Devan menatap penuh cinta foto seorang gadis yang menghiasi dinding kamarnya yang dominan berwarna abu abu tua dan hitam.Hari ini begitu membuatnya bahagia karena bisa makan berdua dengan orang yang selama ini mengisi hatinya.Mengingat tentang makan siang tadi membuat senyum di wajah pria dingin itu luntur karena gadisnya berjabatan tangan dengan pria lain.Ingin rasanya ia memberi pelajaran kepada pria itu agar tidak lagi mengganggu gadisnya,tapi mengingat hubungannya dengan Kayla bukan siapa siapa membuatnya harus menahan diri agar Kayla tidak Ilfil kepadanya.
Devan lalu mengeluarkan sebuah kertas kecil yang tadinya di berikan Kayla kepadanya.Ia meraih handphonenya di atas balas lalu mengetik sesuatu di ponselnya.
Devan
"[Selamat malam Kay?apa kamu sudah tidur?]"
Devan menatap layar handphonenya menuggu balasan dari sang gadis,namun sudah sepuluh menit berlalu tak ada balasan dari Kayla.Ia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 22:00 malam.Mungkin Kayla sudah tidur pikirnya.
Ting !
Devan segera membuka pesan dari Kayla,bibirnya melengkung keatas saat membaca balasan dari Kayla.
Kayla❤️
"[Malam juga Mas,maaf baru balas saya baru saja menyelesaikan payetan baju 😀]".
Devan
"[Jangan tidur terlalu malam!oh ya apa kamu sudah makan malam?].
Diseberang sana Kayla tersenyum tipis membaca balasan dari Devan.Hatinya mengahangat mendapat perhatian kecil dari Devan.Ia segera membalas pesan dari Devan dengan senyuman yang merekah.
Kayla❤️
"[Iya...ini juga mau tidur Mas saya sudah makan tadi di ruko bareng karyawan Mas]"
Devan
"[Ya...sudah sebaiknya kamu istirahat sekarang!selamat malam dan mimpi yang indah]"
Kayla❤️
"[Ya Mas...Mas juga istirahat mimpi yang indah]"
Devan melengkungkan bibirnya membaca pesan terakhir dari Kayla.Dia tidak ingin terburu-buru mengungkapkan perasaannya kepada Kayla.Dia ingin membuat Kayla nyaman saat bersamanya dan membuat Kayla jatuh cinta kepadanya.
Devan segera menonaktifkan ponselnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda memeriksa beberapa berkas karena tadi siang ia tidak kembali ke kantor melainkan pulang ke rumah utama yaitu rumah orangtuanya karena sang Nenek memintanya bertemu.Devan memang tidak tinggal di rumahnya melainkan tinggal sendiri di apartemennya.Dia sudah memilki rumah sendiri, tapi itu diperuntukkan untuk istrinya kelak setelah ia menikah.
Devan menghembuskan nafas panjang saat pekerjaannya selesai,ia menangkupkan kedua tangannya di atas meja.Perbincangannya dengan sang nenek mengusik pikirannya.
"Devan...adikmu sebentar lagi akan menikah,apakah kamu tidak ada kepikiran untuk menikah juga?",tanya Nenek saat mereka sedang duduk berdua di depan kolam renang.
"Nek...aku mohon bersabar sebentar lagi aku sudah menemukannya",jawab Devan memegang lembut jemari Nenek.
"Benarkah....kapan kau akan mengenalkannya kepada Nenek Dev?",tanya Nenek antusias dan tersenyum lebar.
"Nek...tidak semudah itu aku harus membuatnya jatuh cinta dulu dan meyakinkannya",jawab Devan menjelaskan kepada Nenek.Tidak mungkin dia langsung memperkenalkan gadisnya secara tiba tiba sebagai calon istrinya yang ada gadis itu akan menjauhinya.Itulah yang paling ditakutkan Devan.Mendengar jawaban Devan membuat senyuman di wajah Nenek luntur.
"Nenek beri kamu waktu tiga bulan untuk kamu memperkenalkan wanitamu,jika tidak kamu harus mau Nenek jodohkan dengan pilihan Nenek",ancam Nenek.Padahal Nenek tidaklah serius ingin menjodohkannya.Itu hanyalah ancaman agar Devan bergerak cepat.Ia sudah tidak sabar menggendong cicitnya.Nenek tidak pernah memaksa anak cucunya dalam hal pernikahan,karena yang menjalani mereka bukan Nenek.
"Ya...Nek akan aku bawa calonku secepatnya kepada Nenek",ucap Devan kesal karena Neneknya berniat menjodohkannya.Memangnya dia tidak laku sampai Nenek menjodohkannya.
"Jangan terlalu kaku dan dingin pada wanita Dev biar kamunya cepet dapat jodoh",ujar Nenek lagi.
"Ck...apaan sih Nek",Devan mengerucutkan bibirnya dan hanya ditanggapi kekehan oleh Nenek.
Devan memang pria yang dingin dan datar serta arogan.Hanya kepada sang Mama,Nenek dan adiknya dia akan bersikap hangat.Di usianya yang menginjak 28 tahun Devan selalu dituntut boleh keluarganya untuk segera menikah,bahkan sang adiklah lebih dahulu menikah dengan sahabat Devan sendiri.
***
Devan menghembuskan nafas panjang ia harus segera mendekati gadisnya.Waktu yang dia punya hanya tiga bulan.Dia tidak ingin dijodohkan oleh sang Nenek.Cintanya pada gadisnya sudah mendarah daging.Kayla atau tidak sama sekali itulah prinsipnya dari dulu.
Devan mematikan laptopnya dan menatap figura foto yang terletak dimeja kerjanya.Foto gadis cantik yang tersenyum dengan lesung pipi.Hanya foto itulah yang membuat Devan selalu bersemangat dalam bekerja.
"Kamu sebentar lagi akan jadi Nyonya Wijaya dan kamu tidak perlu lagi bekerja keras.Cukup dengan menunjuk saja kamu akan mendapatkan apapun yang kamu inginkan",ucap Devan pada foto itu seolah olah gadis yang ada di foto itu mendengar ucapannya.
"Kamu milikku...dan sampai kapanpun akan menjadi milikku,tunggu aku akan mendapatkan cintamu",monolog Devan dengan senyum yang merekah di bibirnya.Senyum yang jarang orang melihatnya karena ia akan bersikap datar bila berhadapan dengan orang lain bahkan wanita cantik sekalipun baginya Kayla lah yang paling cantik.
Sementara dirumahnya Kayla dia telah terlelap dalam mimpinya.Karena kelelahan mengerjakan pesanan pelanggannya yang akan diambil besok pagi.
Tokonya akhir akhir ini begitu ramai pengunjung.Bahkan kemarin baru saja ia menambah karyawan baru sebanyak tiga orang bagian produksi.Banyak diantara mereka yang memesan baju pengantin.Membuat Kayla benar benar kewalahan karena bulan ini memang musim pernikahan.
Malam telah berganti pagi,pagi yang cerah secerah hati Kayla pagi ini.Karena pagi ini pelanggannya akan menjemput baju pengantin pesanan nya.Dan itu buka. sembarang baju pengantin.Gaun yang menghabiskan burkat sabanyak sepuluh meter dan tambah tile sabanyak dua puluh meter dan payetan kristal yang rumit serta beberapa berlian.
Kemarin saat feeting pelanggannya yang adalah anak dari anggota Dewan sangat puas dengan hasil jahitan Kayla.Itulah yang membuat Kayla selalu bersemangat.Secara otomatis karyawannya juga akan mendapatkan bonus darinya.
Kayla merapikan riasannya dan menenteng tas selempang saat ia melangkah keluar dari kamar terdengar suara klakson mobil dari halaman rumahnya.
Tin tin tin...
Kayla menyibak gorden rumahnya dan tampak sebuah mobil Bugatti hitam telah terpakai didepan rumahnya.Dia mengernyit heran siapakah gerangan yang datang.
Tin tin tin...
Mobil itu kembali membunyikan klakson nya membuat Kayla segera keluar dan mengunci rumahnya.
"Selamat pagi",sapa pria yang ada didalam mobil saat ia menurunkan kaca mobilnya.
"Mas...Devan?",ucap Kayla dengan tampang terkejut.
"Ayo saya antar",ujar Devan dengan tersenyum tipis.
"Hmmm...apa tidak merepotkan kan Mas?",tanya Kayla kikuk.
"Gak...malah saya senang kalau kamunya mau diantar.Tadi saya mengantar adik saya ke salon jadi sekalian lewat sini jadi saya mampir buat jemput kamu",ujar Devan setengah berbohong.
"Ayo masuk!",ucap Devan yang sudah membukakan pintu mobilnya untuk Kayla.
Kayla menoleh ke sumber suara ternyata Devan sudah berdiri didekatnya untuk membukakan pintu.Kayla melamun sampai tidak sadar kalau Devan sudah keluar dari mobilnya untuk membukakan pintu untuknya.
Kayla tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya lalu masuk kedalam mobil.
"Terima kasih",ucap Kayla saat Devan menutup pintu mobil dan dibalas senyuman kecil oleh Devan.
Devan memutari mobilnya lalu kembali masuk dan duduk dibelakang kemudi.Dia melirik kearah Kayla sekilas dan tersenyum tipis lalu kembali melakukan mobilnya pelan meninggalkan rumah Kayla.
"Mas Devan tau dari mana alamat saya?",Tanya Kayla memecah keheningan mobil.
"Eh...",Devan terkejut mendengar pertanyaan Kayla
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nunggu Kayla nyaman yang ada kamu kecolongan saat ada yg lagi gercep nikung..😂
2024-11-28
0
Qaisaa Nazarudin
Nah kan..Ayo mas dev mau jawab apa..🤣🤣🤣😜
2024-11-28
0
Aidah Djafar
gercep Dev 😁😂😍
2024-11-05
0