Bab 4 -- Membujuk Crystal

Suster Anna bisa merasakan aura ketegangan yang tengah melingkupi meja makan saat ini. Tristan dan Crystal duduk saling berhadapan tapi sama-sama saling menghindari kontak mata.

Kakak beradik itu sama sekali tidak berbicara satu sama lain. Padahal nasi goreng kesukaan mereka sudah siap sejak tadi. Tapi untuk kali ini, sepertinya makanan spesial ala Suster Anna tidak bisa membantu mencairkan suasana.

Pak Sopir mencolek Suster Anna, dagunya digerakkan kearah mereka. Dia sudah siap untuk mengantar nona mudanya ke sekolah.

"Kenapa? Nona ngambek lagi?"

"Sssssttt...." Suster Anna buru-buru mengusir pak sopir, mendorongnya keluar lewar pintu samping dapur.

"Sana minta sarapan sama Mbak Mira. Nanti kalau nona sudah siap, aku panggil kamu." kata Suster Anna.

"Memangnya ada apa lagi sih Sus? Umur-umur seperti Nona itu lagi butuh perhatian, makanya suka ngambek tidak jelas gitu." kata Pak Sopir sambil mengingat-ingat kelakuan anaknya seumuran Crystal.

"Supri... Supri... dengarkan ya! Tak usah ikut campur urusan majikan kalau mau gajianmu lancar." Suster Anna menepuk pelan bahu Pak Sopir.

"Eh... tapi Sus? Hari ini aku libur ya Sus? Kan biasanya Tuan yang antar Nona kalau dia dirumah." Pak Sopir cengengesan, sepertinya dia bakal bebas tugas.

"Dasar Supri! Sana makan, cuci mobil dan bantu rapikan taman!" dengus Suster Anna lalu berjalan pelan masuk kedalam rumah.

Sementara didalam rumah, suasana masih dingin. Tristan melirik kearah Crystal yang menyibukkan diri dengan ponselnya. Piringnya penuh, dan tangannya tak memegang sendok.

Tristan berdehem.

Crystal melirik sekilas, kemudian matanya kembali menatap ke layar ponsel. Dingin dan cuek.

Tristan menghembuskan napas.

"Crystal... " panggil Tristan. Lidahnya terasa canggung setelah kejadian tadi.

Tak ada respons. Tangan Crystal sibuk menscroll layar ponselnya, asyik melihat gambar - gambar yang terpampang di layar.

"Ehmmm... habiskan sarapanmu. Aku antar ke sekolah."

"Yeah." Crystal mengedikkan bahu acuh tak acuh. Kelakuan yang tak sopan, sebenarnya Tristan ingin menegur tapi nampaknya dia harus sabar hingga gencatan senjata.

Kepala Tristan pusing, di perusahaan dia terkenal sebagai Direktur yang berwibawa dan disegani. Tapi dirumah, dia begitu sabar menghadapi seorang anak gadis yang ngambek dan suka melawan.

"Hmmm... Kalau tak salah ingat, sebentar lagi ada yang mau ulang tahun nih." Tristan mencoba menarik perhatian Crystal.

Crystal tak bereaksi, tapi Tristan tahu kalau adiknya mendengarkan.

"Kamu mau pesta?"

Nah! Good!

Mata bulat Crystal memandangnya antusias. Ada rasa penasaran terselip dalam hati Tristan. Apa sebenarnya yang ada dibalik sorot bayi mungil menggemaskan yang kini menjelma menjadi gadis remaja ranum ini?

"Ya, kamu mau apa untuk ulang tahunmu kali ini?" tanya Tristan lagi. Nadanya lembut dan membujuk.

Crystal memutar otak, dia tahu kalau Tristan pasti akan mengabulkan apapun keinginannya. Apalagi saat sedang ngambek begini, pasti kakaknya itu ingin mereka berbaikan.

"Jadi, kamu mau tas, baju? Nonton konser? Gadget baru? Liburan? Atau hadiah apa? Sebutkan saja!" Tristan menampilkan senyum termanis yang dia punya.

Crystal menggelengkan kepala.

"Jadi mau apa dong?" tanya Tristan bingung.

"Aku mau party." jawab Crystal mantap dan matanya mulai berbinar. Setumpuk ide mulai bermunculan di kepalanya.

"Ok!" Tristan mengangguk lega, apapun dia lakukan asalkan adik kesayangannya bahagia.

"Kamu mau party dimana? Hotel? Resto?" tanyanya lagi.

"Aku mau dirumah." jawab Crystal mantap.

Hah? Tristan sedikit heran. Sebuah pesta ulang tahun untuk remaja berusia delapan belas tahun. Dan, dirumah? Memang rumah mereka cukup besar untuk menampung seratus orang, tapi apakah tidak terkesan old fashioned? Apa Crystal tidak takut diolok-olok oleh teman-temannya?

"Apa kamu punya konsep?" tanya Tristan kemudian.

"Belum. But, I'll find it later." Crystal tersenyum makin cerah, hilang sudah ngambeknya.

"Kalau begitu, besok kita undang event organizer saja untuk diskusi konsep sama kamu." Otak Tristan berputar cepat menyusun rencana kerja, masih ada waktu kira-kira satu bulan untuk menyiapkan semua.

"Really?"

"Sure!" jawab Tristan kembali memasang senyum sejuta dollarnya.

"Thank you! You're the best!" Crystal meloncat dari kursinya dan menghambur ke pelukan Tristan.

Ah, moment ini yang ditunggu Tristan dari kemarin. Tangan Tristan mengelus rambut Crystal dengan sayang, matanya melirik kearah Suster Anna yang dari tadi mendengarkan percakapan mereka. Pengasuh itu tersenyum dan mengacungkan jempol pada Tuan Mudanya. Sukses!

Sepanjang perjalanan pergi ke sekolah, Crystal asyik berdendang mengikuti musik yang menyala. Dia duduk dengan nyaman di mobil mewah itu, sudah melupakan malunya karena kejadian pagi tadi. Kelakuannya begitu santai seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Sebaliknya, mata Tristan tidak bisa menahan diri untuk terus melirik kearah Crystal. Dia menyadari ada sesuatu yang selama ini tidak dia sadari.

Crystal tumbuh menjadi gadis yang cantik dengan aura yang bisa membuat para lelaki bertekuk lutut. Dia bahkan sudah bisa bersanding dengan cewek-cewek cantik yang selama ini mengejar-ngejar dirinya.

Tristan tahu kalau dari kecil Crystal memang manis dan banyak orang mengatakan kalau Crystal adalah anak kecil yang cantik.

Tapi... Ya, Tuhan! Siapa sangka anak kecil manja, cengeng, bawel dan suka mengganggunya tumbuh menjadi secantik ini. Lagi-lagi pipi Tristan terasa memanas, menyadari Crystal sudah bukan lagi seorang baby kecilnya yang lucu.

Tanpa sadar mobil Tristan sudah memasuki halaman sekolah elite di kota itu. Berbagai macam jenis mobil-mobil mewah antre di depan dan belakang mobilnya.

"OH! Itu Sky!!" pekik Crystal sambil melepaskan seatbelt-nya saat melihat sosok Sky turun dari mobil mewahnya.

"Aku turun disini saja, Kak!"

"Oh, Ok." Tristan memencet tombol pintu dan dengan cepat Crystal meraih tasnya dari bawah kursi.

"Bye, Kak Tristan." Crystal refleks mencondongkan tubuhnya dan menempelkan pipinya ke pipi Tristan.

Tristan terpaku di tempatnya. Cium pipi yang biasa mereka lakukan terasa lain hari ini. Tak menyadari ekspresi kaku Kakaknya, Crystal bergegas keluar dari mobil dan memanggil, "SKY!"

Tristan mengerjapkan mata, memperhatikan bagaimana adik cantiknya menghampiri seorang remaja pria, membuatnya penasaran dan curiga.

Sementara matanya terus mengawasi bagaimana serunya kedua remaja itu mengobrol, tangannya mencari-cari binocular di box dashboard mobilnya.

Sial! Binocularnya tak ada disana.

Tok tok tok!

"Maaf Pak. Silahkan maju, Pak!"

Tristan tersentak kaget oleh suara ketukan di kaca jendelanya. Di sampingnya seorang satpam berdiri tegap dengan tangan mempersilahkan dirinya untuk pergi. Mobil-mobil didepannya sudah berlalu. Dan sekarang, mobilnya malah membuat antrean di belakang mengular hingga keluar gerbang.

"Oh! Maaf, Pak." Tristan berusaha mengembalikan diri ke realita. Ditepisnya jauh-jauh seluruh pikiran absurd di otaknya. Kemudian, meluncurkan mobilnya ke kantor.

Astaga! Bocah ingusan itu, Crystalin Harrison berhasil membuat awal harinya kacau balau di pagi hari.

VROOOOOOOM!!!

Tristan menginjak pedal gas dalam-dalam sambil berusaha menata hatinya yang porak poranda.

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

saingan

2022-10-25

1

wah siapakah sky?

2022-08-07

1

Jingga

Jingga

Nyatakan saja pada ku Tristan, I say yes😌

2022-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 -- Hadiah Ulang Tahun
2 Bab 2 -- Kedatangan Tristan
3 Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi
4 Bab 4 -- Membujuk Crystal
5 Bab 5 -- Tentang Pesta dan Tristan
6 Bab 6 -- Mama Di Rumah
7 Bab 7 -- Makan Malam
8 Bab 8 -- Ini Semua Tak Mungkin!
9 Bab 9 -- Kabur!
10 Bab 10 -- Mencari Crystal
11 Bab 11 -- Kemarahan Tristan
12 Bab 12 -- 10.000 Permohonan Maaf
13 Bab 13 -- Siapa Yang Kamu Suka?
14 Bab 14 -- Tak Dianggap
15 Bab 15 -- CRYSTAL!!!!
16 Bab 16 -- Biarkan Aku Memilih
17 Bab 17 -- Kencan?
18 Bab 18 -- Pacar Dan Tunangan Tristan
19 Bab 19 -- Fall In You
20 Bab 20 -- Surprise
21 Bab 21 -- Pesta Ulang Tahun
22 Bab 22 -- Aku Suka Crystal
23 Bab 23 -- Kemana Tristan?
24 Bab 24 -- Dinner
25 Bab 25 -- Ke Mall
26 Bab 26 -- Happy Graduation
27 Bab 27 -- Pernikahan Tristan
28 Bab 28 -- Mencari Crystal
29 Bab 29 -- My Crystal dan Kak Tristan-ku
30 Bab 30 -- Let's Go
31 Bab 31 -- All That I Want Is You
32 Bab 32 -- A Gift!?!!
33 Bab 33 -- Wanita Itu Berharga
34 Bab 34 -- Disneyland
35 Bab 35 -- Kejadian Tak Terduga
36 Bab 36 -- Chemistry
37 Bab 37 -- Couple
38 Bab 38 -- Permanent In My Life
39 Bab 39 -- Kedatangan Om Ben
40 Bab 40 -- Pembicaraan Laki-Laki
41 Bab 41 -- Masalah Sebenarnya
42 Bab 42 -- Fight Or Run?
43 Bab 43 -- A Deal Kiss
44 Bab 44 -- Here Is The Storm
45 Bab 45 -- I'm The Winner, right?
46 Bab 46 -- Smack Down
47 Bab 47 -- Tak Tergantikan
48 Bab 48 -- I'm Your Way Home
49 Bab 49 -- Belum Berakhir!?
50 Bab 50 -- Anak Nakal Kesayangan
51 Bab 51 -- My Gratitude
52 Bab 52 -- This Is The Answer
53 Bab 53 -- Important People In My Life
54 Ban 54 -- Orang Dalam
55 Bab 55 -- Bonding
56 Bab 56 -- Insecure
57 Bab 57 -- Already Miss Him
58 Bab 58 -- Friends In Need, Friends Indeed
59 Bab 59 -- Again! He Found Me
60 Bab 60 -- Resign
61 Bab 61 -- Love Is A Verb
62 Bab 62 -- Harrison Group VS Keputusan Tristan
63 Bab 63 -- London
64 Bab 64 -- Mari Kita Bertemu
65 Info Karya Baru
66 Bab 66 -- Let's Go Home
67 Bab 67 -- Are You Home?
68 Bab 68 -- Buket Bunga
69 Bab 69 -- Jadi Holiday Apa Kerja?
70 Bab 70 -- King And Queen Corporation
71 Bab 71 -- Test Drive
72 Bab 72 -- Heaven Paradise
73 Bab 73 -- Sebuah Jawaban
74 Bab 74 -- The Eternity
75 Bab 75 -- Crazy
76 Bab 76 -- Instant
77 Bab 77 -- Two Become One
78 Bab 78 -- Officially Husband And Wife
79 Bab 79 -- Table Mountain
80 Bab 80 -- Let's See The Sunrise
81 Bab 81 -- Don't Want To Rush
82 Bab 82 -- Good Hope
83 Bab 83 -- Upside Down
84 Bab 84 -- Your Wish Is My Command
85 Bab 85 -- Cause This Is Love
86 Bab 86 -- A Pleasure
87 Bab 87 -- Memaafkan
88 Bab 88 -- It's All About Skill
89 Bab 89 -- Here Is Mrs. Harrison
90 Bab 90 -- Nyonya Besar Harrison
91 Bab 91 -- Nyonya Besar Harrison Part 2
92 Bab 92 -- The Other Side Of Tristan
93 Bab 93 - Happy Ending
94 Welcome My Toni Is Mr. Anthony
95 Bab 95 -- Short Story 1 : Home Sweet Home
96 Bab 96 -- Garis Biru
97 Bab 97 -- I'm Gonna Love You All
98 Bab 98 -- Fight Between Lovers 1
99 Bab 99 -- Fight Between Lovers 2
100 Bab 100 -- Panic Attack
101 Bab 101 -- Romantic Couple
102 Bab 102 -- Obey dan Faith
103 Bab 103 -- Playing With Daddy
104 Bab 104 -- Don't Fight!
105 PENGUMUMAN KARYA BARU
106 PENGUMUMAN KARYA BARU
107 PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 -- Hadiah Ulang Tahun
2
Bab 2 -- Kedatangan Tristan
3
Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi
4
Bab 4 -- Membujuk Crystal
5
Bab 5 -- Tentang Pesta dan Tristan
6
Bab 6 -- Mama Di Rumah
7
Bab 7 -- Makan Malam
8
Bab 8 -- Ini Semua Tak Mungkin!
9
Bab 9 -- Kabur!
10
Bab 10 -- Mencari Crystal
11
Bab 11 -- Kemarahan Tristan
12
Bab 12 -- 10.000 Permohonan Maaf
13
Bab 13 -- Siapa Yang Kamu Suka?
14
Bab 14 -- Tak Dianggap
15
Bab 15 -- CRYSTAL!!!!
16
Bab 16 -- Biarkan Aku Memilih
17
Bab 17 -- Kencan?
18
Bab 18 -- Pacar Dan Tunangan Tristan
19
Bab 19 -- Fall In You
20
Bab 20 -- Surprise
21
Bab 21 -- Pesta Ulang Tahun
22
Bab 22 -- Aku Suka Crystal
23
Bab 23 -- Kemana Tristan?
24
Bab 24 -- Dinner
25
Bab 25 -- Ke Mall
26
Bab 26 -- Happy Graduation
27
Bab 27 -- Pernikahan Tristan
28
Bab 28 -- Mencari Crystal
29
Bab 29 -- My Crystal dan Kak Tristan-ku
30
Bab 30 -- Let's Go
31
Bab 31 -- All That I Want Is You
32
Bab 32 -- A Gift!?!!
33
Bab 33 -- Wanita Itu Berharga
34
Bab 34 -- Disneyland
35
Bab 35 -- Kejadian Tak Terduga
36
Bab 36 -- Chemistry
37
Bab 37 -- Couple
38
Bab 38 -- Permanent In My Life
39
Bab 39 -- Kedatangan Om Ben
40
Bab 40 -- Pembicaraan Laki-Laki
41
Bab 41 -- Masalah Sebenarnya
42
Bab 42 -- Fight Or Run?
43
Bab 43 -- A Deal Kiss
44
Bab 44 -- Here Is The Storm
45
Bab 45 -- I'm The Winner, right?
46
Bab 46 -- Smack Down
47
Bab 47 -- Tak Tergantikan
48
Bab 48 -- I'm Your Way Home
49
Bab 49 -- Belum Berakhir!?
50
Bab 50 -- Anak Nakal Kesayangan
51
Bab 51 -- My Gratitude
52
Bab 52 -- This Is The Answer
53
Bab 53 -- Important People In My Life
54
Ban 54 -- Orang Dalam
55
Bab 55 -- Bonding
56
Bab 56 -- Insecure
57
Bab 57 -- Already Miss Him
58
Bab 58 -- Friends In Need, Friends Indeed
59
Bab 59 -- Again! He Found Me
60
Bab 60 -- Resign
61
Bab 61 -- Love Is A Verb
62
Bab 62 -- Harrison Group VS Keputusan Tristan
63
Bab 63 -- London
64
Bab 64 -- Mari Kita Bertemu
65
Info Karya Baru
66
Bab 66 -- Let's Go Home
67
Bab 67 -- Are You Home?
68
Bab 68 -- Buket Bunga
69
Bab 69 -- Jadi Holiday Apa Kerja?
70
Bab 70 -- King And Queen Corporation
71
Bab 71 -- Test Drive
72
Bab 72 -- Heaven Paradise
73
Bab 73 -- Sebuah Jawaban
74
Bab 74 -- The Eternity
75
Bab 75 -- Crazy
76
Bab 76 -- Instant
77
Bab 77 -- Two Become One
78
Bab 78 -- Officially Husband And Wife
79
Bab 79 -- Table Mountain
80
Bab 80 -- Let's See The Sunrise
81
Bab 81 -- Don't Want To Rush
82
Bab 82 -- Good Hope
83
Bab 83 -- Upside Down
84
Bab 84 -- Your Wish Is My Command
85
Bab 85 -- Cause This Is Love
86
Bab 86 -- A Pleasure
87
Bab 87 -- Memaafkan
88
Bab 88 -- It's All About Skill
89
Bab 89 -- Here Is Mrs. Harrison
90
Bab 90 -- Nyonya Besar Harrison
91
Bab 91 -- Nyonya Besar Harrison Part 2
92
Bab 92 -- The Other Side Of Tristan
93
Bab 93 - Happy Ending
94
Welcome My Toni Is Mr. Anthony
95
Bab 95 -- Short Story 1 : Home Sweet Home
96
Bab 96 -- Garis Biru
97
Bab 97 -- I'm Gonna Love You All
98
Bab 98 -- Fight Between Lovers 1
99
Bab 99 -- Fight Between Lovers 2
100
Bab 100 -- Panic Attack
101
Bab 101 -- Romantic Couple
102
Bab 102 -- Obey dan Faith
103
Bab 103 -- Playing With Daddy
104
Bab 104 -- Don't Fight!
105
PENGUMUMAN KARYA BARU
106
PENGUMUMAN KARYA BARU
107
PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!