#2. Sari putus sekolah

Tiga hari sudah Sari tidak pergi ke sekolah, Bu guru Nina wali kelas 3 disekolah Sari menanyakan kabar Sari mengapa tidak masuk sekolah selama 3 hari lamanya, Bu guru Nina bertanya kepada teman teman Sari.

"Anak anak, ada yang tahu mengapa Sari tidak masuk sekolah?", tanya bu guru Nina kepada semua siswa nya di kelas.

Semua siswa saling memandang satu dengan yang lain, tiba tiba serantak menjawab "Tidak tahu Bu guru".

Bu guru Nina kembali bertanya "Adakah diantara kalian yang rumahnya berdekatan dengan rumah Sari?"

"Saya Bu", jawab Reni dari salah satu siswa perempuan di kelas 3.

" Oh, Apakah kamu tidak tahu, mengapa Sari tidak masuk sekolah?" tanya bu guru Nina pada Reni.

"Kemarin setelah pulang sekolah, saya melihat Sari Bu, sedang mencuci pakaian dan mengambil air di danau, sepertinya Sari tidak masuk sekolah bukan karena sakit Bu", jelas Reni kepada Bu guru Nina.

"Oh begitu ya, ok lah, nanti biar ibu saja yang akan ke rumah Sari, mencoba mencari tahu mengapa Sari tidak masuk sekolah selama 3 hari", jelas Bu guru Nina kepada Reni.

Tiba tiba Bell sekolah berbunyi

tett...tett "Baik anak anak, karena Bell sekolah sudah berbunyi dan jam juga menunjukkan pukul 12.30, itu tandanya pelajaran kita hari ini sudah selesai, kalian boleh pulang ke rumah kalian masing masing", ucap Bu guru penuh semangat dan seluruh anak anak pun segera berhamburan keluar sekolah.

Bu guru Nina, tidak langsung pulang ke rumah ia terlebih dahulu berkunjung ke rumah Sari dan menanyakan mengapa Sari tidak masuk sekolah. Tibalah Bu guru Nina di depan pintu, dan segera mengetuk pintu, tok..tok..tokk "permisi, ada orang?", tidak ada sahutan, Bu guru Nina mencoba mengetuk lagi, tok..tok...tok permisi ada orang?", kata Bu guru Nina sambil menyimak apakah ada jawaban dan sambil melihat sekeliling orang di sekitar apakah, ada orang yang bisa ditanyakan. Tiba tiba ada suara anak kecil menyahut dari dapur, "Iya, sebentar" sahut vina, Vina adalah adik ke 4 Sari yang bertugas untuk menjaga Ita. Ita masih berumur 1 tahun 2 bulan, lagi sedang asik asiknya belajar berjalan, sedangkan Vina masih berumur 5tahun. Sambil berlari Ita mencoba menemui tamu yang ada di depan pintu, agak bingung dan penasaran melihat sosok tamu yang ada di depan pintu, karena ibu itu sebelumnya tidak pernah datang ke rumah, atau tidak pernah ketemu "Ada apa Bu, cari siapa?", tanya Ita kepada Bu guru Nina.

" Saya adalah Bu guru Nina, wali kelas 3, tepatnya saya adalah guru wali kakak kamu Sari, apakah Sari ada di rumah?", Tanya bu guru Nina kepada Ita yang masih bingung dan takut.

"Kakak Sari, lagi tidak di rumah Bu, kak Sari sekarang ada di ladang bersama dengan kakakku yang lain", balas Ita.

"Oh begitu, apakah ladang nya jauh dari sini?" tanya bu guru Nina.

"Masih jauh sekali Bu, tetapi sebentar lagi mereka akan kembali ke rumah" jawab Ita.

"Oh begitu, ibu akan menunggu nya disini", jawab Bu guru Nina.

"Oh iya, silahkan duduk Bu " Ita mempersilahkan Bu guru Nina masuk, setelah dijelaskan bahwa tamu tersebut adalah guru wali Sari.

Tidak lama kemudian, Sari, Siti dan Sita tiba di rumah, dan melihat ada tamu, dan segera menyalaminya.

"Halo Sari, Apakah kamu sehat?", tanya bu guru Nina mencoba membuka obrolan.

"Halo juga Bu, sehat sehat saja Bu", balas Sari sambil senyum senyum kepada Bu guru Nina.

"Kedatangan ibu ke mari mau menanyakan, mengapa kamu tidak masuk sekolah selama 3 hari, tadinya ibu pikir kamu sakit, tetapi syukurlah ternyata kamu sehat sehat saja", Bu guru Nina, mencoba bertanya kepada Sari.

"Saya tidak akan bersekolah lagi Bu", jawab Sari dengan suara pelan dan sambil menunduk.

Bu guru Nina heran dan mencoba menanyakan kembali "Mengapa Sari berkata seperti itu?",

Sambil menangis sesegukan Sari mencoba mengatakan alasannya tidak bersekolah lagi "Bu, ibu saya kan sudah meninggal, kami ada 5 bersaudara, saya adalah anak 1. Ayah berprofesi sebagai nelayan. Tidak cukup bagi kami untuk memenuhi kebutuhan kami sehari hari, hanya dengan mengandalkan hasil tangkapan ikan ayah, secara terkadang ayah mau tidak ada dapat tangkapan ikan, walaupun sudah lama melabuhkan jaring Bu", sari menjelaskan panjang lebar.

Tidak lama kemudian Sari menambahkan lagi alasannya "Sekarang saya adalah pengganti ibu bagi adik adik saya Bu" tegas Sari.

"Sari, ibu tidak melarang kamu untuk bekerja, sayang sekali Sari, kalau kamu tidak sekolah, padahal kamu pintar" Bu guru mencoba menjelaskan, agar Sari Berubah pikiran.

"Saya bukan nya tidak ingin bersekolah Bu, tetapi kalau saya sekolah siapa yang nantinya ke ladang, egois sekali rasanya kalau saya bersekolah, padahal banyak kebutuhan yang masih harus di penuhi, adik saya pun masih kecil kecil, mereka belum bisa diandalkan untuk bekerja", ucap Sari kepada Bu guru Nina.

" Sari, saya mau mengasuh kamu, tetapi kamu harus tinggal sama saya, saya janji akan menyekolahkan mu, kamu bercita citakan jadi seorang guru", jelas Bu guru Nina.

"Maaf Bu, saya tidak bersedia, siapa nanti yang akan menjaga adik adik saya", tolak Sari.

"Kamu kan masih punya ayah, ayah kamu yang akan menjaga mereka", bela Bu guru Nina.

"Tidak Bu, maaf saya tidak bersedia, saya sudah berjanji kepada mendiang ibu saya untuk menjaga dan bertanggung jawab kepada adik adik saya", ucap Sari.

"Baiklah Sari, kalau kamu tetap menolak, saran saya hendaknya kamu tetap bersekolah", mohon Bu guru Nina kepada Sari.

Sari hanya diam dan menundukkan kepalanya, tekannya untuk menjaga adik adiknya sangat kuat, seperti batu karang, bahkan ayahnya sendiri tidak bisa menghalanginya.

Setelah Bu guru Nina pulang, Siti menghampiri Sari, "kakak beras kita habis, beras kita hanya cukup untuk makan hari ini, untuk besok tidak ada lagi".

Sari hanya diam saja, beberapa hari terakhir ini ayahnya tidak pergi ke danau untuk mencari ikan, karena sekarang lagi sering angin kencang, gelombang ombak di danau sangat kencang, ayah tidak berani menjaring ikan.

Hampir menangis rasanya Sari mendengar apa yang dikatakan adiknya " Ya Tuhan, tolong bantu hamba mu ini mencari penyelesaian nya. Ibu apa yang harus aku lakukan, beban ini berat sekali rasanya", Sari berdoa dalam hati, sambil menengadahkan wajahnya keatas, dan tanpa sengaja air matanya bercucuran, dia segera menghapusnya, takut dilihat adik adiknya.

Tekat Sari, 'aku harus belajar menenun, membuat ulos, agar kebutuhan biaya hidup bisa tercukupi. Untuk kebutuhan beras, aku akan coba tanya bibi, apakah bibi punya stok beras, nanti setelah panen aku akan mengganti nya' gumam Sari dalam hati. Untung lah ada bibinya Sari yang tinggal tidak jauh dari rumah mereka, bukan adik kandung ayah sih, hanya sepupunya ayah, dari ayahnya ayah berkakak beradik dengan ayahnya bibi, tetapi bibi orang nya baik, dan sering mengatakan kepada Sari, kalau ada yang dibutuhkan jangan segan segan untuk datang ke rumah bibi, Sari ingat perkataan bibinya tersebut. Sari permisi kepada adik adiknya, "Dek, sebentar kakak keluar ya, mau pergi ke rumah bibi, mau menanyakan apakah bibi ada stok beras yang bisa di pinjamkan kepada kita, nanti kalau kita sudah panen, akan di ganti". Semua adiknya mengangguk dan serentak berkata"Iya kak".

Sari pun segera pergi dan meninggalkan rumah takut nanti kehujanan di jalan, karena sepertinya cuaca sedikit mendung dan angin agak kencang.

Sesampainya di rumah bibi, Sari segera mengetok pintu, Sari sedikit khawatir, takut bibi tidak ada di rumah, apakah bibi ada stok beras atau tidak ya, kalau bibi tidak ada stok beras gimana?, kemana aku mau minjam lagi?", bathin Sari bergejolak.

tok...tok...tok..

Sari memanggil manggil bibinya.

"Bi...bibi...bi..bibi..." ucap Sari.

Tidak ada suara sahutan dari dalam rumah. Sari mencoba mengetuk lagi.

tok...tok...tok...tok...

"Bi... bibi....Bi.... bibi" Ucap Sari lagi terus memanggil sambil memusatkan pendengaran ke arah rumah.

"Iya, sebentar" ucap orang dari dalam rumah. Sari lega ada suara sahutan dari dalam rumah.

krek...pintu di buka.

"Sari,. adaapa sari, tumben kamu kemari, apakah ayahmu sakit?", ucap bibi bertanya.

" Tidak bi, ayah sehat sehat saja, begini bi", Sari berucap dan kemudian diam, agak takut untuk mengungkap kan keinginan nya.

"Mengapa kamu diam, tidak apa apa Sari, bicara lah", ucap bibi lembut, dan membuat Sari jadi berani untuk mengungkap kan keinginan nya.

"Begini bi, Sari datang kemari, bermaksud untuk meminjam beras bibi, di rumah beras sudah habis bi.", ucap Sari pelan.

"Sari, bibi juga punya beras tinggal sedikit lagi, hanya cukup untuk kebutuhan 1 bulan ini, menunggu panen tiba sebulan lagi, tetapi kalau kamu perlu beras bawa saja untuk kebutuhan beberapa hari kedepan, tidak apa apa kan?", ucap bibi.

Sedikit kecewa perasaan Sari, padahal mereka panen 2 bulan lagi, tetapi tidak apa apa tetap disyukuri, setidaknya bibi, akan memberi beras untuk kebutuhan makan beberapa hari kedepan, aku masih punya waktu, mudah mudahan ayah dapat pancingan ikan dari danau, gumam Sari dalam hati.

"Tidak apa apa bibi, Sari juga bersyukur bibi mau memberikan beras untuk kebutuhan kami beberapa hari ke depan", ucap Sari kepada bibinya.

Bibinya pun segera memberikan kantongan plastik yang berisi beras untuk dibawa pulang sari, sambil menerima kantongan beras tersebut Sari mengucapkan "Terima kasih banyak ya bibi, Sari permisi untuk pulang",

"Baiklah Sari, hati hati di jalan ya, salam buat ayah dan adik adik mu", ucap bibi kepada Sari.

Terpopuler

Comments

Lily Megawaty Butar-butar

Lily Megawaty Butar-butar

👍😍

2022-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 #1. Santi meninggal dunia
2 #2. Sari putus sekolah
3 #3. Sari menenun ulos
4 #4. Alex ingin menikah lagi.
5 #5. Tiur tidak menganggap Sari dan adiknya seperti anak kandungnya sendiri.
6 #6 .Alex mengetahui segala kebohongan Tiur.
7 #7. Tiur hamil.
8 #8. Tiur harus minta maaf kepada Sari dan adik adiknya supaya bisa melahirkan.
9 #9. Ita jatuh dari punggung kerbau
10 #10. Ita belum pulih
11 #11. Beda pendapat dengan ayah
12 #12. Ita tidak bisa sembuh lagi
13 #13. Sari tegas untuk mengelola keuangan sendiri.
14 #14. Sari senang bisa membahagiakan adik adiknya
15 #15. Tiur banyak permintaan setelah melahirkan anak laki laki
16 #16. Tiur hamil anak ketiga.
17 #17. Tiur memfitnah Sari
18 #18. Sari ingin, agar Tiur tidak mengulangi perbuatannya.
19 #19. Tiur hamil anak ketiga
20 #20. Tiur berubah jadi baik.
21 #21. Tiur melahirkan anak ketiga
22 #22. Pertemuan Sari dan Beni
23 #23. Keteguhan Beni untuk mendapatkan Sari.
24 #24. Queen suka kepada Beni
25 #25. Langkah pertama untuk mendekati Sari
26 #26. Sari dan Beni resmi berpacaran.
27 #27. Keteguhan hati Beni terhadap Sari
28 #28. Menonton Bioskop
29 #29. Sari makin dekat dengan Beni
30 #30. Kunjungan keluar kota berjalan dengan lancar
31 #31. Queen mencoba bunuh diri.
32 #32. Sari di jodohkan
33 #33. Beni ingin memperkenalkan Sari kepada orang tua nya.
34 #34. Sari gelisah karena diajak bertemu dengan kedua orang tua Beni
35 #35. Kedua orang tua Beni merestui hubungan Beni dengan Sari.
36 #36. Beni dan Sari berjanji untuk selalu setia.
37 #37.Queen mengganti isi surat Beni
38 #38. Beni menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi
39 #39. Beni kesal dan cuek kepada Queen.
40 #40. Beni ujian kelulusan
41 #41. Ciuman pertama Sari.
42 #42. Kemesraan Beni dan Sari
43 #43. Kebersamaan Beni dengan teman temannya setelah menerima surat kelulusan.
44 #44. Kebersamaan terakhir Beni dengan teman temannya.
45 #45. Beni terima ijazah
46 #46. Hari terakhir perjumpaan Sari dan Beni
47 #47. Beni Merantau ke kota
48 #48. Surat Pertama Beni
49 #49. Om Burhan Memperkenalkan Sonia
50 #50. Sonia dan Beni semakin dekat.
51 #51. Beni dan Sonia jalan jalan.
52 #52. Beni Menolak Cinta Sonia
53 #53. Beni Mau Indekos
54 #54. Sari digoda pria dari kampung sebelah
55 #55. Sonia Menemui Sari
56 #56. Sari menganggap putus dengan Beni.
57 #57. Sari kesurupan
58 #58. Sari dijodohkan
59 #59. Sari setuju untuk dijodohkan
60 #60. Pernikahan Sari dengan Juan
61 #61. Pernikahan Sari tidak sesuai harapan nya
62 #62. Sari harus pandai berhemat
63 #63. Beni mencari tahu kebenarannya
64 #64. Beni benci kepada sari
65 #65. Beni ikhlas merelakan Sari
66 #66. Sari harus extra hemat
67 #67. Sari menjual cincinnya untuk keperluan Robert
68 #68. Sari hamil
69 #69. Juan sangat tidak pengertian
70 #70. Sari kekurangan darah
71 #71. Sari melahirkan anak laki-laki
72 #72. Sari kesurupan
73 #73. Sari pulih
74 #74. Sari Pulang ke Sibolga
75 #75. Juan cuek pada keluarga pihak Sari.
76 #76. Sari pasrah dalam menjalani hidup di hari tuanya.
77 Kisah pilu seorang kembang desa
Episodes

Updated 77 Episodes

1
#1. Santi meninggal dunia
2
#2. Sari putus sekolah
3
#3. Sari menenun ulos
4
#4. Alex ingin menikah lagi.
5
#5. Tiur tidak menganggap Sari dan adiknya seperti anak kandungnya sendiri.
6
#6 .Alex mengetahui segala kebohongan Tiur.
7
#7. Tiur hamil.
8
#8. Tiur harus minta maaf kepada Sari dan adik adiknya supaya bisa melahirkan.
9
#9. Ita jatuh dari punggung kerbau
10
#10. Ita belum pulih
11
#11. Beda pendapat dengan ayah
12
#12. Ita tidak bisa sembuh lagi
13
#13. Sari tegas untuk mengelola keuangan sendiri.
14
#14. Sari senang bisa membahagiakan adik adiknya
15
#15. Tiur banyak permintaan setelah melahirkan anak laki laki
16
#16. Tiur hamil anak ketiga.
17
#17. Tiur memfitnah Sari
18
#18. Sari ingin, agar Tiur tidak mengulangi perbuatannya.
19
#19. Tiur hamil anak ketiga
20
#20. Tiur berubah jadi baik.
21
#21. Tiur melahirkan anak ketiga
22
#22. Pertemuan Sari dan Beni
23
#23. Keteguhan Beni untuk mendapatkan Sari.
24
#24. Queen suka kepada Beni
25
#25. Langkah pertama untuk mendekati Sari
26
#26. Sari dan Beni resmi berpacaran.
27
#27. Keteguhan hati Beni terhadap Sari
28
#28. Menonton Bioskop
29
#29. Sari makin dekat dengan Beni
30
#30. Kunjungan keluar kota berjalan dengan lancar
31
#31. Queen mencoba bunuh diri.
32
#32. Sari di jodohkan
33
#33. Beni ingin memperkenalkan Sari kepada orang tua nya.
34
#34. Sari gelisah karena diajak bertemu dengan kedua orang tua Beni
35
#35. Kedua orang tua Beni merestui hubungan Beni dengan Sari.
36
#36. Beni dan Sari berjanji untuk selalu setia.
37
#37.Queen mengganti isi surat Beni
38
#38. Beni menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi
39
#39. Beni kesal dan cuek kepada Queen.
40
#40. Beni ujian kelulusan
41
#41. Ciuman pertama Sari.
42
#42. Kemesraan Beni dan Sari
43
#43. Kebersamaan Beni dengan teman temannya setelah menerima surat kelulusan.
44
#44. Kebersamaan terakhir Beni dengan teman temannya.
45
#45. Beni terima ijazah
46
#46. Hari terakhir perjumpaan Sari dan Beni
47
#47. Beni Merantau ke kota
48
#48. Surat Pertama Beni
49
#49. Om Burhan Memperkenalkan Sonia
50
#50. Sonia dan Beni semakin dekat.
51
#51. Beni dan Sonia jalan jalan.
52
#52. Beni Menolak Cinta Sonia
53
#53. Beni Mau Indekos
54
#54. Sari digoda pria dari kampung sebelah
55
#55. Sonia Menemui Sari
56
#56. Sari menganggap putus dengan Beni.
57
#57. Sari kesurupan
58
#58. Sari dijodohkan
59
#59. Sari setuju untuk dijodohkan
60
#60. Pernikahan Sari dengan Juan
61
#61. Pernikahan Sari tidak sesuai harapan nya
62
#62. Sari harus pandai berhemat
63
#63. Beni mencari tahu kebenarannya
64
#64. Beni benci kepada sari
65
#65. Beni ikhlas merelakan Sari
66
#66. Sari harus extra hemat
67
#67. Sari menjual cincinnya untuk keperluan Robert
68
#68. Sari hamil
69
#69. Juan sangat tidak pengertian
70
#70. Sari kekurangan darah
71
#71. Sari melahirkan anak laki-laki
72
#72. Sari kesurupan
73
#73. Sari pulih
74
#74. Sari Pulang ke Sibolga
75
#75. Juan cuek pada keluarga pihak Sari.
76
#76. Sari pasrah dalam menjalani hidup di hari tuanya.
77
Kisah pilu seorang kembang desa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!