Dilema Sang Cassanova
Sekuel dari novel "My Ice Girl Saranghae" ..
Darren Ferguso adalah sekian dari banyak laki-laki mantan player yang sudah berhasil membuat gadis petarung seperti Sona berhasil merasakan jatuh cinta. Berkat insiden penculikan temannya Hana yang dilakukan oleh orang mongol kala itu membuat hubungannya menjadi lebih dekat.
Bahkan gadis bertubuh langsing itu pula yang merawat pria playboy itu sewaktu ia terkena racun mematikan karena sudah melindunginya dari serangan musuh. Yang mengharuskan pria itu duduk di kursi roda selama setahun lamanya.
Seiring berjalannya waktu, lama-lama benih cinta itu mulai bersemayam di hatinya. Sona yang notabene membenci playboy, kini akhirnya menyerahkan hatinya kepada mantan playboy yang katanya sudah berubah.
Darren bertekat untuk merubah kebiasaan lamanya yaitu bermain wanita dan minum-minuman berakohol demi gadis yang akan ia nikahi.
Hingga akhirnya Darren membuktikan keseriusannya kepada Sona dengan melamar gadis itu dihadapan keluarga Abraham selaku wali keluarga Sona selama di Indonesia.
Karena ayahnya sudah meninggal, dan kakaknya juga sedang sibuk mengurus bisnis keluarga mereka. Maka keluarga Abraham lah yang bertanggung jawab atas kehidupan gadis itu. Karena papa Kim lah yang sudah menjadikanya sebagai anak angkat.
***
Siang ini Sona berencana mengunjungi apartemen kekasihnya Darren. Ia mematut dirinya di depan cermin yang memantulkan wajah cantiknya.
"Apa aku sudah cantik ya?" gumamnya pada cermin tak bernyawa tersebut.
"Sepertinya sudah, mari kita lest go!" serunya dengan riang.
Tak lupa ia membawa lunch box yang berisi beberapa makanan yang ia masak sendiri. Semenjak Darren menyatakan keseriusannya, gadis itu bertekat mulai belajar memasak untuk kehidupan barunya kelak.
Bahkan ia belajar dengan beberapa chef handal hanya untuk memasak sebuah spaggeti makanan kesukaan pria tersebut.
Sampainya gadis itu di depan apartemen kekasihnya, ia mulai merogoh kunci dalam tasnya. Bahkan gadis itu sampai mengeluarkan semua isi tasnya yang mungkin anda akan terkejut jika mengetahui isi tas dari gadis bertubuh ramping bak idol k-pop yang sedang tenar saat ini.
"Kemana ya keycard-nya perasaan dari kemarin ada di tas ini," gumamnya lirih.
Gadis itu memang cantik, namun sifatnya ceroboh.
"Aha! ini dia!" pekiknya riang.
Lalu ia masukan kembali barang-barang yang selalu menghuni isi tasnya. Kalau anda fikir isi tas gadis itu adalah bedak, lipstik atau pun alat make up wanita pada umumnya. Berarti tebakan anda salah!
Sona adalah wanita unik. Dia cantik, jago fashion juga tapi jangan salah meski tubuhnya kecil ramping namun ia adalah petarung taekwondo yang memegang sabuk hitam. Bahkan dengan tubuh yang seringan itu, mampu mengangkat beban 3 kali dari berat tubuhnya. Ajaib bukan?
Namun sayangnya kelemahan gadis itu hanya satu, ia tak pandai untuk memasak. Sekarang ia sedang mengikuti kelas memasak di sela kesibukannya bekerja di perusahaan keluarga KBA Beauty milik sepupu ayahnya dan juga partner bisnis keluarganya yaitu paman Kim Bae Abraham.
Namun langkahnya mematung seketika, Nafasnya tercekat di tenggorokan mana kala mendapati calon suaminya tengah berpagutan dengan wanita lain.
"Dasar laki-laki crocodile! enyahlah kau dari dunia ini!" teriak Sona membahana menyadarkan dua insan yang tak berperasaan tengah berpagutan itu sambil melempar luchbox yang gadis itu bawa.
"Sona!" pekik Darren.
"Sona tunggu!" teriak Darren lagi.
Namun gadis mungil nan cantik itu tak menghiraukan panggil pria yang saat itu sudah mencabik-cabiknya.
Setelahnya Sona mengunci pintu apartemen itu kembali dan melempar kuncinya apartemen Darren yang berbentuk kartu itu ke sembarang arah.
Ia pun berlari kearah mobil yang terparkir di basement apartemen Darren, dan melajukan kecepatan mobilnya dengan kecepatan penuh bak orang kesetanan.
Air matanya terus mengalir membasahi pipi mulusnya.Lalu dengan sebelah tangannya yang masih fokus menyetir, gadis itu mulai mendial up nomer yang tertera pada layar.
"Josep! siang ini siapkan 1 tiket menuju Seoul. Aku tak terima banyak pertanyaan segera kerjakan tugasmu!" perintah Sona dengan tegas kepada asistennya.
"Baik, nona!"
Sona pun kembali fokus ke kemudinya. Sesekali ia menyeka air matanya yang masih lancang.
"Untuk apa aku menangisi laki-laki crocodile seperti si brengs*k itu! Jika kamu masih ingin bermain-main kenapa kamu harus mempermainkan hatiku brengs*k!" teriak Sona yang mulai menambah kecepatan laju mobilnya kembali.
Bukan hanya jago bela diri, Sona juga handal dalam mengemudikan roda empat. Meski tindakannya itu sangat membahayakan pengemudi lain, beruntung tidak ada kejadian kecelakaan apapun. Hanya terdengar teriakan dan umpatan dari para pengemudi lain yang kebetulan berpapasan dengan mobil yang ia kendarai.
Akhirnya gadis itu sampai di apartemennya. Selama ini Sona rajin menabung. Ia sudah mampu mengumpulkan uang dengan bekerja di perusahaan Abraham, kini gadis itu berhasil membeli apartemen mewah tak kalah mewahnya dari apartemen Darren yang terdapat landasan helikopter diatas gedung apartemen laki-laki itu.
Sona memilih tinggal di apartemen barunya di temani seorang maid dan bodyguard. Karena gadis itu tak ingin terlalu membebani keluarga Abraham. Sona adalah tipe gadis yang mandiri.
Semenjak papa dan mamanya pisah. Gadis itu mulai belajar mandiri. Mamanya memilih pergi meninggalkan dirinya beserta kakak dan papanya bersama laki-laki lain.
Oleh karena itu ia sangat membenci pelakor atau pun seorang play boy. Baginya apapun yang mempermainkan hati, gadis itu benci.
Kini rasa benci itu kembali menyeruak ke permukaan setelah Darren berhasil membangkitkannya.
Tak menunggu waktu lama, ia mengemasi pakaiannya seperlunya. Membawa juga surat-surat penting seperti Visa dan pasport dan data pribadi penting lainnya.
Setelah selesai ia menyuruh sang bodyguard untuk menyopirinya. Namun langkah gadis itu terhenti saat maid yang bertugas mengurus apartemennya bertanya.
"Nona Sona mau kemana non?" tanya maid tersebut.
"Saya minta tolong bibi urus apartemen saya ini selama saya ke keluar negeri. Gaji bibi tetap seperti biasanya, saya tidak ada banyak waktu karena ini sangat mendesak. Jadi saya minta tolong ya bik!" pinta Sona dengan memelas.
"Nanti kalau tuan dan nyonya bertanya, saya harus jawab apa non?"
"Bibik tenang saja, nanti Sona yang akan bicarakan langsung ke eomma Laura lewat telefon. Kalau begitu saya pergi dulu bik, jika kak Darren kesini bilang saja tidak tahu."
"Baik non, non Sona hati-hati dijalan semoga selamat sampai tujuan," balas sang maid paruh baya itu dengan tulus.
"Terima kasih bik, Sona pergi."
Maid paruh baya itu hanya memandang sayu kearah kepergian mobil majikan mudanya yang sudah menjauh. Meski Sona hanya anak angkat di keluarga Abraham, namun sikap gadis itu sangat baik. Tidak sombong, rendah hati dan suka menolong.
"Apa non Sona lagi ada masalah sama mas Darren ya? Kalau iya bagaimana ini? kasian non Sona," gumamnya wanita paruh baya itu.
To be continue_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Swadeekhab
baru ya ini
2023-05-23
0
N. Mudhayati
Ahirnya... dareen muncul di sini secara menakjubkan 🥰👍👍👍
2023-05-04
1
auliasiamatir
suka aku nih, sama cerita wanita tangguh gini.
2023-02-18
1