Pengganggu di Kamar Sebelah (Revisi)

Waktu istirahat Melody pergi ke samping ruang klub basket. Duduk disebuah kursi taman sambil memetik gitar yang selalu di bawanya. Memainkan alunan salah satu lagu yang di buatnya sambil memandang indahnya langit siang ini.

"Kau bisa main gitar?" tiba-tiba seseorang mengejutkan Melody. Melody melihat ke sumber suara. Felix yang baru saja keluar dari klub basket berjalan ke arahnya. "Sudah lama aku ingin belajar memainkan gitar. Kau keren sekali." Senyum Felix membuat jantung Melody berdetak cepat. "Siapa namamu? Aku Felix kelas XI IPA 3. Kau pasti kelas sepuluh kan?" Felix duduk disamping Melody.

"Me, Melody. Namaku Melody kelas X-4," jawab Melody menghindar dari tatapan Felix karena saat ini dia merasa sangat malu.

"Melody? Namamu unik ya." ujar Felix. "Melody, bisa mainkan satu lagu untukku?"

"Apa?" Melody semakin merasa bodoh berada di dekat pria yang disukainya.

"Apa ada masalah?" tanya Aramis yang tiba-tiba datang membuat kedua orang tersebut terkejut. Melody melihat ketidaksukaan terpancar dari wajah Felix ketika melihat kehadiran Aramis. "Kenapa..."

"Kenapa kau suka cari masalah?" seru Felix memotong perkataan Aramis dan sambil beranjak berdiri. dia mengernyitkan kedua alisnya dengan tatapan kesal pada Aramis.

"Masalah? Harusanya aku yang bicara begitu?" Aramis menyunggingkan bibirnya.

"Ada apa, Ars?" tiba-tiba Prothos yang berada di ruangan klub basket keluar dan menghampiri keributan kecil tersebut.

Tidak jauh dari tempat itu Lion melihat apa yang sedang terjadi.

"Wow, Three Musketeer sepertinya kurang satu." Ledek Felix dengan diiringi senyum sinisnya. Mendengar perkataan Felix, Aramis mulai geram dan hampir saja tinjunya mendarat di wajah Felix kalau Prothos tidak menahannya.

Melody hanya diam saja melihat itu semua terjadi karena tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Sepertinya hubungan di antara Felix dan kakak-kakaknya tidak terlalu bagus, hanya itu yang terpikirkan olehnya.

"Baru saja kau masuk ke ruang klub dengan tidak sopan, dan sekarang kau berani sekali... "

"Tidak sopan? Kalian ingat, sekolah ini ada di dalam kekuasaan keluargaku, jadi terserah aku mau bagaimana." sekali lagi Felix memotong perkataan kakak Melody. Prothos mulai terlihat kesal.

Bel tanda masuk berbunyi.

"Melody bangkit berdiri, Kak Oto, kak Ars." ucap Melody pada kedua kakaknya. Felix mengerutkan keningnya saat mendengar Melody memanggil mereka kakak. "Aku akan masuk ke kelas." Setelah itu Melody berjalan meninggalkan mereka tanpa peduli apa yang akan terjadi selanjutnya pada mereka.

...***...

Melody membuang napas ketika duduk di kursi kelasnya. Dia merasa kejadian tadi membuatnya mengerti mengenai satu hal yaitu menjauh dari Felix. Prothos dan Aramis, kakaknya terlihat tidak suka pada Felix dan begitu juga sebaliknya. Melody merasa kalau Felix telah bersikap tidak sopan pada kedua kakaknya tadi, dan itu membuatnya tidak suka, tidak suka pada cara bicara Felix yang kasar.

"Apa yang terjadi tadi?" tanya Lion yang baru duduk di kursinya. "Oto dan Ars, ada masalah dengan Felix?" Melody diam saja dan tidak ingin menghiraukan kata-kata Lion. "Aku lupa. Dari dulu kakak-kakakmu memang tidak suka pada Felix."

"Kenapa?" tanya Melody mulai bersikap ingin tahu.

"Wah, kenapa tiba-tiba ingin tahu begitu?" Ledek Lion. Dia tersenyum skeptis pada Melody. "Kau tahu kalau keluarga Felix menguasai sekolah ini?" tanya Lion menatap Melody. "Dia ingin semua siswa di sekolah ini tunduk padanya, tapi Ato, Oto, dan Ars sama sekali tidak peduli dengannya. Jadi jangan dekat-dekat dengan dia. Ya lebih baik kau tidak mendekatinya."

Mendengar perkataan Lion membuat Melody semakin merasa tidak baik. Bahkan Athos kakak tertuanya juga tidak menyukai pria yang sejak dulu disukai olehnya. Itu membuat usaha Melody yang susah payah masuk ke sekolah ini jadi sia-sia.

...***...

Melody berjalan keluar kelas saat jam pelajaran usai. Ketika sampai di depan pintu, dia terkejut melihat Felix berdiri di depan pintu. Melody pura-pura tidak melihatnya dan lebih memilih untuk berjalan saja. Dia berniat menjauh dan berusaha menghilangkan rasa sukanya pada Felix mulai hari ini karena tidak ingin membuat masalah dengan ketiga kakaknya.

"Hai, Melody..." panggil Felix pada Melody yang berpura-pura tidak melihatnya. Mau tidak mau Melody berhenti di depannya. "Aku tidak tahu kalau mereka itu kakakmu, tolong maafkan aku."

Maaf? Kenapa dia minta maaf padaku? Seharusnya dia minta maaf pada kedua kakakku Prothos dan Aramis. Lagi pula dia minta maaf karena dia tahu mereka adalah kakak-kakakku. Lalu apa kalau mereka bukan kakak-kakakku dia masih mau minta maaf? Sepertinya tidak. Terlihat sekali sifat aslinya, ucap Melody dalam hati.

"Mau pulang ya? Apa mau pulang bersamaku?" ucap Felix.

"Melo..." tiba-tiba Athos datang, dan membuat raut wajah Felix berubah karena tidak senang. Athos juga sempat menatap aneh ke arah Felix. "Kami akan langsung ke café, jadi kau pulang sendiri. Tidak apa-apa kan?".

"Kalau begitu... "

"Lion..." Athos memanggil Lion yang baru keluar kelas sekaligus memotong perkataan Felix. Tampak sekali kalau Athos tidak menganggap keberadaan Felix saat ini.

"Iya. Ada apa?" Tanya Lion dengan wajah bodohnya sambil melepaskan headphone yang terpasang di telinganya.

"Kau bisa pulang dengan Melo?" Athos balik bertanya.

Lion tidak langsung menjawab, dan memperhatikan keberadaan Felix. Tiba-tiba dia memasang kembali headphone-nya dan mengambil gitar yang di bawa Melody. "​Hhuft...” Desah Lion. “Ayo jalan!” Setelah itu Lion berjalan dan Melody segera mengikutinya dari belakang.

"Tolong jangan dekati adik kami!" Seru Athos pada Felix yang terdengar samar-samar oleh Melody. Setelah itu Athos pergi.

"Kau tahu kan, aku paling tidak suka kalau di larang!!" teriak Felix.

Melody dapat mendengar jelas ucapan Felix. Di sekeliling semua siswa melihat ke arah Felix dengan bisikan-bisikan pertanyaan. Melody mengangkat kepala dan menatap pada Lion yang berjalan di depannya. Lion sama sekali tidak bereaksi, mungkin karena headphone yang dipakainya sehingga dia tidak mendengar perkataan Felix tadi.

...***...

Ketika mereka sampai, Melody segera turun dari motor Lion dan langsung berjalan menuju rumahnya tanpa sepatah katapun.

"Heh, Seperti biasa tidak ada basa-basinya." Seru Lion pada Melody. "Awas saja, aku tidak akan mau lagi pulang bersamamu." Nada suara Lion terdengar sangat kesal.

Melody menyembunyikan senyumnya sambil terus berjalan masuk ke dalam rumahnya yang berada tepat di samping kanan rumah Lion.

Di rumah hanya ada kakek karena ayah dan ketiga kakak Melody di café, sedangkan paman Ronald saat ini bekerja.

Melody segera masuk ke dalam kamar yang terletak di lantai dua dan langsung meletakan Gita di atas tempat tidur. Dia berbaring di sampingnya sambil membuang napas panjang mengingat apa yang terjadi di sekolah tadi. Memikirkan bagaimana ketiga kakaknya tidak menyukai orang yang disukainya. Itu sedikit membuat Melody merasa sedih.

"Heh, es melon!!" terdengar suara dari jendela kamar. Melody dapat menebak siapa pemilik suara tersebut. Es Melon adalah panggilan Lion kepadanya. "Ingat ya jangan menumpang lagi!" serunya.

Melody segera menutup tirai jendela kamarnya.

"Tidak sopan, diajak ngomong malah menutup jendela. Dasar es melon!!" teriak Lion kesal. "Awas kau ya!! " Lion sangat kesal.

Dia segera membawa keluar sound system dari dalam kamarnya ke beranda, lalu menghidupkan musik sangat keras untuk mengganggu Melody yang berada di seberang kamarnya dengan bergerak kesana sini mengikuti hentakan musik.

"Aku akan minta tukar kamar saja agar si bodoh itu tidak menggangguku terus." gumam Melody terlihat sangat kesal sambil melirik tajam ke arah jendela kamarnya.

...***...

Sesampainya di café, The Three Musketeers langsung memasuki ruang ganti untuk berganti seragam cafe. Setelahnya keluar bersama-sama mempersiapkan café yang akan dibuka.

"Hari ini Sandy dan Chino tidak bisa bekerja." ucap Prothos sambil membalikan stiker Close menjadi Open di pintu. "Kau tidak masalah sendirian di dapur?" Prothos berjalan kembali mendekati Athos yang ada di meja kasir bersama Aramis.

"Tidak masalah." jawab Athos.

"Nanti jam delapan aku akan pergi." ujar Aramis.

"Kau ini selalu pergi lebih dulu." keluh Athos yang berjalan hendak masuk ke dapur.

Tiba-tiba pintu masuk terbuka, dan muncul seorang gadis cantik yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Athos tertegun di depan pintu dapur melihat gadis yang berjalan lalu duduk ke salah satu meja. Athos segera menghampiri kedua kembarannya. Gadis itu memandangi ketiga saudara kembar tersebut dan wajahnya terlihat senang.

"Pelanggan baru. Aku belum pernah melihatnya. Dia sangat cantik." ucap Prothos pada Athos. Prothos hendak menghampiri meja gadis itu.

"Biarkan Ars yang melayaninya." seru Athos membuat Prothos bingung. "Ars, layani gadis itu!!"

"Kenapa aku? Pelanggan baru biasanya Oto yang melayani?" tanya Aramis bingung.

"Cepat sana!!" ulang Athos.

Aramis segera membawa buku menu ke gadis yang sudah mengangkat tangannya memanggil mereka untuk memesan.

"Ada apa? Kau mengenalnya?" tanya Prothos bingung pada sikap Athos.

"Tidak." jawab Athos memasuki dapur.

Aramis meletakan buku menu di hadapan gadis yang merupakan pelanggan baru di café tersebut. Seperti biasa Aramis yang selalu tampak tidak bersahabat menunjukkan sifat aslinya walau pada pelanggan baru, karena itu biasanya Prothos yang selalu melayani pelanggan baru di café tersebut.

"Pilih saja apa yang kau mau." ucap Aramis. "Untuk pelanggan baru kami punya diskon tigapuluh persen dengan daftar menjadi member café."

"Benarkah?" tanya gadis itu.

"Ya, dengan minimal order dua ratus ribu."

"Kalau begitu pilihkan menu yang seharga dua ratus ribu. Apa aku perlu memberikan kartu Identitas?"

"Kalau kau sudah memiliki KTP berikan padaku, atau kartu pelajar juga boleh."

"Kartu pelajar saja ya, ulang tahunku ke tujuh belas masih bulan depan jadi belum punya KTP."

Gadis itu memberikan kartu pelajarnya dan setelah itu Aramis hendak pergi.

"Kau tidak membutuhkan nomer handphone-ku?"

"Tidak ada paksaan kalau kau tidak ingin memberikannya." jawab Aramis.

"Ngomong-ngomong, apa benar kalian kembar? Kalian tidak seperti anak kembar."

"Dari mana kau tahu tentang café kami? Katakan saja yang jelas, kau ingin nomer handphone salah satu dari kami kan? Tapi hanya nomer handphone Oto yang bisa diberikan pada pelanggan baru."

"Aku masih tidak tahu siapa saja nama kalian. Aku hanya tahu Athos, Prothos, dan Aramis. Kalau yang tadi masuk ke dapur siapa dia? Apa aku boleh minta nomernya?"

Aramis menoleh ke arah dapur dan tahu kalau yang di maksud adalah Athos.

"Namaku Tasya, apa dia sudah punya pacar?"

Aramis berpikir sejenak. Dia paling suka mengerjai kembaraannya yang satu itu karena Athos adalah orang yang kaku terlebih pada seorang wanita.

"Sebenarnya ini melanggar peraturan, tapi berterimakasihlah padaku, siapa namamu tadi? Tasya?"

Tasya mengangguk.

"Namanya Athos panggil saja Ato. Dia belum punya pacar, dan belum pernah berpacaran." ucap Aramis. "Kau beruntung hari ini..."

Terpopuler

Comments

//

//

Lion hidupmu lempeng2 wae🤣🤣

Mantap pilihanmu Tasya, pilih Athos🤭🤭

2023-12-14

1

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

biasa cowok yg mukanya lempeng, tapi disini malah cewek yg mukanya lempeng..
Keknya authornya yg salah disini

2023-10-09

1

Minakim

Minakim

saya mencium bau-bau playboy cap kadal

2023-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual (Revisi)
2 Musuh Abadi dan Visual
3 Pengganggu di Kamar Sebelah (Revisi)
4 Rahasia
5 Panggilan Darurat
6 Terbongkar (Revisi)
7 Jaket Pelindung (Revisi)
8 Peringatan Keras
9 Pahlawan Kesiangan
10 Hubungan Yang Sia-sia
11 El Clasico
12 Cermin Penghubung
13 Tatapan Penasaran
14 Salah Paham
15 Tirai Pemisah
16 Genangan Rasa
17 Ajakan Menikah
18 Cheesecake
19 Jaga Jarak
20 Perpisahan
21 Ancaman
22 Kemarahan
23 Syarat
24 Teman Lama
25 Menghibur
26 Masa Lalu
27 Tantangan
28 Keakraban
29 Undangan Pernikahan
30 Pesona
31 Tunangan
32 Balas Dendam
33 Ketulusan
34 Semangat Belajar
35 Aku Pasti Bisa
36 Hubungan Manis
37 Gadis Rahasia
38 Perkelahian
39 Terhipnotis
40 Pertandingan Terakhir
41 Kau adalah Milikku
42 Rencana Masa Depan
43 Hati yang Terluka
44 Perkelahian Saudara Kembar
45 Payung yang Hangat
46 Curahan Hati
47 Aku Akan Menciummu
48 Dua Pilihan
49 Tidak Perlu Khawatir
50 Pertandingan Olimpiade
51 Hadirnya Wanita Lain
52 Ciuman Pertama
53 Olimpiade The Three Musketeers
54 Kesalahan Fatal
55 Hasil Ujian
56 Rencana Berlibur
57 Meminta Pendapat
58 Ada Yang Aneh
59 Liburan Telah Tiba
60 Satu Tarikan Napas
61 Tujuan Tersembunyi
62 Wanita Penggoda
63 Hide and Seek
64 Musuh Dalam Selimut
65 Gadis Ceroboh
66 Kau Anjingku
67 Kehilangan Kesadaran
68 Salah Langkah
69 Romantisisme
70 Aku Membencimu
71 Kehilangan Kendali
72 The Three Musketeers
73 Nasehat Kakak Kelas
74 Efek dan Akibatnya
75 Pertandingan Karate
76 Kaulah Istirahatku
77 Ketua Osis Baru
78 Aku Gurumu, Bodoh!
79 Sebutir Airmata
80 Hanya Impulsif
81 Rival dan Relasi
82 Pesta Pertunangan
83 Maaf Karena Mencintaimu
84 Kehilanganmu Lagi
85 Berjanjilah Padaku
86 Sebuah Kecupan
87 Hari Pembalasan
88 Rumus Pertemanan
89 Akhir dari Musketeers
90 Hanya Seorang Teman
91 Cinta yang Rumit
92 Sang Raja Hutan
93 Cukup Melangkah
94 Cinta untuk Musketeers
95 Bersemi dan Berguguran
96 Auman Seekor Singa
97 Sebait Melody Kesedihan
98 Melody Perpisahan
99 Lantunan Penyesalan
100 Sepotong Kertas
101 Dengan Nyawaku
102 Undian Grand Prize
103 Hasrat Muda
104 Selamat Ulang Tahun Kembaranku
105 Beli 2 Gratis 1
106 Tidak! Aku Mencintaimu
107 Terjebak Situasi
108 Hadiah Pertama
109 Masalah Baru
110 Seekor Harimau Betina
111 Mimpi Buruk
112 Sudut Pandang yang Berbeda
113 Tukang Cuci Piring
114 Wonder Woman
115 Kau Adalah Milikku!
116 Pelukan Persahabatan
117 Pesan Misterius
118 Pertandingan Golf
119 Dari Atas Helikopter
120 Kecurigaan Tanpa Dasar
121 Menerjang Hujan
122 Aku Akan Mati
123 Nakonets-to my snova vstretimsya
124 Ekspresi Sebuah Cinta
125 Boneka di dalam Pembungkus Kaca
126 Harta yang Paling Berharga
127 Petugas 911
128 Penyelamat dari Jendela
129 Melody Cinta
130 Bukan Ajakan Kencan
131 Sebuah Perintah
132 Taman Hiburan
133 Aku Akan Menjagamu
134 Pernyataan Tanpa Kata
135 Putih VS Hitam
136 Skakmat
137 Aku Datang Untukmu
138 Gadis yang Merepotkan
139 Amarah Musketeers
140 Perintah Sang Raja Hutan
141 Alunan Melody
142 Sebuah Pelukan Perpisahan
143 Hubungan Baru
144 Permainan Baru
145 Dia akan Menjaganya
146 Firasat Buruk
147 Rencana Pernikahan
148 Aku adalah Vampir
149 Aku Merindukannya
150 Si Anak Baik
151 Sebuah Jurnal
152 Sulutan Api
153 Mendaki Gunung
154 Kecemasan yang Mendasar
155 Balon Ulang Tahun
156 Selamat Ulang Tahun Diriku
157 Hubungan Pertemanan
158 Keputusan yang Salah
159 Menghisap Darahmu
160 Memberi Nasehat
161 Pelangi Setelah Hujan
162 PROFIL SINGKAT KARAKTER
163 PROMO SEASON KEDUA
164 WARNING!! YA TEBYA LYUBLYU
165 PROMO NOVEL BARU
166 Perasaan Yang Berkembang
167 Kita Akan Menikah
168 Waktu Yang Salah
169 Ancaman Gadis Polos
170 Menjadi Orang Asing
171 Aku Ingin Menyukaimu
172 Penebusan Dosa
173 Tiga Alasan Aku Membencinya
174 Kau Bisa Memangsaku
175 Kesedihan Sangat Raja Hutan
176 Ciuman Maut
177 Saling Mencintai
178 Terkena Bisa Ular
179 Memacu Adrenalin
180 Si Pintar Yang Jenius
181 Kesatria Berkuda Putih
182 Penyelamat Tak Terduga
183 Pelukan Terimakasih
184 Karena Kecerobohanku
185 Sebuket Bunga Mawar
186 Sesuatu Yang Hilang
187 Berkuda Bersama
188 Hubungan Yang Kandas
189 Gadis Di Seberang Kamar
190 Kesalahpahaman
191 Semua Kebohonganmu
192 Kepalsuan
193 Menebus Dosa
194 Pasangan Serasi
195 Demi Cinta Dan Itu Sepadan
196 Kabar Yang Menyeruak
197 Tidak Ada Jalan Keluar
198 Harum Yang Menggoda
199 Melody Ketiga Musketeers
200 Cahaya Matahari
201 Pertarungan Sepasang Harimau
202 Tanpa Perencanaan Sebelumnya
203 Tamparan Keras
204 Adik yang Baik
205 Sebuah Pengorbanan
206 PROMO SEASON KEDUA
207 Hati Yang Menghilang
208 Gadis Itu Adalah Kau
209 Aku Gay
210 It's Time To Say Goodbye
211 Sebuah Tamparan Keras
212 Adik Yang Baik
213 Sebuah Pengorbanan
214 Rencana Sang Vampir
215 Rintihan Melody
216 Takdir Yang Berkehendak
217 Kekasih Baru
218 Kalian Berempat Sangat Menyedihkan
219 Kau Sangat Menyedihkan
220 Waktu Akan Menyembuhkan
221 Aku Bukanlah Ratu
222 Sang Casanova
223 Berusahalan Menyukainya
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Prolog dan Visual (Revisi)
2
Musuh Abadi dan Visual
3
Pengganggu di Kamar Sebelah (Revisi)
4
Rahasia
5
Panggilan Darurat
6
Terbongkar (Revisi)
7
Jaket Pelindung (Revisi)
8
Peringatan Keras
9
Pahlawan Kesiangan
10
Hubungan Yang Sia-sia
11
El Clasico
12
Cermin Penghubung
13
Tatapan Penasaran
14
Salah Paham
15
Tirai Pemisah
16
Genangan Rasa
17
Ajakan Menikah
18
Cheesecake
19
Jaga Jarak
20
Perpisahan
21
Ancaman
22
Kemarahan
23
Syarat
24
Teman Lama
25
Menghibur
26
Masa Lalu
27
Tantangan
28
Keakraban
29
Undangan Pernikahan
30
Pesona
31
Tunangan
32
Balas Dendam
33
Ketulusan
34
Semangat Belajar
35
Aku Pasti Bisa
36
Hubungan Manis
37
Gadis Rahasia
38
Perkelahian
39
Terhipnotis
40
Pertandingan Terakhir
41
Kau adalah Milikku
42
Rencana Masa Depan
43
Hati yang Terluka
44
Perkelahian Saudara Kembar
45
Payung yang Hangat
46
Curahan Hati
47
Aku Akan Menciummu
48
Dua Pilihan
49
Tidak Perlu Khawatir
50
Pertandingan Olimpiade
51
Hadirnya Wanita Lain
52
Ciuman Pertama
53
Olimpiade The Three Musketeers
54
Kesalahan Fatal
55
Hasil Ujian
56
Rencana Berlibur
57
Meminta Pendapat
58
Ada Yang Aneh
59
Liburan Telah Tiba
60
Satu Tarikan Napas
61
Tujuan Tersembunyi
62
Wanita Penggoda
63
Hide and Seek
64
Musuh Dalam Selimut
65
Gadis Ceroboh
66
Kau Anjingku
67
Kehilangan Kesadaran
68
Salah Langkah
69
Romantisisme
70
Aku Membencimu
71
Kehilangan Kendali
72
The Three Musketeers
73
Nasehat Kakak Kelas
74
Efek dan Akibatnya
75
Pertandingan Karate
76
Kaulah Istirahatku
77
Ketua Osis Baru
78
Aku Gurumu, Bodoh!
79
Sebutir Airmata
80
Hanya Impulsif
81
Rival dan Relasi
82
Pesta Pertunangan
83
Maaf Karena Mencintaimu
84
Kehilanganmu Lagi
85
Berjanjilah Padaku
86
Sebuah Kecupan
87
Hari Pembalasan
88
Rumus Pertemanan
89
Akhir dari Musketeers
90
Hanya Seorang Teman
91
Cinta yang Rumit
92
Sang Raja Hutan
93
Cukup Melangkah
94
Cinta untuk Musketeers
95
Bersemi dan Berguguran
96
Auman Seekor Singa
97
Sebait Melody Kesedihan
98
Melody Perpisahan
99
Lantunan Penyesalan
100
Sepotong Kertas
101
Dengan Nyawaku
102
Undian Grand Prize
103
Hasrat Muda
104
Selamat Ulang Tahun Kembaranku
105
Beli 2 Gratis 1
106
Tidak! Aku Mencintaimu
107
Terjebak Situasi
108
Hadiah Pertama
109
Masalah Baru
110
Seekor Harimau Betina
111
Mimpi Buruk
112
Sudut Pandang yang Berbeda
113
Tukang Cuci Piring
114
Wonder Woman
115
Kau Adalah Milikku!
116
Pelukan Persahabatan
117
Pesan Misterius
118
Pertandingan Golf
119
Dari Atas Helikopter
120
Kecurigaan Tanpa Dasar
121
Menerjang Hujan
122
Aku Akan Mati
123
Nakonets-to my snova vstretimsya
124
Ekspresi Sebuah Cinta
125
Boneka di dalam Pembungkus Kaca
126
Harta yang Paling Berharga
127
Petugas 911
128
Penyelamat dari Jendela
129
Melody Cinta
130
Bukan Ajakan Kencan
131
Sebuah Perintah
132
Taman Hiburan
133
Aku Akan Menjagamu
134
Pernyataan Tanpa Kata
135
Putih VS Hitam
136
Skakmat
137
Aku Datang Untukmu
138
Gadis yang Merepotkan
139
Amarah Musketeers
140
Perintah Sang Raja Hutan
141
Alunan Melody
142
Sebuah Pelukan Perpisahan
143
Hubungan Baru
144
Permainan Baru
145
Dia akan Menjaganya
146
Firasat Buruk
147
Rencana Pernikahan
148
Aku adalah Vampir
149
Aku Merindukannya
150
Si Anak Baik
151
Sebuah Jurnal
152
Sulutan Api
153
Mendaki Gunung
154
Kecemasan yang Mendasar
155
Balon Ulang Tahun
156
Selamat Ulang Tahun Diriku
157
Hubungan Pertemanan
158
Keputusan yang Salah
159
Menghisap Darahmu
160
Memberi Nasehat
161
Pelangi Setelah Hujan
162
PROFIL SINGKAT KARAKTER
163
PROMO SEASON KEDUA
164
WARNING!! YA TEBYA LYUBLYU
165
PROMO NOVEL BARU
166
Perasaan Yang Berkembang
167
Kita Akan Menikah
168
Waktu Yang Salah
169
Ancaman Gadis Polos
170
Menjadi Orang Asing
171
Aku Ingin Menyukaimu
172
Penebusan Dosa
173
Tiga Alasan Aku Membencinya
174
Kau Bisa Memangsaku
175
Kesedihan Sangat Raja Hutan
176
Ciuman Maut
177
Saling Mencintai
178
Terkena Bisa Ular
179
Memacu Adrenalin
180
Si Pintar Yang Jenius
181
Kesatria Berkuda Putih
182
Penyelamat Tak Terduga
183
Pelukan Terimakasih
184
Karena Kecerobohanku
185
Sebuket Bunga Mawar
186
Sesuatu Yang Hilang
187
Berkuda Bersama
188
Hubungan Yang Kandas
189
Gadis Di Seberang Kamar
190
Kesalahpahaman
191
Semua Kebohonganmu
192
Kepalsuan
193
Menebus Dosa
194
Pasangan Serasi
195
Demi Cinta Dan Itu Sepadan
196
Kabar Yang Menyeruak
197
Tidak Ada Jalan Keluar
198
Harum Yang Menggoda
199
Melody Ketiga Musketeers
200
Cahaya Matahari
201
Pertarungan Sepasang Harimau
202
Tanpa Perencanaan Sebelumnya
203
Tamparan Keras
204
Adik yang Baik
205
Sebuah Pengorbanan
206
PROMO SEASON KEDUA
207
Hati Yang Menghilang
208
Gadis Itu Adalah Kau
209
Aku Gay
210
It's Time To Say Goodbye
211
Sebuah Tamparan Keras
212
Adik Yang Baik
213
Sebuah Pengorbanan
214
Rencana Sang Vampir
215
Rintihan Melody
216
Takdir Yang Berkehendak
217
Kekasih Baru
218
Kalian Berempat Sangat Menyedihkan
219
Kau Sangat Menyedihkan
220
Waktu Akan Menyembuhkan
221
Aku Bukanlah Ratu
222
Sang Casanova
223
Berusahalan Menyukainya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!