Masuk ke Dunia Game (menjadi pangeran di kerajaan amenor)
Panggil saja Doni, anak berusia 8 tahun yang berjuang sendirian bersama kakek nya, di gubuk tua yang reot.
Doni bersekolah di SD putra bangsa, Sekolah dasar yang sangat favorit di kotanya. Siswa yang bersekolah ditempat itu adalah anak orang kaya. Ada beberapa siswa yang miskin dan Doni menjadi salah satu siswa termiskin di kelas.
Profesi kakek nya yang bekerja sebagai pemulung membuat Doni di buly oleh teman sekolahnya.
Penampilan Doni yang bau karena dirinya selalu dekat dengan sampah membuat Doni semakin menderita.
Setiap hari, Doni di jewer oleh teman - teman nya dan dijadikan bahan tertawaan. Doni tak bisa melawan dan hanya diam.
Teman yang sering membuly Doni bernama Alex. Di sekolah, Doni tak mempunyai teman sejati satupun karena tak ada yang mau berteman dengannya.
Pada suatu hari, tepat nya di malam hari sepulang Doni sekolah, Doni membantu sang kakek karena sang kakek sedang sakit.
Nafkah dan uang yang Doni gunakan adalah hasil jerih payah sang kakek. Jika sang kakek sakit, terpaksa Doni yang menggantikan sang kakek bekerja untuk menyambung hidup mereka.
Dalam perjalanan menuju ke tempat yang biasa digunakan untuk mengais sampah, Doni tak henti-hentinya menggerutu dengan nasib yang dialaminya.
"Nasibku mengapa begini?"
"Andai saja aku bisa seperti Alex"
"Dia bisa dengan mudah melawan ku dengan uangnya" gumam Doni dalam hati.
Rasa sedih Doni tak kunjung usai sampai dirinya sampai di tempat dimana terdapat banyak barang bekas di sana.
Doni mulai memilah-milah sampah dan membagi nya ke beberapa kantong.
Sampah yang sekiranya bisa dijual kembali dengan harga mahal Doni letakkan di plastik yang berwarna merah, sedangkan sampah yang bisa dijual dengan harga murah Doni letakkan di plastik yang berwarna hitam.
Doni berpindah-pindah dari tumpukan sampah yang satu ke tumpukan sampah yang lain.
Hingga tiba waktunya Doni berada di tumpukan sampah terakhir.
Sebelum mengais sampah yang ada di tumpukan terakhir, Doni terkejut karena melihat bintang terbang di langit. Bintang itu tiba-tiba jatuh tepat di hadapan nya.
"Hah, benda apa itu?" teriak Doni sendirian.
Tak ada orang di sekitar Doni. Saat memulung sampah, Doni hanya sendirian saja. Tak ada pemulung lain di sana karena hari itu adalah hari dimana beberapa pemulung sedang libur
Doni mulai mendekati bintang jatuh itu. Asap mengepul dari kejauhan.
Asap itu berwarna-warni dan sangat berbeda dengan asap lainnya.
"Asap nya sungguh sangat aneh"
"Aku jadi penasaran, barang apa yang jatuh di sana" gumam Doni dalam hati.
Doni terus berjalan menuju ke arah dimana benda langit itu terjatuh
Anehnya, Doni tak kunjung sampai ke tempat itu. Padahal yang Doni tahu, benda langit itu benar-benar jatuh tak jauh dari hadapannya.
"Hah, aku seperti berjalan cukup lama"
"Mengapa aku tak kunjung sampai?" gumam Doni sambil terus berjalan ke arah benda langit yang jatuh itu.
Asap yang dikeluarkan benda itu juga tetap mengepul dan semakin lama semakin jelas, hingga membuat Doni semakin penasaran saja.
Setelah beberapa lama berjalan menyusuri jalan sempit, akhirnya Doni sampai ke temoat dimana benda aneh itu jatuh.
"Hah, aku sudah sampai"
Doni mulai mendekati barang itu dan ternyata barang itu tertutup oleh kotak tua berwarna merah.
Doni pun berusaha membuka kotak itu
"Hah, sedikit panas"
"Aku harus menggunakan sarung tangan ku" gumam Doni sambil mengambil sarung tangan miliknya
Setelah memakai sarung tangan, Doni segera mengambil benda berasap itu.
Doni buka pelan-pelan dan Doni benar-benar terkejut setelah membuka benda itu.
"Hah, sebuah komputer tua"
"Mana mungkin sebuah komputer tua jatuh dari langit?" gumam Doni sambil terus mengamati komputer tua itu.
Cukup lama Doni memegang komputer tua itu dan pada akhirnya Doni memberanikan diri untuk membuka apa yang ada dalam komputer tua itu.
Peralatan nya sangat lengkap namun berbeda dengan komputer yang biasa Doni pakai di sekolahnya
Ada beberapa pilihan yang sangat aneh dan membuat Doni berpikir berkali-kali untuk memencet tombol komputer tua yang saat itu ada di depan matanya
Tombol yang tersedia berwarna-warni membuat Doni kebingungan akan memencet tombol apa saja.
Tombol yang tersedia dalam komputer berwarna merah, hijau, kuning, dan ungu.
Ada keterangan di bawah tombol namun Doni tak mengerti tulisan itu karena tulisan yang terpampang memakai tulisan huruf yang hampir mirip dengan tulisan Cina..
Karena kebingungan, Doni mulai memencet tombol yang berwarna hijau dan keajaiban pun terjadi.
Tiba-tiba saja ada suara misterius yang berkata pada Doni
"Anda telah masuk dalam Dunia game"
"Cobalah berbagai fitur pilihan, maka anda akan masuk dalam dunia game"
"Dunia permainan yang membuat anda menjadi penguasa terkuat di jagad raya"
"Untuk pertama kali, anda diberikan promo gratis khusus hari ini"
"Silahkan pilih menu dibawah ini" ucap suara misterius yang ada di dalam komputer...
Doni mulai memencet tombol hijau untuk kedua kalinya dan setelah dia berhasil memencet tombol itu, muncul beragam pilihan yang membuat Doni tercengang.
Berbagai bentuk pilihan mulai Dunia modern dan dunia jaman dahulu ada di sana.
Karena Doni penasaran dan iseng saja, Akhirnya Doni memilih fitur yang menunjukkan jaman kerajaan dimana sang raja tampan terlihat dalam sistem itu.
Setelah mengklik tombol pilihan nya, tiba-tiba suara misterius itu berbunyi
"Selamat"
"Anda memilih fitur kerajaan jaman dahulu"
"Selamat bermain"
"Semoga anda memenangkan game ini" ucap suara misterius itu.
Setelah suara misterius itu hilang, tiba-tiba saja, tubuh Doni tersedot ke dalam komputer itu Tubuh Doni berputar-putar tak tentu arah. Mata Doni hanya terpejam karena Doni merasakan pusing yang luar biasa.
"Aw..."
"Kepalaku pusing"
"Aku dibawa kemana"..
"Aku tak kuat..."
"Aku ingin kembali dan tak mau ke sini" Doni berteriak namun tubuh nya tetap saja berputar-putar tak tentu arah.
Ingin rasanya Doni muntah namun Doni berusaha menahannya.
Hingga pada akhirnya Doni terjatuh dan suasana sangat gelap
Doni pingsan saat itu. Dan entah pingsan berapa lama, tiba-tiba Doni mulai membuka matanya pelan-pelan.
Saat membuka matanya, Doni terkejut melihat apa yang ada di hadapannya.
Doni berada di sebuah kamar mewah yang di samping nya ada guling dan bantal dan berbau harum.
Baju yang dikenakan Doni juga berubah. Baju Doni berubah berwarna merah seperti baju milik seorang pangeran jaman dahulu.
Anehnya lagi, Tubuh Doni berubah menjadi tubuh seorang pemuda yang dewasa. Pemuda berusia 18 tahun.
"Hah, dimana aku" teriak Doni sambil kebingungan
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Naladhipa💜
seru kak, lanjoooot..
kak mau tanya kmrin ikutan lomba suoer system pas lolos review taunya dari mana ya?
2022-08-28
1
adisty
Aku suka Kisahnya
2022-08-14
0
sandi akbar
Hai kak seru
2022-08-14
0