Malam ini adalah malam pertama, aku tinggal di rumah suami ku, malam yang dingin, suasana rumah yang sunyi membuat ku merasa bosan.
aku duduk di sofa yang terletak diruang tengah bersama ayah mertua ku, menonton tv sekaligus menceritakan bagaimana kelakuan Farhan di sekolah dulu.
"owh ya yah, Farhan dulu sangat di sukai banyak wanita di sekolah kami, dia juga sering kali berkelahi bersama teman sekelasnya" ungkap ku pada ayah yang tengah duduk di sofa depan ku
"hihihi,,, Farhan kan gagah dan juga pemberani, jadi wajar, jika banyak wanita yang menyukainya, kamu beruntung bisa menikah dengannya" ujar ayah mertuaku
"heheh iya yah" jawab ku sembari tersenyum
Walau sebenarnya aku merasa biasa saja sama Farhan, kalau bukan karena hutang ibu, aku tidak mau menikah dengannya.
tapi aku gak mau jujur sama ayah, kalau aku sebenarnya sangat membenci anaknya itu, laki-laki sombong yang sering kali merendahkan aku di depan banyak orang.
"rumah ini terasa sunyi yah" ucap ku sembari melihat sekeliling rumah yang besar itu
"hehe iya begitulah, makanya ayah nikahin Farhan sama kamu biar ayah cepat punya cucu, agar suasana rumah tidak sunyi seperti ini" ungkap ayah mertuaku
Mendengar keinginan ayah itu, membuat ku ingin tertawa, bagaimana ayah bisa punya cucu sedangkan aku sangat membenci anaknya itu.
aku hanya diam dan tidak membalas apa yang ayah mertuaku katakan, karena aku tidak mau ayah mertuaku tau, tentang aku dan juga Farhan.
Setelah lama berbincang dengan ayah mertuaku, aku pergi ke kamar untuk istirahat, karena hari sudah malam.
dikamar aku melihat Farhan yang tengah berbaring sembari bermain hp.
Aku berbaring di sampingnya untuk tidur, karena badan ku masih lelah karena acara tadi siang.
"oy orang miskin, apa kamu bahagia kita menikah" tanya Farhan yang menghina ku
aku hanya diam sembari menutup mata dan telinga ku, untuk apa aku membalas omongan laki-laki sombong itu.
"kamu budeg ya, orang lagi ngomong gak di jawab" ujarnya dengan nada kesal
"apa sih, aku ngantuk mau tidur" sahut ku sembari membalikan badan membelakangi Farhan
"dasar wanita miskin, pasti kamu lagi bahagia telah menikahi laki-laki kaya seperti aku" ungkap Farhan dengan sombongnya
"biasa aja, kata siapa aku bahagia" sahut ku
"idihhhhh, udah lah gak usah pura-pura kamu, aku tau kamu lagi senyum karena bisa tidur bersama aku" ucap Farhan yang membanggakan dirinya
"udah ya aku mau tidur dan camkan ini, aku tidak mau kamu menyentuh tubuh ku mengerti, kalau sampai kamu berani meniduri ku awas aja" ungkap ku dengan nada kesal
"gak usah kepedean deh kamu, siapa juga yang mau menyentuh tubuh mu itu, lagian kalau aku mau, aku bisa tidur dengan wanita lain yang jauh lebih cantik darimu" ucap Farhan
"iya udah sana pergi, tidur bareng cewe di luar sana" sahut ku
"dihhh kamu siapa, ini kamar ku harusnya kamu yang pergi dari sini" ujar Farhan
Aku diam tak membalas kata-katanya lagi, karena percuma ngomong sama laki-laki kayak Farhan yang sombongnya minta ampun.
aku tidur disamping Farhan dengan perasaan takut, karena bisa saja laki-laki itu meniduri aku disaat aku tertidur pulas.
Aku mengambil guling, meletakkan guling itu di tengah kami sebagai batas antara aku dan juga laki-laki sombong itu.
"ngapain kamu naruh guling di tengah" tanya Farhan
"itu sebagai batasan mengerti, jangan sentuh atau pegang tubuh ku" ujar ku
"dasar wanita aneh, udah kubilang, aku juga gak mau buat sentuh tubuh kamu itu, lagian aku menikahi kamu bukan ingin menikmati tubuh bau mu itu" ucap Farhan yang sombong itu
Dasar hidungnya saja yang rusak, aku sewangi ini saja masih dibilang bau, laki-laki aneh.
meski hinaan sering di lontarkan untuk ku, aku selalu membalas hinaan itu dengan diam, karena percuma jika membalas omongannya.
Aku tidur dengan sangat pulas, sampai aku tak sadar Farhan membuka seluruh pakaian ku sampai-sampai tubuh ku telanjang bulat.
di saat aku terbangun aku kaget, melihat tubuh ku yang tidak memakai pakaian, aku mengira Farhan telah meniduri aku tadi malam.
Aku bergegas mengambil pakaian yang berjejer di lantai, memakai satu persatu pakaian ku dengan tergesa-gesa.
"bangunnnn kamu" teriak ku sembari menarik tangan Farhan yang sedang tidur
dia terbangun dan malah memarahiku, karena aku membangunkan dia secara tidak sopan.
"apa sih kamu narik-narik tangan ku, bajingan, bisa gak kalau bangunin orang tuh yang sopan" ujar Farhan yang kesal
"kamu apa'in aku tadi malam" tanya ku dengan mata berkaca
"aku gak ngapa-ngapain kamu" sahutnya
"jangan bohong, kamu sudah meniduri aku kan" ucap ku dengan air mata yang mengalir
"xixixixiix, dasar wanita aneh, camkan ini, aku gak akan pernah mau meniduri kamu mengerti" ucap Farhan sembari menatap wajah ku
"lalu siapa yang telah membuka pakaian ku?" tanyaku pada Farhan
"aku, aku yang membukanya, tapi aku tidak menikmati tubuh mu, cuma sebatas candaan doang, biar kamu ngira aku udah menyetubuhi kamu hahahaha" ujar Farhan yang bahagia melihat aku menangis
"dasar laki-laki aneh" ucap ku sembari melempar bantal ke arahnya
Aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan ku, didalam kamar mandi aku merenung sembari melihat ke arah vagin* ku.
"tidak ada bekas di vagin* ku, berarti benar Farhan tidak meniduri ku" ucap ku dalam hati
Aku menyalakan shower dan membasahi seluruh tubuh ku.
setelah aku selesai mandi, aku pergi keluar kamar, menyiapkan sarapan untuk ayah mertua ku dan juga laki-laki sombong itu.
Aku bergegas ke dapur karena jam Sudah menunjukan pukul delapan pagi, dan sarapan belum aku siapkan.
Setelah aku selesai memasak, aku membawa makanan ke meja makan.
"yahh, aku udah nyiapin sarapan" teriak ku dari ruang makan
ayah mertua ku yang tadi ada di ruang tengah, datang ke ruang makan karena teriakan ku.
"kamu masak?" tanya ayah mertuaku
"iya yah, kenapa emang" ujar ku
"iya gak apa-apa" sahut ayah mertuaku
Farhan keluar dari kamar untuk berangkat ke kantor,membawa tas yang berisi dokumen.
"hann, kamu mau kemana?" tanya ayah mertua ku pada Farhan
"ke kantor yah, hari ini ada rapat penting" ujarnya dengan nada tergesa-gesa
"iya udah sarapan dulu, istri kamu udah masak" ucap ayah mertuaku
"gak usah yah, aku sarapan di kantor aja, lagian yang dia masak belum tentu enak, nanti kalau aku makan masakannya, bukanya kenyang malah sakit perut" ucap Farhan yang menghina masakan ku
"ehhh, gak boleh gitu loh han" ucap ayah mertuaku
Dalam hati aku sangat marah sama apa yang dikatakan Farhan tadi.
aku menyesal telah memasak makanan untuknya, tapi jika nanti aku tidak memasak, di malah mengira aku adalah wanita pemalas.
"yaudah yah Farhan jalan dulu, assalamualaikum" ujar Farhan
"walaikumsalam" ayah mertuaku yang menjawab salam Farhan
Karena Farhan tidak mau makan makanan yang aku masak, jadinya aku dan ayah mertua ku saja yang memakannya.
laki-laki sombong itu telah merendahkan aku di hadapan ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments