AHIS 2

Tidak di prioritaskan, tidak juga di abaikan. Seperti masih ingin mempertahankan, seperti juga ingin melepaskan.

***

FLASHBACK

*PANTI ASUHAN BINA SEJAHTERA*

“Dena, apa cita-citamu?” tanya seorang laki-laki tampan yang saat itu ada di hadapan Dena.

“Dena ingin menjadi istri kak Irham!” sahut Dena dengan yakin.

“Yaampun Dena, kenapa kamu malah bilang begitu? Aku tidak mungkin menikah dengan anak kecil sepertimu!” ucap Irham.

Laki-laki yang bertanya kepada Dena adalah Irham yang saat itu masih berusia 16 tahun sedangkan Dena masih berusia 11 tahun.

“Kenapa? Dena bukan anak kecil lagi kak, Dena akan masuk SMP sebentar lagi..” ucap Dena kesal karena Irham menganggapnya sebagai anak kecil.

“Kamu memang anak kecil, lagi pula mana ada cita-cita menjadi istriku! Harusnya kamu bercita-cita menjadi dokter, guru atau yang lainnya.” Ucap Irham.

“Kenapa gitu? Emang ga boleh? Kata teman-temanku kita akan terus bersama kalau menikah kak.” Ucap Dena dengan polosnya.

“Ya ga boleh lah Dena, kamu ini masih kecil, aku juga masih kecil tau jadi kita ga boleh menikah, aku juga masih mau mengejar cita-citaku.” Jelas Irham.

“Kak Irham cita-citanya apa?” tanya Dena kepada Irham.

“Aku? Aku bercita-cita menjadi aktor terkenal dan sekarang aku sudah memenuhi sebagian dari cita-citaku karena aku sudah pernah syuting iklan.” Jelas Irham dengan bangga karena dia memang sudah menjadi aktor cilik untuk sebuah iklan susu formula.

“Kalo gitu cita-cita Dena juga menjadi artis terkenal biar kita bisa ketemu terus kak.” Ucap Dena.

“Walaupun kamu menjadi artis terkenal, kita tidak akan terus bertemu karena kita pasti punya pekerjaan masing-masing.” Jelas Irham.

“Apa? Benarkah itu? Aku kira sesama artis bisa bertemu sesering mungkin.. em, kalau begitu aku akan menjadi asisten rumah tanggamu saja kak! Pokoknya aku ingin berada dekat denganmu terus.” Ucap Dena dengan bersemangat.

“Apa? Emang kamu tau asisten rumah tangga itu apa?” tanya Irham.

“Yang mengurus keperluan kak Irham selama di rumah kan? Pokoknya selalu bersama kak Irham di rumah.” Ucap Dena dengan semangat.

Irham yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala karena Dena masih belum mengerti apa itu pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, yang dia pikirkan hanyalah Irham karena Dena sangat menyukai Irham sejak dia kecil.

Dena adalah anak yang di urus di panti asuhan milik keluarga Irham sejak kecil, Dena tidak mengenal siapa orang tuanya karena saat bayi dia di tinggalkan di pintu panti dengan secarik kertas berisi tanggal lahir, nama dan juga permintaan maaf karena sudah meninggalkan Dena di pintu panti.

Selama ini Dena tidak ingin membaca surat yang di tulis orang tuanya kepadanya, setiap ibu panti bertanya tentang hal itu Dena pasti menolak dan mengatakan kalau dia akan membaca surat tersebut kalau dia sudah dewasa.

Dena selalu di bully dan di ejek tidak punya orang tua sejak SD dan itu membuat Dena tidak percaya diri dan dia yakin kalau tidak ada orang yang mau berteman dengannya.

Namun, saat Dena sedang merenung di taman panti, seseorang datang memberinya cokelat dan tersenyum manis ke arahnya.

Orang tersebut tak lain dan tak bukan adalah Irham, awalnya Dena tidak tau kalau Irham adalah anak dari pemilik panti asuhan, Dena mengira kalau Irham adalah salah satu anak panti yang baru datang.

“Ini buat aku?” tanya Dena kepada Irham.

“Iya, ambil lah.” Balas Irham.

“Terimakasih.” Ucap Dena.

“Kenapa kamu sendirian di sini?” tanya Irham.

“Aku ga punya temen.” Ucap Dena.

“Ada banyak anak panti di sini.” Ucap Irham.

“Aku tidak mau bermain dengan mereka, mereka masih kecil.” Ucap Dena dengan wajah cemberut.

“Setauku ada banyak anak yang seusia kamu dulu, kenapa ga main sama mereka?” tanya Irham.

“Semua orang sudah di adopsi, hanya aku yang tidak di adopsi siapapun karena aku jelek.” Ucap Dena dengan mata yang berkaca-kaca.

“Jelek? Kamu jelek?” tanya Irham sambil mengamati wajah Dena dengan seksama.

“Aku hitam, tidak terurus jadi tidak ada yang mau mengadopsi aku.” Ucap Dena.

“Engga kok kamu ga jelek, kalo gitu mulai sekarang kamu temenan sama aku aja karena aku akan sering bermain ke sini nanti.” Ucap Irham.

“Kamu bukan anak baru di panti ini?” tanya Dena.

“Bukan, aku adalah anak dari pemilik panti ini, papa dan mamaku yang mengajakku ke sini untuk pertama kalinya.” Jelas Irham.

“Wah, tuan muda maaf karena aku tidak mengenalmu! Ibu panti pernah memberitahuku tentang tuan muda hanya saja aku tidak melihat wajah tuan.” Ucap Dena.

“Tuan muda? Hahaha apa-apaan itu menggelikan sekali!” ucap Irham yang sudah tertawa dan membuat Dena merasa bingung.

“Panggil saja aku kak Irham, dan aku adalah temanmu.” Ucap Irham dengan senyuman lebar.

Dena hanya mengangguk senang menuruti ucapan Irham, Dena juga senang karena dia akhirnya bisa memiliki teman.

Dan setelah itu Irham dan Dena semakin dekat satu sama lain, Irham selalu menjaga Dena dan melindunginya dari orang-orang yang sudah membullynya karena Irham selalu mengantar dan menjemput Dena di sekolahnya.

“Pokoknya aku mau menikah dengan kak Irham! Selama ini hanya kak Irham yang mau berteman denganku dan kak Irham juga yang sudah melindungiku.” Ucap Dena dengan yakin.

“Tidak bisa Dena, kita tidak bisa menikah karena aku hanya menganggapmu sebagai adikku.” Ucap Irham.

“Tapi kak…” ucap Dena dengan sedih.

“Aku mohon, mulai saat ini kamu harus bisa menjaga dirimu sendiri, kamu sebentar lagi SMP kan? Kamu harus mencari teman yang banyak dan merubah penampilanmu menjadi cantik, jangan mengepang rambutmu terus karena itu yang membuatmu jelek.” Ucap Irham dengan nada meninggi.

“K-kenapa kak? Dena kan ada kak Irham yang melindungi jadi ga perlu melindungi diri sendiri kan?” ucap Dena yang mulai khawatir jika Irham akan meninggalkannya.

“Tidak bisa Dena, kamu tidak boleh bergantung padaku terus menerus karena kamu akan memiliki kehidupan sendiri nantinya.” Ucap Irham.

“Aku juga akan segera pergi ke luar negeri dan bersekolah di sana.” Ucap Irham kembali.

Ucapan Irham saat itu membuat Dena terkejut bukan main, dia tidak menyangka kalau sosok yang selalu melindunginya akan pergi jauh meninggalkannya.

“A-apa? Ke luar negeri yang jauh itu? Yang naik pesawat kan kak? Tapi kenapa? Bukannya kakak bilang akan bersamaku terus?” tanya Dena.

“Maaf Dena, memang mendadak karena orang tuaku harus pergi ke sana karena pekerjaan.” Ucap Irham.

Dena tidak menggubris perkataan Irham, dia hanya diam dengan mata yang berkaca-kaca lalu akhirnya air matanya jatuh di pipinya begitu saja.

“Kenapa kamu menangis Dena?” tanya Irham.

“Hikss,, hikss, kenapa kak Irham pergi hiksss..” ucap Dena sambil menangis.

“Maaf Dena, aku juga harus mengikuti orang tuaku.” Balas Irham yang akhirnya berjalan memeluk tubuh Dena untuk menghiburnya.

“Kalau kak Irham pergi, bagaimana denganku? Siapa yang akan bermain denganku dan melindungiku? Hikss,, hikss.” ucap Dena.

Mendengar ucapan Dena membuat Irham hanya bisa menghela nafas panjang karena dia juga merasa bersalah namun dia tidak bisa melakukan apapun lagi selain mengikuti orang tuanya.

Irham Matteo Ibrahim.

Hai kakak-kakak semuanya, terimakasih karena sudah mampir di novel author yang ke sekian ini, semoga kakak-kakak semua suka dengan cerita yang author buat kali ini ya...

Jangan lupa tinggalkan jejak lewat like, komentar, dan vote novel author sebagai dukungan dan penyemangat author untuk melanjutkan setiap babnya...

Selamat membaca, Saranghaeee~

Episodes
1 AHIS 1
2 AHIS 2
3 AHIS 3
4 AHIS 4
5 AHIS 5
6 AHIS 6
7 AHIS 7
8 AHIS 8
9 AHIS 9
10 AHIS 10
11 AHIS 11
12 AHIS 12
13 AHIS 13
14 AHIS 14
15 AHIS 15
16 AHIS 16
17 AHIS 17
18 AHIS 18
19 AHIS 19
20 AHIS 20
21 AHIS 21
22 AHIS 22
23 AHIS 23
24 AHIS 24
25 AHIS 25
26 AHIS 26
27 AHIS 27
28 AHIS 28
29 AHIS 29
30 AHIS 30
31 AHIS 31
32 AHIS 32
33 AHIS 33
34 AHIS 34
35 AHIS 35
36 AHIS 36
37 AHIS 37
38 AHIS 38
39 AHIS 39
40 AHIS 40
41 AHIS 41
42 AHIS 42
43 AHIS 43
44 AHIS 44
45 AHIS 45
46 AHIS 46
47 AHIS 47
48 AHIS 48
49 AHIS 49
50 AHIS 50
51 AHIS 51
52 AHIS 52
53 AHIS 53
54 AHIS 54
55 AHIS 55
56 AHIS 56
57 AHIS 57
58 AHIS 58
59 AHIS 59
60 AHIS 60
61 AHIS 61
62 AHIS 62
63 AHIS 63
64 AHIS 64
65 AHIS 65
66 AHIS 66
67 AHIS 67
68 AHIS 68
69 AHIS 69
70 AHIS 70
71 AHIS 71
72 AHIS 72
73 AHIS 73
74 AHIS 74
75 AHIS 75
76 AHIS 76
77 AHIS 77
78 AHIS 78
79 AHIS 79
80 AHIS 80
81 AHIS 81
82 AHIS 82
83 AHIS 83
84 AHIS 84
85 AHIS 85
86 AHIS 86
87 AHIS 87
88 AHIS 88
89 AHIS 89
90 AHIS 90
91 AHIS 91
92 AHIS 92
93 AHIS 93
94 AHIS 94
95 AHIS 95
96 AHIS 96
97 AHIS 97
98 AHIS 98
99 AHIS 99
100 AHIS 100
101 AHIS 101
102 AHIS 102
103 AHIS 103
104 AHIS 104
105 AHIS 105
106 AHIS 106
107 AHIS 107
108 AHIS 108
109 AHIS 109
110 AHIS 110
111 AHIS 111
112 AHIS 112
113 AHIS 113
114 AHIS 114
115 AHIS 115
116 AHIS 116
117 AHIS 117
118 AHIS 118
119 AHIS 119
120 AHIS 120
121 AHIS 121
122 AHIS 122
123 AHIS 123
124 AHIS 124
125 AHIS 125
126 AHIS 126
127 AHIS 127
128 AHIS 128
129 AHIS 129
130 AHIS 130
131 AHIS 131
132 AHIS 132
133 AHIS 133
134 AHIS 134
135 AHIS 135
136 AHIS 136
137 AHIS 137
138 AHIS 138
139 AHIS 139
140 AHIS 140
141 AHIS 141
142 AHIS 142
143 AHIS 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 PENGUMUMAN NOVEL BARU
153 BAB 152 (OCHA & DARIAN)
154 BAB 153 (DARIAN DAN OCHA)
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
160 BAB 159
161 BAB 160
162 BAB 161
163 BAB 162
164 BAB 163
165 BAB 164
166 BAB 165
Episodes

Updated 166 Episodes

1
AHIS 1
2
AHIS 2
3
AHIS 3
4
AHIS 4
5
AHIS 5
6
AHIS 6
7
AHIS 7
8
AHIS 8
9
AHIS 9
10
AHIS 10
11
AHIS 11
12
AHIS 12
13
AHIS 13
14
AHIS 14
15
AHIS 15
16
AHIS 16
17
AHIS 17
18
AHIS 18
19
AHIS 19
20
AHIS 20
21
AHIS 21
22
AHIS 22
23
AHIS 23
24
AHIS 24
25
AHIS 25
26
AHIS 26
27
AHIS 27
28
AHIS 28
29
AHIS 29
30
AHIS 30
31
AHIS 31
32
AHIS 32
33
AHIS 33
34
AHIS 34
35
AHIS 35
36
AHIS 36
37
AHIS 37
38
AHIS 38
39
AHIS 39
40
AHIS 40
41
AHIS 41
42
AHIS 42
43
AHIS 43
44
AHIS 44
45
AHIS 45
46
AHIS 46
47
AHIS 47
48
AHIS 48
49
AHIS 49
50
AHIS 50
51
AHIS 51
52
AHIS 52
53
AHIS 53
54
AHIS 54
55
AHIS 55
56
AHIS 56
57
AHIS 57
58
AHIS 58
59
AHIS 59
60
AHIS 60
61
AHIS 61
62
AHIS 62
63
AHIS 63
64
AHIS 64
65
AHIS 65
66
AHIS 66
67
AHIS 67
68
AHIS 68
69
AHIS 69
70
AHIS 70
71
AHIS 71
72
AHIS 72
73
AHIS 73
74
AHIS 74
75
AHIS 75
76
AHIS 76
77
AHIS 77
78
AHIS 78
79
AHIS 79
80
AHIS 80
81
AHIS 81
82
AHIS 82
83
AHIS 83
84
AHIS 84
85
AHIS 85
86
AHIS 86
87
AHIS 87
88
AHIS 88
89
AHIS 89
90
AHIS 90
91
AHIS 91
92
AHIS 92
93
AHIS 93
94
AHIS 94
95
AHIS 95
96
AHIS 96
97
AHIS 97
98
AHIS 98
99
AHIS 99
100
AHIS 100
101
AHIS 101
102
AHIS 102
103
AHIS 103
104
AHIS 104
105
AHIS 105
106
AHIS 106
107
AHIS 107
108
AHIS 108
109
AHIS 109
110
AHIS 110
111
AHIS 111
112
AHIS 112
113
AHIS 113
114
AHIS 114
115
AHIS 115
116
AHIS 116
117
AHIS 117
118
AHIS 118
119
AHIS 119
120
AHIS 120
121
AHIS 121
122
AHIS 122
123
AHIS 123
124
AHIS 124
125
AHIS 125
126
AHIS 126
127
AHIS 127
128
AHIS 128
129
AHIS 129
130
AHIS 130
131
AHIS 131
132
AHIS 132
133
AHIS 133
134
AHIS 134
135
AHIS 135
136
AHIS 136
137
AHIS 137
138
AHIS 138
139
AHIS 139
140
AHIS 140
141
AHIS 141
142
AHIS 142
143
AHIS 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
PENGUMUMAN NOVEL BARU
153
BAB 152 (OCHA & DARIAN)
154
BAB 153 (DARIAN DAN OCHA)
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158
160
BAB 159
161
BAB 160
162
BAB 161
163
BAB 162
164
BAB 163
165
BAB 164
166
BAB 165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!