Bab 4 Rencana Pembunuhan di Mall

Akhir pekan pun tiba dan grup membuat video cover telah dibentuk. Gun Te menjadi leader dari ‘F5’ yang beranggotakan Jin Gu, Max, Chang Hi dan Jenoo. Sedangkan Yu Jong menjadi leader dari ‘GBeauty’.

Karena mereka belum resmi, jadi membuat cover lagu dari lagu kpop yang selalu trending untuk mendapatkan penggemar.

’’Ayo kita ambil gambar,’’ kata guru vokalis.

Perasaan Gun Te gugup karena tangannya menyentuh tangan Yu Jong, apalagi dirinya merapat ke tubuh yeoja itu karena guru vokalis menariknya.

‘’Kalian juga kemarilah.’’

Anggota F5 dan GBeauty mendekat hingga akhirnya kamera berbunyi.

......................

Beberapa hari kemudian, foto mereka terpajang di papan info akademi. Semua murid yang melihatnya histeris.

’’Shinae serasi dengan Jenoo, ya?’’

’’Max serasi dengan Jii He.’’

’’Soyun serasi dengan Jin Gu, tapi mereka habis bertengkar hebat beberapa minggu yang lalu.’’

’’Chang Hi serasi dengan Seron, tapi Gun Te sangat serasi dengan Yu Jong.’’

’’Jin Gu juga serasi dengan Yu Jong, mereka berdua pernah berciuman.’’

’’Omo! Foto Gun Te dan Yu Jong berdua sesama leader.’’

’’Kyaa! Mereka sangat cute dan serasi menjadi sepasang kekasih.’’

’’Yu Jong sangat cantik sehingga membuat dirinya serasi dengan kelima member F5.’’

Suara para trainer itu membuat Yu Jong menjadi pusat perhatian.

’’OMG! Yu Jong menjadi leader?’’ tidak terima Minji.

’’Mwoya!? Oh? Bukankah ini Yu Jong dan Gun Te?’’ tatap Eun Byul.

’’Benar juga, aku tidak akan membiarkan rencana kita gagal lagi seperti dulu.’’

‘’Yak, Minji-ah, jangan bilang….’’ kata Eun Byul tergantung.

‘’Geurae(Benar),’’ kata Minji meninggalkan papan info itu.

Koridor

F5 dan GBeauty menunggu 2 anggota mereka yang belum muncul sejak tadi.

’’Yak, sudah 20 menit berlalu dan mereka belum muncul?!’’ kesal Jenoo.

‘’Itu mereka,’’ kata Max.

’’Ada apa?’’ tanya Jin Gu dan Yu Jong.

’’Seosaengnim menyuruh kita untuk segera menghadap, khaja(ayo),’’ jawab Gun Te.

Ruang Guru Vokalis

Mereka masuk dan mengambil tempat.

’’Aku memanggil kalian kemari karena ada berita penting,’’ kata pria dewasa.

’’Berita apa Seosaengnim?’’ tanya Gun Te.

‘’Ini saatnya kita membuat cover video untuk menghasilkan penggemar, ayo kita buat cover yang berbeda dan unik.’’

......................

’’Warrior’’ adalah album yang dibawakan anggota B.A.P, dan F5 akan membuat cover pertama milik mereka dengan lagu itu. Sedangkan ’’HUH’’ adalah album yang dibawakan 4Minute dan akan dibuat cover oleh GBeauty.

"Aku tidak tahu akan selelah ini membuat mv cover,’’ kata Chang Hi begitu juga dengan anggota lainnya.

’’Jin Gu-ah?’’ panggil Yu Jong.

’’Wae?’’ tanya Jin Gu.

’’Aku lapar, kita ke kafetaria,’’ ajak Yu Jong.

Semua terbelalak kecuali Gun Te yang menatap mereka tidak suka.

‘’Aku tidak tahu kalau Yu Jong dan Jin Gu dekat,’’ kata Soyun.

’’Kalau begitu ayo awasi mereka berdua,’’ usul Seron berlari bersama teman-temannya.

’’Sebaiknya kita juga ikut, aku juga penasaran dengan hubungan mereka,’’ kata Max yang ikut berlari lalu disusul yang lainnya.

Kafetaria

’’Woah, aku sangat lelah, padahal baru album pertama,’’ kata Yu Jong.

’’Jinjja?’’ tanya Jin Gu yang membawa makanan yang dipesan.

’’Aku juga merasa lelah sampai-sampai tidak bisa meluangkan waktuku bersamamu,’’ goda Jin Gu.

’’Yak!’’ kesal Yu Jong.

’’Wae?’’ tanya Jin Gu polos.

’’Kenapa kau selalu menggodaku?’’ tanya Yu Jong yang mempoutkan pipinya.

’’Kau bahkan lebih cantik jika marah,’’ tambah Jin Gu sekali lagi.

’’Kau marah?’’

Yu Jong hanya diam.

’’Jadi marah sungguhan?’’ tanya Jin Gu.

Yu Jong benar-benar kesal karena namja itu selalu saja menggodanya.

Cup!

Jin Gu mencium pipi Yu Jong singkat membuat yeoja itu tertegun.

’’Omo! Jin Gu mencium Yu Jong,’’ kata Jii He.

’’Yak? Sejak kapan Yong Jin Gu menjadi seromantis itu? Apa mereka jadian?’’ tebak Max.

’’Jin Gu sangat tidak suka kalau ada yeoja yang mendekatinya, tapi ini.…’’ kata Chang Hi tergantung.

Gun Te lebih memilih pergi. ‘’Cih!’’

Yu Jong langsung menjitak kepala Jin Gu. ‘’Yak, Yong Jin Gu! Apakah kau cari mati? Ini tempat umum!’’

’’Itu berarti kau ingin aku melakukannya di tempat yang tertutup,” senyum Jin Gu.

“Yak!” kesal Yu Jong membuat semua tatapan mengarah kepadanya.

Jin Gu langsung memiliki ide. “Omo, Yu Jong-ah mianhe, aku sungguh tidak ingat kalau aku harus menjemputmu, tolong maafkan aku.”

Yu Jong menatap Jin Gu tidak percaya. Orang-orang di sana malah menyuruh Yu Jong untuk memaafkan Jin Gu yang rela membuang harga dirinya.

Heh, namja ini benar-benar dramatis, kata Yu Jong dalam hati.

’’Ssstt, arasseo(aku tahu)! Aku memaafkanmu,” kata Yu Jong.

Jin Gu tersenyum penuh kemenangan.

“Tapi tidak perlu memberiku kecupan segala, kita berdua bahkan tidak pacaran,’’ kata Yu Jong dengan nada pelan.

‘’Heee, apakah kau baru saja memberiku kode?’’ tanya Jin Gu.

‘’Diamlah! Aku hanya menyuruhmu menemaniku makan,’’ kesal Yu Jong.

‘’Kenapa tidak mengajak Soyun dan yang lainnya?’’

‘’Itu….’’

‘’Hm?’’

‘’Eish, sudahlah, aku lapar.’’

Jin Gu hanya terkikik. Alasan ia suka menggoda Yu Jong karena yeoja itu terlihat lebih imut saat marah.

Setelah hari itu, Jin Gu tidak pernah muncul lagi.

’’Jin Guu ke mana? Ponselnya juga tidak bisa dihubungi,’’ kata Yu Jong.

’’Yu Jong-ah!’’ panggil Max dan Jenoo bersamaan.

’’Kalian berempat,’’ tatap Yu Jong.

’’Kau mencari Soyun dan yang lainnya?’’ tanya Max.

‘’Ani,’’ jawab Yu Jong.

’’Yong Jin Gu?’’ tebak Jenoo membuat Yu Jong mengangguk.

’’Bagaimana kau bisa tahu?’’ tanya Yu Jong.

Raut wajah Gun Te langsung berubah.

’’Bukankah sem bilang dia sedang sakit jadi tidak masuk sekolah,’’ kata Jenoo.

’’Eish, kenapa tidak memberitahukanku?’’ tanya Yu Jong.

’’Kau tidak bertanya, apalagi kau jelas-jelas duduk di depan bersama kami, kenapa tidak mendengarnya?’’ tanya Chang Hi.

’’Kalian tidak berniat ke kafetaria?’’ tanya Gun Te.

‘’Sebenarnya aku juga sedikit merasa lapar,’’ kata Yu Jong.

Gun Te tersenyum.

Kafetaria

’’Sesekali ajak kami makan bersama denganmu juga, jangan Jin Gu saja,’’ kata Max membawa pesanan.

’’Wah, kau traktir aku, ya?’’ tanya Jenoo mengambil hamburger itu pertama lalu Yu Jong.

’’Yak? Siapa yang traktir? Aku hanya mengambil pesananmu, kau sendiri yang akan membayarnya,’’ kata Max.

‘’Yu Jong-ah, kau pacaran dengan Jin Gu?’’

Pertanyaan Jenoo sentak membuat Gun Te berhenti mengunyah.

‘’Ani, kalian terlalu berpikir berlebihan,’’ jawab Yu Jong.

‘’Sungguh? Kau tidak pacaran diam-diam di belakang kami?’’ tanya Jenoo

‘’Yu Jong sudah bilang tidak, kenapa masih bertanya?’’

Jenoo bergidik merasakan aura dingin dari Gun Te. ‘’Hehe….’’

......................

Yu Jong duduk diteras rumahnya dengan sweater rajut pink dan celana pendek sambil mendengarkan musik.

’’Haa, aku merasa bosan berada di rumah, biasanya Jin Gu akan mampir dan kami keluar.’’

Tiba-tiba sebuah mobil terparkir di depan gerbang rumahnya.

’’Yu Jong-ah!’’ panggil Max membuat Yu Jong berdiri.

‘’Max? Wah, apakah rumahku sedang menjadi trend bagi para peretas? Kenapa menemukan rumahku dengan mudah? Pertama Jin Gu, sekarang Max, kurasa aku akan tahu siapa yang akan datang selanjutnya.”

“Yak? Bagaimana kau bisa tahu alamat rumahku?’’ tanya Yu Jong.

‘’Jin Gu menelponku untuk membawamu keluar,’’ kata Max.

‘’Eh, Jin Gu? Lalu kenapa dia tidak menelponku? Dasar, ya sudah, kebetulan aku juga bosan,’’ kata Yu Jong.

Mall

’’Berikan ponselmu, aku akan simpan nomorku, jadi hubungi aku jika kau ingin keluar, ini permintaan Jin Gu agar menggantikannya sementara menemanimu,’’ kata Max.

“Kau lebih terdengar seperti sukarelawan,” kata Yu Jong.

“Yak!” kesal Max membuat Yu Jong terkekeh.

Namun, perutnya tiba-tiba sakit membuat Max membawanya ke toilet. Sambil menyimpan nomornya di ponsel Yu Jong, Max menunggu di luar.

Toilet Umum

Saat keluar, Yu Jong tidak menyangka 2 pria berbadan kekar tiba-tiba mendorongnya ke tembok membuatnya meringis. ’’Akh!’’

’’Jadi kau gadis yang membuat Max menyukaimu?’’

‘’Eh?’’ bingung Yu Jong.

’’Aku merasa kasihan karena harus melenyapkanmu Nona,’’ kata pria yang satunya mengeluarkan pisau.

Perasaan Yu Jong campur aduk antara ketakutan, shock, dan marah.

’’Nuguya(Siapa)?’’ tanya Yu Jong membuat kedua pria tersebut mengerutkan dahi.

’’Siapa yang menyuruh kalian untuk membunuhku?’’ tanya Yu Jong tertahan.

’’Hahahaha, kau tidak perlu tahu siapa yang menginginkanmu lenyap!’’