harap.

"heheh. Belum" Jawaban yang sama pun kembali didengar Chelsy.

"Tapi gue coba tanya yang lain dulu" lanjutnya dan langsung mematikan tanpa menunggu jawaban Chelsy. Berusaha mencoba menyelesaikan soal-soal yang diketahuinya dan berharap ada keajaiban dari Fuji. Sudah 2 jam mengerjakan tugas, Chelsy mulai kewalahan.

Truuttt.... Truuuttt

Langsung meraih handphone dengan mata yang mulai kabur. Ternyata ada chat dari Fuji, seketika matanya langsung terang melihat isi chat Fuji.

^^^Fuji^^^

^^^"Gue dapat contekan dari Arnold nih, lo buat sekarang juga dan setelah itu tidur, jangan begadang😒"^^^

Chelsy

"Hehehe, makasi banyak Fuji" balasnya dengan senyum yang merekah, karena dia bisa tidur malam ini.

"Ternyata Arnold itu pintar juga ya" Gumamnya sembari menulis jawaban yang dikirimkan Fuji.

Ding...Ding

Jam alarm membangunkan Chelsy dari tidur nyenyak nya.

Berusaha bangkit dan segera menuju kamar mandi dan bersiap-siap ke kampus.

Chelsy menuju kelas hari ini dan pandangannya terhenti pada Arnold yang duduk disudut kelas dengan senyum tipis di bibirnya. Melihat itu, Chelsy membalas senyumnya karena mengingat tugas yang dikirim Fuji kemarin adalah jawaban dari Arnold, tanpa itu mungkin dia akan bergadang semalaman.

"Chelsy" suara itu mengalihkan pandangan Chelsy dan melihat sekitar untuk menemukan suara tersebut.

Lalu Arumi melambaikan tangannya, seperti biasa sebuah kursi kosong sudah tersedia disampingnya.

"Udah siap tugas lo? Tanya Arumi, karena tugasnya belum siap. Chelsy hanya mengangguk.

"Boleh gue lihat?" Tanyanya lagi. Chelsy segera mengeluarkan tugasnya dan memberikan kepada Arumi.

Karena Chelsy tau, Arumi nggak punya sahabat lain selain dirinya.

Perkuliahan berakhir setelah 2 jam berikutnya. Pulang perkuliahan Fuji yang menunggu di kursinya, mengajak Chelsy makan bareng lagi. Dan seperti biasa Arumi keduluan lagi oleh Fuji.

Mereka menuju sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari kampus. Fuji memesan dilanjutkan dengan mencari tempat yang kosong dan pandangannya terhenti pada sebuah kursi yang telah diduduki seseorang, yang mana seseorang itu tidak terasa asing olehnya.

Chelsy yang melihat itu hanya bisa bergumam "dia lagi". Fuji melangkah menuju kursi itu yang tidak lain adalah sahabatnya Arnold. Tidak bisa mengelak, Chelsy hanya bisa diam sambil mengikuti langkah Fuji.

"Woi Arnold, sendirian aja nih? Boleh gabung nggak?" Ketus Fuji

"Eh Fuji, Boleh, silahkan" ucap Arnold dengan sedikit melirik, karena dia lagi sibuk dengan beberapa kertas di depannya.

"Ngapain lo? Organisasi lagi?" Fuji memutarkan bola matanya.

"Ya, seperti biasa, setiap 1 tahun sekali kami mau merekrut beberapa orang untuk pengurus baru. Udah beberapa data yang gue baca, tapi gue masih kekurangan orang. Lo mau ikut gabung nggak Fuji??" Tanya Arnold.

"Ahhaha. Gue?? Nggk ada sedikit pun minat gue untuk masuk dalam kepengurusan" dengan wajah yang tidak berselera.

"Mmm.. siapa lagi ya?? Berusaha mengingat-ingat.

"Siapa yaaa.. gimana kalauuuuu... Chelsy?" tunjuk Fuji kepada sahabatnya itu.

"Hah?" dengan mata yang melotot.

"Chelsy yaa.. gue liat dulu biodatanya". Mencari biodata Chelsy di beberapa lembaran kertas.

"Bagus nihhh. Kenapa ini sampai kelewat dan nggak terlihat sama gue dari tadi..."lanjutnya

"Lo pernah ikut organisasi di SMA ya??" dengan raut yang sedikit terkejut.

"Gimana kalau lo gabung di pengurusan??" Lanjutnya.

"Waduhhh. Gue nggak paham dengan organisasi di kampus ini. Jadi gue nggak tau kalau gue bisa atau nggk". Jawab Chelsy.

"Lo tenang aja, kan ada gue juga disana, kalau lo nggak tau, lo bisa tanya gue kok". Bujuknya.

"Mmm... Boleh gue pikir dulu nggak?" Elak Chelsy.

"Boleh dong, Tpi gue harap jawaban lo sesuai dengan yang gue harapkan". Senyum tipis itu terlihat kembali oleh Chelsy di wajah Arnold.

"Pesanan atas nama Fuji sudah siap" teriak seorang pelayan. Fuji langsung berdiri dan menuju sumber suara tersebut dan kembali dengan membawa minuman itu.

"Sudah cukup dengan organisasi, sekarang kita habisin minum ini dulu. Supaya kita pulang lagi." Ketus Fuji yang dari tadi sudah mulai geram melihat sahabatnya yang asik ngomong tentang organisasi saja.

Terpopuler

Comments

Nafiza Aulia Isdi

Nafiza Aulia Isdi

Pokoknya gue dukung Chelsy masuk organisasi, supaya dia lebih sibuk dan troma nya berkurang 😶

2023-06-02

1

Anonymous

Anonymous

lanjut kak

2022-08-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!