Setelah mendengar semua perkataan kasim Suncaka, Doni dengan muka masam meminta kasim suncaka untuk meninggakan nya. Doni ingin berpikir sendirian tanpa adanya orang disampingnya.
"Semua, aku minta keluar dari sini"
"Biarkan aku sendiri" ucap Doni sambil membeturkan tangannya ke meja.
Dengan seketika, kasim suncaka dan para pengawal yang ada di depan Doni lari terbirit-birit. Melihat kejadian itu, hati kecil Doni tersenyum lebar.
"Ha ha ha"
"Aku punya kekuasaan lebih daripada yang lain"
"Semua orang takut kepadaku"
"Aku harus menyingkirkan Alex dan keluarganya"
"Harus.."gumam Doni dalam hati.
Saat Doni melamun memikirkan cara untuk melawan Alex, tiba-tiba muncul suara misterius dan suara itu sama dengan suara yang ada dalam sistem komputer tua yang membawa Doni sampai di tempat itu.
"Anda akan melakukan misi pertama"
"Lakukan pertahanan diri terlebih dahulu" ucap suara misterius itu
setelah suara misterius itu terdengar, dengan ajaib, muncul lah layar misterius yang ada tepat di depan Doni.
"Hah, layar apakah ini?"
Doni mulai memencet layar yang ada di depannya dan muncullah gambar manusia beserta tingkat kekuatan yang dimilikinya.
Karena masih bingung, Doni memencet tombol hijau yang ada di depannya. dan setelah mengklik tombol itu muncullah sosok gambar Alex dengan pedang samurai dibelakangnya.
Suara misterius itu menjelaskan tentang Alex beserta kekuatan yang dimilikinya.
Doni tersenyum kegirangan karena dia tahu bagaimana cara memusnahkan Alex.
Setelah puas dengan berita tentang Alex yang Doni lihat di sistem, kini giliran perdana menteri Limo yang merupakan ayah Alex.
Dengan penuh kehati-hatian, Doni memencet tombol hijau tepat di bawah gambar perdana menteri Limo dan muncullah gambar kekuatan yang dimiliki Perdana menteri Limo beserta kelemahannya.
"Aha, aku berhasil membuka sistem ini" gumam Doni dalam hati.
Setelah berhasil membuka sistem, suara misterius itu berkata
"Selamat menikmati peperangan dalam dunia game"
"Nyawa anda tersedia 3 nyawa"
"Manfaatkan dengan baik"
"Anda akan mengalami berbagai macam kejadian dan sistem tak akan membantu dalam hal ini"
"Bermainlah dengan bijak dan pergunakan lah kekuatan anda sehemat mungkin" ucap suara misterius tersebut.
Doni pun mulai kegirangan dan mencoba memencet tombol yang lain. Namun saat Doni mulai memencet tombol yang lain, Layar dan suara misterius itu tiba-tiba menghilang.
"Hah, secepat itukah menghilang?"
"Aku harus bagaimana?"
"Apakah benar yang dikatakan oleh sistem"
"Ah, dasar sial"
"Namun, baiklah"
"Aku akan memulai peperangan ini"
"Lihat saja" gumam Doni sambil mengepalkan tinjunya.
Beberapa lama kemudian, Doni mulai memanggil kasim suncaka dan meminta untuk memanggil Alex agar Alex mau bertemu dengan nya.
"Kasim suncakaz kemarilah" ucap Doni dengan suara yang keras.
"Siap tuan" jawab kasim suncaka sambil mendekat ke arah Doni.
" Panggil Alex kemari, dan siapkan alat perangku"
"Aku ingin latihan berduel dengan nya"
"Siapkan tempat untuk bertarung" ucap Doni sambil mempersiapkan pedang istana yang memang disediakan untuknya.
"Hah, tuan muda"
"Apakah ini benar?"
"Engkau ingin bertarung dengan prajurit Alex?"
"Dia tentu tak kan bisa melawan tuan muda" jawab Kasim suncaka dengan nada gemetar.
"Sudahlah"
"Kau tak perlu cerewet"
"Cepat panggil Alex kemari" ucap Doni dengan nada yang lumayan keras.
"ba baik tuan muda" jawab kasim suncaka
Akhirnya kasim suncaka pergi keluar untuk memanggil Alex yang saat itu sedang berjaga di depan pintu gerbang istana.
"Kepala prajurit Alex, tuan muda zean memanggilmu" ucap kasim suncaka dengan menunjukkan wajah tegang
"ada apa kasim?"
"Tak biasanya pangeran Zean memanggil ku"
"Ada apa gerangan?" tanya Alex sambil berusaha memikirkan sesuatu.
"Entahlah"
"Yang aku lihat, dia ingin mengajak mu bertarung di tempat dimana para algojo istana berlatih" ucap Kasim Suncaka.
Alex tampak terkejut mendengar panggilan yang sangat mendadak itu. Alex sebagai seorang kepala prajurit yang masih muda tentunya sangat ketakutan mendengar berita ini
Dirinya tak mungkin membuat sang pangeran Zean terluka karena menurut aturan istana, siapa saja yang berani melukai sang pangeran, akan dihukum seberat-beratnya.
Disisi lain, jika dirinya tak melawan pangeran Zean dan mengalah, tubuhnya akan babak belur terkena serangan pangeran Zean.
Menurut hukum istana, untuk Raja dan anak raja bebas akan hukuman apapun. Mereka tak kan terkena hukuman jika melukai prajurit dan penghuni istana lainnya.
Hukum di kerajaan Amenor menerapkan sistem hukum yang hanya mengedepankan sang raja dan putra mahkota saja. Mereka dengan bebas melakukan apa saja termasuk membunuh orang yang dikehendaki nya tanpa ketakutan dengan hukum yang berjalan.
Seluruh rakyat Amenor menerima aturan ini karena aturan ini sudah dilaksanakan secara turun temurun dan tak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Dengan sangat terpaksa akhirnya Alex menerima tantangan dari pangeram Zean yang jiwanya masih dirasuki oleh Doni.
"Kasim Suncaka, aku akan hadir memenuhi tantangan pangeran Zean"
"Tapi, aku akan memakai pakaian pelindungku terlebih dahulu" ucap Alex sambil pergi meninggalkan Kasim Suncaka.
Kasim Suncaka memandang ke arah Alex dengan perasaan iba. Dirinya tak tahu jika Alex sebenarnya sosok yang jahat.
Alex bisa saja menghabisi kasim Suncaka tanpa terkecuali karena Alex sudah mmpunyai beberapa prajurit setia dan patuh akan komandonya selama sang raja pergi.
Selama menjabat sebagai kepala prajurit di kerajaan Amenor, Alex telah banyak membunuh pengikut setia sang Raja. Ketika beberapa kejanggalan diketahui oleh pengikut setia raja, perdana menteri Limo segera menghabisi mereka dan menghilangkan jejak hingga seolah-olah mereka dibunuh oleh kaum pemberontak kerajaan yang selama ini menyerang kerajaan Amenor.
Sementara itu, kasim suncaka adalah orang yang sulit dibunuh oleh Alex karena Kasim Suncaka berada di pusat pemerintahan kerajaan Amenor yang wilayah nya dijaga ketat oleh beberapa keluarga raja yang masih setia kepada kerajaan Amenor.
Untuk menyusun kekuatan nya, perdana menteri limo dibantu Alex menyisir kekuatan kerajaan Amenor dari luar terlebih dahulu. Dan kekuatan kerajaan Amenor mulai melemah seiring berjalan nya waktu.
Dengan kehadiran Doni yang berasal dari masa depan, membuat keluarga Alex dan para pengikut nya menjadi kalang kabut. Mereka berusaha menyusun strategi baru untuk menyerang Pangeran Zean dikemudian hari.
Tampaknya, jiwa doni yang berada dalam tubuh pangeran Zean sudah tidak betah ingin mencoba kekuatan barunya di dunia game. Tanpa melihat siapa lawan nya, Doni dengan sangat percaya diri menyusun kekuatan untuk melawan Alex karena ingin membalaskan dendam nya ketika dirinya berada di dunia masa depan.
Pikiran Doni tak ada ketakutan sama sekali karena dia telah yakin pada sistem game yang telah ada. Doni mempunyai 3 nyawa yang pastinya akan Doni gunakan sebaik-baiknya untuk melawan Alex dan keluarganya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
cassabalanca
Oke Punya
2022-08-20
0
Tanduk emas
Bagus
2022-08-14
0
sandi akbar
Ayo hajar. Qm pasti bisa
2022-08-14
0