Bertemu Dengan Dina
Sementara Dina kini sudah kembali ke ruangannya untuk mendampingi Erlin yang akan melakukan Pemeriksaan pada Pasien. Pada saat Erlin akan memulainya, ponsel Dina tiba-tiba berbunyi,
Dreett ... dreet ... dreet ...
“Siapa lagi ini ... ??” ucap Dina bertanya-tanya, lalu segera mengangkat telponnya, dilihatnya ternyata sebuah nomer baru yang menghubunginya. Sementara Erlin yang melihat Dina akan mengangkat teleponnya pun ikut bertanya.
“Siapa, Din .. ??” tanyanya pada Suster Cantik tersebut. Seketika itu pula Dina menjawab nya dengan mengendikkan bahunya tanda tak tahu. Ia pun lalu mengangkat telepon tersebut.
“Halo ...” ucap Dina membuka obrolan melalui telepon.
Orang yang berada di seberang sana pun lalu menyahutnya. “Din ..., ini Aku Exsel ..., bisakah jika nanti bertemu denganmu waktu istirahat ... ??” tanya Exsel pada Dina, sontak saja pertanyaan dari Exsel membuat Dina melongo tak percaya dengan siapa yang menghubunginya saat ini.
Sementara Sahabat dari Dina yaitu Erlin sejenak menghentikan aktifitasnya mengecek jurnal pasien dengan menghampiri Dina yang melongo tak jelas.
Diseberang sana, Exsel yang sedang menelpon Dina pun mengernyit bingung mengapa Dina tak menjawabnya. "Ya Tuhan jantungku, Gue bener nggak salah dengar kan ya?" tanyanya dalam hati sambil memegangi dadanya. Akhirnya, Exsel pun membuka suaranya dengan berkata, “Dina, kenapa diam saja ... ??” tanyanya.
Detak jantung Dina seolah berhenti berdetak, “Oh .., emm iya .., bisa .., iya bisa ..” jawab Dina gugup. Exsel yang berada di seberang sana pun senang mendengar jawaban dari Dina.
“Hmm, baiklah, nanti Aku tunggu di cafe dekat RS, ya ...” ucapnya sambil mengembangkan senyumnya karena Dina menyetujuinya.
“Tapi Tuan Exs, apa nggak sebaiknya jangan di sekitaran sini, apa Lo nggak takut, jika Vanya melihat Kita ... ??” tanya Dina pada Exsel.
Exsel yang berada di seberang sana pun lalu menjawabnya dengan berkata, “Kau tenang saja Din, Vanya sudah mengijinkan Aku untuk pergi bersamamu ..” jawabnya berterus terang. ‘Ya, karena memang sang Kekasih selalu tak keberatan jika Exsel pergi bersama dengan Dina, karena Kekasih dari Exsel sudah percaya sepenuhnya pada Dina, mengingat Dina adalah Sahabatnya.’
Dina yang mendengarkan jawaban dari Exsel pun melongo tak percaya, “Hah ..., tapi bagaimana mungkin, Tuan Exs .. ??” tanyanya.
“Ya sudah jika Kau tak percaya, silahkan tanya saja ke orangnya ..” ucap Exsel sambil tersenyum geli jika mendengar jawaban dari Dina yang entah mengapa sangat menggemaskan.
“Ha ..., emm iyaa iya .., Gue percaya sama Lo .., ngerepotin banget sih jadi orang .. !!” ucap Dina lalu menutup teleponnya sebelah pihak. Dan entah mengapa Dina sangat kesal dengan sikap Exsel yang baginya sangat aneh.
Tut ...
Sambungan telepon pun terputus.
“Sudah punya pacar, masih saja ngerepotin, lha gimana nanti kalau sudah tunangan sama si Vanya?, bisa-bisa Gue jadi pembantunya dong?” Dina menggerutu kesal. Sedangkan Erlin yang mendengarkan Sahabatnya sedang menggerutu pun lalu membuka suaranya dengan berkata, “Heh .., Lo tuh kenapa sih, Din .., nggak jelas banget sih .. ?” ucapnya sambil menggelengkan kepalanya heran menatap Dina.
Dina pun lalu menjawabnya dengan berkata, "Biasa lah Er .., siapa lagi kalau bukan ayang bebebnya si Vanya!" jelasnya. Erlin pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Maksud Lo, Exsel??”
“Ya iya ya lah .., siapa lagi kalau bukan Dia, Gue lho bukan siapa-siapanya Dia, kenapa Dia selalu saja merepotkanku, heran banget Gue ..” jawab Dina heran sambil memanyunkan bibirnya kesal.
“Wajar lah Din .., Lo ‘kan Sahabatnya, hihi ..” ucap Erlin sambil tertawa kecil mendengar pernyataan dari Dina. Dina yang mendengar pernyataan dari Erlin pun tak terima, Ia pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Sahabat apanya ..??, yang ada Gue malah dijadiin Babu sama Dia!!” serunya sambil memutar bola matanya jengah dengan melipat kedua tangannya.
“Issshh ..., Lo tuh ya kalau ngomong selalu saja nggak bisa di jaga tuh mulut .., kena karma baru tahu rasa Lo ... !!” tegas Erlin memberi peringatan pada Dina. Dina pun hanya diam memanyunkan bibirnya tak mendengarkan perkataan Sahabatnya yang baginya sangat menyebalkan.
“Heh daripada Lo manyun-manyunin bibir nggak jelas, mending panggil Pasien deh sekarang, kasian Mereka yang sudah nungguin!” perintah Erlin pada Dina. Tanpa menunggu lama Dina pun segera memanggil Pasien satu per satu untuk di periksa Sahabatnya.
****
Sementara di lain tempat, Exsel sedang menyibukkan dirinya dengan mempersiapkan kejutan yang akan diberikan kepada Kekasihnya. ‘Ya, Exsel sendiri memang merahasiakan kepada sang Kekasih jika malam ini Ia akan bertunangan dengannya.
Meskipun Exsel telah merahasiakan pada sang Kekasih, namun Exsel tidak merahasiakannya kepada teman-teman Kekasihnya yang bekerja di RS.Wijaya, dengan menyebar undangan untuk Mereka.
Saat Ia sedang sibuk mendekorasi restoran dengan para karyawan, tiba-tiba saja ponsel yang ada di saku kemejanya berbunyi.
Dreett ... Dreett ... Dreett ...
Seketika saja Exsel segera mengambil ponselnya dan mengangkatnya.
“Halo ...” ucap Exsel memulai membuka obrolan.
“Sayang, Kamu dimana .. ??” tanya seseorang itu pada Exsel. Exsel baru sadar jika orang yang menghubunginya adalah Kekasihnya. Ia pun lalu menjawabnya dengan berkata, “Sayang, kalau telepon biasanya gimana coba ..., kenapa nggak mengucapkan salam ... ??” tanya Exsel heran dengan sikap sang Kekasih yang tak seperti biasanya.
“Ya habisnya Kamu nyebelin tahu nggak, kenapa Sayang nggak bilang sama Aku, kalau Kita nanti malam bertunangan .. ??” tanya Vanya yang tak kalah heran dengan sikap Exsel padanya.
Sementara Exsel yang mendengarkan pertanyaan dari sang Kekasih pun terkejut, karena Exsel melupakan sesuatu, jika Dirinya tidak memberi tahu para Sahabat Kekasihnya agar merahasiakannya, namun semua sudah terlanjur, sang Kekasih telah mengetahui kejutannya itu. “Astaga, kenapa Aku melupakan para Sahabat Vanya .. ?!” batinnya.
Sang Kekasih yang tidak mendengar jawaban dari Exsel pun lalu membuka suaranya dengan berkata, “Sayang ..., kenapa diam saja sih ... ??” tanya sang Kekasih heran. Seketika itu pula lamunan Exsel buyar, “Ehh ..., tidak ..., emmh ..., memangnya Sayang tahu dari mana jika Kita malam ini bertunangan?" tanya Exsel pada sang Kekasih.
“Dari Dina .., untung saja Dina memberitahuku, dan Kamu tahu nggak Yang, gegara Sayang nggak memberitahuku soal ini, Aku diomelin Dina habis-habisan tauk .. !!” seru Vanya menjawab pertanyaan drai Exsel.
“Hehehe ..., apa Kamu takut diomeli sama Dina, Yang ... ??” tanya Exsel memastikan.
“Enggak sih, tapi aneh saja, kenapa dia bisa semarah itu ya .., atau jangan-jangan Dina suka sama kamu lagi, Yang ...” balas Vanya Kekasih Exsel dengan menduga-duga. Mendengar pernyataan dari sang Kekasih Exsel pun tertawa dan berkata, “Hahaha .., Kamu itu Yang, mana mungkin Dina menyukaiku, dia itu kan Sahabat Kita dari masa SMA,”
“Iya sih ...” jawab Vanya singkat.
“Ya sudah sekarang lanjutkan pekerjaanmu, dan jangan lupa nanti malam berdandan lah secantik mungkin, karena Aku sudah menyiapkan semua kejutannya untukmu ..” ucap Exsel.
“Aaaaa, thanks, baby .., muach ...” ucap sang Kekasih di seberang sana. Mendengar sang Kekasih yang kegirangan Exsel pun tersenyum senang mendengarnya. Mereka pun lalu mengakhiri obrolan dan melanjutkan aktifitasnya masing-masing.
...****************...
Sementara di lain tempat, terlihat dokter Irsyad tampak sedang berada di sebuah cafe bersama para anak buahnya, bahkan terlihat pula wanita cantik yang berada di tengah-tengah Mereka. Tanpa disadari oleh Mereka ada seseorang yang memata-matai keberadaan Mereka.
“Irsyad .., apa yang Kau lakukan tidak terlalu bahaya untukmu ... ??” ucap seorang wanita yang sedang bersama Irsyad. Irsyad pun lalu menyahutnya dengan berkata, “Tidak ..., Kau tenang saja Clara, sebentar lagi Aditya akan jatuh ke tanganmu dan Wanita idamanku yaitu Erlin akan jatuh di tanganku ...” ujarnya.
“Tapi bagaimana dengan Dina, Ir ... ??, bukankah Mereka bersahabat ... ??” tanya Wanita yang bernama Clara pada Irsyad.
“Itu urusanku, dan Kau jangan pernah ikut campur urusanku, mengerti!!” tegas Irsyad menjawab pertanyaan dari Clara yang baginya sangat sensitif jika mendengar nama Dina.
Sementara seseorang yang sedang memata-matai Mereka pun lalu mencoba menghubungi seseorang namun tak kunjung di angkat oleh orang yang Ia hubungi. ‘Ya seseorang itu adalah asisten pribadi Kakek dari Exsel yang bernama Asisten Jo.’
“Exsel gawat ..., Kekasihmu dalam bahaya, begitu pula dengan para Sahabatnya,” ucap asisten Jo pada Exsel. ‘Ya orang yang sedang dihubungi oleh Asisten Jo adalah Exsel.'
“Maksudmu??” jawab Exsel bertanya.
“Nanti Aku akan Aku kirimkan rekamannya kepadamu, lebih baik sekarang fokuslah untuk menyiapkan kejutan untuk Kekasihmu, Exs ...” titahnya pada Exsel.
Exsel pun lalu menjawabnya dengan berkata, “Baik, asisten Jo ...” jawabnya. Meskipun sebenarnya Exsel yang berada di seberang sana masih bertanya-tanya dalam hati.
Tut...
Sambungan telepon pun terputus.
...****************...
Kini tiba waktunya makan siang, dan Exsel kini sudah menunggu Dina di parkiran RS untuk menjemputnya. Ia pun lalu segera menghubungi seseorang yang Ia cari, namun saat Ia akan menghubungi seseorang yang Ia cari, tiba tiba saja orang yang Ia cari itu muncul di depan mobilnya. ‘Ya seseorang itu adalah Dina Permata Devindra.’
Dengan mengetuk kaca mobil milik Exsel, Dina berteriak di baliknya, “Exs ..., buka woy ...” ucapnya sambil mengetuk mobil milik Exsel. Tanpa menunggu lama Exsel pun lalu membuka jendela kaca mobilnya.
Dilihatnya Exsel memakai dengan sebuah kacamata hitam, bahkan Dina sedikit melongo dibuatnya.
Bersambung...
...****************...
...----------------...
Jangan lupa tinggalkan jejak Vote, Like, Komennya Ya ...
Karena Author sangat mengharapkan Kalian untuk membaca karya baru Author yang satu ini ...
Salam sehat untuk para Readers ... 🥰🥰🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments