Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi

Crystal menatap tajam kearah Tristan dengan sorot mata yang menyala-nyala. Dihentakkannya kaki ke lantai sebagai tanda dia memberontak.

Tristan terdiam. Percuma melawan bocah ingusan yang emosinya sedang meletup-letup, tidak akan didengarkan.

"Kakak bawa pesananmu. Semua lengkap. Mission completed, Sayang." Tristan mencoba mengubah taktiknya.

Matanya memancarkan rasa sayang dan dia membuka tangannya lebar-lebar. Biasanya Crystal akan langsung meloncat dan menghambur ke pelukannya.

Crystal menyipitkan mata, gayanya sudah mirip sekali dengan anak badung yang sedang mengambek. "Kakak mau menyogok aku? Aku tidak mau apa - apa! Aku cuma mau Mbak Putri!"

Hah?

Gagal?

Tristan melirik Suster Anna yang berdiri diambang pintu. Dia menghela napas, dan matanya memandang teduh kearah Tristan. Memohonkan maklum untuk anak remaja labil didepan mereka.

"Suster Anna, ambil poster diruang kerjaku. Bakar! Lalu buang semua merchandise-nya." perintah Tristan begitu sampai dipintu, wajahnya tampak acuh tak acuh sambil melangkah cepat meninggalkan kamar Crystal tanpa menoleh sedikit pun.

"Baik, Tuan." jawab Suster Anna patuh. Dia memberi jalan pada Tristan lalu ikut melangkah keluar kamar menuju ke arah ruang kerja sang tuan muda.

Crystal terjengit. "NOO!!! GAK BOLEH! JANGAN DIBAKAR!!!" Crystal melepas pelukannya pada Putri, dan berlari mengejar kakaknya dengan panik.

Kata poster, membuat Crystal teringat kalau pernah memesan merchandise salah satu Kpop idolanya lengkap dengan tanda tangan asli. Semua ORI! Dan, Kakaknya yang hebat itu tak pernah gagal memenuhi keinginannya.

"Got you!!"

Tristan tersenyum penuh kemenangan, langkahnya terasa ringan. Dia tahu bagaimana caranya menaklukkan Crystal.

Keesokan paginya, Tristan sudah turun lengkap dengan setelan jas kerjanya. Lalu dia ke dapur, dan meminta nasi goreng spesial khas Suster Anna plus telor setengah matang.

Tristan mengambil gelas yang tersedia di meja makan dan menuangkan isi teko yang ada di meja makan. Warnanya hijau.

"Apa ini?" tanyanya heran.

"Oh, itu teh hijau punya Nona Crystal. Tuan Muda ingin minum apa?"

"Sejak kapan Crystal minum teh beginian?" Tristan mengerutkan kening sambil meminum teh yang berbau harum.

"Tuan besar membawanya waktu beliau pulang dari China, Tuan." jawab Suster Anna sambil menyiapkan bahan-bahan untuk sarapan pagi.

Tristan membawa teko dan gelasnya, lalu duduk di kursi bar yang menghadap counter dapur. Dia memperhatikan Suster Anna yang menyiapkan sarapan untuknya dan bekal untuk Crystal.

"Memangnya Papa suka kasih sesuatu ke Crystal, Sus?"

"Tuan Besar suka membawakan oleh-oleh untuk Nona setiap kali pulang."

Tristan manggut-manggut, satu hal yang baru diketahuinya ternyata Papanya lumayan perhatian pada adiknya.

"Kalau Mama, Sus?"

"Nyonya sangat sibuk, Tuan. Harap maklum." jawab Suster Anna klise, tidak ingin memberi kesan jelek pada anak asuhnya.

Tristan tersenyum tipis menanggapi jawaban Suster Anna.

"Lalu, Crystal bagaimana Sus?" tanya Tristan sambil menghabiskan isi gelasnya.

"Bagaimana? Maksudnya Tuan?" Suster Anna tak mengerti arah pertanyaan Tristan.

Tristan berdehem, dia teringat bagaimana pertemuan mereka kemarin setelah hampir setengah tahun tak berjumpa.

"Crystal sudah besar ya Sus?"

Suster Anna tersenyum.

"Namanya dikasih makan, Tuan. Sudah tentu makin besar. Sebentar lagi dia lulus SMA lho, Tuan."

Ah, Tristan lupa kalau kurang lebih setengah tahun lagi adalah kelulusan Crystal dari SMA. Sebentar lagi pasti ada undangan dari sekolah untuk menghadiri kelulusan. Dan, dia pasti akan hadir di acara graduation adik kesayangannya itu. Tristan tak ingin melewatkan satu pun moment penting dalam hidup Crystal.

Ada perasaan membuncah yang tak bisa dijelaskan setiap kali melihat Crystal memasuki tahap baru dalam kehidupannya. Bangga bercampur bahagia dan haru.

"Sekolahnya gimana Sus? Bagaimana dengan teman-temannya?" Tidak ingin Crystal salah pergaulan, Tristan mencoba mencocokkan cerita Crystal dengan suster pengasuhnya.

"Temannya tidak banyak, Tuan. Tapi, Nona rajin sekolah, tidak pernah bolos. Dia patuh semua perintah Tuan Muda. Les piano dia masuk terus. Belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin juga dia rajin. Akhir-akhir ini Nona suka sekali Bahasa Korea, Tuan. Pokoknya, semua yang Tuan Muda bilang, dia ikuti."

Suster Anna berhenti sejenak sebelum memutuskan melanjutkan ceritanya dalam hati saja. "Tapi akhir-akhir ini mulai bandel, Tuan. Dia sering pulang tidak tepat waktu. Maaf saya kemarin bohong pada Tuan Muda." Suster Anna tersenyum sambil menganggukkan kepala, pertanda laporannya sudah selesai.

Tristan mengangguk puas. Dia tak suka ada orang yang melanggar peraturannya.

Harum telur menggelitik hidung saat Suster Anna memasak makanan favoritnya.Tristan sudah lama tidak mencicipi nasi goreng Suster Anna, dia kangen juga dengan masakan Suster kesayangannya. Meski bisa makan dimana pun yang dia mau, bagi Tristan tak ada yang bisa menandingi masakan Suster Anna, pengasuh yang sudah seperti ibunya sendiri.

"Sebentar, Sus. Saya bangunkan Crystal." Tristan beranjak dari tempat duduknya. Lama tak bertemu membuatnya ingin sarapan bareng Crystal.

"O'ya jangan lupa kerupuk dan bawang gorengnya ya, Sus." kata Tristan sambil berlalu.

"Baik, Tuan."

Di depan pintu kamar Crystal, Tristan mengetuk pintu. Tiga kali. Tapi, tak ada jawaban.

Lamat-lamat terdengar suara teredam dari dalam. Tristan mendekatkan telinganya ke daun pintu berusaha mendengar suara apa yang berasal dari kamar Crystal sepagi ini. Tristan mengernyitkan dahi saat mendengar alunan lagu metal masuk ke dalam indera pendengarannya.

Ya! Suara musik berdentum-dentum terdengar dari dalam sana. Tangan Tristan sudah terangkat lagi, hendak mengetuk pintu. Sesaat dia berpikir, lalu mengurungkan niatnya. Kemudian, tangannya langsung memutar kenop pintu.

"Crystal... "

Suaranya tercekat ditenggorokan bersamaan dengan langkahnya yang mendadak beku. Laki-laki muda nan tampan itu tercengang di tempatnya dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka melihat apa yang ada dihadapannya.

Crystal berdiri di hadapannya hendak memakai seragam. Yang menjadi perhatiannya adalah adik perempuannya saat ini sedang dalam kondisi polos.

Siluetnya terpatri jelas berkat cahaya matahari yang masuk dari jendela kamar yang terbuka. Lekukan tubuhnya membentuk garis indah yang baru pertama kali dilihat oleh Tristan. Kaki jenjang dan kulit halus. Rambut panjang tergerai di punggung. Sempurna!

Tristan menelan ludah saat pandangannya tanpa sengaja jatuh pada bagian yang sudah tumbuh di dada Crystal. Entah dari mana dan sejak kapan, benda itu tiba-tiba saja muncul di tubuh anak kecil itu. Bentuknya yang sempurna, tidak terlalu besar dan kecil. Semua menempel dengan baik pada tempatnya. Cantik!

Oh, Gosh!

"KAK TRISTAAAAAAAAN!"

BUKK!!!

Sebuah bantal mendarat di wajahnya bersamaan dengan jeritan melengking, menusuk telinga. Menghempaskan Tristan ke realita.

Tristan buru-buru berbalik. "Sorry!!!" serunya spontan. Dia bisa merasakan darah mengalir deras ke wajahnya, jantungnya berdegup keras tak terkontrol.

S-H-I-T!!!

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

aduuuh,,, crystal mu dah besar (semua) y kak Tristan 🤭🤭

2022-10-25

1

Mom AJ

Mom AJ

wkwkkwkwkw... liur menetes netes. pikiran sudah travelling 😆😆😆

2022-08-19

1

Mamahe 3E

Mamahe 3E

rejeki nomplok kan tristan pagi2 lht yg seger2

2022-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 -- Hadiah Ulang Tahun
2 Bab 2 -- Kedatangan Tristan
3 Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi
4 Bab 4 -- Membujuk Crystal
5 Bab 5 -- Tentang Pesta dan Tristan
6 Bab 6 -- Mama Di Rumah
7 Bab 7 -- Makan Malam
8 Bab 8 -- Ini Semua Tak Mungkin!
9 Bab 9 -- Kabur!
10 Bab 10 -- Mencari Crystal
11 Bab 11 -- Kemarahan Tristan
12 Bab 12 -- 10.000 Permohonan Maaf
13 Bab 13 -- Siapa Yang Kamu Suka?
14 Bab 14 -- Tak Dianggap
15 Bab 15 -- CRYSTAL!!!!
16 Bab 16 -- Biarkan Aku Memilih
17 Bab 17 -- Kencan?
18 Bab 18 -- Pacar Dan Tunangan Tristan
19 Bab 19 -- Fall In You
20 Bab 20 -- Surprise
21 Bab 21 -- Pesta Ulang Tahun
22 Bab 22 -- Aku Suka Crystal
23 Bab 23 -- Kemana Tristan?
24 Bab 24 -- Dinner
25 Bab 25 -- Ke Mall
26 Bab 26 -- Happy Graduation
27 Bab 27 -- Pernikahan Tristan
28 Bab 28 -- Mencari Crystal
29 Bab 29 -- My Crystal dan Kak Tristan-ku
30 Bab 30 -- Let's Go
31 Bab 31 -- All That I Want Is You
32 Bab 32 -- A Gift!?!!
33 Bab 33 -- Wanita Itu Berharga
34 Bab 34 -- Disneyland
35 Bab 35 -- Kejadian Tak Terduga
36 Bab 36 -- Chemistry
37 Bab 37 -- Couple
38 Bab 38 -- Permanent In My Life
39 Bab 39 -- Kedatangan Om Ben
40 Bab 40 -- Pembicaraan Laki-Laki
41 Bab 41 -- Masalah Sebenarnya
42 Bab 42 -- Fight Or Run?
43 Bab 43 -- A Deal Kiss
44 Bab 44 -- Here Is The Storm
45 Bab 45 -- I'm The Winner, right?
46 Bab 46 -- Smack Down
47 Bab 47 -- Tak Tergantikan
48 Bab 48 -- I'm Your Way Home
49 Bab 49 -- Belum Berakhir!?
50 Bab 50 -- Anak Nakal Kesayangan
51 Bab 51 -- My Gratitude
52 Bab 52 -- This Is The Answer
53 Bab 53 -- Important People In My Life
54 Ban 54 -- Orang Dalam
55 Bab 55 -- Bonding
56 Bab 56 -- Insecure
57 Bab 57 -- Already Miss Him
58 Bab 58 -- Friends In Need, Friends Indeed
59 Bab 59 -- Again! He Found Me
60 Bab 60 -- Resign
61 Bab 61 -- Love Is A Verb
62 Bab 62 -- Harrison Group VS Keputusan Tristan
63 Bab 63 -- London
64 Bab 64 -- Mari Kita Bertemu
65 Info Karya Baru
66 Bab 66 -- Let's Go Home
67 Bab 67 -- Are You Home?
68 Bab 68 -- Buket Bunga
69 Bab 69 -- Jadi Holiday Apa Kerja?
70 Bab 70 -- King And Queen Corporation
71 Bab 71 -- Test Drive
72 Bab 72 -- Heaven Paradise
73 Bab 73 -- Sebuah Jawaban
74 Bab 74 -- The Eternity
75 Bab 75 -- Crazy
76 Bab 76 -- Instant
77 Bab 77 -- Two Become One
78 Bab 78 -- Officially Husband And Wife
79 Bab 79 -- Table Mountain
80 Bab 80 -- Let's See The Sunrise
81 Bab 81 -- Don't Want To Rush
82 Bab 82 -- Good Hope
83 Bab 83 -- Upside Down
84 Bab 84 -- Your Wish Is My Command
85 Bab 85 -- Cause This Is Love
86 Bab 86 -- A Pleasure
87 Bab 87 -- Memaafkan
88 Bab 88 -- It's All About Skill
89 Bab 89 -- Here Is Mrs. Harrison
90 Bab 90 -- Nyonya Besar Harrison
91 Bab 91 -- Nyonya Besar Harrison Part 2
92 Bab 92 -- The Other Side Of Tristan
93 Bab 93 - Happy Ending
94 Welcome My Toni Is Mr. Anthony
95 Bab 95 -- Short Story 1 : Home Sweet Home
96 Bab 96 -- Garis Biru
97 Bab 97 -- I'm Gonna Love You All
98 Bab 98 -- Fight Between Lovers 1
99 Bab 99 -- Fight Between Lovers 2
100 Bab 100 -- Panic Attack
101 Bab 101 -- Romantic Couple
102 Bab 102 -- Obey dan Faith
103 Bab 103 -- Playing With Daddy
104 Bab 104 -- Don't Fight!
105 PENGUMUMAN KARYA BARU
106 PENGUMUMAN KARYA BARU
107 PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 -- Hadiah Ulang Tahun
2
Bab 2 -- Kedatangan Tristan
3
Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi
4
Bab 4 -- Membujuk Crystal
5
Bab 5 -- Tentang Pesta dan Tristan
6
Bab 6 -- Mama Di Rumah
7
Bab 7 -- Makan Malam
8
Bab 8 -- Ini Semua Tak Mungkin!
9
Bab 9 -- Kabur!
10
Bab 10 -- Mencari Crystal
11
Bab 11 -- Kemarahan Tristan
12
Bab 12 -- 10.000 Permohonan Maaf
13
Bab 13 -- Siapa Yang Kamu Suka?
14
Bab 14 -- Tak Dianggap
15
Bab 15 -- CRYSTAL!!!!
16
Bab 16 -- Biarkan Aku Memilih
17
Bab 17 -- Kencan?
18
Bab 18 -- Pacar Dan Tunangan Tristan
19
Bab 19 -- Fall In You
20
Bab 20 -- Surprise
21
Bab 21 -- Pesta Ulang Tahun
22
Bab 22 -- Aku Suka Crystal
23
Bab 23 -- Kemana Tristan?
24
Bab 24 -- Dinner
25
Bab 25 -- Ke Mall
26
Bab 26 -- Happy Graduation
27
Bab 27 -- Pernikahan Tristan
28
Bab 28 -- Mencari Crystal
29
Bab 29 -- My Crystal dan Kak Tristan-ku
30
Bab 30 -- Let's Go
31
Bab 31 -- All That I Want Is You
32
Bab 32 -- A Gift!?!!
33
Bab 33 -- Wanita Itu Berharga
34
Bab 34 -- Disneyland
35
Bab 35 -- Kejadian Tak Terduga
36
Bab 36 -- Chemistry
37
Bab 37 -- Couple
38
Bab 38 -- Permanent In My Life
39
Bab 39 -- Kedatangan Om Ben
40
Bab 40 -- Pembicaraan Laki-Laki
41
Bab 41 -- Masalah Sebenarnya
42
Bab 42 -- Fight Or Run?
43
Bab 43 -- A Deal Kiss
44
Bab 44 -- Here Is The Storm
45
Bab 45 -- I'm The Winner, right?
46
Bab 46 -- Smack Down
47
Bab 47 -- Tak Tergantikan
48
Bab 48 -- I'm Your Way Home
49
Bab 49 -- Belum Berakhir!?
50
Bab 50 -- Anak Nakal Kesayangan
51
Bab 51 -- My Gratitude
52
Bab 52 -- This Is The Answer
53
Bab 53 -- Important People In My Life
54
Ban 54 -- Orang Dalam
55
Bab 55 -- Bonding
56
Bab 56 -- Insecure
57
Bab 57 -- Already Miss Him
58
Bab 58 -- Friends In Need, Friends Indeed
59
Bab 59 -- Again! He Found Me
60
Bab 60 -- Resign
61
Bab 61 -- Love Is A Verb
62
Bab 62 -- Harrison Group VS Keputusan Tristan
63
Bab 63 -- London
64
Bab 64 -- Mari Kita Bertemu
65
Info Karya Baru
66
Bab 66 -- Let's Go Home
67
Bab 67 -- Are You Home?
68
Bab 68 -- Buket Bunga
69
Bab 69 -- Jadi Holiday Apa Kerja?
70
Bab 70 -- King And Queen Corporation
71
Bab 71 -- Test Drive
72
Bab 72 -- Heaven Paradise
73
Bab 73 -- Sebuah Jawaban
74
Bab 74 -- The Eternity
75
Bab 75 -- Crazy
76
Bab 76 -- Instant
77
Bab 77 -- Two Become One
78
Bab 78 -- Officially Husband And Wife
79
Bab 79 -- Table Mountain
80
Bab 80 -- Let's See The Sunrise
81
Bab 81 -- Don't Want To Rush
82
Bab 82 -- Good Hope
83
Bab 83 -- Upside Down
84
Bab 84 -- Your Wish Is My Command
85
Bab 85 -- Cause This Is Love
86
Bab 86 -- A Pleasure
87
Bab 87 -- Memaafkan
88
Bab 88 -- It's All About Skill
89
Bab 89 -- Here Is Mrs. Harrison
90
Bab 90 -- Nyonya Besar Harrison
91
Bab 91 -- Nyonya Besar Harrison Part 2
92
Bab 92 -- The Other Side Of Tristan
93
Bab 93 - Happy Ending
94
Welcome My Toni Is Mr. Anthony
95
Bab 95 -- Short Story 1 : Home Sweet Home
96
Bab 96 -- Garis Biru
97
Bab 97 -- I'm Gonna Love You All
98
Bab 98 -- Fight Between Lovers 1
99
Bab 99 -- Fight Between Lovers 2
100
Bab 100 -- Panic Attack
101
Bab 101 -- Romantic Couple
102
Bab 102 -- Obey dan Faith
103
Bab 103 -- Playing With Daddy
104
Bab 104 -- Don't Fight!
105
PENGUMUMAN KARYA BARU
106
PENGUMUMAN KARYA BARU
107
PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!