pernikahan
...****************...
Awal cerita Aisyah, yang kerap di panggil Ais adalah gadis cantik nan manis tapi bar-bar.
Dia mempunyai pengalaman pahit, hingga dia tidak ingin mencintai yang namanya Laki- laki, gara-gara kesalahan orang tuanya yang pernah tidak merestui dia Ais dengan lelaki pilihanya. Hingga suatu ketika dia bertemu Abi cowok tampan nan sedarhana dan bisa di bilang setengah ustad sih, hingga bisa membuat hati Ais luluh.
Banyak laki-laki yang melamar Ais karna kecantikan dan kecerdasanya, dari anak pengusaha anak PNS, namun pilihan Ais hanyalah Abi, cowok kere tapi mandiri dan sempat juga tidak di restui orang tua Ais, namun dengan kegigihan Abi dan ketulusanya bisa meluluhkan hati orang tua Ais.
Dari situ mereka berniat menikah, walaupun saudara Ais sepenuhnya belum menerima Abi
"Mau di kasih makan apa nanti kamu Ais pilih laki kere". bisik mbak nurma kakak perempuan Ais pada Ais
Sedangkan Aisyah sendiri hanya senyum
"Alangkah bodohhnya si Ais, cantik berprestasi banyak laki-laki kaya yang melamar malah pilih Abi yang kere cuman modal tampang doang, emang kenyang cuman modal tampang doang?" kasak kusuk di belakang saat perencanaan pernikahan.
Pernikahan pun tidak mewah, hanya sederhana hanya di hadiri sanak saudara dan teman-teman terdekat, yang terpenting adalah sah ny.
Setelah ijab qobul selesai , Ais langsung di bawa Abi kerumahnya yang sederhana namun rapih.
Perjalanan dari rumah Ais ke rumah Abi sekitar empat jam, sampai di tempat Abi acara di lanjutkan besoknya.
Abi sendiri mempunyai satu kakak dan dua adek perempuan, semua sudah berumah tangga dan mempunyai anak, tinggal adek bungsunya yang belum punya momongan.
Orang tua Abi hanya orang tua tunggal hanya tinggal ibunya, ayahnya sudah meninggal semenjak Abi masih di pesantren
Usaha Abi hanyalah warung bakso kecil-kecilan, yang hanya cukup menghidupi keluarganya
Namun tidak ada raut wajah susah dalam keluarga Abi, keluarganya sangat hangat, humoris, hingga membuat Aisyah betah tinggal di sana
Acara resepsi hanya di bikin sehari, sore jam 03.00 sudah selesai.
*******
Sore hari. Di meja makan setelah resepsi selesai
"Rencana bulan madu kemana bi?" tanya Arman kakak kandungnya Abi.
" Di rumah sajalah, emang mau kemana?" jawab Abi singkat
"ya kirain?" kata Arman sambil menaikan pundaknya.
"Secara kitakan bukan orang berkelas mas, masa Aisyah mau saya bawa ke hutan biar sepi? Kalau mau mboking hotel, nanti aku pulang sampai rumah, rumahnya sudah di sita Ha ha ha" tawa abi di sambung saudaranya
Ha ha ha... !
"Kalau mas Arman kasih uangnya gak masalah" lanjut Abi dengan senyum genit pada Arman.
"Boro- boro duit ..! orang setiap pulang kerja udah ada begal depan pintu" Arman sambil melirik Riena istrinya. Sedangkan yang di lirik senyum sinis.
"Ha ha ha ... !" tawa para laki-laki
"Emang begal depan pintu lebih ganas di banding kan begal Tanah abang" jawab Ato suami Rita adik pas dari Abi.
"Ha ha ha.. ! Lanjut tertawa
" Ancamanya gini lagi, !Kalau tidak setor nanti malam tidak dapat jatah" logat Ato sambil menirukan gaya istrinya.
"Woy.. masih syukur ada yang menerima kalian? " Sahut mba Riena sambil membereskan meja makan "Udah miskin pada belagu lagi" lanjut Riena.
" Ha ha ha ... ! " sekarang tawa para perempuan yang sedang beres- beres di meja makan.
"Udah yok kita ke depan tv ..!" kata Arman pada Adek-adeknya. tapi yang laki- laki.
" Kalau nyonya bos sudah angkat bicara, Pertempuran siap di mulai, lebik baik kita mundur. dari pada kita mati konyol. Lanjut Arman sambil jalan ke arah Tv
" Kak Abi saja pernah di tolak gara-gara kere" jawab Risa keceplosan adek Abi yang bungsu
Semua mata melotot ke arah Risa, tidak enak dengan Ais, para cowokpun yang sudah jalan langsung berhenti menatap Risa dan Ais. Sedangkan Ais tidak memperdulikannya
Taba- tiba Abi menghampiri Ais yang sedang cuci piring.
" Dek sudah yok ..? tidak perlu cuci piring?" Abi sambil menarik tangan Ais yang masih penuh sabun
"Iya dek lebih baik kamu istirahat sana, dari kemaren kamu cuci piring terus, sakit nanti kamu? sahut Riena mencairkan suasana.
Ais di tarik Abi ke kamar sampa hampir jatuh.
*****
Di kamar
" Kenapa sih kak aku hampir jatuh nih? " gerutu Ais sambil menunjuk kakinya namunyang di ajak bicara tidak peduli.
"Kamu tidak marah khan dek, risa bilang seperti itu? " tanya Abi pada Aisyah dengan nada kuatir.
" Ya tidaklah kak, kenapa harus marah, ? setiap orang pasti punya masa lalu" jawab Ais dengan santai.
"Biasanya wanita sering marah kalau mantan pendampingnya di sebut? " tanya Abi masih dengan belum yakin dengan jawaban Ais.
Aisyah menyusul Abi ke tepi ranjang.
" kak dengerin Ais ya ? " sambil memegang hidung suami. yang punya hidung protes
" Dek di mana - mana adegan romantis itu yang di pegang itu di tangan" protes Abi.
" Mau dengeri tidak.. ! " bentak Ais.
" Okey.. Okey.. " Abi sambil menganggukan kepala.
" semua manusia pasti punya masa lalu. pasti punya mantan. pasti yang gak punya mantan itu orang jelek ha ha ha," tawa Ais
" Woy lanjut dek? sambil menepuk paha Ais
"iya kak, jadi kita tidak perlu memandang ke belakang, tataplah masa depan kita, lagian Ais percaya kok sama kakak, selama kakak masih bisa di perrcaya, namun suatu saat nanti kakak meruntuhkan kepercayaan Ais, Ais bisa membalas yamg lebih dari yang kak Abi buat sama Ais. karna Ais tidak suka sama orang pecundang" kata Ais menyentuh hati Abi.
" Kakak janji dek, kakak tidak akan menghianati istri kakak, karena mendapatkanya susah. janji kakak dulu kalau kak Abi mendapatkanmu, tidak akan melepaskanya, dan berusaha tidak akan menyakitinya" kata Abi sambil mencium berkali - kali wajah istrinya.
" E mmm" Ais sampai tidak bisa membuka mulutnya karena ulah Abi.
"Terima kasih sayang" Abi sambil memandang manik mata istrinya yang indah
" Ayok kita keluar, tidak enak sama yang Lain" kata Ais membangunkan lamunan si Abi
*****
Di ruang tengah
"Ris kamu bagai mana sih? " tanya Rita pada adeknya.
" Maaf mbak tadi tida sengaja, lupa kalau mas Abi sudah menikah.. !? jawab Risa dengan rasa takut.
" Bagai mana kalau mbak Ais marah, secara mbak Ais mantan preman, kalau kalau ... !?" Ucap rita dengan takut
"Tidak mungkin " jawab ibuk Dwi, ibunya Abi.
" Kok ibu bisa mengambil kesimpulan seperti itu buk? tanya rita, sedang risa masih duduk meringkuk takut di marahi Abi kakaknya
" Secara Ais itu anak berpendidikan, aklaknya pun baik, kalau tidak seperti itu, mungkin mereka sudah kabur, menikah tanpa restu, saat orang tua Ais tidak merestui mereka berdua, tapi nyatanya tidak, mereka berjuang bersama untuk mendapatkan restu orang tua pasti Ais tidak se egois yang kalian pikirkan !". jawab buk Dwi panjang lebar
" Pikiran Ais itu tidak cetek, jangan menilai orang dari masa lalunya? " sambung Arman
Namun risa masih takut membayangkan Abi marah
Tiba - tiba pintu kamar Abi terbuka..!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments