Eps 5

Seharian ini Diandra hanya berbaring di atas tempat tidur. Sesekali dia keluar kamar hanya untuk berjalan sebentar dan masuk lagi kedalam kamar.

Entah kenapa, rasanya kepala nya masih terasa pusing hingga saat ini.

Diandra memijit pelan kening nya, pikiran nya kembali pada pagi hari tadi dimana ia baru saja bangun. Saat Keisya datang menghampiri nya sambil tersenyum.

Ada rasa bingung dalam pikiran nya saat ini.

Apakah istri nya itu tidak marah dengan kondisi nya saat pulang dalam kondisi mabuk parah.

Dan apakah hal yang terjadi setelah itu, mengapa ia bisa ada di dalam kamar. Sedangkan kamar ini terletak di lantai dua.

Rasanya tidak mungkin jika sampai dia di gendong oleh Keisya sampai ke kamar.

Dan ada satu hal lain yang mengganjal di hati nya saat ini, yaitu tentang pakaian nya. Karna pada saat Diandra terbangun, ia menyadari bahwa dia telah berganti pakaian dengan hanya menggunakan kaos polos dan celana pendek saja.

Apakah Keisya yang mengganti pakaian nya saat itu?

Tiba tiba, suara pintu kamar terbuka. Memecah lamunan Diandra.

"Mas kenapa?" Tanya Keisya sambil berjalan sedikit cepat menghampiri Diandra.

"Tidak ada.." Jawabnya datar sambil terus memijat pelan kening nya.

Keisya duduk di pinggiran tempat tidur.

"Apakah masih pusing?" Tanya Keisya.

Diandra ingin mengatakan bahwa dirinya saat ini baik baik saja. Namun rasanya sakit di kepala nya itu tidak dapat ia bohongi.

Beberapa kali Keisya mengajak nya untuk pergi ke dokter, namun Diandra selalu menolak dan mengatakan bahwa dia baik baik saja.

"Sebentar, aku buatkan teh hangat dulu." Keisya kembali keluar dari kamar.

Sepergi nya Keisya, Diandra kembali memikirkan siapa kah yang telah mengganti pakaian nya ini dan membawa nya ke kamar.

Mungkin memang Diandra harus bertanya langsung kepada istri nya itu, agar semua pertanyaan di pikiran nya mendapatkan jawaban.

Diandra berencana untuk menanyakan nya nanti, saat Keisya kembali ke kamar.

Di dapur. Keisya menaruh segelas teh hangat dengan beberapa kue kering yang tersedia di lemari nya kedalam nampan.

Karna tadi siang Diandra menolak untuk memakan bubur, Keisya menjadi sedikit kebingungan untuk menu makan hari ini. Karna setau dia sendiri suami nya itu kini tengah sakit, dan setau dia juga suami nya itu lebih baik makan bubur dulu.

"Ini mas." Keisya menyimpan nampan di atas lemari kecil sebelah tempat tidur.

Diandra mencoba untuk bangun dan menyandarkan tubuhnya, namun dia cukup kesusahan karna badan nya terasa lemas dan tidak ada tenaga.

Melihat itu Keisya ingin sekali membantu suami nya itu, namun ia sedikit ragu ragu.

"Boleh aku bantu?" Tanya Keisya pelan.

Diandra menatap istri nya itu sejenak, lalu mengulurkan tangan nya sebagai jawaban.

Keisya tersenyum sambil menerima uluran tangan suami nya itu.

Diandra meneguk sedikit teh hangat itu, ia memejamkan matanya. Entah kenapa rasa dari teh hangat itu bisa mengurangi sedikit rasa sakit di kepala nya.

"Kamu bawa kue kaya lagi jenguk orang sakit." Gumam Diandra sambil mengambil sepotong kue.

Keisya terkekeh.

Baru kali ini, dia mendengar istri nya itu tertawa.

"Kan mas memang lagi sakit." Jawabnya pelan.

"Engga, aku ga sakit." Elak nya cepat.

Keduanya kembali terdiam.

Tiba tiba saja. Terdengar suara petir yang cukup kencang.

Keisya yang kaget reflek memeluk suami nya itu sambil menutup matanya.

"Eh maaf mas." Kata Keisya ketika menyadari dia tengah memeluk Diandra.

Sedangkan Diandra hanya diam saja sambil meneruskan aktivitas minum teh dan makan kue nya.

Keisya beranjak, melihat ke luar lewat jendela kamar.

Beberapa saat kemudian Keisya keluar dari kamar.

"Mau kemana?" Tanya Diandra.

Keisya memberitahu Diandra bahwa di luar cuaca sangat gelap, dan seperti nya akan turun hujan.

"Aku mau ngambil jemuran dulu." Ucap Keisya sambil menunduk.

Keisya keluar dari kamar sambil memegangi dada nya yang sedang berdetak kencang itu.

Kejadian tadi sungguh tidak terpikir sama sekali, hanya sebuah reflek saja karna kaget mendengar suara petir.

"Astagfirullah." Batin Keisya sambil mengusap dada nya.

Selesai mengambil jemuran Keisya sedikit bingung untuk kembali lagi ke kamar. Karna dia masih merasa malu kepada suami nya.

Keisya berjalan menuju dapur dan meneguk segelas air putih.

"Ya ampun, bodoh memang. Kenapa bisa sampai memeluk dia, kan malu sendiri jadinya." Gerutu Keisya.

"Memang apa salah nya memeluk suami sendiri?" Ucap Diandra.

Keisya tersentak kaget mendengar suara Diandra, seketika dia menoleh ke belakang dan mendapati kini Diandra tengah bersandar didekat pintu.

"Eh..." Kembali, Keisya merasakan pipi nya memanas saat ini karna rasa malu.

"Emm, mas ko turun?" Tanya Keisya mengalihkan pembicaraan.

Diandra hanya tersenyum, dan tiba tiba saja berlalu meninggalkan Keisya yang masih mematung di dapur.

Seperti yang sudah di duga. Hujan turun dengan begitu deras nya, di sertai dengan gemuruh petir yang cukup keras.

Di dapur Keisya kebingungan sendiri, harus kemana dia saat ini sedangkan untuk kembali ke kamar dia masih merasa malu melihat suami nya. Namun hal yang tidak dapat di bohongi oleh dirinya sendiri adalah suara petir itu. Keisya memang sangat takut mendengar suara petir.

Keisya berjalan menuju ruang tv.

"Ya allah, suara petir nya kenceng banget." Ucap Keisya sambil berjalan.

"Kalo takut kamu boleh memeluk aku lagi" Ucap Diandra yang ternyata tengah berada di ruang tv.

Kembali, Keisya merasa kaget dengan adanya Diandra, apalagi suami nya itu mengucapkan boleh memeluknya lagi, hal yang tentu saja membuat pipi nya bertambah merah karna malu.

Kini Keisya dan Diandra duduk di ruang tv. Namun Keisya sedikit menjaga jarak dengan suami nya itu.

Sesekali Keisya harus menutup mata nya dan meremas baju nya sendiri ketika melihat cahaya kilat yang di sertai oleh gemuruh yang keras.

"Sini, peluk aku lagi." Tawar Diandra, namun tanpa menoleh dan masih fokus pada tv.

Keisya terus menutup matanya, tanpa mengindahkan perkataan suami nya itu. Dia terus saja beristighfar dalam hati nya karna ketakutan.

Hingga tiba tiba terdengar suara petir yang lebih keras, Keisya menjerit dan meloncat kedalam pangkuan suami nya itu.

"Astagfirullah, ya allah kenceng banget petir nya." Gumam Keisya sambil mengusap dada nya dengan sebelah tangan.

Tidak menyadari bahwa kini ia tengah dalam pangkuan suami nya dan sebelah tangan nya melingkar di leher suami nya itu.

Degggg, tiba tiba saja tubuh nya terasa sangat kaku. Rasanya susah untuk di gerakan.

"A,aa.." Keisya terbata, tidak dapat menyelesaikan perkataan nya.

"Tidak apa apa, jangan takut. Aku ada disini."

Syuuuurrrr. Seketika tubuhnya bagai tersambar oleh petir ketika dalam posisi yang masih kaget saat menyadari dia di pangkuan Diandra, kini Diandra sendiri malah melingkarkan tangan nya pada perut Keisya.

Terpopuler

Comments

Kunti_Lis

Kunti_Lis

menarik nih ceritanya, mesti mampir nih

2022-10-26

0

Kunti_Lis

Kunti_Lis

astaghfirullah

2022-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!