AHIS 3

Semoga kita di pertemukan dan di persatukan dengan seseorang yang menerima kita apa adanya seperti kita menerima dia apa adanya.

***

Hari ini adalah hari di mana Irham dan kedua orang tuanya berangkat ke luar negeri. Sebelum berangkat mereka datang ke panti asuhan untuk berpamitan dengan ibu panti dan juga anak-anak panti.

“Hati-hati di sana ya nyonya, jangan melupakan kami semua di sini karena kami akan sangat merindukan kalian nantinya.” Ucap ibu panti.

“Ibu tenang aja, kami juga tidak akan melupakan ibu dan anak-anak panti, selama kami pergi adiknya mas Indra akan mengurus panti ini.” Ucap Ira yang tidak lain adalah mama dari Irham.

“Wah pak Dimas? Berarti tuan muda Dastan juga akan kemari nyonya?” tanya ibu panti.

“Iya bu, Dastan juga ikut kemari.” Jawab Ira.

Irham tidak memperdulikan obrolan para orang tua, saat ini perhatiannya hanya satu! Dena, kenapa Irham tidak melihat Dena sama sekali sejak sampai di sana.

“Dena di mana bu?” tanya Irham kepada ibu panti karena dari tadi dia tidak melihat Dena di sana.

“Ah Dena tadi keluar katanya lama, tidak perlu menunggu Dena nanti kalian terlambat naik pesawat.” Ucap ibu panti.

“Iya ibu panti benar, kamu bisa bertemu dengan Dena jika sudah kembali ke sini sayang, ayo kita harus segera ke bandara.” Ucap Ira.

“Tapi ma, pasti nanti Dena marah sama Irham karena Irham ga pamitan.” Ucap Irham.

“Gini aja, kamu tulis surat untuk Dena dan titipkan kepada ibu panti.” Ucap Ira.

“Baiklah kalau begitu, ibu panti, bisakah aku meminta kertas dan pulpen?” tanya Irham dengan lembut.

“Tentu saja tuan muda, tunggu sebentar ya.” Ucap ibu panti yang segera masuk ke dalam untuk mengambilkan pulpen dan kertas yang di minta Irham.

Setelah ibu panti sudah memberikan kertas dan pulpen Irham segera menulis catatan yang panjang untuk Dena dan segera melipatnya seperti bintang dan memberikannya kepada ibu panti.

“Terimakasih bu, Irham titip ya.” Ucap Irham yang di balas anggukan oleh ibu panti.

Setelah berpamitan, semua orang segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah sampai keluar dari panti asuhan.

Tidak lama kemudian, setelah mobil Irham dan orang tuanya sudah tidak terlihat lagi, Dena yang sebenarnya sejak tadi berada di balik pintu panti sambil menangis dalam diam itu segera mengintip keluar.

“Keluarlah, mereka sudah pergi Dena.” Ucap ibu panti.

“Terimakasih karena sudah mau berbohong untukku bu hikss,, hikss.” Ucap Dena dengan nafas yang masih sesegukan karena habis menangis.

“Jangan berterimakasih, ibu tau kamu sangat sedih dengan kepergian Irham kan? Ini surat dari Irham, tenang saja dia pasti kembali suatu saat nanti.” Ucap ibu panti sambil membelai rambut Dena dan berjalan masuk ke dalam.

Dena menatap kertas yang ada di tangannya, air matanya masih belum mau berhenti saat itu dan dia tidak kuat untuk membaca surat tersebut di luar.

Akhirnya Dena memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya untuk membaca surat yang di berikan oleh dewa pelindungnya yang selama ini selalu berada di sampingnya.

Untuk Dena…

Maafkan aku karena aku tidak bisa memenuhi janjiku untuk selalu menemanimu, jangan marah karena aku sudah datang tapi kamu malah pergi tidak tau kemana!

Aku pergi dulu, tapi aku janji kalau aku akan kembali dan menemuimu lagi.

Jangan nakal, kamu harus menjadi perempuan kuat dan tidak mudah di bully lagi, ubahlah penampilanmu agar laki-laki tampan tidak takut mendekatimu.

Saat kembali nanti, orang pertama yang akan aku temui adalah dirimu, aku janji!

Hati-hati di sini Dena, aku akan menggapai cita-citaku dan kamu juga harus mencari dan menggapai cita-citamu.

Aku pamit, jaga diri baik-baik Dena…

Dari Irham…

Dena tidak kuat menahan air matanya dan akhirnya tangis pun pecah membanjiri bantal yang saat ini sedang dia gunakan untuk menutupi wajahnya agar suara tangisnya tidak terdengar oleh orang lain.

“Hikss,, hikss.. Aku pasti akan mengubah penampilanku dan akan menggapai cita-citaku! Aku janji kak Irham, aku janji kala aku tidak akan membuatmu kecewa padaku!” gumam Dena sambil tersenyum dan melipat kembai kertas yang di berikan Irham dan menyimpannya dengan sangat rapi.

Dena sudah bertekad untuk mengubah dirinya, menjadi wanita yang lebih cantik, lebih kuat dan memiliki cita-cita seperti yang udah di katakan oleh Irham.

Dena memutuskan untuk merapihkan rambutnya yang selalu dia kepang atau di kuncir, dia ingin selalu mengurai rambutnya sekarang karena saat ini rambutnya sudah bergelombang tidak jelas karena terlalu sering di ikat.

“Apa aku harus memotong rambutku dulu?” gumam Dena sambil memegang rambutnya yang panjang.

Dengan penuh keyakinan Dena berdiri dan membuka lemarinya, Dena mengambil sebuah celengan bergambar princess miliknya.

Dena segera berlari keluar dari kamarnya dan menuju dapur untuk mengambil pisau membuat ibu panti yang melihatnya terkejut.

“Dena tunggu!” ucap ibu panti yang sudah menghentikan Dena.

“I-iya bu? Ada apa?” tanya Dena yang takut kalau dia ketahuan akan membuka celengan yang selama ini sudah dia simpan.

“Kamu ga akan sampe melakukan sesuatu yang berbahaya kan?” tanya ibu panti.

“Hah? Maksud ibu apa? Buat apa Dena melakukan hal yang berbahaya bu?” tanya Dena.

“Itu kamu ngapain bawa pisau? Kamu ga sakit hati karena putus cinta kan?” ucap ibu panti.

“Ih ibu apaan sih, aku ga putus cinta kok.” Ucap Dena.

“Terus apa? Kamu kan habis di tinggal Irham, ibu takut kalau kamu akan melakukan hal yang aneh.” Ucap ibu panti.

“Hah? Yaampun ibu tenang saja, aku tidak akan melakukan hal seperti itu kok janji.” Ucap Dena.

“Terus pisau itu untuk apa?”

“Ah ini? Ada deh, pokoknya Dena ga akan melakukan hal yang berbahaya bu.” Ucap dena yang kembali berjalan menuju kamarnya.

Hanya Dena yang memiliki kamar tetap karena Dena sudah besar dan paling lama di panti itu, ibu panti sudah menganggap Dena seperti anaknya sendiri karena tidak ada yang pernah mengadopsinya dari dia kecil.

Dena juga sangat menyayangi ibu panti seperti ibunya sendiri, walaupun suatu saat nanti akan ada seseorang yang mengadopsinya, dia akan menolaknya dan memilih untuk bersama ibu panti saja.

“Kak Dena, ayo main cama kami.” Ajak salah satu anak berusia 5 tahun sambil membawa bola.

“Wah maaf ya sayang, tapi hari ini kak Dena sedang sibuk..” ucap Dena.

“Ah ka Dena cibuk melulu, kami juga mau mau sama kak dena hali ini!” balasnya dengan tegas.

“Maaf ya sayang, nanti saja oke? Kak Dena benar-benar sibu saat ini.” Ucap Dena yang merasa menyesal.

Sudahlah Tio ayo kita main sendili aja, kak Dena lagi cibuk.” Ucap salah satu anak perempuan yang bersama Tio bernama Tia.

“Baiklah kalo begitu.” Ucap Tio yang langsung pergi begitu saja tanpa melihat ke arah Dena dan membuat Dena semakin merasa bersalah akan hal itu.

“Maaf ya anak-anak, tapi aku harus buru-buru untuk mempercantik diri karena aku akan segera masuk ke sekolah baru.” Gumam Dena yang langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya untuk membuka celengan yang tadi dia ambil.

Hai kakak-kakak semuanya, terimakasih karena sudah mampir di novel author yang ke sekian ini, semoga kakak-kakak semua suka dengan cerita yang author buat kali ini ya...

Jangan lupa tinggalkan jejak lewat like, komentar, dan vote novel author sebagai dukungan dan penyemangat author untuk melanjutkan setiap babnya...

Selamat membaca, Saranghaeee~

Terpopuler

Comments

rinny aphrystanti

rinny aphrystanti

ceritanya menarik...

2022-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 AHIS 1
2 AHIS 2
3 AHIS 3
4 AHIS 4
5 AHIS 5
6 AHIS 6
7 AHIS 7
8 AHIS 8
9 AHIS 9
10 AHIS 10
11 AHIS 11
12 AHIS 12
13 AHIS 13
14 AHIS 14
15 AHIS 15
16 AHIS 16
17 AHIS 17
18 AHIS 18
19 AHIS 19
20 AHIS 20
21 AHIS 21
22 AHIS 22
23 AHIS 23
24 AHIS 24
25 AHIS 25
26 AHIS 26
27 AHIS 27
28 AHIS 28
29 AHIS 29
30 AHIS 30
31 AHIS 31
32 AHIS 32
33 AHIS 33
34 AHIS 34
35 AHIS 35
36 AHIS 36
37 AHIS 37
38 AHIS 38
39 AHIS 39
40 AHIS 40
41 AHIS 41
42 AHIS 42
43 AHIS 43
44 AHIS 44
45 AHIS 45
46 AHIS 46
47 AHIS 47
48 AHIS 48
49 AHIS 49
50 AHIS 50
51 AHIS 51
52 AHIS 52
53 AHIS 53
54 AHIS 54
55 AHIS 55
56 AHIS 56
57 AHIS 57
58 AHIS 58
59 AHIS 59
60 AHIS 60
61 AHIS 61
62 AHIS 62
63 AHIS 63
64 AHIS 64
65 AHIS 65
66 AHIS 66
67 AHIS 67
68 AHIS 68
69 AHIS 69
70 AHIS 70
71 AHIS 71
72 AHIS 72
73 AHIS 73
74 AHIS 74
75 AHIS 75
76 AHIS 76
77 AHIS 77
78 AHIS 78
79 AHIS 79
80 AHIS 80
81 AHIS 81
82 AHIS 82
83 AHIS 83
84 AHIS 84
85 AHIS 85
86 AHIS 86
87 AHIS 87
88 AHIS 88
89 AHIS 89
90 AHIS 90
91 AHIS 91
92 AHIS 92
93 AHIS 93
94 AHIS 94
95 AHIS 95
96 AHIS 96
97 AHIS 97
98 AHIS 98
99 AHIS 99
100 AHIS 100
101 AHIS 101
102 AHIS 102
103 AHIS 103
104 AHIS 104
105 AHIS 105
106 AHIS 106
107 AHIS 107
108 AHIS 108
109 AHIS 109
110 AHIS 110
111 AHIS 111
112 AHIS 112
113 AHIS 113
114 AHIS 114
115 AHIS 115
116 AHIS 116
117 AHIS 117
118 AHIS 118
119 AHIS 119
120 AHIS 120
121 AHIS 121
122 AHIS 122
123 AHIS 123
124 AHIS 124
125 AHIS 125
126 AHIS 126
127 AHIS 127
128 AHIS 128
129 AHIS 129
130 AHIS 130
131 AHIS 131
132 AHIS 132
133 AHIS 133
134 AHIS 134
135 AHIS 135
136 AHIS 136
137 AHIS 137
138 AHIS 138
139 AHIS 139
140 AHIS 140
141 AHIS 141
142 AHIS 142
143 AHIS 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 PENGUMUMAN NOVEL BARU
153 BAB 152 (OCHA & DARIAN)
154 BAB 153 (DARIAN DAN OCHA)
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
160 BAB 159
161 BAB 160
162 BAB 161
163 BAB 162
164 BAB 163
165 BAB 164
166 BAB 165
Episodes

Updated 166 Episodes

1
AHIS 1
2
AHIS 2
3
AHIS 3
4
AHIS 4
5
AHIS 5
6
AHIS 6
7
AHIS 7
8
AHIS 8
9
AHIS 9
10
AHIS 10
11
AHIS 11
12
AHIS 12
13
AHIS 13
14
AHIS 14
15
AHIS 15
16
AHIS 16
17
AHIS 17
18
AHIS 18
19
AHIS 19
20
AHIS 20
21
AHIS 21
22
AHIS 22
23
AHIS 23
24
AHIS 24
25
AHIS 25
26
AHIS 26
27
AHIS 27
28
AHIS 28
29
AHIS 29
30
AHIS 30
31
AHIS 31
32
AHIS 32
33
AHIS 33
34
AHIS 34
35
AHIS 35
36
AHIS 36
37
AHIS 37
38
AHIS 38
39
AHIS 39
40
AHIS 40
41
AHIS 41
42
AHIS 42
43
AHIS 43
44
AHIS 44
45
AHIS 45
46
AHIS 46
47
AHIS 47
48
AHIS 48
49
AHIS 49
50
AHIS 50
51
AHIS 51
52
AHIS 52
53
AHIS 53
54
AHIS 54
55
AHIS 55
56
AHIS 56
57
AHIS 57
58
AHIS 58
59
AHIS 59
60
AHIS 60
61
AHIS 61
62
AHIS 62
63
AHIS 63
64
AHIS 64
65
AHIS 65
66
AHIS 66
67
AHIS 67
68
AHIS 68
69
AHIS 69
70
AHIS 70
71
AHIS 71
72
AHIS 72
73
AHIS 73
74
AHIS 74
75
AHIS 75
76
AHIS 76
77
AHIS 77
78
AHIS 78
79
AHIS 79
80
AHIS 80
81
AHIS 81
82
AHIS 82
83
AHIS 83
84
AHIS 84
85
AHIS 85
86
AHIS 86
87
AHIS 87
88
AHIS 88
89
AHIS 89
90
AHIS 90
91
AHIS 91
92
AHIS 92
93
AHIS 93
94
AHIS 94
95
AHIS 95
96
AHIS 96
97
AHIS 97
98
AHIS 98
99
AHIS 99
100
AHIS 100
101
AHIS 101
102
AHIS 102
103
AHIS 103
104
AHIS 104
105
AHIS 105
106
AHIS 106
107
AHIS 107
108
AHIS 108
109
AHIS 109
110
AHIS 110
111
AHIS 111
112
AHIS 112
113
AHIS 113
114
AHIS 114
115
AHIS 115
116
AHIS 116
117
AHIS 117
118
AHIS 118
119
AHIS 119
120
AHIS 120
121
AHIS 121
122
AHIS 122
123
AHIS 123
124
AHIS 124
125
AHIS 125
126
AHIS 126
127
AHIS 127
128
AHIS 128
129
AHIS 129
130
AHIS 130
131
AHIS 131
132
AHIS 132
133
AHIS 133
134
AHIS 134
135
AHIS 135
136
AHIS 136
137
AHIS 137
138
AHIS 138
139
AHIS 139
140
AHIS 140
141
AHIS 141
142
AHIS 142
143
AHIS 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
PENGUMUMAN NOVEL BARU
153
BAB 152 (OCHA & DARIAN)
154
BAB 153 (DARIAN DAN OCHA)
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158
160
BAB 159
161
BAB 160
162
BAB 161
163
BAB 162
164
BAB 163
165
BAB 164
166
BAB 165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!