2 - Calon Imam

Gubraak! Duarr! Itulah yang dirasakan Bulan saat bertemu dengan pria yang berprofesi sebagai satpam kemarin. Meski baru bertemu sekali, Bulan tidak bisa mengeluarkan bayang laki-laki itu dari pikirannya.

Hati dan pikirannya tumpang tindih, Bulan bertekad hari ini ia akan mencari tau tentang sosok pria itu. Sosok yang membuat ia menderita insomnia, sosok yang membuat jantungnya berdebar-debar seperti kelebihan dosis obat. Sosok yang membuat ia harus secepatnya bertemu dengan Dokter Spesialis Jantung dan Kejiwaan.

Seperti sekarang ini, waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi, tapi ia masih betah guling-guling diatas tempat tidur sambil mesam mesem sendiri menatap langit-langit kamarnya. Hingga suara ketukan pintu membuyarkan senyum yang sedari tadi menghiasi wajahnya.

"Siapa sih, ganggu orang aja!" gerutu Bulan.

Ceklek

"Ya ampun Bulan, napa kamu belum mandi, hah? udah jam berapa ini?" Suci sang mama menatap putrinya dari ujung kepala sampai ujung kaki masih mengenakan piyama tidur.

"Iya ma, jangan teriak-teriak." Mama Suci hanya mengeleng melihat kelakuan putrinya.

"Cepetan sana mandi."

Bulan bergegas masuk kedalam kamar mandi, menghidupkan shower dan mengguyur tubuhnya. Hari ini ia mandi begitu cepat, setelah bergelut dengan pikirannya sebuah ide cemerlang muncul dikepalanya.

Setelah berpakaian rapi dan menyemprotkan parfum Bulan segera melangkah keluar kamar turun ke lantai bawah. Saat sampai diruang makan, sang Papa sudah terlebih dahulu duduk disana.

"Papaaa..." Teriak Bulan semangat karena pagi ini ia akan merayu papanya untuk sebuah misi.

"Papa belum budeg, Bulan! kenapa kamu hobi sekali teriak-teriak! kamu pikir kita tinggal dihutan." Sahut Arman sang papa, masih sepagi ini ia sudah di buat sakit kepala oleh putrinya.

Bulan hanya nyengir, memperlihatkan muka tanpa dosa. Kemudian duduk disebelah kiri papa Arman dan menikmati nasi goreng seafood sesuai permintaannya pada sang mama.

"Papa hari ini kehotel?" tanya bulan basa basi disela kunyahannya.

"Engga, papa hari ini mau yasinan!" sahut sang papa santai lalu meminum secangkir kopi.

Bulan melongo, "Yasinan siapa, pah?"

"Kambing Pak Yanto kemarin ketabrak."

"Pah, garing tau engga!" Bulan merengut, bisa-bisanya ia dikibulin papanya.

"Lagian basa basi kamu terlalu basi!"

Bulan tersenyum paksa.

"Pah."

"Hm.."

"Di hotel ada satpam baru ya?"

"Engga tau papa, kenapa?"

"Boss macam apa papa, masak ada karyawan baru engga tau." Cibir Bulan pada papanya.

"Udah ada bagian HRD yang ngurusinnya. Engga semuanya harus papa yang turun tangan, kamu ada masalah dengan satpam hotel? biar papa pecat dia kalau macam-macam dengan putri papa."

Papa salah, putri papa ini yang mau macami babang satpam tampan. Bisik Bulan dalam hatinya.

"Udah-udah, lanjutin sarapannya nanti bisa terlambat kekantor." Sela Suci menengahi.

Tidak ada pembicaraan lagi diantara keduanya, mereka melanjutkan sarapan sampai selesai.

"Bulan pamit pa, ma." Ujarnya mencium kedua pipi orang tuannya.

"Hati-hati, sayang."

*****

Siang hari setelah bertemu klien, Bulan dan Nura menuju hotel milik sang papa. Bulan akan melakukan misinya mencari tau tentang sosok satpam yang telah membuat hatinya jungkir balik.

"Lu penasaran banget sama tu cowok, Lan?" tanya Nura saat dalam perjalanan menuju hotel milik papa Arman.

"Iya, gue harus pastikan dia karyawan papa atau bukan." ujarnya sambil menoleh sebentar ke arah Nura yang duduk dibalik kemudi.

"Gue semalam ngga bisa tidur, setiap kali gue merem wajahnya muncul. Sangat meresahkan!" imbuhnya kembali, memejamkan mata menarik dan membuang nafas dengan kasar.

Kini mereka telah sampai diparkiran hotel, setelah memarkirkan mobil. Keduanya membawa langkah menuju kedalam hotel, mereka disambut ramah oleh satpam yang bertugas saat itu. Siapa yang tidak mengenal putri dari Bapak Arman Ardhana Pemilik Star Moon hotel.

Terlalu asik mengobrol tanpa memperhatikan jalan, Bulan menubruk sesuatu yang keras membuat tubuhnya terhuyung kebelakang tanpa bisa dicegah pan tatnya mencium mesra lantai.

Bukannya marah, mulut Bulan ternganga melihat pria berbadan tegap dengan rahang tegas berdiri didepannya. Dengan wajah datarnya namun masih terlihat tampan.

"Sungguh indah ciptaanmu ya Tuhan. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan." Batin Bulan.

"Calon imam nih, JODOH takkan kemana." Gumam Bulan matanya terus menatap takjub pada pria didepannya. Rasa sakit dikeningnya hilang entah kemana.

"Tolong, lain kali jalan pakai mata!" Ucap pria itu datar penuh penekanan setiap kata yang di keluarkan dari mulutnya.

"Dimana-mana itu jalan pakai kaki, mas. Gimana caranya jalan pakai mata!" Ujar Bulan dengan senyum menggoda seraya menaik turunkan alisnya.

Pria itu berlalu meninggalkan Bulan tanpa membalas sepatah katapun.

"Mas, tunggu!" Bulan merentangkan tangannya menghalangi jalan pria itu, mata Bulan melirik name tag diseragam pria itu. Senyum lebar menghiasi wajah Bulan

"Alif.." Gumam Bulan pelan.

Pria yang bernama Alif itu, memijit pelipisnya. Ia sangat pusing dengan gadis didepannya, Bulan mengikis jarak diantara mereka. Membuat Alif mundur kebelakang, alisnya berkerut.

Mau apa gadis aneh ini. Cicitnya dalam hati.

"Mas Alif, kita nikah yuk..??"

Alif sontak membelalakan matanya, menelan salivanya dengan sangat susah mendengar ucapan gadis didepannya. Tubuhnya membeku, melihat tidak ada respon dari lelaki itu Bulan kembali mendekati.

Karena postur tubuhnya yang tinggi, Bulan harus mendongak menatap mahakarya yang sempurna didepannya. Mata mereka bertemu dan saling mengunci.

"Aku mencintaimu, mas Alif."

Cup

Ucap Bulan dengan sedikit menjinjit mencium bibir Alif sekilas, tindakannya itu berhasil mengembalikan kesadaran Alif yang sudah berkelana jauh setelah ditembak oleh kata pamungkas milik Bulan.

"Apa kamu tidak punya malu, mengajak seorang pria yang tidak kamu kenal, menikah? atau memang kamu seorang wanita penggoda! tapi maaf, kamu salah jika berfikir saya akan tergoda dengan rayuan murahan kamu itu!" sarkas Alif dengan sangat dingin. Tatapannya tajam seakan menghunus tepat dijantung bagi yang melihatnya.

Tapi tidak berlaku bagi Bulan, tatapan itu semakin membuat ia tenggelam akan pesona Alif. Cintanya pada satpam itu terus tumbuh dan mekar, semua kata-kata Alif terhempas begitu saja diterpa angin.

Jangan panggil aku Bulan Mazaya Ardhana, jika tidak bisa memilikimu 'Mas Alif Alfarezi'." Ucap Bulan menatap punggung Alif yang telah menjauh.

"Gila, Lan. Tampannya ngga manusiawi." Nura menguncang tubuh Bulan saking senangnya. Tatapan memuja dan berbagai pujian terlontar dari mulut Nura.

"Stoop.. Dia milik gue, macam-macam gue slepet juga lu." Seru Bulan melototi Nura.

"Pelit amat lu, sama bestie wajib berbagi. Mubazir tau, kalau setampan itu dianggurin." Nura masih tidak mau kalah dengan Bulan.

"Cuma gue yang boleh menikmati wajah tampannya, lu nekat gue congkel mata lu. Gue jadikan bakso cilok!"

"Alamaak, sejak kapan lu punya jiwa psikopat!" Nura begidik ngeri.

"Sejak aku jatuh cinta dengan mas Alif. Oh... mas Alif, namamu dan namaku akan bersanding di buku Nikah."

"Dasar bucin...."

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Terpopuler

Comments

Fifah Zahra

Fifah Zahra

pertama baca langsung suka deh kakak👍👍👍, absorud tuh ceweknya,hd yang baca ni turut gila nya,hehehe

2023-01-16

0

Bundanya Robby

Bundanya Robby

ku kira mana nya tadi bintang😁😁😁😁💪💪💪

2022-08-09

0

Bundanya Robby

Bundanya Robby

bulan klw gak bisa usaha sendiri....saya tawari bantuan mau ...saya punya bodigard tuh Juan am Jefri ...di jamin .....bisa di andalkan

2022-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 1 - Dewa Yunani
2 2 - Calon Imam
3 3 - Ternoda Sudah
4 4 - Gagal Total
5 5 - Kesambet Setan
6 6 - Abnormal
7 7 - Kesurupan Reog
8 8 - Rainbow Cake
9 9 - Kembali Kekota
10 10 - Lampu Hijau
11 11 - Hujan Rindu
12 12 - Akhirnya Halal
13 13 - Satu Ronde
14 14 - Hadiah Tak Terduga
15 15 - Sore Pertama
16 16 - Mode Irit
17 17 - Jalan - Jalan
18 18 - Singa Betina
19 19 - Menyandang Status Duda
20 20 - Teman Lama Alif
21 21 - Masih On Proses
22 22 - Tentang Perasaan Ibra
23 23 - Menerima Hukuman
24 24 - Realita Tak Sesuai Ekspetasi
25 25 - Jomblo Berkelas
26 26 - Kritis
27 27 - Menjenguk Ibra
28 Bab 28 - Utun
29 29 - Ke kampung
30 30 - Pohon Jambu
31 31 - Pak SATPAMKU SUAMIKU
32 32 - Perkara Tadi Malam
33 33 - Nasehat Alif
34 34 - Pukis
35 35 - Jebakan Bulan
36 36 - Godaan Bumil
37 37 - Malaikat Penolong
38 38 - Alif Cemburu
39 39 - Salad Buah
40 40 - Kabin Dan Bulbul
41 41 - Pancake Strawberry
42 42 - Rencana Lamaran
43 43 - Pilih Mana?
44 44 - Kehangatan Sebuah Keluarga
45 45 - Lamaran
46 46 - Gara- Gara Kecoa
47 47 - Hari Bahagia
48 48 - Pick Up
49 49 - Kegelisahan Mbok Maryam
50 50 - Kebakaran Jenggot
51 51 - Asal Kamu Bahagia
52 52 - Bayang Masa Lalu
53 53 - Ada Begal
54 54 - Klinik Bersalin
55 55 - Kebenaran
56 56 - Perkara Password Wifi
57 57 - Mengikuti Alin
58 58 - ISTRI???
59 59 - Mau Di Peluk
60 60 - Bumil Sakit
61 61 - Detak Jantung
62 62 - Mas Jangan Aneh-Aneh
63 63 - Kembali Ke Rumah
64 64 - Calon Orang Tua
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1 - Dewa Yunani
2
2 - Calon Imam
3
3 - Ternoda Sudah
4
4 - Gagal Total
5
5 - Kesambet Setan
6
6 - Abnormal
7
7 - Kesurupan Reog
8
8 - Rainbow Cake
9
9 - Kembali Kekota
10
10 - Lampu Hijau
11
11 - Hujan Rindu
12
12 - Akhirnya Halal
13
13 - Satu Ronde
14
14 - Hadiah Tak Terduga
15
15 - Sore Pertama
16
16 - Mode Irit
17
17 - Jalan - Jalan
18
18 - Singa Betina
19
19 - Menyandang Status Duda
20
20 - Teman Lama Alif
21
21 - Masih On Proses
22
22 - Tentang Perasaan Ibra
23
23 - Menerima Hukuman
24
24 - Realita Tak Sesuai Ekspetasi
25
25 - Jomblo Berkelas
26
26 - Kritis
27
27 - Menjenguk Ibra
28
Bab 28 - Utun
29
29 - Ke kampung
30
30 - Pohon Jambu
31
31 - Pak SATPAMKU SUAMIKU
32
32 - Perkara Tadi Malam
33
33 - Nasehat Alif
34
34 - Pukis
35
35 - Jebakan Bulan
36
36 - Godaan Bumil
37
37 - Malaikat Penolong
38
38 - Alif Cemburu
39
39 - Salad Buah
40
40 - Kabin Dan Bulbul
41
41 - Pancake Strawberry
42
42 - Rencana Lamaran
43
43 - Pilih Mana?
44
44 - Kehangatan Sebuah Keluarga
45
45 - Lamaran
46
46 - Gara- Gara Kecoa
47
47 - Hari Bahagia
48
48 - Pick Up
49
49 - Kegelisahan Mbok Maryam
50
50 - Kebakaran Jenggot
51
51 - Asal Kamu Bahagia
52
52 - Bayang Masa Lalu
53
53 - Ada Begal
54
54 - Klinik Bersalin
55
55 - Kebenaran
56
56 - Perkara Password Wifi
57
57 - Mengikuti Alin
58
58 - ISTRI???
59
59 - Mau Di Peluk
60
60 - Bumil Sakit
61
61 - Detak Jantung
62
62 - Mas Jangan Aneh-Aneh
63
63 - Kembali Ke Rumah
64
64 - Calon Orang Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!