Musuh Abadi dan Visual

Melody membuka mata, mencari handphone miliknya yang berada di samping bantal untuk melihat waktu. Sudah hampir pukul setengah enam pagi. Hari ini adalah hari pertamanya masuk ke SMA setelah libur selama hampir satu bulan. Walau matanya masih mengantuk tapi ini adalah hari yang sudah lama dia nantikan. Setelah mengelus Mimi kucingnya, Melody langsung bergegas bangun.

"Selamat pagi adikku yang cantik." senyum manis kakak kedua Melody yang bernama Prothos. Prothos duduk di meja makan sambil membaca buku pelajarannya. Melody tidak menjawab dan hanya duduk di salah satu kursi meja makan juga.

"Melo, kakak buatkan telur gulung kesukaanmu, nanti siang kau tidak perlu jajan karena makanan di luar itu sangat tidak baik untuk kesehatan." ujar kakak pertama Melody yang sedang sibuk di dapur. Namanya adalah Athos.

"Kau benar-benar keterlaluan ayah, kenapa menyiram dengan air dingin? kau memang ayah yang sangat kejam." gumam kakak ketiga Melody yang berjalan menuruni tangga sambil mengeringkan kepala dan wajahnya dengan handuk. Ayah baru saja membangunkannya dengan menyiramkan air dingin padanya. Namanya adalah Aramis. "AKU MASIH NGANTUK!!" teriak Aramis sambil duduk di samping Melody. Hal itu membuat Melody tampak kesal karena teriakan kakak ketiganya tersebut. "Kenapa lihat padaku?" tatap Aramis dengan galak pada Melody.

Athos, Prothos, dan Aramis adalah ketiga kakak laki-laki Melody yang hanya lebih tua dua tahun darinya. Nama yang aneh bukan? Nama itu diambil dari tiga tokoh jagoan berpedang pembela kebenaran ciptaan penulis klasik Perancis Alexandre Dumas, The Three Musketeers. Ayah Melody adalah penggemar berat cerita tersebut sehingga memberi nama pada ketiga anaknya seperti tokoh didalam cerita tersebut agar mudah di ingat olehnya.

Athos, Prothos, dan Aramis adalah saudara kembar dengan wajah dan sifat yang berbeda-beda. Satu-satunya kesamaan mereka hanya tinggi badan mereka 184 cm, sangat tinggi untuk ukuran pria di negara ini. Hal itu yang membuat mereka menjadi pusat perhatian dimanapun mereka berada, apalagi ketika berjalan bersama. Walau hanya seorang murid biasa, mereka bertiga sangat terkenal karena dengan kelebihannya masing-masing. Si Pintar, Si Tampan dan Si Kuat.

Athos Uno Sanzio yang tertua memiliki hobi memasak dan menjahit. Hampir semua pekerjaan rumah dikerjakan olehnya. Tapi percayalah, kemampuannya bukan hanya itu saja. Banyak hal mampu dilakukannya karena dia adalah orang yang sangat ambisius. Ketika sudah menetapkan suatu tujuan maka dirinya akan mati-matian untuk mencapainya. Selalu bersungguh-sungguh dalam segala hal yang sudah dimulainya. Bahkan ayahnya pun tak akan mampu melarang keinginannya karena itu ayahnya selalu menyebutnya anak sombong dan angkuh. Motto hidupnya adalah menganggur adalah dosa. Dengan sifat yang kaku Athos adalah siswa terpintar di sekolah karena itu pula dia menjadi ketua OSIS, padahal dirinya hampir tidak pernah belajar. Penanggungjawab kedua kembaran dan adik perempuannya. Sangat dapat diandalkan oleh ayahnya yang sering berpergian karena kerjaannya. Dia juga penanggungjawab café milik ayahnya. Sering memenangkan Olimpiade matematika dan lomba pidato dalam bahasa Inggris, Jepang dan Rusia. Namun bukan ketiga itu saja bahasa yang dia kuasai. Dialah si Pintar Musketeers.

Sedangkan Prothos Due Sanzio memiliki julukan sang Casanova karena sifat Playboy-nya. Terkenal selalu berganti kekasih setiap satu bulan. Kata-katanya selalu manis pada semua wanita hal itu yang membuatnya menjadi idola banyak wanita. Selalu menebar pesona dengan senyum menawannya pada semua wanita yang melihat dirinya. Selalu menjadi pusat perhatian dengan aura seorang bintang. Namun siapa sangka kalau sifatnya sangat sensitif dan memiliki pandangan tidak biasa mengenai suatu hubungan. Dia adalah ketua klub basket. Prothos sangat benci kotor, yang membuatnya menjadi orang terbersih di rumah. Paling tampan dari kedua kembarannya yang juga tampan, namun dia yang paling lemah dalam hal berkelahi. Akan tetapi karena hidupnya selalu teratur, rajin berlari pagi dan olahraga lainnya, makan dan tidur tepat waktu, dan anti rebahan membuat tubuhnya jauh lebih berstamina. Dialah si Tampan Musketeers.

Terakhir adalah Aramis Tre Sanzio, memiliki sifat urakan dan malas. Kerjaannya hanya bermain game atau pun bergadang menonton pertandingan sepak bola. Karena itu nilainya selalu buruk. Hanya dirinya yang bertangan kidal. Dia sangat suka berkelahi. Tidak jarang dia membolos sekolah dan pulang dengan wajah yang lebam karena berkelahi. Hal yang paling dikuasai adalah berkelahi, karena sejak dulu Aramis menguasai setidaknya lima macam ilmu bela diri. Hal itu yang membuatnya menjadi sosok yang mengerikan di sekolah dan di kotanya. Selalu menatap dengan mata tajam dengan wajah galak karena itu ketampanannya menjadi hal yang sia-sia untuknya, setiap wanita yang menyukainya akan langsung ketakutan dan tidak berani padanya. Meski begitu dirinya yang paling naif di antara kedua kembarannya. Namun siapa sangka, dirinya memiliki suatu rahasia mengenai bakat terpendamnya. Selalu menyendiri di saat sesuatu mengganggu pikirannya. Dialah si Kuat Musketeers.

Mereka bertiga terkenal dengan sebutan The Three Musketeers.

"Ars, jangan galak dengan adikmu!" seru ayah berjalan ke dapur membantu Athos yang sibuk membuat sarapan.

Ayah Melody bernama Leonard Sanzio dan berusia 37 tahun, dan masih terlihat tampan. Saat menikah dengan ibu, usianya baru 20 tahun. Setelah sepeninggalan ibu, ayah tidak pernah berkeinginan untuk mencari pengganti ibu. Dia adalah seorang pelukis, dia juga memiliki sebuah café kecil bernama Three Musketeer Café yang dikelolahnya. Ketiga kakak laki-laki Melody yang membantunya, hal itu pula yang membuat ketiga Musketeers terkenal di kota mereka. Café tersebut buka pukul empat sore hingga pukul sembilan malam. Melody sangat sayang pada ayahnya, dan menganggap kalau dia adalah ayah terbaik di dunia. Tidak ada lagi ayah sebaik ayahnya.

"Ternyata kalian semua sudah bangun." Kakek hadir dan duduk dikursi utama di tengah-tengah. "Wah cucuku sudah cantik ya".kakek menatap Melody dengan senyum.

Tiba-tiba Paman Melody yang bernama Ronald Sanzio datang dan memberantaki rambut panjang Melody yang sudah di ikat rapi. "Kalau begini apanya yang cantik." ledek Ronald.

"Paman ini, seru Melody kesal. Pantas saja sudah usia 33 tahun tapi belum menikah. Walaupun paman dokter bedah tidak akan ada wanita yang suka pada paman karena sifat paman yang kekanak-kanakan ini. Sebagai wanita aku juga akan menjauhi pria seperti paman!" Seru Melody dengan kesal sambil mencoba merapikan kembali rambutnya.

Tanpa di duga Melody, semua tertawa mendengar apa yang di katakannya dan itu semakin membuat dirinya merasa kesal.

...***...

Melody membawa gitar kesayangannya berjalan keluar. Gitar itu adalah gitar milik ibunya dulu. Ibu Melody adalah seorang penyanyi namun di masa jayanya dia menikah dengan ayah Melody dan memilih meninggalkan karirnya. Bakat ibunya tersebut menurun pada Melody. Dengan gitar yang dia beri nama Gita, Melody sudah menciptakan lima belas lagu sejak kelas 2 SMP. Melody mahir memainkan gitar sejak usia 8 tahun. Cita-citanya adalah seperti sang ibu, menjadi seorang penyanyi, karena itu kemana pun dia pergi, Melody selalu mengajak serta gitar tersebut, bahkan ke sekolah sekalipun.

"Melo, tidak ada lagi tempat untuk gitarmu." ujar Athos menatap Melody yang baru saja keluar dari rumah. "Bisakah kau meninggalkannya di rumah saja dan tidak membawanya ke sekolah? Mobilnya terlalu sempit dan kita berenam, mobil paman Ron sedang rusak jadi dia berangkat bersama kita, sedangkan alat-alat melukis ayah sudah terlalu banyak." tatap Athos dengan harapan adik tersayangnya mau mengerti. "sudah tak ada lagi tempat. " lanjut Athos hendak menutup pintu bagasi mobil. "Tinggal saja di rumah ya?"

Melody menggeleng, "Aku harus membawanya." ucap gadis mungil itu memelas.

"Buat apa bawa gitar butut itu?" kata Aramis, Melody mulai naik darah mendengarnya.

"Ada apa pagi-pagi sudah ribut?" tanya nenek Arumi yang baru saja keluar dari rumahnya yang ada di sebelah kiri rumah Melody. Rumah mereka hanya di batasi dengan tembok setinggi satu meter, itu membuat mereka mudah berkomunikasi dengan tetangga di sebelahnya.

"Maaf ya nek kami membuat keributan pagi-pagi. Begini nek, Melo mau membawa gitarnya tapi mobil sudah penuh." Jawab Athos dengan tersenyum ramah yang merupakan ciri khasnya.

"Pokoknya aku harus bawa". ucap Melody.

"Jadi seperti itu... " nenek Arumi tersenyum ramah.

"Nenek, aku berangkat ya." pamit Lion seraya memakai helm dan keluar hendak berjalan menuju motornya yang terparkir.

"Lion, sini dulu sebentar. panggil nenek Arumi." Lion berjalan kembali mendekat pada nenek Arumi. "Bawakan gitar Melody ke sekolah."

"Apa? Kenapa aku nek?" protes Lion dengan wajah tidak senang.

Aramis mengambil gitar dari tangan Melody lalu melangkah melewati tembok pembatas. Dia memberikan gitarnya pada Lion. "Cepat bawa kalau masih ingin hidup." ancam Aramis.

Lion menatap Melody dengan tajam, tatapannya terlihat sangat kesal pada Melody, namun Melody tidak memedulikannya dan langsung masuk ke dalam mobil. Tersungging senyum kepuasan di bibirnya. Puas karena melihat kesengsaraan dari musuh abadinya.

...***...

Sesampainya di sekolah, Melody memasuki kelas barunya yang ada di lantai dua setelah melihat daftar kelas untuk siswa kelas satu yang baru masuk. Melody memilih duduk di kursi paling belakang yang dekat dengan jendela yang bisa melihat suasana lapangan. Kelas sudah hampir di penuhi orang namun Melody hanya terdiam sendiri memperhatikan keluar jendela. Dia adalah gadis pemalu dan pendiam, dia sangat sulit bergaul dan selalu merasa tidak bisa memulai perkenalan karena itu sejak dulu dia tidak memiliki seorang teman. Kesendirian adalah satu-satunya teman baginya, itu menurut dirinya.

Lion datang dan meletakan gitar Melody ke atas meja, "Lain kali bawa gitarmu sendiri dan jangan menyusahkan orang lain." ujar Lion kesal.

Melody tidak berniat menjawab kata-kata Lion, namun Lion tetap tidak beranjak pergi darinya. Itu membuat Melody bingung. Dia segera mengangkat kepalanya melihat Lion yang berdiri di samping mejanya. "Kenapa?"

"Mana ucapan terima kasihnya?" tatap Lion.

Melody kembali menoleh keluar jendela, tidak ingin menanggapi kata-kata Lion. Melody selalu merasa tidak perlu mengucapkan kata itu pada Lion. Tapi dia tidak mengerti kenapa dia selalu begitu pada Lion. Hal itu yang selalu menjadi masalah untuk Lion. Karena sikap Melody yang acuh tak acuh pada Lion, membuat Lion kadang sangat kesal padanya.

"Percuma bicara dengan es melon." gumam Lion setelah itu berjalan menjauh dari Melody.

Pandangan Melody yang menatap keluar jendela tertuju pada sosok seorang siswa. Siswa itu adalah Felix, orang yang menjadi alasan kenapa dirinya masuk ke sekolah ini. Sejak setahun yang lalu Melody mulai tertarik dengan pria bernama Felix tersebut. Melody pernah melihat Felix di sebuah toko alat musik. Saat itu Felix sedang mencoba sebuah biola dengan memainkannya. Melody terpesona dan mencari tahu dimana Felix sekolah. Tanpa di duga Felix satu sekolah dengan ketiga kakak laki-lakinya. Melody tidak ingin berharap apapun, baginya cukup melihat Felix saja dari kejauhan. Dia sadar kalau dirinya tidak akan bisa mengenal Felix dengan sifatnya yang pendiam itu.

Tiba-tiba seseorang duduk di kursi sebelah Melody. Dia menoleh melihat siapa orang itu. Ternyata adalah Lion. Melody tidak mengerti maksud dari Lion yang duduk di mejanya.

"Semua kursi sudah terisi penuh, kau lihat kan?" ucap Lion menidurkan kepalanya ke atas meja dengan beralaskan tas miliknya. "Aku juga dengan berat hati duduk disini, ya ampun, kenapa aku sial begini." gumam Lion.

"Apa maksudmu? Sebentar lagi bel masuk, cepat pergi ke kelasmu!" seru Melody.

"Kau masih tidak mengerti ya, es melon. Lion mengangkat kepalanya. Aku juga ada di kelas ini. Yang benar saja, kita selalu satu kelas. Bisa-bisa aku mati karena bosan melihatmu terus." ujar Lion. "Baiklah aku akan pindah! Kau puas!?"

Namun tanpa mereka duga wali kelas mengatur tempat duduk. Setiap siswa harus duduk bersama seorang siswi agar terjalin keakraban satu sama lain dan tidak membedakan. Guru mengundi nomer dan membaginya. Jika seorang siswa dan siswi mendapatkan nomer yang sama maka mereka akan duduk dalam satu meja.

Setelah mengambil undian Melody segera membuka kertasnya dan melihat nomer tujuh tertulis di atas kertas. Dia tidak terlalu penasaran siapa yang akan duduk bersamanya, bahkan dia tidak peduli. Wali kelas menyebutkan tiap angka dan siswa-siswi yang mendapatkan angka tesebut mengangkat kertas di tangannya. Sampailah pada akhirnya wali kelas menyebutkan nomer tujuh, Melody dengan ragu mengangkat kertas di tangannya. Melody sangat terkejut ketika seorang siswa yang duduk di kursi sederetnya juga mengacungkan tangan. Dia benar-benar sial kali ini. Melody sangat kesal karena siswa yang mengacungkan tangan tersebut adalah Lion. Dia berpikir kalau lebih baik duduk sendiri saja seperti biasanya, dari pada harus duduk bersama orang yang selalu membuatnya kesal.

"Sepertinya kali ini aku benar-benar sangat sial." ucap Lion sambil memindahkan barang-barangnya ke tempat Melody dan duduk di sampingnya. "Padahal kau mengusirku tapi lihat sekarang?!" lanjutnya. Melody tidak menghiraukan kata-katanya dan hanya menatap keluar jendela. "Jangan menggangguku ya!!"

Melody menoleh pada Lion dengan kesal. Dia merasa kalau kata-kata itu seharusnya keluar dari mulutnya.

Terpopuler

Comments

//

//

Athos tipe perfeksionis😁. Prothos alergi kotor😳. Si Aramis annu🤣. Mantap dah..

Pemalu, pendiam cocok dg Lion yg rese🤣🤣

2023-12-13

0

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

eh visual prothos itu idolaku 🤭🤭🤭...
knapa melo terlalu pendiam sih

2023-10-09

1

Gie

Gie

Ga kebayang sekeluarga visual semua

2022-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual (Revisi)
2 Musuh Abadi dan Visual
3 Pengganggu di Kamar Sebelah (Revisi)
4 Rahasia
5 Panggilan Darurat
6 Terbongkar (Revisi)
7 Jaket Pelindung (Revisi)
8 Peringatan Keras
9 Pahlawan Kesiangan
10 Hubungan Yang Sia-sia
11 El Clasico
12 Cermin Penghubung
13 Tatapan Penasaran
14 Salah Paham
15 Tirai Pemisah
16 Genangan Rasa
17 Ajakan Menikah
18 Cheesecake
19 Jaga Jarak
20 Perpisahan
21 Ancaman
22 Kemarahan
23 Syarat
24 Teman Lama
25 Menghibur
26 Masa Lalu
27 Tantangan
28 Keakraban
29 Undangan Pernikahan
30 Pesona
31 Tunangan
32 Balas Dendam
33 Ketulusan
34 Semangat Belajar
35 Aku Pasti Bisa
36 Hubungan Manis
37 Gadis Rahasia
38 Perkelahian
39 Terhipnotis
40 Pertandingan Terakhir
41 Kau adalah Milikku
42 Rencana Masa Depan
43 Hati yang Terluka
44 Perkelahian Saudara Kembar
45 Payung yang Hangat
46 Curahan Hati
47 Aku Akan Menciummu
48 Dua Pilihan
49 Tidak Perlu Khawatir
50 Pertandingan Olimpiade
51 Hadirnya Wanita Lain
52 Ciuman Pertama
53 Olimpiade The Three Musketeers
54 Kesalahan Fatal
55 Hasil Ujian
56 Rencana Berlibur
57 Meminta Pendapat
58 Ada Yang Aneh
59 Liburan Telah Tiba
60 Satu Tarikan Napas
61 Tujuan Tersembunyi
62 Wanita Penggoda
63 Hide and Seek
64 Musuh Dalam Selimut
65 Gadis Ceroboh
66 Kau Anjingku
67 Kehilangan Kesadaran
68 Salah Langkah
69 Romantisisme
70 Aku Membencimu
71 Kehilangan Kendali
72 The Three Musketeers
73 Nasehat Kakak Kelas
74 Efek dan Akibatnya
75 Pertandingan Karate
76 Kaulah Istirahatku
77 Ketua Osis Baru
78 Aku Gurumu, Bodoh!
79 Sebutir Airmata
80 Hanya Impulsif
81 Rival dan Relasi
82 Pesta Pertunangan
83 Maaf Karena Mencintaimu
84 Kehilanganmu Lagi
85 Berjanjilah Padaku
86 Sebuah Kecupan
87 Hari Pembalasan
88 Rumus Pertemanan
89 Akhir dari Musketeers
90 Hanya Seorang Teman
91 Cinta yang Rumit
92 Sang Raja Hutan
93 Cukup Melangkah
94 Cinta untuk Musketeers
95 Bersemi dan Berguguran
96 Auman Seekor Singa
97 Sebait Melody Kesedihan
98 Melody Perpisahan
99 Lantunan Penyesalan
100 Sepotong Kertas
101 Dengan Nyawaku
102 Undian Grand Prize
103 Hasrat Muda
104 Selamat Ulang Tahun Kembaranku
105 Beli 2 Gratis 1
106 Tidak! Aku Mencintaimu
107 Terjebak Situasi
108 Hadiah Pertama
109 Masalah Baru
110 Seekor Harimau Betina
111 Mimpi Buruk
112 Sudut Pandang yang Berbeda
113 Tukang Cuci Piring
114 Wonder Woman
115 Kau Adalah Milikku!
116 Pelukan Persahabatan
117 Pesan Misterius
118 Pertandingan Golf
119 Dari Atas Helikopter
120 Kecurigaan Tanpa Dasar
121 Menerjang Hujan
122 Aku Akan Mati
123 Nakonets-to my snova vstretimsya
124 Ekspresi Sebuah Cinta
125 Boneka di dalam Pembungkus Kaca
126 Harta yang Paling Berharga
127 Petugas 911
128 Penyelamat dari Jendela
129 Melody Cinta
130 Bukan Ajakan Kencan
131 Sebuah Perintah
132 Taman Hiburan
133 Aku Akan Menjagamu
134 Pernyataan Tanpa Kata
135 Putih VS Hitam
136 Skakmat
137 Aku Datang Untukmu
138 Gadis yang Merepotkan
139 Amarah Musketeers
140 Perintah Sang Raja Hutan
141 Alunan Melody
142 Sebuah Pelukan Perpisahan
143 Hubungan Baru
144 Permainan Baru
145 Dia akan Menjaganya
146 Firasat Buruk
147 Rencana Pernikahan
148 Aku adalah Vampir
149 Aku Merindukannya
150 Si Anak Baik
151 Sebuah Jurnal
152 Sulutan Api
153 Mendaki Gunung
154 Kecemasan yang Mendasar
155 Balon Ulang Tahun
156 Selamat Ulang Tahun Diriku
157 Hubungan Pertemanan
158 Keputusan yang Salah
159 Menghisap Darahmu
160 Memberi Nasehat
161 Pelangi Setelah Hujan
162 PROFIL SINGKAT KARAKTER
163 PROMO SEASON KEDUA
164 WARNING!! YA TEBYA LYUBLYU
165 PROMO NOVEL BARU
166 Perasaan Yang Berkembang
167 Kita Akan Menikah
168 Waktu Yang Salah
169 Ancaman Gadis Polos
170 Menjadi Orang Asing
171 Aku Ingin Menyukaimu
172 Penebusan Dosa
173 Tiga Alasan Aku Membencinya
174 Kau Bisa Memangsaku
175 Kesedihan Sangat Raja Hutan
176 Ciuman Maut
177 Saling Mencintai
178 Terkena Bisa Ular
179 Memacu Adrenalin
180 Si Pintar Yang Jenius
181 Kesatria Berkuda Putih
182 Penyelamat Tak Terduga
183 Pelukan Terimakasih
184 Karena Kecerobohanku
185 Sebuket Bunga Mawar
186 Sesuatu Yang Hilang
187 Berkuda Bersama
188 Hubungan Yang Kandas
189 Gadis Di Seberang Kamar
190 Kesalahpahaman
191 Semua Kebohonganmu
192 Kepalsuan
193 Menebus Dosa
194 Pasangan Serasi
195 Demi Cinta Dan Itu Sepadan
196 Kabar Yang Menyeruak
197 Tidak Ada Jalan Keluar
198 Harum Yang Menggoda
199 Melody Ketiga Musketeers
200 Cahaya Matahari
201 Pertarungan Sepasang Harimau
202 Tanpa Perencanaan Sebelumnya
203 Tamparan Keras
204 Adik yang Baik
205 Sebuah Pengorbanan
206 PROMO SEASON KEDUA
207 Hati Yang Menghilang
208 Gadis Itu Adalah Kau
209 Aku Gay
210 It's Time To Say Goodbye
211 Sebuah Tamparan Keras
212 Adik Yang Baik
213 Sebuah Pengorbanan
214 Rencana Sang Vampir
215 Rintihan Melody
216 Takdir Yang Berkehendak
217 Kekasih Baru
218 Kalian Berempat Sangat Menyedihkan
219 Kau Sangat Menyedihkan
220 Waktu Akan Menyembuhkan
221 Aku Bukanlah Ratu
222 Sang Casanova
223 Berusahalan Menyukainya
Episodes

Updated 223 Episodes

1
Prolog dan Visual (Revisi)
2
Musuh Abadi dan Visual
3
Pengganggu di Kamar Sebelah (Revisi)
4
Rahasia
5
Panggilan Darurat
6
Terbongkar (Revisi)
7
Jaket Pelindung (Revisi)
8
Peringatan Keras
9
Pahlawan Kesiangan
10
Hubungan Yang Sia-sia
11
El Clasico
12
Cermin Penghubung
13
Tatapan Penasaran
14
Salah Paham
15
Tirai Pemisah
16
Genangan Rasa
17
Ajakan Menikah
18
Cheesecake
19
Jaga Jarak
20
Perpisahan
21
Ancaman
22
Kemarahan
23
Syarat
24
Teman Lama
25
Menghibur
26
Masa Lalu
27
Tantangan
28
Keakraban
29
Undangan Pernikahan
30
Pesona
31
Tunangan
32
Balas Dendam
33
Ketulusan
34
Semangat Belajar
35
Aku Pasti Bisa
36
Hubungan Manis
37
Gadis Rahasia
38
Perkelahian
39
Terhipnotis
40
Pertandingan Terakhir
41
Kau adalah Milikku
42
Rencana Masa Depan
43
Hati yang Terluka
44
Perkelahian Saudara Kembar
45
Payung yang Hangat
46
Curahan Hati
47
Aku Akan Menciummu
48
Dua Pilihan
49
Tidak Perlu Khawatir
50
Pertandingan Olimpiade
51
Hadirnya Wanita Lain
52
Ciuman Pertama
53
Olimpiade The Three Musketeers
54
Kesalahan Fatal
55
Hasil Ujian
56
Rencana Berlibur
57
Meminta Pendapat
58
Ada Yang Aneh
59
Liburan Telah Tiba
60
Satu Tarikan Napas
61
Tujuan Tersembunyi
62
Wanita Penggoda
63
Hide and Seek
64
Musuh Dalam Selimut
65
Gadis Ceroboh
66
Kau Anjingku
67
Kehilangan Kesadaran
68
Salah Langkah
69
Romantisisme
70
Aku Membencimu
71
Kehilangan Kendali
72
The Three Musketeers
73
Nasehat Kakak Kelas
74
Efek dan Akibatnya
75
Pertandingan Karate
76
Kaulah Istirahatku
77
Ketua Osis Baru
78
Aku Gurumu, Bodoh!
79
Sebutir Airmata
80
Hanya Impulsif
81
Rival dan Relasi
82
Pesta Pertunangan
83
Maaf Karena Mencintaimu
84
Kehilanganmu Lagi
85
Berjanjilah Padaku
86
Sebuah Kecupan
87
Hari Pembalasan
88
Rumus Pertemanan
89
Akhir dari Musketeers
90
Hanya Seorang Teman
91
Cinta yang Rumit
92
Sang Raja Hutan
93
Cukup Melangkah
94
Cinta untuk Musketeers
95
Bersemi dan Berguguran
96
Auman Seekor Singa
97
Sebait Melody Kesedihan
98
Melody Perpisahan
99
Lantunan Penyesalan
100
Sepotong Kertas
101
Dengan Nyawaku
102
Undian Grand Prize
103
Hasrat Muda
104
Selamat Ulang Tahun Kembaranku
105
Beli 2 Gratis 1
106
Tidak! Aku Mencintaimu
107
Terjebak Situasi
108
Hadiah Pertama
109
Masalah Baru
110
Seekor Harimau Betina
111
Mimpi Buruk
112
Sudut Pandang yang Berbeda
113
Tukang Cuci Piring
114
Wonder Woman
115
Kau Adalah Milikku!
116
Pelukan Persahabatan
117
Pesan Misterius
118
Pertandingan Golf
119
Dari Atas Helikopter
120
Kecurigaan Tanpa Dasar
121
Menerjang Hujan
122
Aku Akan Mati
123
Nakonets-to my snova vstretimsya
124
Ekspresi Sebuah Cinta
125
Boneka di dalam Pembungkus Kaca
126
Harta yang Paling Berharga
127
Petugas 911
128
Penyelamat dari Jendela
129
Melody Cinta
130
Bukan Ajakan Kencan
131
Sebuah Perintah
132
Taman Hiburan
133
Aku Akan Menjagamu
134
Pernyataan Tanpa Kata
135
Putih VS Hitam
136
Skakmat
137
Aku Datang Untukmu
138
Gadis yang Merepotkan
139
Amarah Musketeers
140
Perintah Sang Raja Hutan
141
Alunan Melody
142
Sebuah Pelukan Perpisahan
143
Hubungan Baru
144
Permainan Baru
145
Dia akan Menjaganya
146
Firasat Buruk
147
Rencana Pernikahan
148
Aku adalah Vampir
149
Aku Merindukannya
150
Si Anak Baik
151
Sebuah Jurnal
152
Sulutan Api
153
Mendaki Gunung
154
Kecemasan yang Mendasar
155
Balon Ulang Tahun
156
Selamat Ulang Tahun Diriku
157
Hubungan Pertemanan
158
Keputusan yang Salah
159
Menghisap Darahmu
160
Memberi Nasehat
161
Pelangi Setelah Hujan
162
PROFIL SINGKAT KARAKTER
163
PROMO SEASON KEDUA
164
WARNING!! YA TEBYA LYUBLYU
165
PROMO NOVEL BARU
166
Perasaan Yang Berkembang
167
Kita Akan Menikah
168
Waktu Yang Salah
169
Ancaman Gadis Polos
170
Menjadi Orang Asing
171
Aku Ingin Menyukaimu
172
Penebusan Dosa
173
Tiga Alasan Aku Membencinya
174
Kau Bisa Memangsaku
175
Kesedihan Sangat Raja Hutan
176
Ciuman Maut
177
Saling Mencintai
178
Terkena Bisa Ular
179
Memacu Adrenalin
180
Si Pintar Yang Jenius
181
Kesatria Berkuda Putih
182
Penyelamat Tak Terduga
183
Pelukan Terimakasih
184
Karena Kecerobohanku
185
Sebuket Bunga Mawar
186
Sesuatu Yang Hilang
187
Berkuda Bersama
188
Hubungan Yang Kandas
189
Gadis Di Seberang Kamar
190
Kesalahpahaman
191
Semua Kebohonganmu
192
Kepalsuan
193
Menebus Dosa
194
Pasangan Serasi
195
Demi Cinta Dan Itu Sepadan
196
Kabar Yang Menyeruak
197
Tidak Ada Jalan Keluar
198
Harum Yang Menggoda
199
Melody Ketiga Musketeers
200
Cahaya Matahari
201
Pertarungan Sepasang Harimau
202
Tanpa Perencanaan Sebelumnya
203
Tamparan Keras
204
Adik yang Baik
205
Sebuah Pengorbanan
206
PROMO SEASON KEDUA
207
Hati Yang Menghilang
208
Gadis Itu Adalah Kau
209
Aku Gay
210
It's Time To Say Goodbye
211
Sebuah Tamparan Keras
212
Adik Yang Baik
213
Sebuah Pengorbanan
214
Rencana Sang Vampir
215
Rintihan Melody
216
Takdir Yang Berkehendak
217
Kekasih Baru
218
Kalian Berempat Sangat Menyedihkan
219
Kau Sangat Menyedihkan
220
Waktu Akan Menyembuhkan
221
Aku Bukanlah Ratu
222
Sang Casanova
223
Berusahalan Menyukainya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!