Bab 5 Sepupu

Max tersentak mendengar teriakan Yu Jong membuatnya berlari masuk ke toilet umum dengan rasa panik.

Deg!

’’Yu Jong-ah!’’ teriak Max membuat Yu Jong dan kedua pria itu menoleh.

’’Max!’’

Kedua pria yang hendak membunuh Yu Jong terpaksa menyerang Max terlebih dahulu. Perkelahian pun terjadi, Max menendangnya sampai membuat pria itu menusuk dirinya sendiri.

’’Siapa yang menyuruh kalian membunuhnya?’’ tanya Max tertahan.

’’M-Min….’’ kata salah satu pria yang masih bernafas.

’’Katakan dengan jelas!’’ teriak Max.

’’Kim Minji-ssi.’’

Max mengepalkan tangan dan memukul pria itu dengan sekali pukulan. Ia lalu berbalik melihat Yu Jong yang sudah gemetar.

’’Yu Jong-ah, gwaenchana?’’ tanya Max.

Yu Jong langsung memeluk namja itu dengan perasaan gemetar. ’’Max, a-aku sangat takut, hiks….’’

’’Gwaenchana, kita akan membalasnya nanti,’’ kata Max mengelus pucuk kepala Yu Jong.

Kediaman Kwon

Setelah kejadian barusan, Max memilih mengantar Yu Jong pulang.

‘’Kalau begitu aku pulang du—‘’

‘’Max? Um, itu, bisakah kau menemaniku di rumah? Maksudku malam ini saja, aku merasa tidak aman setelah kejadian di mall tadi, jangan salah paham.’’

Dia masih ketakutan, ya? Cih, Minji, aku akan menanganinya nanti, kata Max dalam hati.

‘’Baiklah, permintaan teman tidak bisa ditolak.’’

‘’Gumawo(Terima kasih).’’

Keduanya pun masuk.

‘’Selamat datang, Nona Yu Jong,’’ kata kepala pelayan menyambutnya.

’’Kenapa rumahmu sangat sepi?’’ tanya Max,

’’Aku hanya tinggal sendirian, kedua orangtuaku sangat sibuk dengan perkerjaan mereka di luar negeri, ketiga kakakku juga.’’

Ah, karena itulah dia memintaku menemaninya. Jadi bukan hanya aku saja yang tinggal sendirian di rumah, ternyata Yu Jong juga, dan aku tahu bagaimana rasanya itu, kata Max dalam hati.

Ruang tamu

’’Aigoo, lukamu sangat banyak,’’ ringis Yu Jong melihat bekas irisan pisau dimana-mana pada bagian tubuh Max.

’’Yak! Apa yang kau lakukan? Kenapa  membuka bajumu?!’’ pekik Yu Jong.

Max menghela nafas. ’’Yak, bagaimana kau akan mengobatiku jika seperti ini? Jangan berpikir yang aneh-aneh.’’

‘’Aku tahu!’’ jawab Yu Jong ketus.

Saat makan malam tiba, Yu Jong menyiapkannya sendiri sebagai tanda terima kasih untuk Max.

‘’Nona Yu Jong, Anda tidak perlu melakukannya.’’

‘’Tidak apa-apa.’’

‘’Kalau begitu, saya yang akan membersihkannya.’’

Yu Jong mengangguk sambil tersenyum.

’’Aku tidak tahu kalau kau pintar memasak,’’ kata Max duduk.

’’Aku memasuki kelas memasak saat di Jepang,’’ kata Yu Jong.

’’Selesai,’’ kata Yu Jong.

’’Mm masshita, kau handal membuat yakiniku juga,’’ puji Max.

‘’Tentu saja, itu makanan kesukaanku saat di Jepang,’’ senyum Yu Jong.

Kamar

’’Oh, kenapa mengikutiku sampai di kamar?’’ tanya Yu Jong curiga.

’’Aku akan tidur di sini,’’ jawab Max santai.

‘’Eh, ada kamar tamu di lantai bawah, kenapa tidak gunakan itu?’’

’’Jangan salah paham, ini hanya jaga-jaga, tidak ada yang tahu kalau anggota pria-pria yang lainnya itu menyerangmu dari sini. Lagi pula aku akan tidur di sofa,’’ kata Max.

’’O-Oh, kalau begitu selamat malam,’’ kata Yu Jong.

Keesokan harinya…

Yu Jong mengikat rambutnya kuncir satu lalu memasak, sampai-sampai aromanya dicium Max yang masih tidur pulas.

’’Bau ini? Apakah….’’

Max mengusap matanya dan bangkit. Sesampainya di dapur, terukir senyuman di bibirnya melihat Yu Jong memasak.

’’Kenapa tidak membangunkanku?’’ tanya Max membuat Yu Jong berbalik dengan rasa kaget melihat. ‘’Kau sudah bangun?’’

Max berjalan menghampiri lalu merangkul Yu Jong tanpa merasa bersalah.

’’Kenapa kau merangkulku?’’ tanya Yu Jong.

’’Aku sering bersikap seperti ini kepada sahabatku,’’ jawab Max.

‘’Bukankah saat pertama kali aku datang sebagai murid baru kalian mencemohku?’’

‘’Eyy, tidak perlu membahas masa lalu, semenjak kejadian Soyun dan Jin Gu, kami merasa bersalah, apalagi Gun Te dan Jin Gu masih saling mendiami.’’

‘’Tapi kalian tampak seperti biasa.’’

‘’Mm itu karena kami harus berpura-pura agar tidak berurusan dengan media.’’

Mereka berdua bertengkar karena ulahku, baiklah, aku akan mencoba mengakurkan mereka lagi, kata Yu Jong dalam hati.

’’Oh ya, kau bilang punya kakak,’’ kata Max.

’’Ya, 2 kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan,’’ jawab Yu Jong yang sudah selesai memasak dan menuju ke meja makan.

’’Nugu?’’ tanya Max.

’’Kakak perempuanku bernama Yuuri, sedangkan kakak laki-laki ku bernama Minky dan Aroon,’’ jawab Yu Jong.

’’Minky hyung dan Aroon hyung? Jadi kau adik perempuannya?’’ tanya Max.

‘’Apakah kalian saling mengenal?’’ tanya Yu Jong.

’’Keluargaku mempunyai hubungan keluarga dengan Minky hyung. Ibunya adalah adik dari ayahku,’’ jawab Max.

’’Berarti aku adalah....’’ kata Yu Jong tidak percaya.

’’Adik sepupuku,’’ jawab Max langsung.

Keduanya terdiam sampai akhirnya saling tertawa mengetahui fakta yang mengejutkan itu.

Akademi

‘’Jin Gu-ah, kau sudah sembuh?’’ tanya Chang Hi.

’’Ne, tapi di mana Max? Apakah dia tidak datang?’’ tanya Jin Gu.

’’Entah, kami juga sedang menunggunya,’’ jawab Jenoo.

‘’Baru saja kita membahasnya, orangnya sudah datang,’’ kata Chang Hi.

Gun Te dan Jin Gu memasang raut wajah tidak suka saat melihat Max merangkul Yu Jong sambil tertawa bersama.

‘’T-Tunggu dulu, kenapa Max merangkul Yu Jong? Apakah mereka berdua pacaran?’’

Tanpa Jenoo sadari, Gun Te dan Jin Gu melontarkan tatapan tajam ke arahnya membuat Chang Hi terkekeh dengan wajah bodohnya.

‘’Yo!’’ sapa Max.

‘’Max, jangan bilang kau dan Yu Jong memiliki hubungan spesial?’’

Chang Hi mengeryitkan alis karena Gun Te dan Jin Gu semakin mengeluarkan aura membunuh tanpa disadari Jenoo.

Hehe, Jenoo, kau sungguh tidak peka, tapi untunglah kau tidak merasakan aura Gun Te dan Jin Gu, kata Chang Hi dalam hati.

‘’Geurae, aku dan Yu Jong memang memiliki hubungan yang spesial,’’ kata Max membenarkan.

Keempat namja itu terbelalak menatap Max bersamaan.

‘’Jadi benar kau pacaran dengannya?!’’ tanya Jenoo.

‘’Aniya, hubungan yang kalian maksud tidak seperti itu,’’ kata Yu Jong.

‘’Lalu apa maksudnya hubungan spesial kalau bukan pacar?’’ tanya Chang Hi.

Max dan Yu Jong saling menatap sambil tersenyum.

‘’Yak! Berhenti saling memandang seperti itu, jangan berbo—‘’ kata Jeno terpotong.

‘’Yu Jong adalah adik sepupuku,’’ kata Max langsung.

Gun Te dan Jin Gu akhirnya menghela nafas lega.

’’Omo! Max, ada apa dengan wajah dan lenganmu?’’ tanya Jenoo.

’’Aigoo, banyak sekali luka irisan, kau berkelahi?’’ tanya Chang Hi.

‘’Sebenarnya….’’

’’Mwo?!’’ pekik ketiga namja itu selain kecuali Gun Te.

Gun Tae terdiam, samar-samar ia mengingat 2 bocah perempuan yang mendorong seorang bocah.

Kenapa aku mengingat insiden itu? Cih, jangan bilang ini ulah pelaku yang sama lagi, katanya dalam hati.

Kelas

’’Yu Jong-ah gwaenchana, kita semua ada di sini,’’ kata Jin Gu.

’’Ada apa?’’ tanya Jii He tidak mengerti .

Max menceritakan semuanya membuat keempat yeoja itu juga terkaget.

’’Yu Jong-ah, kita harus melaporkan ini kepada polisi,’’ kata Shinae.

Yu Jong hanya diam selama pelajaran. Tanpa sengaja, ia melirik tangan Gun Te.

Eh, sejak kapan tangannya berdarah? Apakah dia tidak merasa sakit? Oh iya, Gun Te dan Jin Gu masih saling mendiami, katanya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Ojha Pasha

Ojha Pasha

sepupu ternyata

2022-08-08

1

GemiNoSa

GemiNoSa

ternyata sepupuan haha

2022-08-07

1

Author yang kece dong

Author yang kece dong

next

2022-08-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!