#5. Tiur tidak menganggap Sari dan adiknya seperti anak kandungnya sendiri.

Hari ini adalah hari pernikahan yang ke 2 ayah, aku tidak bisa menunjukkan raut muka masam di depan ayah, toh setuju atau tidak setuju, ayah tetap akan menikahi Tiur. Tiur akan selamanya tinggal serumah bersama kami, tidak mungkin aku bermusuhan terus dengan istri ayah ku, bathin Sari dalam hati. Ku ikhlaskan saja lah, aku tidak bisa egois, aku tidak bisa mengesampingkan kebahagiaan ayahku sendiri, ayo lah hatiku, berlapang dada lah. Saripun pun terus memberi pengertian kepada dirinya sendiri.

Acara adat dan resepsi pernikahan Alex berjalan dengan lancar, semua khalayak yang datang, bergantian menyalami para pengantin sembari berkata " Selamat ya, semoga cepat dapat momongan dan kiranya menjadi keluarga yang bahagia".

Alex dan Tiur serentak mengucapkan" terimakasih banyak ya".

Tidak ada yang salah dalam pernikahan ini, semua orang beranggapan masih wajar Alex menikah, karena Alex belum mempunyai keturunan anak laki laki, seandainya istri pertama tidak meninggalkan pun, suami kawin lagi, apalagi bermaksud supaya ada keturunan anak laki-laki suatu hal yang lumrah di kampung tersebut.

****

Ini malam pertama Tiur tidur di rumah, keesokan harinya sampai jam 8 pagi Tiur, maupun Alex belum bangun dari ranjangnya, kami beraktifitas seperti biasa, beberes rumah, menyiapkan sarapan, mencuci pakaian ke danau serta mengangkat air, dan mengisi semua tampungan air di dalam rumah sebagai stok untuk air minum, untuk keperluan cuci piring atau keperluan untuk di kamar mandi.

Tidak lama kemudian Alex dan Tiur bangun, sebentar ke kamar mandi sekedar mencuci muka dan setelah itu, kami bersiap siap untuk sarapan pagi bersama. Ketika sarapan ayah memberitahu tugas tugas masing masing, kepada Sari Alex berucap "Sari, mulai besok kamu kembali bersekolah, sudah setahun kamu mengganggur tidak bersekolah, tahun ini kamu akan bersekolah lagi, mengulang dari kelas 3. Siti, Sita sekolah seperti biasa, dan melakukan pekerjaan seperti biasa, menggembalakan kerbau ke ladang sebelum berangkat ke sekolah, Sedangkan Vina menjaga Ita dan memberi Ita makan.

Untuk menenun ulos, biarlah ibu Tiur saja yang mengerjakan, Sari bantu membuat corak dan motif, dan menggulung dan melengkapi semua keperluan benang benang jika sudah pulang dari sekolah, tugas ke ladang dan kesawah disempatkan sebelum dan sesudah pulang sekolah, keuangan keluarga sekarang di pegang oleh ibu Tiur, untuk menjual hasil tangkapan ikan juga ibu Tiur yang mengerjakan nya.

Demikian semua tugas tugas yang diberikan Alex kepada Tiur istri nya dan anak anak. Semua diam dan tidak ada yang membantah nya termasuk Sari hanya diam saja, padahal Sari ingin berontak, tugas Tiur hanya bertenun, kesawah dan ke ladang juga tidak dilakukannya, agak kecewa sebenarnya, tetapi Sari tidak berani membantah, entah mengapa ayah begitu memanjakan Tiur, padahal dulu mendiang ibu masih pergi ke ladang dan kesawah. Mendiang Ibu juga terkadang masak dan mencuci pakaian, kalau ibu rasa sempat mengerjakan nya.

*****

Ini adalah hari pekan pertama bagi Tiur di keluarga ini, Tiur ke pekan dengan membawa 4lembar ulos, dan setiap hari ayah selalu ada tangkapan ikan dari ladang dan Tiur setiap hari selalu menjual ikan, lapor Vina kepada Sari, karena Vina belum bersekolah, Vina yang melihat kalau Tiur menjual tangkapan ikan ayah setiap hari. Berarti, sesuai pengalaman Sari sebagai pemegang keuangan sebelum Tiur hadir di keluarga Sari, lumayan jumlah uang yang di pegang Tiur selama sepekan ditambah penjualan ulos.

Tiur pulang dari pekan. Seperti biasa Sari dan adik adiknya menyambutnya dengan sukacita, tetapi kami tidak diperbolehkan membongkar semua isi keranjang, tadinya Siti hendak mengeluarkan isi keranjang, Tiur langsung teriak "Jangan, jangan kalian sentuh itu, biar aku saja yang keluarkan, semua yang kubeli itu, semua adalah hasil keringatku, kalian tidak berhak apa apa", teriakan Tiur membuat Siti terkejut dan ketakutan, sehingga tidak berani lagi memegang belanjaan yang dibawa Tiur.

Tiur hanya membawa sedikit belanjaan bahkan jajanan seperti martabak dan popcorn tidak ada dibeli untuk Sari dan adik adiknya. Sari melihat raut wajah kesedihan dan kecewa dimata adik adiknya, Sari mencoba bertanya kepada Tiur "Bu, mengapa ibu tidak membeli jajanan martabak atau popcorn, padahal ibu tahu adik adik banyak",

"Apa, martabak dan popcorn katamu, iih tidak sudi aku membeli makanan hasil keringatku, kepada yang bukan anak kandung ku sendiri", Tiur menjawab dengan ketus,

Sari terkejut mendengar Tiur berkata seperti itu, tetapi Sari mencoba tetap lembut bertanya kepada Tiur "Mengapa ibu, berkata seperti itu, bukan kah ibu mengatakan, akan menerima Sari dan adik adik seperti anak kandung ibu sendiri?",

"Itu dulu, itu supaya ayah kalian bisa mencintai aku" jawab Tiur dengan ketus, mengakui bahwa Tiur pura pura baik di depan mereka.

Sekarang sifat asli Tiur sudah kelihatan, selama ini Tiur lembut bicaranya hanya topeng belaka, itu hanya kepura-puraan, supaya ayah bisa cinta kepada Tiur.

Tiur hanya membawa pisang, itupun dimakan saat Alex tiba di rumah, sekarang belum bisa di makan. Ada sesuatu yang disembunyikan dan dibawa Tiur dari keranjang belanjaan, langsung dibawa ke kamarnya dengan buru buru.

Tok..tok..tokk

Pintu diketuk, sambil berseru Tiur..Tiur..

Itu adalah suara Alex mengetuk pintu, Alex datang dari warung kopi. Terkejut Tiur, bahwa Alex datang. Tiur segera mengancam Sari dan adik adiknya "Jangan beritahu ayah kalian tentang hal ini, kalau kalian beritahu kepada ayah kalian, habis kalian kupukuli nanti", ancam Tiur kepada anak-anak. Semua diam saja.

"Sudah pulang pak", ucap Tiur manis dan manja sambil membukakan pintu. Alex masuk dan melihat anak anak sedang diam diam saja, "Ada ibu kalian membeli martabak?", tanya Alex kepada anak anak. Anak anak hanya diam saja tidak berani mengeluarkan suara.

Tiur langsung menjawab " Ada lah, sudah habis di makan mereka semua, masak tidak ku beli, padahal kan mereka anak anak yang rajin", ucap Tiur sambil senyum senyum lebar dan palsu.

Alex tersenyum, seolah Alex bangga telah berhasil menikah dengan perempuan yang baik hatinya. "Syukurlah ibu kalian membelikan martabak kepada kalian", ucap Alex menambahi.

Sembari ayah berucap begitu, Tiur pura pura langsung meletakkan pisang di depan anak anak, "Ayo makan pisang ini, pisang ini ibu beli tadi dari pekan" tawar Tiur dengan lemah lembut.

Anak anak takut mengambilnya, Setelah ditawari Alex "Ayo anak anak, makani saja sepuas kalian", barulah anak anak berani untuk memakannya, mereka memakannya dengan pelan pelan seolah tidak berselera lagi karena sudah tahu maksud dibalik kebaikan Tiur.

Sari langsung berlari kedapur, sedih rasanya hatinya, tidak bisa membuat adik adiknya senang, biasanya momen hari pekan ini adalah momen yang ditunggu tunggu adik adiknya, karena banyak makanan yang dibeli, ternyata Tiur hanya peduli terhadap dirinya sendiri dan ayah, Tiur tidak menganggap kami seperti anak kandung nya sendiri Bathin Sari sedih.

Sampai berapa lama kejadian ini akan terus berlangsung, padahal ibu banyak pemasukan, ternyata Tiur sering menjual tangkapan ikan lumayan banyak setiap hari. Dan memang kondisi cuaca sedang baik, tidak hujan dan tidak kencang angin. bathin Sari dalam hati.

****

"Hai Sari, sekarang kamu sudah sekolah ya, dan kulihat ibu tiri mu sekarang yang menenun, sepertinya ibu tiri mu baik sekali ya Sari, cara bicaranya juga lembut dan sopan", ucap ibu Horas kepada Sari, ketika berpapasan di jalan sewaktu Sari hendak mencuci ke danau.

Sari hanya diam saja, Ayah saja yang satu rumah tidak tahu perilaku Tiur sebenarnya, apalagi kalau kubilang kepada ibu Horas, bagaimana aslinya sifat Tiur, pasti mereka tidak percaya. Adanya pasti Sari akan di marahi ayahnya, kalau ayah mengetahui dari orang bahwa ibu tiri nya sebenarnya tidak baik.

Sari berpikir dalam hati dan memilih untuk mengiyakan saja perkataan ibu Horas " iya Bu, memang ibu tiri ku baik orang nya", ucap Sari kepada ibu Horas.

"Bagus lah kalau begitu Sari, ternyata tidak semua ibu tiri itu kejam, syukurlah kalian mendapatkan ibu tiri yang baik, baik baik lah kalian sama ibu tiri kalian itu ya Sari", ucap ibu Horas penuh bahagia dan terus menyemangati Sari.

Sari menjawab seadanya, dan mencoba untuk terus melanjutkan pekerjaannya menuju danau untuk mencuci, malas rasanya bercerita panjang lebar mengenai ibu tiri nya, bahkan harus memuji muji ibu tirinya, padahal kenyataannya berbeda" Iya Bu", ucap Sari datar kepada ibu Horas.

****

Tiur sering berkeluh kesah kepada Alex, Bahwa harga kebutuhan semua naik, pendapatan yang didapatkan serasa tidak cukup.

Alex diam saja, dalam hati Alex bergumam, sewaktu Sari yang pegang keuangan, Sari tidak pernah mengeluh, bahkan terkadang hasil tangkapan ikan pun tidak selalu tiap hari ada, seminggu terkadang hanya 3 dan 4 kali, sekarang jelas jelas hasil tangkapan ikannya selalu banyak, bahkan tiap hari.

Kok bisa tidak cukup dan masih saja kurang, Alex bingung dan tidak habis pikir, "Apakah Tiur menyembunyikan sesuatu dari ku, ataukah Tiur selalu memberi tanpa sepengetahuan ku terhadap orang tua nya", pikir Alex. Alex ingin mencari tahu.

Sari juga diam saja ketika Tiur berkeluh kesah mengenai bahan pokok yang naik, bahkan katanya uang belanja tidak cukup, padahal Tiur yang pegang keuangan, Sari yakin, kalau ayah nya tidak terlalu boros memakai uang,

Sari yakin ada sesuatu yang disembunyikan Tiur, tetapi apa itu sari tidak tahu, Sari ingin mencari tahu, tetapi bagaimana caranya. Secara Sari dan adik adiknya tidak diperbolehkan Tiur masuk ke kamar mereka.

Tiur juga pelit membeli stok ikan, bahkan potongan ikan yang disajikan Tiur untuk dimakan, potongannya sangat kecil kecil, bahkan martabak, dan popcorn tidak pernah dibeli. 'Kemanakah semua uang penjualan ulos dan penjualan tangkapan ikan dari ayah', pikir Sari bingung.

****

Ternyata Tiur selalu pergi ke rumah ibunya, bahkan kalau pergi kerumah orang tuanya selalu membawa kantongan plastik, tidak tahu apa isi plastik tersebut.

Alex memergoki Tiur. Dan setelah Tiur sampai di rumah, bukan main marahnya Alex, "Tidak tahu diri kamu, maksudmu aku yang akan membanting tulang untuk memenuhi semua kebutuhan orang tua mu" ucap Alex dengan suara tinggi.

"Kau pikir aku bisa kau bodoh bodohin, dulu sebelum engkau datang ke rumah ini, Sari yang pegang keuangan, tidak pernah mengeluh, bahkan Sari bisa menabung dan membeli kerbau, sekarang malah kau bilang selalu kurang, kurang dan kurang", ucap Alex terus memarahi Tiur. Tiur tidak berani membantah, Tiur hanya diam saja.

"Mulai sekarang jangan lagi kau datang ke rumah orang tua mu, kalau kau datang ke rumah orang tua mu, jangan kau berani datang lagi ke rumah ini", ucap Alex memberi ketegasan kepada Tiur.

Sari dan adik adiknya hanya duduk diam di dapur mendengar kemarahan Alex.

Jangan lupa like & vote ya kakak.👇

Episodes
1 #1. Santi meninggal dunia
2 #2. Sari putus sekolah
3 #3. Sari menenun ulos
4 #4. Alex ingin menikah lagi.
5 #5. Tiur tidak menganggap Sari dan adiknya seperti anak kandungnya sendiri.
6 #6 .Alex mengetahui segala kebohongan Tiur.
7 #7. Tiur hamil.
8 #8. Tiur harus minta maaf kepada Sari dan adik adiknya supaya bisa melahirkan.
9 #9. Ita jatuh dari punggung kerbau
10 #10. Ita belum pulih
11 #11. Beda pendapat dengan ayah
12 #12. Ita tidak bisa sembuh lagi
13 #13. Sari tegas untuk mengelola keuangan sendiri.
14 #14. Sari senang bisa membahagiakan adik adiknya
15 #15. Tiur banyak permintaan setelah melahirkan anak laki laki
16 #16. Tiur hamil anak ketiga.
17 #17. Tiur memfitnah Sari
18 #18. Sari ingin, agar Tiur tidak mengulangi perbuatannya.
19 #19. Tiur hamil anak ketiga
20 #20. Tiur berubah jadi baik.
21 #21. Tiur melahirkan anak ketiga
22 #22. Pertemuan Sari dan Beni
23 #23. Keteguhan Beni untuk mendapatkan Sari.
24 #24. Queen suka kepada Beni
25 #25. Langkah pertama untuk mendekati Sari
26 #26. Sari dan Beni resmi berpacaran.
27 #27. Keteguhan hati Beni terhadap Sari
28 #28. Menonton Bioskop
29 #29. Sari makin dekat dengan Beni
30 #30. Kunjungan keluar kota berjalan dengan lancar
31 #31. Queen mencoba bunuh diri.
32 #32. Sari di jodohkan
33 #33. Beni ingin memperkenalkan Sari kepada orang tua nya.
34 #34. Sari gelisah karena diajak bertemu dengan kedua orang tua Beni
35 #35. Kedua orang tua Beni merestui hubungan Beni dengan Sari.
36 #36. Beni dan Sari berjanji untuk selalu setia.
37 #37.Queen mengganti isi surat Beni
38 #38. Beni menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi
39 #39. Beni kesal dan cuek kepada Queen.
40 #40. Beni ujian kelulusan
41 #41. Ciuman pertama Sari.
42 #42. Kemesraan Beni dan Sari
43 #43. Kebersamaan Beni dengan teman temannya setelah menerima surat kelulusan.
44 #44. Kebersamaan terakhir Beni dengan teman temannya.
45 #45. Beni terima ijazah
46 #46. Hari terakhir perjumpaan Sari dan Beni
47 #47. Beni Merantau ke kota
48 #48. Surat Pertama Beni
49 #49. Om Burhan Memperkenalkan Sonia
50 #50. Sonia dan Beni semakin dekat.
51 #51. Beni dan Sonia jalan jalan.
52 #52. Beni Menolak Cinta Sonia
53 #53. Beni Mau Indekos
54 #54. Sari digoda pria dari kampung sebelah
55 #55. Sonia Menemui Sari
56 #56. Sari menganggap putus dengan Beni.
57 #57. Sari kesurupan
58 #58. Sari dijodohkan
59 #59. Sari setuju untuk dijodohkan
60 #60. Pernikahan Sari dengan Juan
61 #61. Pernikahan Sari tidak sesuai harapan nya
62 #62. Sari harus pandai berhemat
63 #63. Beni mencari tahu kebenarannya
64 #64. Beni benci kepada sari
65 #65. Beni ikhlas merelakan Sari
66 #66. Sari harus extra hemat
67 #67. Sari menjual cincinnya untuk keperluan Robert
68 #68. Sari hamil
69 #69. Juan sangat tidak pengertian
70 #70. Sari kekurangan darah
71 #71. Sari melahirkan anak laki-laki
72 #72. Sari kesurupan
73 #73. Sari pulih
74 #74. Sari Pulang ke Sibolga
75 #75. Juan cuek pada keluarga pihak Sari.
76 #76. Sari pasrah dalam menjalani hidup di hari tuanya.
77 Kisah pilu seorang kembang desa
Episodes

Updated 77 Episodes

1
#1. Santi meninggal dunia
2
#2. Sari putus sekolah
3
#3. Sari menenun ulos
4
#4. Alex ingin menikah lagi.
5
#5. Tiur tidak menganggap Sari dan adiknya seperti anak kandungnya sendiri.
6
#6 .Alex mengetahui segala kebohongan Tiur.
7
#7. Tiur hamil.
8
#8. Tiur harus minta maaf kepada Sari dan adik adiknya supaya bisa melahirkan.
9
#9. Ita jatuh dari punggung kerbau
10
#10. Ita belum pulih
11
#11. Beda pendapat dengan ayah
12
#12. Ita tidak bisa sembuh lagi
13
#13. Sari tegas untuk mengelola keuangan sendiri.
14
#14. Sari senang bisa membahagiakan adik adiknya
15
#15. Tiur banyak permintaan setelah melahirkan anak laki laki
16
#16. Tiur hamil anak ketiga.
17
#17. Tiur memfitnah Sari
18
#18. Sari ingin, agar Tiur tidak mengulangi perbuatannya.
19
#19. Tiur hamil anak ketiga
20
#20. Tiur berubah jadi baik.
21
#21. Tiur melahirkan anak ketiga
22
#22. Pertemuan Sari dan Beni
23
#23. Keteguhan Beni untuk mendapatkan Sari.
24
#24. Queen suka kepada Beni
25
#25. Langkah pertama untuk mendekati Sari
26
#26. Sari dan Beni resmi berpacaran.
27
#27. Keteguhan hati Beni terhadap Sari
28
#28. Menonton Bioskop
29
#29. Sari makin dekat dengan Beni
30
#30. Kunjungan keluar kota berjalan dengan lancar
31
#31. Queen mencoba bunuh diri.
32
#32. Sari di jodohkan
33
#33. Beni ingin memperkenalkan Sari kepada orang tua nya.
34
#34. Sari gelisah karena diajak bertemu dengan kedua orang tua Beni
35
#35. Kedua orang tua Beni merestui hubungan Beni dengan Sari.
36
#36. Beni dan Sari berjanji untuk selalu setia.
37
#37.Queen mengganti isi surat Beni
38
#38. Beni menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi
39
#39. Beni kesal dan cuek kepada Queen.
40
#40. Beni ujian kelulusan
41
#41. Ciuman pertama Sari.
42
#42. Kemesraan Beni dan Sari
43
#43. Kebersamaan Beni dengan teman temannya setelah menerima surat kelulusan.
44
#44. Kebersamaan terakhir Beni dengan teman temannya.
45
#45. Beni terima ijazah
46
#46. Hari terakhir perjumpaan Sari dan Beni
47
#47. Beni Merantau ke kota
48
#48. Surat Pertama Beni
49
#49. Om Burhan Memperkenalkan Sonia
50
#50. Sonia dan Beni semakin dekat.
51
#51. Beni dan Sonia jalan jalan.
52
#52. Beni Menolak Cinta Sonia
53
#53. Beni Mau Indekos
54
#54. Sari digoda pria dari kampung sebelah
55
#55. Sonia Menemui Sari
56
#56. Sari menganggap putus dengan Beni.
57
#57. Sari kesurupan
58
#58. Sari dijodohkan
59
#59. Sari setuju untuk dijodohkan
60
#60. Pernikahan Sari dengan Juan
61
#61. Pernikahan Sari tidak sesuai harapan nya
62
#62. Sari harus pandai berhemat
63
#63. Beni mencari tahu kebenarannya
64
#64. Beni benci kepada sari
65
#65. Beni ikhlas merelakan Sari
66
#66. Sari harus extra hemat
67
#67. Sari menjual cincinnya untuk keperluan Robert
68
#68. Sari hamil
69
#69. Juan sangat tidak pengertian
70
#70. Sari kekurangan darah
71
#71. Sari melahirkan anak laki-laki
72
#72. Sari kesurupan
73
#73. Sari pulih
74
#74. Sari Pulang ke Sibolga
75
#75. Juan cuek pada keluarga pihak Sari.
76
#76. Sari pasrah dalam menjalani hidup di hari tuanya.
77
Kisah pilu seorang kembang desa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!