Riuh tepuk tangan dan teriakan menggema memanggil nama Cruz. Dengan lagu Her dance ciptaannya Cruz menutup konsernya malam itu di Club Langu.Cruz turun dari panggung dan masuk ke ruangan yang sudah disediakan dengan tulisan besar di luar pintu STAFF ONLY. Manajer Cruz mengikuti dari belakang. Musik bergema dengan hingar bingar, ketika pintu ruangan itu tertutup suara musik sedikit meredup.
Cruz merebahkan dirinya di sofa. Keringat bercucuran dari badannya. Dengan bantuan Stylist timnya Cruz membuka jaket yang dikenakan untuk konser. Sekarang dia hanya mengenakan singlet berwarna hitam.
" Kamu menempati urutan pertama lagi di tangga musik lagu. Selamat ", Jay berkata ringan di kursi sebelahnya.
Cruz diam malah menutup matanya tidak menanggapi perkataan dari CEOnya itu. Jay maklum dengan kelakuan Cruz, dari semua artisnya pria satu ini adalah yang paling unik dan tentu saja Jay sangat mengenalnya. Mereka adalah teman lama.
Jay menyesap minumannya lalu memberi anggukan kepala kepada Asistennya agar semua staf yang berada di dalam ruangan itu segera keluar terkecuali manajer Cruz.
Saat ruangan mulai sepi, Jay mulai memasang wajah serius. Di Dalam ruangan itu hanya adaCruz, Jay, asisten Jay dan manajer Cruz.Sepertinya mereka akan membhas sesuatu yang sangat serius.
" Sejak awal kamu datang ke manajemenku, aku tau bakat kamu melebihi ekspektasi. Cruz hari ini adalah tahun ke 6 kamu ada di bawah naungan Cain Entertaiment. Kontrak sudah berakhir, aku sebagai CEO pastinya ingin kamu melanjutkan kontrak bareng CAIN entertainment tapi sebagai sahabat aku selalu mendukung semua keputusan yang akan kamu ambil", Jay berkata sambil menuangkan minuman ke dalam gelas Cruz.
Cruz terdiam sejenak memikirkan apa yang harus dia putuskan. Apa ada hal lain yang Cruz cari lagi? Semua hal sudah Cruz capai, berada di bawah naungan CAIN entertainment adalah keputusan terbaik yang pernah di ambilnya. Jay begitu bijak dan profesional dalam bekerja. Dia adalah sahabat, kakak dan saudara terbaik yang pernah Cruz miliki. Jay adalah teman lama yang mengenal Cruz lebih dari orang lain.
Cruz meletakan gelasnya dan melihat ke arah Jay dengan tatapan serius.
" Kak Jay, aku bisa seperti ini sekarang karena bantuanmu. Sebelum bersama CAIN kakak pasti tahu aku tidak berkembang sama sekali. Aku tidak berniat untuk meninggalkan CAIN, semua yang aku butuhkan ada di sini".
Jay menghela nafas lega dan menepuk pundak Cruz. Sepertinya dia cemas karena tidak bisa menebak jalan pikiran dari Cruz.
Cruz tersenyum lalu menyandarkan badannya ke sofa sambil meneguk sedikit minuman.
" Aku akan memperpanjang kontrak dengan CAIN entertainment tapi ada beberapa syarat yang akan aku ajukan", Cruz melihat ke arah Jay dengan serius.
Jay tersenyum sambil mengangkat gelas ke arah Cruz tanda setuju atas perkataan Cruz.
" Apapun itu" .
***
Cruz Alexander Samudera adalah seorang Penyanyi, Rapper sekaligus aktor berusia 29 tahun yang tengah digandrungi banyak wanita dari segala usia. Gen terbaik mengalir di dalam darahnya, ayahnya keturunan Korea-Belanda dan ibunya adalah wanita Indonesia yang berasal dari Solo.
Wajah Cruz sangat menawan, dengan Garis dagu yang tegas dan mata berwarna coklat seperti mata ibunya, tinggi badan 178 cm membuat dia tampak semakin menonjol. Pembawaannya yang tenang, cuek dan dingin membuatnya kadang sulit di dekati. Sangat menyukai kebersihan terutama saat berada didalam apartemennya.
Saat ini Cruz tampak tenang tertidur di sofa ruang tamunya. Alunan instrumen dari Kenny G mengalun pelan memenuhi ruangan. Terapi terbaik yang bisa membantunya tidur tanpa rasa nyenyak. Jadwalnya yang padat membuatnya hanya bisa tidur paling lama 3 jam. Stres selalu menghantuinya bahkan dalam tidur.
Kekayaan dan ketenaran yang Cruz miliki saat ini adalah sebuah bonus untuk kerja keras yang di bangunnya selama 18 tahun. Dalam gemerlap keramaian, pujian, uang dan wanita, ada masa lalu tersembunyi yang tidak pernah dia ceritakan kepada siapapun. Uang bahkan tidak bisa membuatnya tertidur nyenyak. Wanita datang silih berganti karena sebuah ketenaran. Dan Cruz mulai bosan dengan semua itu.
Kesepian memeluk Cruz saat dia melangkah masuk ke dalam kehidupannya sendiri, hanya dia yang tau betapa sepi dan membosankan hidupnya. Tubuhnya sehat tetapi jiwanya tidak stabil. Insomnia parah, gangguan kecemasan selalu menghantui kesehariannya. Tidak ada yang bisa menolongnya selain dirinya sendiri. Obat tidur adalah teman terbaik yang membawanya dalam ketenangan saat ini.
Drrt… drrt… Hp Cruz bergetar.
Cruz tersentak dari tidur singkatnya. Nama Letu sang manajer tertera dilayar benda tipis itu.
" Ya ", Cruz menjawab malas.
" Cruz, kami sudah sampai di parkiran bawah ".
"Oke, 5 menit ", Cruz berkata simple lalu menutup panggilan. Tipe orang yang tidak suka bertele-tele dalam bebricara, tidak suka berbasa-basi untuk sesuatu yang tidak penting.
Cruz bangun dari tidurnya dan mulai bersiap, lalu berjalan menuju parkiran bawah dengan cepat.
" Halo semua ", Cruz menyapa semua orang yang berada di dalam mobil. Tim yang berada di dalam mobil itu menjawab serempak sapaan itu.
" Cruz hari ini kamu ada jadwal pemotretan dan emm.. party ", Letu erkata sambil menyerahkan tap kepada Cruz.
Cruz menerima tap itu dan melihat-lihat dengan kurang minat. Entah kenapa hari ini dia hanya ingin berbaring di tempat tidur di rumahnya. Rasanya lelah untuk melakukan kegiatan ini dan itu. Cruz mengembalikan Tap itu ke manajernya dan membaringkan kepalanya di sandaran bantal kursi mobil.
" Kak Letu, setelah pemotretan kamu boleh pulang, besok ambil saja hari cuti", Cruz berkata sambil menutup matanya.
Semua orang di dalam mobil terdiam, belum pernah Cruz memberikan libur ke staf timnya kecuali mereka benar-benar sakit atau barhalangan. Cruz adalah tipe pria pendiam yang gila bekerja, jika dia sudah menetapkan sesuatu dia akan melakukannya. Menurut adik Cruz, kakaknya itu memiliki penyakit yang judulnya ' Aku harus menjadi yang nomor satu' dan itu adalah motivasi yang membuat Cruz jadi gila bekerja untuk menggapai sesuatu.
Dengan tersenyum Letu menjawab " Tidak apa-apa. Aku akan menemani sampai pekerjaan hari ini kelar".
" Pulanglah lebih cepat. Anakmu berulang tahun hari ini. Besok ambil saja libur dan pergi bersenang-senang dengan kelaurgamu", Cruz berbicara dengan suara datar seperti tidak ingin di bantah.
" Baiklah aku akan libur besok. Mina akan mengantikanku mengurus semua kegiatanmu ", Letu akhirnya mengikuti keinginan artisnya itu.
" Pakai kartu ini untuk anakmu besok", Cruz menyerahkan kartu pribadinya berwarna gold ke arah Letu yang di sambut dengan tepuk tangan meriah dari staff lain di dalam mobil.
Letu mengacungkan jempolnya ke arah Lucas yang menatap heran kepadanya. " Bos, aku mencintaimu"..
Cruz bergidik melihat Letu. "Berisik ", dan disambut tawa oleh semua orang.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
SUNKIZZ
semangat kak 👍
2022-09-05
1