AHIS 4

Tidak perlu memaksa orang lain untuk memahami dirimu, tidak perlu meminta untuk di fahami. Orang yang peduli akan selalu mengerti tanpa di minta.

***

Hari ini adalah hari kenaikan kelas, Dena sudah dua tahun bersekolah tanpa gangguan dari para pembully, Dena bersekolah di SMP swasta yang ada di sana dengan bantuan beasiswa, ya beasiswa untuk anak yatim piatu tentu saja.

Namun itu tidak membuat Dena berkecil hati, dia semakin bersemangat untuk bersekolah dengan benar dan menggapai cita-citanya.

Penampilan Dena sudah sangat berubah sekarang, dia sangat cantik setelah melakukan sedikit perubahan pada penampilannya.

Tidak ada lagi Dena yang culun dengan kepangan rambut, saat ini Dena sudah memotong rambutnya sebahu, rambut yang terlihat sangat cantik berwarna hitam pekat dan bergelombang membuatnya terlihat lebih dewasa.

Bahkan dia menggunakan uang celengannya untuk membeli ponsel karena dia ingin menghubungi Irham, dia tidak ingin kalau mereka akan kehilangan kontak.

Sudah tidak ada lagi orang yang mengolok-olok Dena setelah perubahan pada dirinya, semua orang bahkan mendekati Dena karena kecantikannya, semua orang tidak perduli jika Dena adalah seorang yatim piatu.

“Ternyata penampilan itu nomer satu ya, jadi kemarin aku di bully bukan karena aku anak yatin piatu doang toh?” gumam Dena melihat perubahan di kehidupannya.

***

Bel berbunyi tanda pelajaran akan segera di mulai, seperti biasa Dena tidak pernah terlambat masuk ke dalam kelas, bahkan lima belas menit sebelum bel berbunyi Dena pasti sudah siap di mejanya.

Dena melihat dua orang sedang berlari beriringan seperti sedang berlomba, bahkan keduanya masuk lewat pintu belakang secara desak-desakan tanpa ada yang mau mengalah.

Sampai akhirnya seseorang berhasil masuk ke dalam kelas lebih dulu dan duduk di sebelah Dena dengan senyum yang merekah.

“Yeay gue duduk di sini duluan!” seru Ocha sambil menjulurkan lidahnya ke arah Mila.

“Lu curang Cha! Kan gue duluan harusnya tapi lu dorong gue!” ketus Mila dengan wajah yang cemberut dan duduk di meja sebelah Ocha.

Mereka berdua adalah Ocha dan Mila yang tidak lain dan tidak bukan adalah sahabat Dena, mereka berkenalan saat pertama masuk SMP, Ocha dan Mila bertetangga dan sudah saling mengenal sejak kecil.

Saat pertama kali mereka bertemu Dena, keduanya sudah sangat menyukai Dena karena Dena anak yang cantik, pintar dan juga baik hati, jadi mereka mendekati Dena dan sampai akhirnya mereka bertiga terus menjalin hubungan persahabatan yang dekat.

"Kalian berdua ini masih aja kayak anak kecil tiap masuk kelas! Ga usah rebutan gue, gue ga akan ilang kok." ucap Dena sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan dia sahabatnya.

"Yaelah lu tau kan kita rebutan lu bukan gara-gara apa, kita rebutan lu soalnya tiap pelajaran lu paling rajin sedangkan kita suka ketinggalan jadi kita bisa liat catetan lu hahaha.." jelas Ocha.

"Kurang ajar lu pada, manfaatin gue terang-terangan banget!" ketus Dena.

"Kita ga mau jadi temen munafik Den, jadi kan mendingan jujur apa adanya dari pada diam-diam menghanyutkan." ucap Mila.

"Ya ya ya terserah lu pada dah, gua mah ikhlas lu pada menzolimi anak yatim piatu yang cantik ini." ucap Dena memelas.

"Apaan sih lu Den ga asik ngungkit masalah yatim piatu mulu! Lu tau kan orang tua kita juga orang tua lu!" ketus Ocha.

"Bahkan orang tua kita lebih sayang sama lu dari pada sama anaknya sendiri Den, mereka itu selalu membanggakan lu di depan teman-temannya." sahut Mila yang di balas anggukan oleh Ocha.

"Emm, kalian berdua emang yang terbaik! Gue bersyukur banget punya sahabat kayak kalian, punya orang tua yang baik-baik." ucap Dena dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mulai deh melow! Udah ah gausah lebay pake nangis segala, hari ini pelajaran matematika gue mau serius dengerin guru jelasin." ucap Ocha.

Jam pertama adalah jam matematika, namun Dena, Ocha dan Mila mengerutkan keningnya saat melihat guru piket yang masuk dan bukannya guru matematika.

"Lah, kok guru piket yang masuk? Ada apa ya?" tanya Ocha.

"Paling guru matematika ga masuk jadi cuma ngasih tugas." balas Mila.

"Anak-anak! Hari ini saya pinjam waktunya sebentar untuk mengenalkan anak baru, dia pindahan dari luar kota, saya harap kalian bisa menyambut dia dengan baik." ucap guru piket tersebut.

"Anak baru?" gumam Dena.

Tidak lama setelah guru piket bicara, masuklah seorang anak laki-laki yang tinggi, bertubuh atletis, dan sangat tampan.

"Wah! Ganteng banget jir!!" seru Mila.

Ya, kalo soal laki-laki tampan Mila adalah orang nomer satu yang akan bereaksi di antara kami bertiga.

"Iya, atletis keknya atlit deh." balas Ocha.

"Eh gue duduk sama lu aja Mil, biar anak barunya duduk sama Dena." ucap Ocha.

"Hah? Apaan sih lu Cha!" ketus Dena.

"Lah, kenapa begitu?" tanya Mila tidak terima.

"Kasian gue kalo anak baru duduk sama lu, udah mah otak lu kosong, terus hati lu juga kosong, bahaya tuh." jelas Ocha.

"Gila lu! Otak gue ga sekosong itu juga kali! Kalo hati emang kosong makanya mau deketin anak baru! ketus Mila.

Sekali lagi Dena hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kedua sahabatnya yang selalu berdebat itu.

"Nama gue Dastan Wijaya, semoga kita semua akur kedepannya." ucap Dastan singkat menyapa semua orang.

"Oke Dastan, kamu bisa duduk di bangku kosong itu." ucap guru piket sambil menunjuk ke kursi yang ada di sebelah Mila.

Mendengar hal itu membuat Mila tersenyum penuh kemenangan, dan segera merapihkan mejanya.

Namun bukannya menghampiri meja Mila, Dastan justru menghampiri meja Dena dan Ocha.

Tentu saja semua orang yang ada di kelas dan juga guru piket yang masih ada di dalam kelas terkejut melihat Dastan, Dena dan Ocha pun sampai mengerutkan keningnya melihat Dastan yang berada di meja mereka.

"Bisa gue duduk di sini?" tanya Dastan kepada Ocha.

"Maksudnya lu ngusir gue?" tanya Ocha.

Dengan yakin Dastan menganggukkan kepalanya, bukannya mencari alasan agar tidak membuat Ocha sakit hati.

"Maaf tapi guru bilang lu harus duduk sama Mila." ucap Dena yang tidak menyukai sikap Dastan.

"Emang tiap meja ada cap nama masing-masing ya?" tanya Dastan.

"Bu, saya bisa duduk di sini kan?" tanya Dastan kepada guru piket dan membuat guru tersebut mematung.

"B-boleh, tentu saja kamu boleh duduk di mana saja." ucap guru piket tersebut.

Akhirnya dengan kesal Ocha berdiri dari tempat duduknya dan pindah ke meja Mila.

Walaupun Dena sempat menarik lengan Ocha dan berharap kalau sahabatnya itu tetap duduk di sebelahnya, tapi tidak bisa karena Ocha juga sudah kesal dengan kata-kata Dastan.

Dengan penuh kemenangan Dastan duduk di sebelah Dena setelah menyingkirkan Ocha.

"Dasar tidak sopan!" ketus Dena dengan suara meninggi agar Dastan mendengarnya.

Sedangkan di meja sebelah, Ocha masih kesal karena sikap Dastan, walaupun awalnya dia mau menjodohkan Dena, tapi dia tidak menyangka kalau Dastan memiliki sikap yang tidak sopan.

Hai kakak-kakak semuanya, terimakasih karena sudah mampir di novel author yang ke sekian ini, semoga kakak-kakak semua suka dengan cerita yang author buat kali ini ya...

Jangan lupa tinggalkan jejak lewat like, komentar, dan vote novel author sebagai dukungan dan penyemangat author untuk melanjutkan setiap babnya...

Selamat membaca, Saranghaeee~

Terpopuler

Comments

rinny aphrystanti

rinny aphrystanti

lanjut...

2022-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 AHIS 1
2 AHIS 2
3 AHIS 3
4 AHIS 4
5 AHIS 5
6 AHIS 6
7 AHIS 7
8 AHIS 8
9 AHIS 9
10 AHIS 10
11 AHIS 11
12 AHIS 12
13 AHIS 13
14 AHIS 14
15 AHIS 15
16 AHIS 16
17 AHIS 17
18 AHIS 18
19 AHIS 19
20 AHIS 20
21 AHIS 21
22 AHIS 22
23 AHIS 23
24 AHIS 24
25 AHIS 25
26 AHIS 26
27 AHIS 27
28 AHIS 28
29 AHIS 29
30 AHIS 30
31 AHIS 31
32 AHIS 32
33 AHIS 33
34 AHIS 34
35 AHIS 35
36 AHIS 36
37 AHIS 37
38 AHIS 38
39 AHIS 39
40 AHIS 40
41 AHIS 41
42 AHIS 42
43 AHIS 43
44 AHIS 44
45 AHIS 45
46 AHIS 46
47 AHIS 47
48 AHIS 48
49 AHIS 49
50 AHIS 50
51 AHIS 51
52 AHIS 52
53 AHIS 53
54 AHIS 54
55 AHIS 55
56 AHIS 56
57 AHIS 57
58 AHIS 58
59 AHIS 59
60 AHIS 60
61 AHIS 61
62 AHIS 62
63 AHIS 63
64 AHIS 64
65 AHIS 65
66 AHIS 66
67 AHIS 67
68 AHIS 68
69 AHIS 69
70 AHIS 70
71 AHIS 71
72 AHIS 72
73 AHIS 73
74 AHIS 74
75 AHIS 75
76 AHIS 76
77 AHIS 77
78 AHIS 78
79 AHIS 79
80 AHIS 80
81 AHIS 81
82 AHIS 82
83 AHIS 83
84 AHIS 84
85 AHIS 85
86 AHIS 86
87 AHIS 87
88 AHIS 88
89 AHIS 89
90 AHIS 90
91 AHIS 91
92 AHIS 92
93 AHIS 93
94 AHIS 94
95 AHIS 95
96 AHIS 96
97 AHIS 97
98 AHIS 98
99 AHIS 99
100 AHIS 100
101 AHIS 101
102 AHIS 102
103 AHIS 103
104 AHIS 104
105 AHIS 105
106 AHIS 106
107 AHIS 107
108 AHIS 108
109 AHIS 109
110 AHIS 110
111 AHIS 111
112 AHIS 112
113 AHIS 113
114 AHIS 114
115 AHIS 115
116 AHIS 116
117 AHIS 117
118 AHIS 118
119 AHIS 119
120 AHIS 120
121 AHIS 121
122 AHIS 122
123 AHIS 123
124 AHIS 124
125 AHIS 125
126 AHIS 126
127 AHIS 127
128 AHIS 128
129 AHIS 129
130 AHIS 130
131 AHIS 131
132 AHIS 132
133 AHIS 133
134 AHIS 134
135 AHIS 135
136 AHIS 136
137 AHIS 137
138 AHIS 138
139 AHIS 139
140 AHIS 140
141 AHIS 141
142 AHIS 142
143 AHIS 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 PENGUMUMAN NOVEL BARU
153 BAB 152 (OCHA & DARIAN)
154 BAB 153 (DARIAN DAN OCHA)
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
160 BAB 159
161 BAB 160
162 BAB 161
163 BAB 162
164 BAB 163
165 BAB 164
166 BAB 165
Episodes

Updated 166 Episodes

1
AHIS 1
2
AHIS 2
3
AHIS 3
4
AHIS 4
5
AHIS 5
6
AHIS 6
7
AHIS 7
8
AHIS 8
9
AHIS 9
10
AHIS 10
11
AHIS 11
12
AHIS 12
13
AHIS 13
14
AHIS 14
15
AHIS 15
16
AHIS 16
17
AHIS 17
18
AHIS 18
19
AHIS 19
20
AHIS 20
21
AHIS 21
22
AHIS 22
23
AHIS 23
24
AHIS 24
25
AHIS 25
26
AHIS 26
27
AHIS 27
28
AHIS 28
29
AHIS 29
30
AHIS 30
31
AHIS 31
32
AHIS 32
33
AHIS 33
34
AHIS 34
35
AHIS 35
36
AHIS 36
37
AHIS 37
38
AHIS 38
39
AHIS 39
40
AHIS 40
41
AHIS 41
42
AHIS 42
43
AHIS 43
44
AHIS 44
45
AHIS 45
46
AHIS 46
47
AHIS 47
48
AHIS 48
49
AHIS 49
50
AHIS 50
51
AHIS 51
52
AHIS 52
53
AHIS 53
54
AHIS 54
55
AHIS 55
56
AHIS 56
57
AHIS 57
58
AHIS 58
59
AHIS 59
60
AHIS 60
61
AHIS 61
62
AHIS 62
63
AHIS 63
64
AHIS 64
65
AHIS 65
66
AHIS 66
67
AHIS 67
68
AHIS 68
69
AHIS 69
70
AHIS 70
71
AHIS 71
72
AHIS 72
73
AHIS 73
74
AHIS 74
75
AHIS 75
76
AHIS 76
77
AHIS 77
78
AHIS 78
79
AHIS 79
80
AHIS 80
81
AHIS 81
82
AHIS 82
83
AHIS 83
84
AHIS 84
85
AHIS 85
86
AHIS 86
87
AHIS 87
88
AHIS 88
89
AHIS 89
90
AHIS 90
91
AHIS 91
92
AHIS 92
93
AHIS 93
94
AHIS 94
95
AHIS 95
96
AHIS 96
97
AHIS 97
98
AHIS 98
99
AHIS 99
100
AHIS 100
101
AHIS 101
102
AHIS 102
103
AHIS 103
104
AHIS 104
105
AHIS 105
106
AHIS 106
107
AHIS 107
108
AHIS 108
109
AHIS 109
110
AHIS 110
111
AHIS 111
112
AHIS 112
113
AHIS 113
114
AHIS 114
115
AHIS 115
116
AHIS 116
117
AHIS 117
118
AHIS 118
119
AHIS 119
120
AHIS 120
121
AHIS 121
122
AHIS 122
123
AHIS 123
124
AHIS 124
125
AHIS 125
126
AHIS 126
127
AHIS 127
128
AHIS 128
129
AHIS 129
130
AHIS 130
131
AHIS 131
132
AHIS 132
133
AHIS 133
134
AHIS 134
135
AHIS 135
136
AHIS 136
137
AHIS 137
138
AHIS 138
139
AHIS 139
140
AHIS 140
141
AHIS 141
142
AHIS 142
143
AHIS 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
PENGUMUMAN NOVEL BARU
153
BAB 152 (OCHA & DARIAN)
154
BAB 153 (DARIAN DAN OCHA)
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158
160
BAB 159
161
BAB 160
162
BAB 161
163
BAB 162
164
BAB 163
165
BAB 164
166
BAB 165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!