4 - Gagal Total

Alif yang baru saja selesai mandi dan hanya menggunakan handuk yang dililit dipinggangnya, langsung saja membuka pintu rumahnya ketika mendengar suara ketukan pintu.

Ketika pintu dibuka, betapa sangat terkejutnya Alif melihat siapa yang baru saja mengetuk pintu rumahnya.

Astagaaaa, perempuan ini...kenapa terus menghantui aku. Readers.....tolong tenggelamkan aku di Palung laut Mariana. Histeris Alif dalam hatinya.

Jika Alif histeris dengan kedatangan Bulan dirumahnya, lain dengan Bulan yang sedang menatap tak berkedip kesempurnaan didepan matanya, mulutnya ternganga.

Sumprit, demi apa coba. Karuniamu pagi ini Tuhan, sungguh menyegarkan otak, tapi tidak sehat untuk jantungku. Keluh Bulan dalam hati.

Pagi ini, Bulan sengaja datang kerumah Alif dengan membawa sarapan. Ia ingin sarapan bersama Alif, namun siapa sangka sampai disana ia disuguhkan pemandangan yang membuat dunia Bulan terbalik, jantungnya marathon estafet.

Sadar badannya ditatap begitu intens oleh Bulan, Alif menyentil kening Bulan reflek gadis itu menggosok keningnya membuat kesadaran pulih kembali.

"Napa disentil, mas?"

"Mau apa kamu pagi-pagi udah nangkring kerumah saya? dari mana kamu tau saya tinggal disini?" cecar Alif beruntun, tidak mengubris pertanyaan yang diajukan Bulan.

"Engga penting darimana aku tau." Kata Bulan sambil menerobos masuk kedalam rumah tapi ditahan Alif, membuat Bulan kembali berdiri ditempat semula.

Dan waktu Alif ingin menutup pintu rumahnya, Bulan langsung menahan pintu alhasil tangan Bulan terjepit.

"Masss..." Teriak Bulan meringis, menahan sakit dijari tangan kanannya. Alif melihat tangan Bulan disisi pintu menarik pintu hingga terbuka lebar.

"Bulan, kamu ngga pa-pa?" Alif panik melihat jari lentik Bulan berdarah.

"Sakit, mas!" lirih Bulan, air matanya sudah menetes.

Tanpa pikir apapun, Alif merangkul bahu Bulan membawanya masuk kedalam rumah. Mendudukkan Bulan di sofa yang ada diruang tamu, lalu bergegas menuju kamarnya mengambil kotak P3K di dalam laci nakas. Tak lupa Alif memakai bajunya terlebih dahulu, kemudian kembali lagi keruang tamu.

Alif duduk disamping Bulan yang terisak, meraih tangan Bulan yang terluka. Dengan telaten Alif membersihkan darah pada jari tangan Bulan.

"Perih?" tanya Alif melihat Bulan meringis saat ia menuangkan alkohol diatas jari itu sambil sesekali meniupnya. Bulan hanya menjawab dengan sebuah anggukan, Bulan juga menggigit bibirnya untuk menahan rasa perih disertai air mata yang menetes.

Alif membereskan kotak P3K setelah selesai memperban jari tangan Bulan. Posisi duduk mereka yang tidak berjarak, membuat Alif bisa melihat wajah Bulan dengan begitu dekat.

"Maaf, gara-gara saya kamu jadi terluka." Ucap Alif merasa bersalah telah membuat jari lentik gadis itu cedera seraya menyeka air mata Bulan dengan kedua tangannya

Bulan menggeleng cepat, "Engga mas, Bulan aja yang ceroboh." Ucap Bulan tersenyum manis.

Senyumnya sangat manis, bukan hanya darah tinggi bisa-bisa juga diabetes aku kalau dekat dia terus. Kata hati Alif.

*****

Bulan harus segera kekantor karena hampir pukul delapan pagi. Sarapan bersama yang diinginkan Bulan gagal total, kecewa? tentu tidak, sebagai permintaan maaf Alif membuatkan sarapan untuk Bulan karena sarapan yang dibawa oleh Bulan tadi jatuh dan tumpah saat jari tangan Bulan terjepit.

Bulan semakin senang karena ia pergi kekantor diantar oleh pangeran hatinya dengan bekal sarapan diatas pangkuannya. Alif terpaksa mengantar Bulan, dengan tangan yang diperban pasti akan membuat Bulan kesulitan untuk menyetir. Betapa bahagianya Bulan, jari terluka perhatian Alif ia dapat.

"Mas, makasih ya. Udah dibuatin sarapan, diantar lagi kekantor." Ucap Bulan tulus pada lelaki yang sedang fokus menyetir disampingnya.

"Hm,,,"

Kembali mode kutup utaranya. Hati Bulan berdecak sebal.

Bulan tidak lagi mengeluarkan suaranya, ia memilih diam menatap kejalanan, tanpa diketahui Bulan sang pangerannya tersenyum tipis melihat wajah Bulan yang cemberut.

"Mas bawa aja mobilnya." Ucap Bulan saat mobilnya memasuki area parkiran kantor.

"Tidak usah, saya bisa pulang sendiri." Sahut Alif datar.

Setelah memarkirkan mobil, Alif membantu Bulan melepaskan Seatbelt kemudian keluar dari mobil. Bulan yang menenteng tas dan bekal ditangan kirinya berjalan menghampiri Alif yang berada disisi kanan mobil.

"Makasih," Ucapnya, dengan gerakan cepat Bulan mengecup bibir Alif.

Cup

"Jangan lakukan itu lagi, jual mahal sedikit jangan terlalu murah." Bulan berkedip dengan cepat kalimat yang ucapkan Alif terdengar ambigu ditelinganya.

Setelah mengatakan itu, Alif segera meninggalkan Bulan keluar dari area kantor itu kembali kerumahnya.

"Jual mahal sedikit jangan terlalu murah!" Ulang Bulan.

"Apa maksudnya, dikira barang kali ya? dasar menyebalkan, tapi gue cinta."

Bulan membawa kedua kakinya masuk kedalam kantor menuju ruangannya dengan hati yang berbunga-bunga, biarpun Alif suka menjungkir balikan perasaan Bulan tapi ia tidak peduli.

"Bego... tangan lu kenapa?" teriak Nura saat Bulan masuk kedalam ruangan.

"Cuma luka kecil."

"Cuma, lu bilang! eh bego, kalau cuma luka kecil engga sampai diperban gini!" omel Nura seraya menjitak kepala Bulan dengan tangannya.

"Lu napa suka banget sih, jitak pala gue?" Sewot Bulan.

"Biar lu cerdas." Sahut Nura santai tanpa merasa bersalah.

Bulan mendengus kasar, "Gue udah cerdas kali, buktinya masih muda gue udah jadi pengacara handal." Kata Bulan dengan pongahnya.

Nura memutar bola matanya dengan malas, bestienya yang satu ini tingkat kepedeannya melebihi gunung everst. Nura mengakui, Bulan emang sangat cerdas. Banyak klien yang puas saat kasus mereka dipegang oleh Bulan.

Bahkan ada berani membayar sangat tinggi agar Bulan mau jadi pengacara mereka. Tentu saja Bulan tidak sembarangan menerima kasus yang akan ditangannya.

"Tumben lu, bawa sarapan?" tanya Nura melihat Bulan membuka kotak bekal disela ia membereskan file yang akan dibawanya saat bertemu kliennya nanti.

"Dari pangeran Hermes gue." Jawab Bulan, lalu memasukan suapan pertama nasi goreng omelet kedalam mulutnya.

"Serius lu?" Nura mencampakkan file yang dipegangnya tadi begitu saja mendekati meja Bulan.

Bulan mangut-mangut, "Ewnack." Bulan berucap tak jelas karena mulut penuh dengan nasi goreng yang dibuat oleh Alif.

Bulan memberi satu suapan pada bestienya, Nura membelalakan matanya begitu merasakan betapa enaknya nasi goreng itu.

"Gila enaknya banget, ngga cuma tampan. Tapi, jago masak juga. Fix, suami idaman ini." Cicit Nura.

Bulan menabok kuat lengan Nura, mendelikkan matanya. "Punya gue itu!" seru Bulan.

"Sebelum janur kuning melengkung, masih milik bersama. Kalau sudah melengkung bisa ditikung disepertiga malam." Nura menaik turunkan alisnya sambil lari keluar ruangan.

"Dasar bestie JAHARA lu....!" Murka Bulan melempar botol air mineral yang sudah diteguknya setengah.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Bestie..... sesuai janji ya udah Up😌 LUNAS 👌

Udah guling-guling ampe kembang kempis hidung, kuciwa hati kakak Jingga.

Padahal baru juga dapet perhatian Babam Alif, mode kutub dinginnya aktif lagi🙈

Apalah dayaku, hanya sebatas remahan rempeyek. kudu berjuang ampe terseok-seok untuk melelehkan hati Babam🤧

Makan pisang aja dulu, biar kuat hati😎

🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌

Terpopuler

Comments

Bundanya Robby

Bundanya Robby

cuma 1 jahat banget 🙄🙄🙄🙄🙄

2022-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Dewa Yunani
2 2 - Calon Imam
3 3 - Ternoda Sudah
4 4 - Gagal Total
5 5 - Kesambet Setan
6 6 - Abnormal
7 7 - Kesurupan Reog
8 8 - Rainbow Cake
9 9 - Kembali Kekota
10 10 - Lampu Hijau
11 11 - Hujan Rindu
12 12 - Akhirnya Halal
13 13 - Satu Ronde
14 14 - Hadiah Tak Terduga
15 15 - Sore Pertama
16 16 - Mode Irit
17 17 - Jalan - Jalan
18 18 - Singa Betina
19 19 - Menyandang Status Duda
20 20 - Teman Lama Alif
21 21 - Masih On Proses
22 22 - Tentang Perasaan Ibra
23 23 - Menerima Hukuman
24 24 - Realita Tak Sesuai Ekspetasi
25 25 - Jomblo Berkelas
26 26 - Kritis
27 27 - Menjenguk Ibra
28 Bab 28 - Utun
29 29 - Ke kampung
30 30 - Pohon Jambu
31 31 - Pak SATPAMKU SUAMIKU
32 32 - Perkara Tadi Malam
33 33 - Nasehat Alif
34 34 - Pukis
35 35 - Jebakan Bulan
36 36 - Godaan Bumil
37 37 - Malaikat Penolong
38 38 - Alif Cemburu
39 39 - Salad Buah
40 40 - Kabin Dan Bulbul
41 41 - Pancake Strawberry
42 42 - Rencana Lamaran
43 43 - Pilih Mana?
44 44 - Kehangatan Sebuah Keluarga
45 45 - Lamaran
46 46 - Gara- Gara Kecoa
47 47 - Hari Bahagia
48 48 - Pick Up
49 49 - Kegelisahan Mbok Maryam
50 50 - Kebakaran Jenggot
51 51 - Asal Kamu Bahagia
52 52 - Bayang Masa Lalu
53 53 - Ada Begal
54 54 - Klinik Bersalin
55 55 - Kebenaran
56 56 - Perkara Password Wifi
57 57 - Mengikuti Alin
58 58 - ISTRI???
59 59 - Mau Di Peluk
60 60 - Bumil Sakit
61 61 - Detak Jantung
62 62 - Mas Jangan Aneh-Aneh
63 63 - Kembali Ke Rumah
64 64 - Calon Orang Tua
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1 - Dewa Yunani
2
2 - Calon Imam
3
3 - Ternoda Sudah
4
4 - Gagal Total
5
5 - Kesambet Setan
6
6 - Abnormal
7
7 - Kesurupan Reog
8
8 - Rainbow Cake
9
9 - Kembali Kekota
10
10 - Lampu Hijau
11
11 - Hujan Rindu
12
12 - Akhirnya Halal
13
13 - Satu Ronde
14
14 - Hadiah Tak Terduga
15
15 - Sore Pertama
16
16 - Mode Irit
17
17 - Jalan - Jalan
18
18 - Singa Betina
19
19 - Menyandang Status Duda
20
20 - Teman Lama Alif
21
21 - Masih On Proses
22
22 - Tentang Perasaan Ibra
23
23 - Menerima Hukuman
24
24 - Realita Tak Sesuai Ekspetasi
25
25 - Jomblo Berkelas
26
26 - Kritis
27
27 - Menjenguk Ibra
28
Bab 28 - Utun
29
29 - Ke kampung
30
30 - Pohon Jambu
31
31 - Pak SATPAMKU SUAMIKU
32
32 - Perkara Tadi Malam
33
33 - Nasehat Alif
34
34 - Pukis
35
35 - Jebakan Bulan
36
36 - Godaan Bumil
37
37 - Malaikat Penolong
38
38 - Alif Cemburu
39
39 - Salad Buah
40
40 - Kabin Dan Bulbul
41
41 - Pancake Strawberry
42
42 - Rencana Lamaran
43
43 - Pilih Mana?
44
44 - Kehangatan Sebuah Keluarga
45
45 - Lamaran
46
46 - Gara- Gara Kecoa
47
47 - Hari Bahagia
48
48 - Pick Up
49
49 - Kegelisahan Mbok Maryam
50
50 - Kebakaran Jenggot
51
51 - Asal Kamu Bahagia
52
52 - Bayang Masa Lalu
53
53 - Ada Begal
54
54 - Klinik Bersalin
55
55 - Kebenaran
56
56 - Perkara Password Wifi
57
57 - Mengikuti Alin
58
58 - ISTRI???
59
59 - Mau Di Peluk
60
60 - Bumil Sakit
61
61 - Detak Jantung
62
62 - Mas Jangan Aneh-Aneh
63
63 - Kembali Ke Rumah
64
64 - Calon Orang Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!