"Tuan, apakah kau sudah sadar?" tanya seseorang yang sangat asing bagi Doni
Sosok pria setengah baya memakai topi aneh di kepalanya. Seperti topi penjaga istana kerajaan jaman dahulu. Istilahnya seorang kasim.
"Siapa kau" tanya Doni penasaran
"Aku adalah pelayan istana Tuan muda"
"Tuan muda pingsan sudah sangat lama".
"Seluruh istana berduka karena hal ini" ucap pelayan itu.
"Berapa jam aku pingsan?" tanya Doni sambil melihat ke berbagai arah.
" Tuan muda sudah pingsan selama 10 tahun" ucap pelayan itu
"Hah, sudah 10 tahun?" lama sekali?"
Doni mulai berpikir dan melihat tubuhnya.
"Mana mungkin aku pingsan selama 10 tahun?"
"Usia ku masih 8 tahun" gumam Doni dalam hati.
Doni mulai memperhatikan tubuhnya.
Dan sungguh sangat terkejut Doni kala itu
Tubuh Doni berubah menjadi tubuh seorang yang sangat dewasa. Tinggi badannya juga menjulang tinggi hingga Doni kesulitan untuk mengatur keseimbangan tubuhnya.
Saat Doni mulai berdiri, tiba-tiba saja Doni terjatuh dan hal itu membuat pelayan istana panik.
"Tuan muda, tuan muda jangan terburu-buru berdiri" ucap salah satu pelayan istana
"Tuan muda masih butuh pemulihan lagi karena tuan muda tak melakukan aktifitas apapun selama 10 tahun"
"Pastinya, anggota gerak tubuh masih perlu beradaptasi lagi" ucap salah satu pelayan istananya.
Doni tak mengidahkan ucapan pelayan istana. Dirinya terus berusaha ingin berjalan walau sering terjatuh.
"Antarkan aku ke kamar mandi" ucap Doni kepada salah satu pelayan kerajaan.
"Baik tuan muda" ucap pelayan itu dengan nada ketakutan
Beberapa pelayan lain juga terlihat ketakutan. Ada beberapa yang berbisik dan berkata
"Jika sang Raja sampai tahu, kita akan kena hukuman karena tak bisa menjaga pangeran dengan baik" ucap beberapa pelayan yang ada di dekat pintu keluar.
"Biarlah, kita bersikap sebaik mungkin"
"Kasim Suncaka pastinya sudah paham apa keinginan pangeran karena dia merawat pangeran Zean sejak kecil" ucap salah satu pelayan istana.
Kasim suncaka membopong tubuh Doni dan membawa ke kamar mandi istana. Doni saat itu berubah nama menjadi sosok pangeran Zean. Salah satu putra mahkota kerajaan satu-satunya dan merupakan pewaris tahta raja Amenor yang merupakan kerajaan terbesar di negeri itu.
Kebetulan sang Raja dan permaisuri sedang melakukan kunjungan di negeri sebelah dan kunjungan itu berlangsung satu bulan lamanya. Urusan istana dipegang oleh kasim kepercayaan kerajaan yang bernama Kasim suncaka, yang sekarang merawat Doni.
Sesampai di kamar mandi istana, Doni sangat terkejut karena kamar mandi istana sungguh sangat mewah. Ada bunga-bunga wangi di dalam kolam.
"Hah, apakah benar ini kamar mandiku?" tanya Doni kepada kasim Suncaka
"Benar tuan ku"
"Ini adalah kamar mandi milik Tuan ku"
"Tuan muda bisa mandi sepuasnya di sini" ucap Kasim suncaka
Dalam kamar mandi, ada sebuah kaca dan kaca itu snagat besar
Doni mulai mengaca karena penasaran dengan wajahnya.
"Hah, aku?"
"Mengapa aku sebesar ini?" tanya Doni penasaran
"Tuan muda, tenangkanlah diri anda dulu"
"Tuan muda pasti kaget"
"wajar Tuan"
"Tuan tak sadarkan diri sekitar 10 tahun yang lalu"
"Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh tuan muda" ucap kasim suncaka menjelaskan.
Doni melihat pelan-pelan wajahnya. Wajahnya sangat dewasa. berwajah tirus dan tampan. Mukanya sangat mulus dan jernih.
Ada kumis tipis yang menghiasi wajahnya hingga terlihat sedikit maskulin.
Doni sembari memandang ke kasim yang selalu setia di samping nya.
"Hah, kau pelayan ku?" tanya Doni sekali lagi.
"Iya tuan muda"
"Saya pelayan setia tuan muda" ucap kasim suncaka sambil melihat ke arah Doni.
doni mulai bertanya lagi kepada pelayan nya mengenai dirinya.
"Siapa namaku?" tanya Doni memastikan
"Nama tuan adalah tuan muda Zean, pewaris tunggal kerajaan Amenor" ucap kasim suncaka dengan sangat jelas.
Saat ini, raja dan permaisuri sedang berkunjung ke negeri sebelah, dan kami ditugaskan untuk menjaga tuan muda Zean agar tetap sehat dan selamat" ucap kasim suncaka memberi penjelasan.
Doni dengan penuh ragu-ragu melihat dengan jelas wajah kasim sucaka dalam-dalam dan setelah mengamati dengan teliti Doni sangat terkejut karena wajah kasim Suncaka sangat mirip dengan guru komputer nya di sekolah.
"Apa kamu bernama pak Suncaka?" tanya Doni penasaran
"Oh, tuan mengingat aku" jawab kasim suncaka dengan perasaan gembira.
"Tuan muda tidak mengingat diri tuan sendiri, malah mengingat aku?"
"Aku sangat terharu" ucap kasim suncaka sambil memeluk Doni dengan wajah yang sangat bahagia.
Doni tersenyum tipis melihat keanehan yang terjadi.
"Sungguh aneh"
"Namanya sangat mirip dengan nama guru komputerku disekolah" gumam Doni sambil melihat ke arah kasim suncaka tanpa berkedip.
"Aku baru sadar bahwa aku benar-benar masuk ke dunia game"
"Diluar ekspetasiku" gumam Doni
Setelah berkata demikian, Doni mulai masuk ke dalam kolam kamar mandi yang sudah disediakan istana.
"Kasim suncaka, kau tunggu di luar"
"Aku mau mandi" ucap Doni sambil menutup selambu kamar mandi.
Doni yang saat itu mulai bisa menjaga keseimbangan nya merasa situasi ini sangat menyenangkan baginya. Doni mulai membuka bajunya dan terkejut lagi dengan apa yang terjadi pads tubuhnya.
Banyak bulu halus yang ada dalam tubuhnya sehingga membuat dirinya menjadi risih.
"Hah, tubuhku sangat memalukan"
"Banyak bulu di tubuhku?"
"Apa ini tubuh orang dewasa?"
"Hah, dasar sial" gumam Doni sambil berteriak sendiri.
"Tuan, apakah kau baik-baik saja?" tanya Kasim suncaka dari balik selambu.
Terlihat Kasim Suncaka sangat cemas karena dirinya mendengar teriakan dari dalam kamar mandi sang pangeran.
Doni yang mendengar panggilan kasim suncaka segera menjawab untuk mencegah kasim suncaka cemas dan masuk ke dalam kamar mandinya.
"Oh, aku tidak apa-apa"
"Aku hanya terkejut dengan perubahan tubuhku" ucap Doni sambil masuk ke dalam kolam kamar mandi istana.
Mendengar jawaban Doni, kasim Suncaka sedikit lega dan dengan setia menjaga Doni dari luar.
Kasim Suncaka sembari memegang jenggotnya berkata
"Oh dewa, sungguh sangat beruntung"
"Kerajaan Amenor kembali berbahagia"
"Tuan muda sudah kembali siuman"
"Pasti, raja dan ratu berbahagia mendengar kabar ini" gumam kasim suncaka tersenyum senang.
Sementara itu, Doni mulai berusaha beradaptasi dengan lingkungan sekitar
Saat Doni mulai menuangkan air bunga ke tubuhnya, tiba-tiba ada suara misterius dan suara itu berasal dari layar.
Layar itu tepat di depan mata Doni
"Selamat datang di kerajaan Amenor"
"Anda saat ini menjadi tuan Zean, pangeran masa depan kerajaan Amenor, salah satu pewaris satu-satunya yang akan memimpin kerajaan Amenor"
Tiba-tiba saja, layar itu menunjukkan fotonya beserta kekuatan yang dimiliki oleh nya.
"Hah, ini kan aku?" gumam Doni sambil terus menatap layar misterius yang ada di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Tanduk emas
Penasaran
2022-08-14
0
milyader koin
Oke
2022-08-14
0
cinta indonesia
Oh doni vous êtes quelle chance... 🎁🎁
2022-08-13
0