Bab 2 -- Kedatangan Tristan

Suster Anna heboh.

Tuan muda yang beberapa waktu ini sedang mengurus pekerjaan diluar negeri mendadak pulang tanpa pemberitahuan.

Suster Anna bolak balik mengecek jam dan ponselnya untuk memastikan Crystal pulang tepat waktu. Lebih tepatnya, pulang sebelum Tuan Muda Tristan tiba dirumah.

Tapi, yang dihubungi tak kunjung menjawab panggilannya. Boro-boro menjawab panggilannya, pesan yang terkirim saja centang satu.

Ponselnya tidak aktif.

Supir yang biasa menjemput berkata kalau Crystal belum muncul dari tadi di gerbang sekolah. Padahal jam sekolah sudah lama usai dan sekolah mulai sepi.

Mendadak saja Suster Anna merasa seperti akan tertangkap basah razia barang terlarang. Apalagi saat mendengar kalau mobil Tristan sudah menuju rumah. Sedangkan dirinya belum tahu dimana keberadaan Crystal.

Astaga!

Jantung Suster Anna seperti mau copot saat mendengar suara rem yang berdecit begitu kuat. Pertanda mobil Tristan telah tiba dan berhenti didepan pintu utama.

"BUKA PINTU! BUKA! BUKA!! Suster Anna menepuk-nepuk bahu Putri dengan tergopoh.

"Hah?"

Tepukan Suster Anna yang bertubi-tubi dibahunya mengagetkan Putri yang bengong mengintip mobil berharga miliaran, yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

Bergegas, Putri menuju pintu utama. Tergopoh-gopoh hendak membukakan pintu.

BRAK!!! DUG!!

"HADUUuuuH!!" pekik Putri spontan sambil memegangi dahinya.

Suster Anna terpaku sesaat, melihat Putri yang dahinya sukses dihajar oleh pintu kayu yang keras.

Tristan masuk dan bertanya, "Siapa Kamu?"

Dia heran melihat seorang gadis muda kurus sedang meringis dan mengusap dahinya dibalik pintu yang dia buka.

"TUAN MUDA TRISTAN!" Suster Anna menyongsong dengan wajah setengah panik.

"Maaf Tuan Muda, ini Putri. Dia yang menggantikan Mbak Tari untuk bersih-bersih rumah."

"Memangnya Mbak Tari mana?" tanya Tristan heran.

Matanya memandang berkeliling, rasanya sudah lama sekali dia pergi. Tak ada yang berubah dengan rumahnya, hanya taman yang sedikit berbeda. Pohon-pohon makin rimbun, dan bunga-bunga mulai mekar.

"Ibunya Mbak Tari sakit, Tuan Muda. Dia harus pulang kampung untuk merawatnya."

Tristan hanya mengangguk, kaki panjangnya mulai melangkah menuju keruang tengah. Suster Anna pun mengekor, sementara Putri buru-buru menyingkir entah kemana.

"Siapa yang kasih ijin dia untuk kerja? Kenapa Suster tidak memberitahuku?" Tristan mendadak berbalik dan berkacak pinggang. Raut wajahnya nampak kesal, nada suaranya sudah naik satu oktaf.

Suster Anna sampai terjengit, lalu menunduk dan menjawab pelan.

"Nona bilang kalau Putri boleh kerja disini. Dia yang akan melapor ke Tuan Muda."

"CK!" Tristan berdecak sebal.

Suster Anna menunduk dalam-dalam, tangannya saling meremas satu sama lain.

Orang tuanya memang jarang dirumah dan memasrahkan sepenuhnya seluruh tanggung jawab rumah pada Tristan. Termasuk Crystal.

"Lalu, dimana Crystal?" Mata Tristan melirik kearah jam tangan mahal yang melingkar ditangannya. Jam segini seharusnya Crystal sudah dirumah.

Ya ampun!

Pertanyaan yang dari tadi ditakutkan oleh Suster Anna akhirnya muncul. Bagaimana bisa Nona-nya terlambat pulang bertepatan dengan Tristan mendadak kembali.

"Ada ekstrakurikuler, Tuan Muda." bohong Suster Anna.

Dalam hati Suster Anna mewanti-wanti dirinya sendiri, kalau dia harus segera mengirim pesan kepada Crystal supaya dia bersiap-siap saat tiba dirumah nanti.

Satpol PP sudah datang!!!

Tristan menghembuskan napas. Diam-diam matanya memperhatikan wajah Suster Anna yang mulai muncul guratan. Dia sudah tak semuda seperti saat dia kecil. Ada rasa tak tega melihat Suster Anna ketakutan karena dirinya yang uring-uringan.

Biar bagaimanapun, Suster Anna sudah seperti ibu bagi Tristan dan Crystal. Dia yang menyayangi, merawat dan menemani mereka sejak kecil.

Kasihan melihat Suster Anna, Tristan pergi ke lantai dua. Tempat dimana kamarnya dan kamar Crystal berada. Saat langkahnya melewati pintu kamar yang ditempeli beberapa poster artis Korea, telinganya menangkap sebuah suara.

Refleks, tangannya membuka pintu kamar Crystal. Trystan menatap tajam pada gadis yang sedang berdiri didepan kaca besar dikamar itu. Tristan ingat siapa nama gadis berkacamata hitam, yang sedang mencangklong tas dan tangannya memakai jam tangan keluaran terbaru. Tristan tahu kalau yang dipakainya milik Cryatal.

"Kamu Putri?" tanya Tristan yang masih mengingat kejadian dipintu masuk tadi.

Mendadak ruangan terasa mencekam begitu Tristan masuk.

"Iy... iy... a, Tuan." jawab Putri sambil mere-m-a-s - r-e-m-as ujung bajunya.

"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Tristan.

Lidah Putri kelu, dia sering mendengar bagaimana galaknya Tristan saat ada yang melanggar aturan.

Suster Anna pernah bilang kalau Tuan Muda sebenarnya baik hanya saja dia terlalu perfectsionist dan tidak suka kalau ada orang yang melanggar aturan.

Dia tak mengijinkan siapa pun masuk ke kamar Crystal kecuali Suster Anna. Tapi, hari ini Crystal menyuruhnya membersihkan kamar tidurnya. Dan kesalahan terbesarnya adalah memakai barang-barang Nona-nya tanpa ijin. Dia tak bermaksud buruk, hanya berkhayal menjadi anak orang kaya.

"Kamu menginginkan barang-barang milik nonamu?"

"Ti... tidak Tuan. Sumpah!" Putri kaget dan menggeleng kuat-kuat.

"Lalu apa yang kamu pakai, HAH?"

Putri ingin membela diri tapi seluruh bukti masih menempel dibadannya. Putri mulai menangis.

"PERGI!" bentak Tristan.

Putri belum beranjak, dia tak mampu bergerak saking ketakutannya. Tangisnya semakin tersedu-sedu.

"KAK TRISTAN!"

Tristan dan Putri menoleh kearah asal suara. Diambang pintu, Crystal berdiri masih memakai seragam sekolah sambil menggendong tasnya. Matanya melotot dan tangannya berkacak pinggang.

Tristan mengerjapkan mata, seakan baru pertama kali bertemu Crystal. Dia menatap lekat-lekat seraut wajah manis dengan mata bulat dan rambut hitam panjang.

"Mbak kenapa?" tanya Crystal sambil merangkul bahu kurus Putri. Selama Tristan tidak ada, temannya hanya Putri dan Suster Anna.

Tristan sedikit terganggu melihat bagaimana kedekatan Crystal dengan Putri. Dia tak suka Crystal-nya lebih membela seorang pembantu daripada dirinya.

"Lalu, kak Tristan ngapain dikamarku?" Crystal menatap Tristan tanpa rasa takut.

"Jadi ini sambutanmu buatku yang baru datang?" tanya Tristan sebal.

Harapannya tadi, Crystal akan langsung memeluknya dan bergelanyut manja seperti dulu sebelum dia berangkat ke London. Tristan merindukan Crystal.

Crystal mencebik dan merentangkan tangannya untuk memeluk Tristan yang langsung membalasnya dengan usapan lembut di kepala. Walaupun tampak baik-baik saja, dari bahasa tubuhnya Tristan tahu kalau Crystal sedang kesal padanya.

"Mbak-mu ini lancang memakai barang-barang milikmu. Untung aku tahu." Tristan mencoba memberi pengertian pada Crystal.

"HA? Tak mungkin." Crystal menoleh pada Putri.

"Mungkin saja. Buktinya saja masih menempel semua ditubuhnya." Tristan bersedekap memandang kedua gadis dihadapannya.

"Kamu juga, kenapa sembarangan memasukkan orang ke kamarmu?" tanya Tristan.

Crystal cemberut. Dia tidak menyangka kalau Tristan pulang mendadak hari ini dan memergoki Putri berada dikamarnya. Dirinya membebaskan Putri meminjam barang-barangnya, padahal Tristan paling tidak suka barang-barang pemberiannya disentuh orang lain.

"Aku tak suka orang yang melanggar aturan, Sayang." Tangan Tristan terulur untuk mengelus kepala Crystal. Gadis itu menepis tangannya, jelas-jelas menolak kehadiran Tristan dikamarnya.

"Mbak Putri bukan sembarang orang. Dia temanku!" Crystal memeluk Putri erat-erat.

Tristan terkejut mendapati kelakuan adik kesayangannya. Sorot mata Crystal begitu tajam dan menyala-nyala karena marah. Dia bahkan berani menghentakkan satu kakinya ke lantai.

Tristan tak pernah mendidiknya menjadi anak tak sopan.

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

Mak woiiii,,, galak bennerrrrr deh ni tuan muda

2022-10-25

1

Runa💖💓

Runa💖💓

Baru satu efisode eh Cristal nya sudah Sma aja
Lanjut 😘 😘 😘 😘

2022-09-07

1

Mamahe 3E

Mamahe 3E

sebenernya tristan suka sm crystal tp gengsi kyknya mau ngungkapinnya

2022-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 -- Hadiah Ulang Tahun
2 Bab 2 -- Kedatangan Tristan
3 Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi
4 Bab 4 -- Membujuk Crystal
5 Bab 5 -- Tentang Pesta dan Tristan
6 Bab 6 -- Mama Di Rumah
7 Bab 7 -- Makan Malam
8 Bab 8 -- Ini Semua Tak Mungkin!
9 Bab 9 -- Kabur!
10 Bab 10 -- Mencari Crystal
11 Bab 11 -- Kemarahan Tristan
12 Bab 12 -- 10.000 Permohonan Maaf
13 Bab 13 -- Siapa Yang Kamu Suka?
14 Bab 14 -- Tak Dianggap
15 Bab 15 -- CRYSTAL!!!!
16 Bab 16 -- Biarkan Aku Memilih
17 Bab 17 -- Kencan?
18 Bab 18 -- Pacar Dan Tunangan Tristan
19 Bab 19 -- Fall In You
20 Bab 20 -- Surprise
21 Bab 21 -- Pesta Ulang Tahun
22 Bab 22 -- Aku Suka Crystal
23 Bab 23 -- Kemana Tristan?
24 Bab 24 -- Dinner
25 Bab 25 -- Ke Mall
26 Bab 26 -- Happy Graduation
27 Bab 27 -- Pernikahan Tristan
28 Bab 28 -- Mencari Crystal
29 Bab 29 -- My Crystal dan Kak Tristan-ku
30 Bab 30 -- Let's Go
31 Bab 31 -- All That I Want Is You
32 Bab 32 -- A Gift!?!!
33 Bab 33 -- Wanita Itu Berharga
34 Bab 34 -- Disneyland
35 Bab 35 -- Kejadian Tak Terduga
36 Bab 36 -- Chemistry
37 Bab 37 -- Couple
38 Bab 38 -- Permanent In My Life
39 Bab 39 -- Kedatangan Om Ben
40 Bab 40 -- Pembicaraan Laki-Laki
41 Bab 41 -- Masalah Sebenarnya
42 Bab 42 -- Fight Or Run?
43 Bab 43 -- A Deal Kiss
44 Bab 44 -- Here Is The Storm
45 Bab 45 -- I'm The Winner, right?
46 Bab 46 -- Smack Down
47 Bab 47 -- Tak Tergantikan
48 Bab 48 -- I'm Your Way Home
49 Bab 49 -- Belum Berakhir!?
50 Bab 50 -- Anak Nakal Kesayangan
51 Bab 51 -- My Gratitude
52 Bab 52 -- This Is The Answer
53 Bab 53 -- Important People In My Life
54 Ban 54 -- Orang Dalam
55 Bab 55 -- Bonding
56 Bab 56 -- Insecure
57 Bab 57 -- Already Miss Him
58 Bab 58 -- Friends In Need, Friends Indeed
59 Bab 59 -- Again! He Found Me
60 Bab 60 -- Resign
61 Bab 61 -- Love Is A Verb
62 Bab 62 -- Harrison Group VS Keputusan Tristan
63 Bab 63 -- London
64 Bab 64 -- Mari Kita Bertemu
65 Info Karya Baru
66 Bab 66 -- Let's Go Home
67 Bab 67 -- Are You Home?
68 Bab 68 -- Buket Bunga
69 Bab 69 -- Jadi Holiday Apa Kerja?
70 Bab 70 -- King And Queen Corporation
71 Bab 71 -- Test Drive
72 Bab 72 -- Heaven Paradise
73 Bab 73 -- Sebuah Jawaban
74 Bab 74 -- The Eternity
75 Bab 75 -- Crazy
76 Bab 76 -- Instant
77 Bab 77 -- Two Become One
78 Bab 78 -- Officially Husband And Wife
79 Bab 79 -- Table Mountain
80 Bab 80 -- Let's See The Sunrise
81 Bab 81 -- Don't Want To Rush
82 Bab 82 -- Good Hope
83 Bab 83 -- Upside Down
84 Bab 84 -- Your Wish Is My Command
85 Bab 85 -- Cause This Is Love
86 Bab 86 -- A Pleasure
87 Bab 87 -- Memaafkan
88 Bab 88 -- It's All About Skill
89 Bab 89 -- Here Is Mrs. Harrison
90 Bab 90 -- Nyonya Besar Harrison
91 Bab 91 -- Nyonya Besar Harrison Part 2
92 Bab 92 -- The Other Side Of Tristan
93 Bab 93 - Happy Ending
94 Welcome My Toni Is Mr. Anthony
95 Bab 95 -- Short Story 1 : Home Sweet Home
96 Bab 96 -- Garis Biru
97 Bab 97 -- I'm Gonna Love You All
98 Bab 98 -- Fight Between Lovers 1
99 Bab 99 -- Fight Between Lovers 2
100 Bab 100 -- Panic Attack
101 Bab 101 -- Romantic Couple
102 Bab 102 -- Obey dan Faith
103 Bab 103 -- Playing With Daddy
104 Bab 104 -- Don't Fight!
105 PENGUMUMAN KARYA BARU
106 PENGUMUMAN KARYA BARU
107 PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 -- Hadiah Ulang Tahun
2
Bab 2 -- Kedatangan Tristan
3
Bab 3 -- Bukan Anak Kecil Lagi
4
Bab 4 -- Membujuk Crystal
5
Bab 5 -- Tentang Pesta dan Tristan
6
Bab 6 -- Mama Di Rumah
7
Bab 7 -- Makan Malam
8
Bab 8 -- Ini Semua Tak Mungkin!
9
Bab 9 -- Kabur!
10
Bab 10 -- Mencari Crystal
11
Bab 11 -- Kemarahan Tristan
12
Bab 12 -- 10.000 Permohonan Maaf
13
Bab 13 -- Siapa Yang Kamu Suka?
14
Bab 14 -- Tak Dianggap
15
Bab 15 -- CRYSTAL!!!!
16
Bab 16 -- Biarkan Aku Memilih
17
Bab 17 -- Kencan?
18
Bab 18 -- Pacar Dan Tunangan Tristan
19
Bab 19 -- Fall In You
20
Bab 20 -- Surprise
21
Bab 21 -- Pesta Ulang Tahun
22
Bab 22 -- Aku Suka Crystal
23
Bab 23 -- Kemana Tristan?
24
Bab 24 -- Dinner
25
Bab 25 -- Ke Mall
26
Bab 26 -- Happy Graduation
27
Bab 27 -- Pernikahan Tristan
28
Bab 28 -- Mencari Crystal
29
Bab 29 -- My Crystal dan Kak Tristan-ku
30
Bab 30 -- Let's Go
31
Bab 31 -- All That I Want Is You
32
Bab 32 -- A Gift!?!!
33
Bab 33 -- Wanita Itu Berharga
34
Bab 34 -- Disneyland
35
Bab 35 -- Kejadian Tak Terduga
36
Bab 36 -- Chemistry
37
Bab 37 -- Couple
38
Bab 38 -- Permanent In My Life
39
Bab 39 -- Kedatangan Om Ben
40
Bab 40 -- Pembicaraan Laki-Laki
41
Bab 41 -- Masalah Sebenarnya
42
Bab 42 -- Fight Or Run?
43
Bab 43 -- A Deal Kiss
44
Bab 44 -- Here Is The Storm
45
Bab 45 -- I'm The Winner, right?
46
Bab 46 -- Smack Down
47
Bab 47 -- Tak Tergantikan
48
Bab 48 -- I'm Your Way Home
49
Bab 49 -- Belum Berakhir!?
50
Bab 50 -- Anak Nakal Kesayangan
51
Bab 51 -- My Gratitude
52
Bab 52 -- This Is The Answer
53
Bab 53 -- Important People In My Life
54
Ban 54 -- Orang Dalam
55
Bab 55 -- Bonding
56
Bab 56 -- Insecure
57
Bab 57 -- Already Miss Him
58
Bab 58 -- Friends In Need, Friends Indeed
59
Bab 59 -- Again! He Found Me
60
Bab 60 -- Resign
61
Bab 61 -- Love Is A Verb
62
Bab 62 -- Harrison Group VS Keputusan Tristan
63
Bab 63 -- London
64
Bab 64 -- Mari Kita Bertemu
65
Info Karya Baru
66
Bab 66 -- Let's Go Home
67
Bab 67 -- Are You Home?
68
Bab 68 -- Buket Bunga
69
Bab 69 -- Jadi Holiday Apa Kerja?
70
Bab 70 -- King And Queen Corporation
71
Bab 71 -- Test Drive
72
Bab 72 -- Heaven Paradise
73
Bab 73 -- Sebuah Jawaban
74
Bab 74 -- The Eternity
75
Bab 75 -- Crazy
76
Bab 76 -- Instant
77
Bab 77 -- Two Become One
78
Bab 78 -- Officially Husband And Wife
79
Bab 79 -- Table Mountain
80
Bab 80 -- Let's See The Sunrise
81
Bab 81 -- Don't Want To Rush
82
Bab 82 -- Good Hope
83
Bab 83 -- Upside Down
84
Bab 84 -- Your Wish Is My Command
85
Bab 85 -- Cause This Is Love
86
Bab 86 -- A Pleasure
87
Bab 87 -- Memaafkan
88
Bab 88 -- It's All About Skill
89
Bab 89 -- Here Is Mrs. Harrison
90
Bab 90 -- Nyonya Besar Harrison
91
Bab 91 -- Nyonya Besar Harrison Part 2
92
Bab 92 -- The Other Side Of Tristan
93
Bab 93 - Happy Ending
94
Welcome My Toni Is Mr. Anthony
95
Bab 95 -- Short Story 1 : Home Sweet Home
96
Bab 96 -- Garis Biru
97
Bab 97 -- I'm Gonna Love You All
98
Bab 98 -- Fight Between Lovers 1
99
Bab 99 -- Fight Between Lovers 2
100
Bab 100 -- Panic Attack
101
Bab 101 -- Romantic Couple
102
Bab 102 -- Obey dan Faith
103
Bab 103 -- Playing With Daddy
104
Bab 104 -- Don't Fight!
105
PENGUMUMAN KARYA BARU
106
PENGUMUMAN KARYA BARU
107
PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!