BAB 4

Setelah aku dan ayah mertuaku selesai sarapan, aku keluar untuk duduk di ayunan yang terletak di halaman rumah.

halaman rumah yang sangat luas membuat ku merasa tinggal di istana sebagai seorang ratu.

Andai saja ibu tinggal disini bersamaku, akan terasa bahagia jika mengabiskan hari di rumah sebesar ini bersama ibu ku.

jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi, aku bingung apa yang harus aku lakukan di rumah ini.

Aku masuk ke rumah untuk mengambil hp ku yang ada di kamar, di ruang tengah aku melihat ayah mertua ku yang tengah duduk santai menonton tv.

"ayu, tolong buatkan ayah kopi" pinta ayah pada ku yang beranjak masuk ke kamar

"baik yah" ujar ku yang membalik arah ke dapur

setelah aku membuatkan kopi untuk ayah mertuaku, aku beranjak ke kamar untuk bermain hp.

Aku berbaring di kamar sembari menonton Vidio tutorial memasak makanan khas Lombok.

aku ingin memasak bebalung untuk makan malam, karena sudah lama aku tidak makan makanan khas Lombok.

Karena sibuk bermain hp, sampe aku tak sadar bahwa hari sudah menjelang sore.

aku bergegas ke dapur, memasak, makanan yang resepnya aku ambil dari Vidio yang aku tonton tadi.

Walau Farhan tidak mau memakan makanan yang aku masak, aku tidak perduli, karena aku memasak juga bukan untuknya melainkan untuk ku dan ayah mertuaku.

lagian pekerjaan dapur sudah menjadi tugas seorang istri, soal dimakan atau tidak itu menjadi hak mereka masing-masing.

Tak lama setelah makanan yang aku masak jadi, Farhan pulang dari kantor dengan wajah yang murung.

"ada apa dengan laki-laki itu, wajahnya sangat berbeda, tidak seperti biasa" kata ku dalam hati

"ehh Han, kamu udah pulang" sapa ayah mertuaku pada Farhan

"iya yah" sahut Farhan

"kamu kenapa, muka di tekuk begitu, ada masalah di kantor?" tanya ayah pada Farhan

"enggak kok yah, cuma masalah kecil" sahut Farhan

"masalah kecil kok mukanya sampek murung begitu" ujar ayah mertuaku

"ayu, mana makanannya, aku lapar" ucap Farhan sembari duduk di meja makan

"ada apa dengan laki-laki sombong itu, bukannya dia tidak mau makan masakan ku" ucap ku dalam hati

"oyyyyy, mana makanannya malah bengong" Farhan kesal

"iya bentar" sahut ku

entah ada apa dengan sikap Farhan yang tiba-tiba meminta makanan yang aku masak, dia mau makan apa mau menghina masakan ku.

"entah lah aku tidak perduli yang penting aku sudah memasak untuk mereka" ujar ku dengan suara kecil

Aku mengambil makanan di dapur, untuk aku bawa ke meja makan, agar laki-laki sombong itu puas.

makanan aku taruh di atas meja satu persatu, Farhan dengan cepat mengambil nasi dan bebalung tumis sebagai lauknya.

Dia makan dengan sangat lahap, membuat ku semakin bingung dengan dirinya, entah apa yang membuat laki-laki itu memakan masakan ku dengan sangat lahap.

"ini kamu yang masak?" tanya Farhan pada ku

"iya, kenapa emang"

"gak enak" ucap Farhan sembari tersenyum

"gak enak kok dimakan, mana makannya lahap lagi, hann,hann" ujar ayah mertuaku

"aku kan lapar yah, jadi aku makan dengan lahap walau makanan yang dia masak tidak enak" ungkap Farhan yang sombong itu

"udah lah Han, apa salahnya kalau kamu akui masakan istri kamu enak, gak usah alasan lapar" ujar ayah mertuaku

"iya udah ya enak" ucap Farhan

"kalau muji gak usah terpaksa gitu" ujar ku

"nah kan dipuji salah, gak di puji juga salah emang dasar kamu" ucap Farhan

"udah-udah jangan berantem" ujar ayah mertuaku

"ya udah Farhan mau ganti baju dulu" ucap Farhan yang beranjak dari meja makan

Jam sudah menunjukan pukul tujuh malam, aku bersiap untuk tidur karena sudah tidak ada lagi hal yang harus aku kerjakan.

aku berbaring di kamar, bermain hp menonton Vidio di Instagram, bersama Farhan yang berbaring di samping ku.

"ehh wanita miskin, aku sudah lama tidak liburan, besok aku tidak bekerja, apa kamu mau ikut ke pantai bersama ku?" tanya Farhan pada ku yang sedang bermain hp

"gak" jawab ku

"yakin kamu? nanti kamu malah sendirian di rumah" ujar Farhan

"aku lebih bahagia sendiri daripada sama kamu"

"dasar wanita miskin gak usah sok kamu" sahut Farhan dengan kesal

Sepanjang malam dia mengoceh, namun aku tidak memperdulikan ocehannya itu, karena bagi ku omongannya gak berarti apa-apa bagi ku.

Karena terlalu lama bermain hp membuat ku merasa mengantuk, akupun tidur dengan hp yang aku taruh di atas perut ku.

jam sudah menunjukan pukul delapan pagi, aku bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan seperti biasa.

di ruang tengah nampak ayah mertuaku yang sedang duduk santai menghadap televisi.

"yah, ayah mau sarapan apa hari ini" tanya ku yang tengah siap untuk memasak

"seperti biasa saja" sahut ayah yang tengah sibuk menonton televisi

Aku beranjak ke dapur, memasak seperti hari kemarin.

Setelah masakan ku jadi dan siap untuk di hidangkan, aku membawanya ke ruang makan, dimana Farhan dan juga ayah mertuaku yang tengah menunggu masakan ku.

kami sarapan bersama, dan Farhan nampak memakan makanan yang aku masak dengan sangat lahap.

nampaknya laki-laki sombong itu sudah mengakui, bahwa masakan ku sangat lahh enak.

"dasar laki-laki aneh, kemarin-kemarin dia selalu merendahkan masakan ku, sekarang malah makan dengan lahapnya" ungkap ku dalam hati sembari makan

"apa kamu liat-liat, kamu gak seneng kah aku makan" ujar Farhan pada ku yang sedang memperhatikan dia makan

"apa sih orang aku gak liatin kamu juga" sahut ku

"ilihhhh dasar, bilang aja kamu tergila-gila dengan ketampanan ku ini" ujar Farhan dengan sombongnya

"hihihi, Han Han,kamu itu selalu aja cari masalah sama istrimu" ucap ayah mertuaku

"tau tu yah, dia hobi sesekali cari masalah sama aku" ujar ku

"siapa juga yang cari masalah, lagian kamu tadi liatin aku gitu kenapa" ujar Farhan

"siap yang liatin kamu,gak usah kepedean deh, orang aku lagi makan" ucap ku

"udahlah kalian berdua sama aja, bikin ayah gk fokus sarapan"

"yah hari ini kita ke pantai ya" ucap Farhan

"gak kerja kamu" tanya ayah mertuaku

"gak, Farhan mau liburan, buang penat"

"iya udah, gimana ayu kamu mau?" tanya ayah mertuaku

"iya yah" jawab ku

"kemarin malam aku ajak gak mau, dasar wanita aneh" ujar Farhan

"terserah aku dong" ungkap ku

"udah-udah kalian itu, apa gak bisa gak berantem satu hari doang" kata ayah mertuaku

"ini si Farhan yah nyari masalah mulu sama aku" ujar ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!