Tiba-tiba saja layar misterius itu mengeluarkan bunyi aneh dan membuat Doni penasaran dibuatnya.
"Anda mempunyai 3 nyawa, dan jaga baik-baik nyawa itu dalam permainan ini" ucap suara misterius itu.
"Tekan tombol hijau untuk mengetahui siapa saja yang masuk dalam permainan ini" ucap suara misterius itu.
Doni pun mencoba memencet tombol hijau dan muncul gambar pak Suncaka yang saat ini menjadi kasim suncaka, pelayan setianya.
"Dalam layar ini, kasim suncaka adalah pelayan setia anda"
"Anda bisa memanfaatkan nya untuk membantu anda dalam menyelesaikan semua masalah" ucap suara misterius dalam sistem itu.
Setelah kasim suncaka, muncul sosok gambar seorang raja dan raja itu mempunyai wajah seperti ayah kandung Doni
Walau Doni tak bertemu orang tuanya sejak kecil, namun Doni masih mempunyai foto ayah dan ibunya, dan foto itu tersimpan rapi di album foto miliknya.
"hah,
Doni mulai mencoba berkomunikasi kembali dengan suara misterius itu tapi anehnya layar tiba-tiba menghilang dari hadapannya dan Doni mulai kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Sistem aneh"
"datang tak diundang, pergi tiba-tiba"
"Aku harus bagaimana nih" ucap Doni kebingungan..
Doni pun berusaha tenang dan melanjutkan apa yang ada di depan matanya.
"Aku harus bersikap layaknya pangeran sungguhan"
"Raja yang merupakan ayah ku, sangat mirip dengan foto ayah ku saat aku di dunia nyata"
"Ah, sudahlah"
"Semakin lama berpikir, otakku semakin panas saja"
"Aku akan memulai game ini dengan sungguh-sungguh"
"Tapi, apa yang harus aku lakukan setelah ini?" gumam Doni sambil mencium wangi bunga yang ada di dalam kamar mandi.
"Sistem hanya memberikan informasi yang sedikit kepadaku"
"Aku pun tak tahu jalan pulang"
"Apa yang harus aku lakukan?" Doni mulai berpikir lagi dan setelah sekian lama berpikir, Doni terkejut dengan suara kasim suncaka yang ada di balik tirai.
"Pangeran, apakah sudah selesai mandinya?"
"Ini, aku berikan handuk untukmu" ucap kasim suncaka sambil menjulurkan handuk dengan kedua tangannya.
"Kasim, letakkan handuk di situ saja"
"Biar aku yang ambil sendiri" ucap Doni sambil mendekat ke arah kasim suncaka.
Doni pun membilas tubuh nya dengan handuk. Hari ini adalah hari dimana seorang Doni memulai kehidupan barunya yaitu menjadi seorang pangeran dewasa.
Doni tak menyangka jika dirinya menjadi sosok pangeran yang hidup di jaman dahulu. Sambil melihat ke arah dinding, Doni berusaha mencari jam yang ada , dan ternyata, tak ada jam dinding apapun di sana.
Selesai mandi, Doni segera menuju ke kamarnya kembali untuk memastikan apakah memang benar dirinya berada di dunia nyata.
"Aku harus mencubit tubuhku, untuk memastikan ini benar-benar nyata" gumam Doni.
Doni pun mulai mencubit tubuh nya sendiri, dan
"Aw, sakit" gumam Doni sambil mencoba mencubit tubuh nya untuk kedua kalinya.
Kasim suncaka yang melihat hal itu mencoba mencegah Doni untuk melakukan hal yang membahayakan dirinya lagi.
"Jangan Tuan muda"
"Nanti kulit mu terluka, dan aku akan kena hukumam raja jika membiarkan mu menyakito diri sendiri" ucap kasim suncaka sembari menahan tangan Doni agar tidak mencubit tubuh nya lagi.
Doni terlihat kesal karena dirinya selalu diatur oleh kasim suncaka.
Karena jengkel dengan kasim suncaka, Doni pergi ke halaman istana dan dirinya terkejut melihat sosok prajurit istana yang wajahnya sangat mirip dengan Alex.
Karena penasaran dengan Alex, Doni memberanikan diri bertanya kepada kasim suncaka.
"Kasim, siapakah dia?"
"Dia sejak tadi berdiri di depan gerbang istana"
"Apakah dia prajurit yang ada di istana ini?" tanya Doni penasaran
Kasim Suncaka yang mendengar pertanyaan Doni langsung menjawab dengan cepat.
"Ya tuan muda"
"Dia adalah prajurit penjaga gerbang istana"
"Namanya Alex" jawab kasim suncaka sembari melihat ke arah prajurit alex yang sejak tadi pagi berdiri tegap.
"Hah, namanya juga sama dengan nama teman yang suka membuly aku di sekolah" gumam Doni dalam hati.
"Tuan muda, kenapa melamun?" tanya kasim suncaka kepada Doni.
"Oh, tidak apa-apa kasim"
"Kalau hanya prajurit, aku harus membuat perhitungan dengan nya" gumam Doni sambil memegang janggutnya
Setelah tau jika prajurit yang ada di pintu gerbanh istana adalah Alex, Doni mulai sedikit mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Tiba saat nya dirinya duduk di singasana kaisar yang memang sudah dipersiapkan untuknya.
"tuan muda, hari ini akan diadakan pertemuan besar menyambut kedatangan mu di istana ini"
"Seluruh penghuni istana belum tahu jika kau sudah siuman, maka dari itu aku ingin mengumumkannya secara besar-besaran melalui rapat terbuka" ucap kasim suncaka dengan menunjukkan wajah yang senang.
"Oh, baiklah"
"Apakah kau tak ingin menunggu ayah ibuku terlebih dahulu untuk merayakannya?" tanya Doni kepada kasim suncaka.
Sikap Doni mulai menunjukkan kekuatan nya sebagai putra mahkota. Dirinya sudah mulai tak canggung lagi.
"Oh, tidak tuan muda"
"Aku ingin secepat nya merayakannya karena rakyat harus tahu jika pewaris kerajaan ini sudah pulih dan dapat diandalkan" jawab kasim suncaka
"Oh, baiklah kalau begitu"
"Jangan lupa, kau harus mengundang prajurit Alex untuk ikut serta merayakan hari bahagia ini" ucap Doni dengan nada sedikit sumringah.
"Baiklah tuan muda" jawab kasim suncaka
Setelah berkata demikian, kasim suncaka memerintahkan seluruh pengawal kerajaan mengumumkan berita bahagia ini. Dirinya meminta seluruh rakyar hadir untuk menyaksikan kehadiran putra mahkota yang sudah pulih.
Dari kejauhan, tampak prajurit Alex memandang dengan tajam sosok doni yang saat ini berubah nama menjadi Zean.
"Hem, aneh"
"Mengapa putra mahkota sadar secepat ini?"
"Bukankah dulu dia sudah pingsan dan tak mungkin bisa sadar?"
"Aku sudah menanyakan nya pada tabib, dia tak kan bisa sadar selamanya"
"Tapi mengapa sekarang dia terlihat sangat sehat?"
"Bahkan semakin kuat saja" gumam Alex sambil terus memandang Doni yang berjalan dengan gagah di depannya.
Tampaknya, Doni melihat gelagat Alex yang kurang suka kepadanya. Dengan nada sedikit mengejek, Doni mendekat ke arah Alex dan berkata
"Hei, prajurit"
"Mengapa kau memandang ku seperti itu?"
"Apakah kau tak suka aku sudah sadar?" ucap Doni sembari memegang krah baju Alex.
Alex terlihat sangat ketakutan dan langsung menunduk di hadapan Doni.
"Ampun tuan muda"
"Tuan muda salah paham"
"Aku justru senang kau telah sadar kembali"
"Aku akan ikut merayakan bersama" jawab Alex dengan
wajah sangat gugup sekali.
Doni tersenyum tipis melihat tingkah Alex yang lucu jika ketakutan.
"Hem, baiklah"
"Hari ini, aku memaafkan kelakuan mu"
"Untuk besok, kau tak kan lolos dari ku"
"Satu kesalahan sedikit saja, aku tak segan menghabisi nyawamu " ucap Doni sambil pergi meninggalkan Alex
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Nazrul
mantap
2022-10-05
0
sepatukaca
Lanjut kk
2022-08-27
0
milyader koin
Mantul
2022-08-14
0