Episode 04

Ketakutan Exsel Akan Kehilangan Vanya.

Sementara Vanya menatap tak percaya dengan Pria yang Ia lihat saat ini.

"Aduuh, Tuan Exsel, bisa nggak sih tuh kacamata di lepas saja, jelek tauk!" protes Dina. Padahal sebenarnya dalam hatinya berkata lain.

Seketika saja Exsel menuruti perintah dari Dina untuk membuka kacamata hitamnya.

"Sudah .., ayo buruan masuk, Aku sudah tidak ada waktu lagi!" titahnya dingin membuat Dina tersenyum sinis, Dan berkata, "Hmm baiklah .." jawabnya malas.

Melihat Dina yang justru malah berjalan ke arah belakang mobil, Exsel pun lalu membuka suaranya dengan berkata, "Eh mau kemana??" tanyanya menghentikan langkah Dina.

"Duduk di belakang!" seru Dina.

"Nggak boleh, cepat duduk di depan!" titah Exsel pada Dina agar duduk di depan, dekat dengan Dirinya.

"Tapi Tuan Exs ..." belum sampai Dina menyelesaikan ucapannya, Exsel pun menyahutnya dengan berkata, "Tak ada tapi-tapian Suster Dina ...!!" ucaonya dengan sorot mata tajamnya menatap Dina.

Dina yang merasa Dirinya sedang ditatap oleh Exsel pun berdecak kesal, "Issshhh, ck.., iyaa iyaa, menyebalkan!" ucapnya lalu berjalan memutar arah ke samping mobil Exsel untuk duduk bersebelahan dengan Exsel di kursi depan.

Dina pun segera membuka kenop pintu mobil, lalu masuk dan duduk bersebelahan dengan Exsel.

"Sudah, ayo cepetan jalan!" titah Dina pada Exsel.

"Hmm baiklah," ucap Exsel dingin.

Sementara Dina yang melihat Exsel tetap dingin di hadapannya pun lalu membuka suaranya dengan berkata, "Tuan Exs, bisakah Anda tidak memasang muka datarmu itu di depanku?" tanyanya pada Exsel.

Exsel pun lalu mengerutkan keningnya bingung lalu berkata, "Maksudmu??"

"Ah sudah lah lupakan! Sekarang cepat katakan ada perlu apa Kau menemuiku??" tanya Dina dengan duduk bersedekap dada menatap ke depan. 'Ya, Dina sendiri sebenarnya sangat malas bertemu dengan Exsel, apalagi setelah Ia mengetahui jika Exsel akan bertunangan dengan Vanya Sahabatnya.'

"Hmmm, bisakan Kau membantuku untuk membuatkan surprise untuk Vanya?" tanya Exsel meminta persetujuan pada Dina dengan mode datarnya.

"Bisaa, kenapa tidak??" sahut Dina cepat.

"Huh.., syukurlah. Kalau begitu Kau harus ikut denganku di cafe dekat kantorku!" titahnya pada Dina.

Seketika Dina membelalakkan matanya lebar mendengar perintah dari Exsel.

"Apa? bagaimana bisa Exs? Aku masih kerja loh ini!" protes Dina pada Exsel yang kembali dengan muka datarnya.

"Sudah jangan bawel. Kau tenang saja, Aku akan bilang nanti dengan atasanmu," balas Exsel dingin, fokus menyetir mobilnya.

"Dasar es batu, hihhh ..." gerutu Dina kesal masih terdengar di telinga Exsel. Exsel pun lalu menjawabnya dengan berkata, "Siapa es batu??

"Tauk...! sudah.., daripada banyak tanya, fokus saja nyetir mobilnya!" jawab Dina yang justru memberi perintah pada Exsel agar fokus untuk menyetir mobil.

...🥰****************🥰...

Sementara di lain tempat, tepatnya di negara Singapore, tampak seorang Wanita cantik tengah sibuk mempercantik diri untuk bersiap tampil di atas panggung, Ia bernama Maura

"Ehh, Tania .., bagaimana penampilanku? cantik kan??" tanya seorang Wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang model terkenal se Asia Tenggara itu, pada rekan kerjanya sesama model.

"Hmmm ya, cantik sekali!" jawabnya.

"Aku yakin, dengan Aku tampil cantik seperti ini Exsel Wiratama pengusaha terkaya di Singapore akan terkagum-kagum melihatku. Begitu pula dengan Irsyad, Aku sangat berharap Dia ke Singapore untuk secepatnya menemui ku juga," ucapnya dengan tersenyum membanggakan dirinya.

"Gila Lo Ra, bisa-bisanya Lo berpacaran dengan dua orang sekaligus??" sahut Tania teman dari Maura.

"Bukan Dua tapi Satu!" tegas Maura menjelaskan.

Tania yang kebingungan pun lalu menyahutnya dengan berkata, "Nah itu tadi??" tanyanya dengan mengerutkan keningnya bingung dengan maksud dari Maura.

"Aku sudah bertunangan dengan Irsyad, Ta.., namun Kami bertunangan secara diam-diam!" ucap Maura sambil tersenyum menyeringai.

Sontak saja ucapan dari Maura membuat Tania tersentak kaget mendengarnya, "Apaaa?? dokter psycopath?? bukankah Dia sudah punya Kekasih?" berbagai pertanyaan dilontarkan oleh Tania pada Maura.

"Ya, Dia sedang di Indonesia sedang mencari budak untuk dijadikan bonekanya. Sedangkan Aku pun juga begitu!" jawab Maura menjelaskan yang sebenarnya sambil tersenyum penuh arti.

"Parah anget sih Lo, Ra! nggak nyangka Gue, bisa-bisanya Lo berbuat nekat seperti itu. Inget Ra, apa yang kalian lakukan justru akan berbalik kepada kalian sendiri. Apalagi kalian itu sudah bertunangan, apa Lo nggak takut jika Irsyad benar-benar pergi meninggalkanmu?" tanya Rita pada Sahabatnya itu.

"Kita sudah bertunangan, Ta.., apa yang perlu kami takutkan? Lagi pula kami juga saling mencintai!" sahut Maura dengan tersenyum licik.

"Terus maksud Lo tadi apa? kenapa kau menginginkan Tuan Exsel menjadi kekasihmu? padahal Lo sendiri mencintai Irsyad?" lagi-lagi Tania melontarkan berbagai pertanyaan pada Maura. Ia sangat bingung dengan maksud dan tujuan dari Maura temannya.

"Karena tujuan Kami sama Tania, kau akan mengetahuinya jika waktunya sudah tiba, seperti yang sudah ku jelaskan tadi! Irsyad mencari budak untuk dijadikan bonekanya saja begitu pula denganku yang sama misinya dengan Tunanganku yang sangat lah cerdik dalam merampas harta seseorang," terang Maura menjelaskan.

Seketika saja Tania tercekat dengan apa yang dijabarkan oleh temannya. "Astagaa Ya Tuhan, Gue tak menyangka, ternyata jahat banget si Maura, bisa-bisanya Maura bertindak nekat seperti itu, dasar buaya betina!" umpat Rita dalam hati, sambil menggelengkan kepalanya heran menatap Sahabatnya yang kini tengah asyik berdandan.

...****************...

Sementara di lain tempat tampak Dina sedang membantu persiapan Exsel untuk membuat sebuah kejutan untuk Vanya sang kekasih. Saat Mereka berdua tengah disibukkan dengan menata pernak-pernik untuk acara nanti malam, tiba-tiba saja ada sebuah panggilan telepon masuk dalam ponsel Exsel.

Dreett... dreett.... dreett...

Ponsel milik Exsel pun berbunyi. Tanpa menunggu lama Exsel pun segera mengangkat telepon tersebut.

"Halo..., Papa ada apa menghubungiku?"

"Nak, bukankah Papa sudah bilang padamu kembalilah ke Singapore, ada tugas penting yang harus kau selesaikan,"

"Memangnya tugas apa sih Pa? Bukankah Papa bilang kalau Exsel Papa suruh untuk menatap sementara di Indonesia?" tanya Exsel pada sang Papa yang ada di seberang sana.

"Bukan begitu Nak, tapi ini menyangkut Mamamu,"

"Mama??

"Ya, Nak..., maafkan Papa karena telah menyembunyikan sesuatu darimu, jika Papa bercerai dengan Mamamu karena hubungan kami tak direstui, oleh orangtua Mama, Nak!

"Apaaa??? tapi bagaimana bisa Pa?"

"Sudah jangan banyak tanya, Papa hanya ingin kau pulang sekarang juga untuk menyelesaikan tugasmu!

"Tapi Pa, Aku ada acara ..."

"Exsel, jangan membantah! Jika kau ingin hidup bersama Mama mu lagi, tolong turuti perintah Papa!" tegas sang Papa.

"Pa.. tapi..." Belum sampai Exsel menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sambungan telepon pun terputus dengan begitu saja.

Tut.

Sambungan telepon dimatikan sebelah pihak oleh Papa Exsel yaitu Tuan Erick Wiratama.

"Ahhh.. ck siaal!" umpat Exsel dengan berdecak kesal. Dina yang melihat ekspresi dari wajah kekecewaan Exsel setelah menerima telepon dari seseorang pun hendak menghampirinya, Dan memberanikan diri untuk bertanya,

"Exs..., ada apa??"

"Dina, gawat Din bagaimana ini? Arrgghhh...." balas Exsel dengan meluapkan kekesalannya sambil menjambaki rambutnya sendiri. Mendengar ucapan dari Exsel, Dina pun mengerutkan keningnya bingung.

"Maksudmu apa Exs??" tanyanya.

"Din, Aku di suruh Papaku untuk kembali ke Singapore sekarang juga, bagaimana ini??" ucap Exsel yang justru malah berbalik tanya dengan raut wajah yang kebingungan.

Dina yang mendengarkan penjelasan dari Excel pun tak terima. Ia pun lalu menjawabnya dengan berkata, "Apaaa?? Ya Tuhan Exsel bagaimana bisa kau kembali ke sana? Sedangkan Vanya saja sudah mengetahui jika kau akan melamarnya malam ini! Ditambah lagi dengan undangan Sudan menyebar luas!" ucapnya dengan nada meninggi.

"Aku tak tau harus bagaimana Dina, pikiranku saat ini benar-benar kacau! Aku takut kalau Vanya benar-benar akan meninggalkanku, " ucap Exsel dengan penuh rasa cemas. Ia takut dengan kejadian ini hubungannya dengan sang kekasih bisa hancur berkeping-keping.

"Jelas dia akan kecewa Exs, karena kau sudah mempermainkan hatinya, begitu pula jika Aku ada di posisinya, Aku juga akan sangat marah kepadamu!" ucap Dina.

Saat keduanya sedang sibuk berdebat tiba-tiba saja ada salah seorang pengawal dari Exsel datang memberikan sepucuk surat untuk Exsel. "Tuan Exsel, maaf mengganggu sebentar, Saya mau menyerahkan surat ini kepada Anda," ucap Asisten Jo sambil menyerahkan sepucuk surat untuk Exsel.

"Baik Asisten Jo, terima kasih," ucap Exsel dengan senang hati menerima sepucuk surat tersebut.

"Oh ya Tuan Exsel, Saya juga mau menyampaikan, jika Anda di suruh Kakek untuk segera kembali ke Singapore bersamanya. Dan sekarang Tuan Erick sedang menunggu Anda di kediaman keluarga Wiratama yang ada di Singapore," sambung Asisten Jo memberitahu pada atasannya.

"Asisten Jo, apakah Asisten Jo mengetahui alasannya?" sambung Exsel bertanya pada Asisten Jo.

"Tidak Tuan, Saya tidak mengetahui!" jawab Asisten Jo.

"Ya sudah sana pergi, Aku akan menyusulmu setelah ini!" titah Exsel pada Asisten Jo agar segera pergi dari restoran tersebut.

Setelah kepergian Asisten Jo, Exsel pun mengepalkan tangannya kesal dengan sikap arogan sang Papa yang memaksanya untuk pulang, hingga membuat perasaannya hancur berkeping-keping karena sang Papa telah menghancurkan rencananya untuk bertunangan dengan Vanya.

"Arrrrrgghhhh...." Exsel pun mengeram kesal sambil menjambaki rambutnya. Ia benar-benar kesal dengan sikap Papa dan Kakeknya yang memutuskan sesuatu tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

"Brengsekkk kenapa menjadi seperti ini .." umpat Exsel dengan amarah yang menggebu-nggebu. Sementara Dina hanya diam menatap Exsel dengan tatapan iba.

**

^^^Exsel Pov : ^^^

^^^Betapa hancur perasaanku ketika Papa ku menghancurkan niatku untuk bertunangan dengan kekasihku, entah bagaimana jika Kekasihku mengetahui tentang semua ini. Aku tak visa membayangkannya. Betapa hancurnya perasaannya nanti. ^^^

Bersambung....

...****************...

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!