Hari ini Khanza berencana untuk pergi ke rumah orang tuanya, karena sudah beberapa bulan setelah pernikahannya dengan Azam, ia belum bertemu lagi dengan orang tuanya.
"Mas, besok antar aku ke rumah orang tuaku ya mas?" ujar Khanza yang membuka pembicaraan saat sarapan pagi.
"Aku tidak bisa berjanji, kita lihat saja besok," jawab Azam ketus.
"Tapi bukannya besok hari minggu kamu libur mas?" tanya Khanza lagi memastikan. Sebab Khanza tahu jika setiap hari Minggu Azam selalu ada dirumah, untuk itu Khanza meminta diantar saat suaminya saat libur bekerja.
"Aku bilang lihat besok saja!" seru Azam.
"Ya sudah aku pergi dulu," pamit Azam sambil berlalu menuju keluar rumah.
"Iya mas, hati-hati," jawab Khanza yang hanya melihat punggung suaminya berlalu begitu saja.
Azam pergi begitu saja dari rumah. Padahal saat awal-awal pernikahan Azam selalu berpamitan pada Khanza terlebih dahulu. Khanza biasanya selalu menyalami suaminya, sedangkan Azam selalu mencium kening Khanza terlebih dahulu.
Akan tetapi sudah beberapa bulan terakhir, Azam tidak pernah bersikap romantis seperti dulu. Dia pergi tanpa berpamitan, pulang pun seenaknya tanpa ada kata-kata atau perbuatan romantis yang seperti biasa ia lakukan.
Entah hal apa yang membuat Azam berubah. Yang pasti semua itu membuat Khanza menjadi berpikiran hal yang tidak-tidak. Walaupun Khanza sempat berpikiran negatif, akan tetapi ia segera membuang jauh-jauh hal-hal yang dipikirkannya.
"Semoga semuanya akan baik-baik saja," gumam batin Khanza.
Setelah suaminya berangkat bekerja, Khanza pun seperti biasa melakukan aktifitas seperti ibu-ibu rumah tangga pada umumnya. Khanza terlebih dahulu membereskan meja makan, lalu mencuci piring. Selesai mencuci piring ia lanjutkan dengan mencuci pakaian, setelah ia lanjut membereskan rumah.
Hampir seharian penuh ia bekerja dirumah. Ada saja hal-hal kecil yang selalu ia kerjakan. Setelah semuanya beres, Khanza pun menyetrika baju-baju yang sudah kering kemarin. Hingga tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat.
Sore menjelang, Khanza pun kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Biasanya Azam akan pulang dari kantor setelah pukul 5 sore. Untuk itu Khanza harus menyelesaikan masakannya dan segera bergegas mandi agar saat suaminya pulang, Khanza terlihat cantik.
"Alhamdulillah semua pekerjaan hari ini sudah beres. Mandi juga udah, sekarang aku hanya tinggal nunggu mas Azam saja," ujar Khanza sambil duduk diruang tamu.
Baru saja ia akan menyalakan tv, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu.
Tok... tok...
"Tunggu sebentar," pekik Khanza yang segera bergegas membukakan pintu.
"Mas baru pulang?" tanya Khanza yang langsung menyalami tangan kanan suaminya ke atas keningnya.
"Iya, aku lapar. Tapi aku mau mandi dulu," ujar Azam setibanya dirumah.
"Iyq mas semuanya sudah aku siapkan," jawab Khanza yang segera mengekor dibelakang Azam.
Azam pun segera pergi mandi, setelah itu makan. Setelah seharian bekerja membuat Azam begitu kelelahan.
Keesokan harinya Khanza mengingatkan jika hari ini mereka akan pergi ke rumah orang tua Khanza.
"Ayo mas, aku sudah siap," ujar Khanza yang telah bersiap sejak tadi.
"Ayo kemana?" tanya Azam yang pura-pura tidak mengingat janjinya.
"Bukannya sejak kemarin aku sudah bilang sama kamu mas, aku ingin diantar ke rumah orang tuaku untuk menengok mereka," jelas Khanza yang kembali mengingatkan.
"Tapi aku tidak bisa pergi, kamu pergi saja sendiri!" pekik Azam yang bergegas pergi ke dalam kamar.
Hal itu membuat Khanza sangat sakit hati sebab dari kemarin ia sudah mengajaknya pergi. Meski terasa berat, Khanza pun pergi seorang diri.
"Tega kamu mas. Kamu memang sudah ingkar janji," lirih Khanza yang akhirnya pergi seorang diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments