Di Antara Kita•
...🍒🍒🍒...
Di waktu yang bersamaan, di tempat yang berbeda. Rapunzell dan Nia tengah menunggu makanan mereka datang. Mereka tengah makan di pinggir jalan di tempat makan bernamakan pecel lele.
Walau mereka terlahir kaya raya dan tidak kekurangan uang, tapi mereka berdua sangatlah sederhana dan baik hati ... terlebih mereka berdua masih polos polos gimana gitu.
Masaa ...?
“Ziell, apa kamu yakin ikut aku ke Jakarta?” tanya Nia memastikan sodaranya.
“Tentu saja, aku bosan berada di rumah dan di kurung dengan kekangan Papah ku yang posesif. Untung saja Papah ku nggak bikin menara buat ngurung aku.” Guyon Ziell.
Nia terkekeh, “Om Agam itu sangat menyayangi mu Ziell, makanya dia posesif banget sama kamu. Lagian tante Ella nggak salah ngasih nama kamu Rapunzell. Ha ha ha ..." Nia tertawa rendah.
"Jika di dunia dongeng Rapunzell di kurung di menara oleh si penyihir, lain hal nya dengan dirimu yang harus di kurung sama keposesifan Papah kamu.”
“Hah ... itulah aku.” Ziell pasrah dan lesu, ini saja dia keluar makan dengan Nia, kalau bukan dengan Nia ... mana mungkin sang Ayah mau mengizinkan dia untuk pergi keluar.
Tak berapa lama, pecel lele pesanan mereka datang di depan mata mereka. Membuat cacing di perut mereka berbunyi meminta di isi.
“Aku cuci tangan dulu deh.” Ziell berdiri dari duduknya, melangkah untuk mencuci tangan sebelum makan. Namun Ziell tak sengaja menubruk seseorang yang baru saja datang.
Dugh!!
"Ahk ..."
Seorang pria menubruk tubuh Ziell hingga terhiyung kebelakang, namun dengan cepat pria itu menangkap pinggang Ziell dan menariknya hingga menubruk dada bidangnya yang kekar dan enyoy alias empuk.
Indra penciuman Ziell menghirup bau maskulin pria dewasa yang membuat kaum hawa kelepek-kelepek saat mengedusnya. Ziell pun mendongkak ke atas untuk melihat rupa pemilik tubuh atletis yang sedang memeluknya saat ini.
Glek.
Ziell menelan ludahnya ketika mata mereka bertemu satu sama lain, “Oh my gotik, tampan nya ...” Teriak Ziell dalam hati, dengan mata berbinar melihat pria tampan yang sedang memeluknya.
“Lain kali hati-hati! Punya mata itu di pake.” Cetus pria itu dengan nada dingin, lalu melepasakan tangan nya dari pinggang Ziell.
“Ma-maaf kak.”
Pria itu diam tak menjawab, melangkah untuk memesan makanan pada penjual karna dirinya sangat lapar.
Sedangkan Ziell kembali ke tempat duduknya.
Nia yang sejak tadi melihat adegan itu, langsung menyikut Ziell. “Aahk ... aku juga mau dong di peyuk towo tateng.” Ledek Nia dengan kekehan, yang mana membuat Ziell ikut terkekeh.
“Nafasku langsung sesek Nia, ini cowo baru satu yang ganteng ... apa lagi di luar sana, pasti banyak cogan cogan untuk mencuci mataku yang butek selama bertahun-tahun.” Girang Ziell.
“Masih banyak cowo ganteng di Jakarta sana, siapkan mental mu Ziell.” Bisik Nia, yang langsung di angguki Rapunzell.
•
•
•
Di kediaman Adiwangsa•
“Dari mana kamu?” tanya Mom Kaleea berkacak pinggang, melihat anaknya yang baru saja pulang dengan pakaian ala ala kantor.
“Mom ...”
“Ma Mom, ma Mom! Dari mana Lu? Kerjaan nya keluyuran mulu, bukan nya pergi ke kantor bantuin om Sultan! Kamu malah asik berfoya-foya!” Omel Mom Kaleea.
Guntur tak menjawab pertanyaan dari sang Ibu, matanya lebih fokus dengan koper miliknya. “Mom, bukan nya itu koperku? Kenapa ada di situ?” tanya Guntur.
Mom Kaleea menoleh melihat koper yang sudah dia siapkan. “Ini koper memang punyamu, sengaja Mom bereskan semua barang-barang mu agar kamu pergi dari rumah dan belajar mandiri di luar sana.”
“Mommy mengusirku?” Guntur terkejut.
“Iyaa ... hus sana pergi, kembali kesini setelah kamu belajar hidup mandiri dan bisa menghasilkan uang sendiri.” Usir Mom Kaleea.
“Mom ... kau tega mengusir pewar—''
“APA! Nggak ada pewaris pewarisan, mulai saat ini kamu hidup di luar sana dan belajarlah mandiri Guntur! Jangan hanya ingin jadi beban keluarga kamu.”
“Dad ... Istrimu mengusirku.” Guntur mengadu, “Kenapa kamu sebagai ayahku hanya diam saja membaca koran? Terbalik pula.” Decak Guntur, membuat Dad Ryan berdehem dan membalikkan koran yang tengah dia baca.
“Daddy tidak bisa ikut campur, semua keputusan ada di tangan Mommy mu ... Aku sudah di ancam tidak diberikan jatah jika aku mendukung mu.” Gumam Dad Ryan dalam hati.
Guntur berdecak sebal melihat Ayah nya yang diam, ia yakin jika sang Ayah sudah mendapatkan ancaman dari sang Ibu. “Ck, baiklah aku akan pergi. Lagian aku masih punya apartemen.” Ucap Guntur, membuat Mom Kaleea menyunggingkan bibirnya lalu melipat kedua tangan nya di dada.
“Kau pikir keluar dari sini, aku akan memberikan mu fasilitas mewah? Tidak segampang yang ada di otak secuil cilok mu itu furgoso.” Cibir Mom Kaleea, “Mana dompet mu.” Pinta Mom Kaleea, menadah tangan nya.
“Mom ... jangan terlalu kejam padaku!”
“Aku akan berlaku kejam, jika kamu tidak segera memberikan dompet mu pada ku.” Ancam Mom Kaleea.
Guntur menggertakan kedua giginya, lalu membuang nafas dengan kasar. Dengan hati sedikit tidak ikhlas ... tapi Guntur memberikan dompetnya karna dia tidak bisa membantah.
"Kalau bukan ibu sendiri, udah Gue cekik ini orang." Gerutu Guntur dalam hati.
"Heh. Dasar anak tuyul! Nggak usah mengumpatku dalam hati, aku tau apa yang kamu Gumam 'kan."
Guntur mencibikan bibirnya.“Ini ...”
“Nah gitu donk, lelet banget kaya siput!” Mom Kaleea membuka dompet Guntur, lalu mengambil semua kartu yang di miliki oleh Guntur dan hanya menyisakan beberapa uang cash saja.
“Ini dompet mu dan sana pergi, kumpulkan uang sebesar 50jt dengan hasil keringat mu sendiri. Jika uang itu sudah terkumpul, kau baru bisa kembali lagi ke rumah ini, dan ingat! Jangan pernah memakai identitas keluarga Adiwangsa, atau Arrashid.”
“Mom menantang ku?”
“Ya ... Aku menantang mu, jika dalam waktu 3 bulan kamu bisa mengumpulkan uang sebesar 50jt dengan hasil keringat mu. Maka posisi CEO akan kau dapatkan, tapi kalau kamu tidak bisa mengumpulkan uang itu! Maka bersiap lah untuk menikahi Yolanda.”
“What! Are you seriusly? Mom, Yolanda itu otaknya sedikit miring, gendut pula. Terlebih dia itu banci!'' Sentak Guntur tak habis pikir dengan pikiran sang Ibu.
“Aku tidak perduli.”
“Baiklah jika itu mau mu, Mom. Aku terima tantangan darimu.”
Mom Kaleea menyunggingkan bibirnya.
Ting ... Ting ...
Ibu Vs Anak itu saling menatap dengan tajam, dari bola mata mereka mengeluarkan sinar laser anti badai seakan keduanya tidak ada yang mau mengalah.
Tantangan di mulai hari ini, dan yang menjadi saksi adalah Dad Ryan dan semua para Art yang melihat kelakuan mereka.
Hempt!
Anak dan Ibu itu membuang muka secara bersamaan, lalu Guntur mengambil kopernya dan pergi dari rumah yang sudah membesarkan nya penuh akan kasih sayang.
•In fact. (Sebenarnya)
Mom Kaleea melakukan ini bukan semata mata tidak sayang pada anaknya, tapi ini demi kebaikan sang Anak yang gemar berfoya foya, tidak bertanggung jawab pada pekerjaan nya, suka menyepelekan sesuatu. Mom Kaleea berharap jika Guntur akan sedikit belajar ketika susah nya mencari uang dan bisa menghargai orang lain.
Apakah Guntur bisa hidup susah?
•
•
...🍒🍒🍒...
...LIKE.KOMEN.VOTE ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Hilya Nur
kok baru sadar aku kalau Sulta itu di lampu neon y
2024-10-30
0
Putri Minwa
wow, Ibu kayaknya maksa banget tuh
2023-01-27
0
Ajusani Dei Yanti
dad Rian takut di ancam gak di goyang jaipong lah tiap malam ama mom kale🤣🤣🤣🤣
2022-08-27
1