4.4

"Gimana, Mas? Cantik, kan?"

Galuh hanya mengangguk dengan wajah datar. Menatap sekilas pada dua wanita yang berdiri di depan pintu ruang ganti. Salah satunya adalah istrinya, dan satunya lagi adalah calon istrinya. Galuh benar-benar tak habis pikir bagaimana bisa dia beristrikan dua orang wanita. Bahkan dalam mimpinya pun tak pernah ia memikirkannya, tapi lihatlah sekarang.

"Oke, berarti kita pilih yang ini. Ayo, Sil ganti baju dulu!"

Sisil hanya menurut tanpa suara. Mengikuti apapun kemauan dari Andin Syahira. Seorang wanita yang akan menjadikan suaminya pria berpoligami.

Setelah melakukan fitting baju, mereka melanjutkan ke toko perhiasan untuk membeli cincin. Galuh hanya mengikuti tanpa suara kemana Andin membawa mereka. Wajah lelaki itu dingin dan datar dengan rahang mengeras, dia menahan diri agar tak meledakkan kemarahan yang rasanya membuat sesuatu di dalam dadanya memanas.

"Mas, yang ini cincinnya cantik nggak?"

Galuh kembali hanya mengangguk singkat. Andin tersenyum senang di balik wajah pucat dan netra sendunya. Setelah menyelesaikan semua urusan itu yang hampir mendekati siang hari, Sisil meminta diantar pulang. Padahal, Andin sudah mengajaknya untuk makan siang, tapi perempuan itu menolak keras. Dia tidak tahan berdekatan dengan aura gelap dan mencekam yang selalu ditunjukkan oleh Galuh. Akhirnya Andin menuruti mengantarkan Sisil pulang bersama sopirnya, sedangkan Galuh mengatakan ada urusan sebentar.

"Terima kasih, Mbak!"

Sisil keluar dari mobil mewah Andin, mengucapkan terima kasih dengan senyum tipis. Andin mengangguk singkat, lalu melambaikan tangannya sebelum mobil itu berlalu dari jalan setapak depan kontrakan Sisil.

"Wah dari mana, Sil? Dianter pakai mobil mewah lagi."

Sisil menoleh dan mendapati tetangga sebelah kontrakannya yang menatapnya dengan penuh keingintahuan. Andin hanya tersenyum tipis dan pamit masuk ke kontrakannya, tidak berniat untuk membalas pertanyaan tetangganya itu.

...........

"Saya terima nikahnya Pricilia Anggraini binti Ahmad Kusumo (Alm) dengan mas kawin tersebut, tunai...."

"Sah!"

Seruan dari para saksi dan dilanjutkan dengan doa menyadarkan Sisil dari semua lamunannya. Ini nyata, dia sudah menjadi seorang istri dari seorang Galuh Putra Kanendra, dan adik madu dari Andin Syahira. Entah bagaimana perasaan Sisil sekarang, yang jelas dia tidak merasakan sedikit saja perasaan lega atau bahagia itu. Nyatanya, seperti ada beban yang ditimpakan ke bahunya, terasa berat dan membuat Sisil tak berani menolehnya.

"Sil, ayo! Tanda tangan buku nikah dan salim Mas Galuh dulu!"

Sisil menurut saja ketika Andin dan asisten wanita itu menuntunnya duduk di kursi berdampingan dengan Galuh Putra Kanendra, suaminya. Ia mengulurkan tangan ragu, yang disambut Galuh dengan ekspresi wajah datar. Dibalas dengan kecupan singkat dan kilat di keningnya oleh pria itu, yang terpaksa melakukannya karena delikan dan paksaan dari Andin.

Sisil rasa dunia tenangnya tak akan sama lagi. Dia sudah bisa membayangkan hal-hal sulit yang akan ia terima ke depannya. Melihat wajah tak bersahabat dan dingin dari Galuh Putra Kanendra membuat Sisil yakin kalau ke depannya ia harus menguatkan mental dan hatinya.

"Ngapain masih di situ?"

Sisil menoleh dan mengikuti gerakan pria yang telah sah menjadi suaminya itu. Galuh Putra Kanendra memang tampan, tapi hal itu tidak serta merta membuat Sisil bangga menjadi istri pria itu. Karena wajah tampan itu tidak sinkron dengan sikap tak bersahabat pria itu.

...Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Eemlaspanohan Ohan

Eemlaspanohan Ohan

nanti bucin lo mas

2024-08-22

0

Bunda Aish

Bunda Aish

tetap semangat sil.....

2024-02-05

1

faridah ida

faridah ida

sabarr ya Sisil ....🤭🤭

2023-12-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!