" Cruz kamu pakai jaket ini ya. Sangat cocok dengan acaramu malam nanti ", stylist Cruz berseru dari ujung ruangan setelah pemotretan untuk promosi album terbaru.
Cruz memiringkan kepalanya sedikit seraya menilai lalu melihat ke arah stylist itu seperti mempertimbangkan.
" Warnanya hitam, sesuai gayamu, kakak sudah pilihkan yang terbagus dan ini sponsor sayang. Jadi kamu harus memakainya", Tan meyakinkan Cruz seolah tidak ingin di bantah.
" Ya, baiklah ", Cruz menjawab patuh lalu kembali memainkan game di handponenya.
Tan adalah seorang stylist yang sudah bekerja bersama Cruz sepanjang karirnya, saat Cruz berada di entertainment yang lama Tan sudah bersamanya. Cruz membawa Tan dan Letu ketika menandatangani kontrak bersama CAIN entertainment.
Umur Tan sudah hampir 34 tahun. Dia bersama Letu merawat Cruz selama 12 tahun dari Cruz memulai debut awal hingga bersinar seperti sekarang. Oleh karena itu Cruz selalu menganggap mereka adalah keluarga dan bersikap sopan kepada Tan karena menghormatinya.
" Cleo dan Ran, membuka Cafe di mana? ", Cruz bertanya.
" Di sekitaran daerah Tebet, ini hanya party kecil. Orang- orang terdekat yang diundang. Jadi kamu gak perlu terlalu resmi", Tan menjelaskan sambil merapikan jaket yang dipakaikan kepada anak asuhnya itu.
" Apa aku harus membawa sesuatu atau memberikan uang", Cruz bertanya serius.
" Pengalamanku, saat seseorang membangun usaha lebih baik kamu memberikan sesuatu yang berguna misalnya furniture yang diperlukan atau uang. Itu sangat berguna ", Tan berkata sambil memasang sebuah hiasan berbentuk peniti di bagian bahu jaket. "Oke beres. Jadi kamu mau kasih apa", Tan bertanya.
" Uang", Jawab Cruz singkat.
" Good. Kamu pergi bersama Gili kan? Tidak ada tim kita yang menemani. Kalau butuh sesuatu telpon saja ke aku atau Letu. NO DRUGS boy ", Tan menasihati Cruz seperti ibu- ibu pada umumnya.
Cruz tertawa " tante Tan, aku sudah hampir berkepala 3. Jangan perlakukan aku seperti anak-anak lagi. Tenang saja, aku bisa jaga diri".
Tan tertawa " iya ya. Tapi bagiku kamu tetap anak umur 20 tahun. Mungkin Letu juga memikirkan hal yang sama denganku. Sudah sana berangkat".
Cruz tersenyum, lalu bergegas mengemasi handphonenya.
***
Gili memarkirkan mobilnya dengan hati-hati. Lucas melihat berkeliling, cukup banyak mobil untuk party keluarga. Sedangkan Cruz masih tetap tertidur di kursi belakang.
" Cruz bangun", Lucas menepuk paha Cruz pelan.
Cruz terbangun dan mengerjapkan matanya. " Di mana Loco? ", Cruz bertanya sambil melihat berkeliling.
" Wait.", jawab Gili sambil berfokus ke hpnya.
" Loco di dalam. Aku rasa kita langsung masuk saja", Gili membuka seatbeltnya.
Mereka bertiga berjalan dengan beriringan masuk ke dalam cafe itu. Lukisan besar pemandangan pegunungan menyambut mereka. Hiasan kucing yang tangannya bergoyang di atas meja kasir menarik perhatian Cruz.
Cruz terus memandangi kucing itu sampai Gili membuyarkan lamunannya
" Sejak kapan Ran peduli terhadap pegunungan?", Gili berkomentar saat melihat sebuah lukisan besar pegunungan di dinding dekat meja kasir.
Cruz dan Lucas sama-sama ikut melihat lukisan itu. Lukisan dengan gambar pegunungan indah, tampak terlihat tenang dan elegan. Cruz terus menatap lukisan itu sampai Gili mendorongnya pelan untuk masuk ke bagian dalam cafe.
Ruangan yang cukup besar itu tampak ramai dengan tamu undangan, sekitar 20-25 orang di sana. Saat Cruz, Lucas dan Gili masuk, sesaat obrolan di dalam ruangan itu terhenti dan mereka berpindah fokus kepada para superstar itu. Lalu beberapa orang mulai menyapa mereka dengan akrab.
Ran dan Cleo menghampiri mereka. Ran bukan seorang selebritis tetapi dia adalah seorang pengusaha. Sedangkan Cleo adalah seorang dokter kandungan.
Ran, Cruz dan Gili sudah berteman sejak mereka duduk di bangku SMA. Mereka adalah sahabat lama yang saling mendukung dalam karir masing-masing.
" wah terima kasih sudah meluangkan waktu untuk datang", Ran menjabat tangan ketiga pria yang menarik perhatian itu.
" Kalau kau yang undang, aku pasti datang", Cruz menjawab serius.
" Aku bahkan membatalkan show ratusan juta untuk datang ke sini. Jadi lebih romantis mana? aku atau Cruz? ", Gili berkelakar.
Ran dan Cleo tertawa bersamaan.
" Aku menyesal karena kamu kehilangan ratusan juta itu, tapi terima kasih sudah datang ke sini. Nikmati suasana pestanya anggap saja kalian sedang libur ", jawab Ran.
Ran dan Cleo lalu meninggalkan mereka. Loco dan beberapa teman bergabung bersamaCruz, Lucas dan Gili di meja dekat bar.
Mereka mulai mengobrol, seperti anak muda pada umumnya. Mereka bercerita tentang ini itu dan saling melempar candaan. Keramaian seperti ini yang selalu membuat Cruz melupakan kesepiannya, melupakan studio rekamannya dan melupakan insomnianya.
" Brook tidak datang?", Gili bertanya kepada Ran yang sudah bergabung dengan mereka.
" Tidak. Tetapi dia ngirim hadiah dan karangan bunga", Ran menjawab lalu menyesap minumannya.
" Dia lagi nyiapin Album barunya, sibuk banget gila. Terakhir kali aku ke apartemennya dia hanya tidur 2 -3 jam", Loco menambahkan.
Lucas menggelengkan kepala " pasti berat ".
Cruz terdiam, membayangkan dia selalu seperti itu saat akan membuat album baru. Penuh depresi dan kelelahan.
Cruz mengangkat gelasnya lalu menyesap minuman beralkohol itu. Matanya tiba-tiba tertuju ke seberang sofa. Memperhatikan wanita yang sedang mengobrol akrab dengan Cleo.
Tidak ada perubahan ekspresi pada wajah Cruz saat memperhatikan wanita itu. Sambil mengetuk jari telunjuknya ke bibir gelas Cruz lalu memajukan badannya ke arah Ran.
" Itu siapa? artis baru? ",Cruz bertanya serius.
" Mana? ", Ran melihat ke arah yang diperhatikan Cruz
" Gadis manis yang sedang tertawa bersama Cleo?", Gili ikut berbicara.
Cruz kaget dan melihat semua temannya ikut memperhatikan wanita itu. Seperti tau kalau sedang di perhatikan, wanita itu tiba-tiba menoleh dan tersenyum kaku karena semua pria di meja Cruz melihat ke arahnya. Sepertinya dia kebingungan dan salah tingkah.
" ******, kenapa kalian semua pada liatin. Dia jadi salting kan", Cruz sedikit kesal dikerjai teman-temannya.
Mereka lalu tertawa bersamaan. Cruz melihat gadis itu makin salah tingkah karena merasa di tertawakan.
Ran berhenti tertawa " itu sahabat Cleo dari TK. Namanya Noa. Dia lebih memahami Celo dibanding aku, kalau dia cowok mereka pasti sudah nikah", Ran bercanda.
" Kau suka? Janganlah kasihan ", Loco berkata serius.
" kenapa?", Cruz bertanya.
" Kan kita laki-laki brengsek. Termasuk kau si brengsek ", Loco menambahkan sambil tertawa. Disambut tawa teman-temannya.
" Bangsat kau ", Cruz menjawab sambil tertawa. Beberapa saat kemudian mata Cruz kembali memperhatikan gadis itu. Dia manis, rambut panjangnya di ikat memperlihatkan lehernya yang jenjang, dia banyak berbicara dan Cleo sepertinya patuh mendengarkan. Caranya bebicara membuat Cruz sama terhipnotisnya seperti Cleo. Sejenak Cruz terpaku padanya sampai dia melihat ke arah Cruz dan menatapnya dengan aneh. Cruz tersenyum dan tentu saja Noa berpaling tanpa balasan senyum sedikitpun.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments