Permainan yang cukup panas bagi keduanya, hampir dua minggu lebih Edzard tidak menyentuh istrinya. Namun, ada yang berbeda dari hubungan suami istri itu, Melinda merasa tidak menikmati percintaan mereka, pun sebaliknya Edzard juga tidak terlalu bergairah untuk melakukan hal itu kepada istrinya, hubungan yang hambar, meskipun raga mereka menyatu. Namun, jiwa mereka berada di tempat lain.
"Kenapa, Aku merasa lebih nyaman ketika bersama dengan Dimas, dia pria yang bisa mengerti Aku, Mas Edzard kurang bertenaga."
gumam Melinda saat tubuhnya berada di bawah Kungkungan suaminya.
"Shiiit ... kenapa Aku tidak bisa menikmati kebersamaan kami, Melinda istriku, tapi kenapa Aku merasa ada yang berbeda, tidak seperti dulu." begitu pun dengan Edzard, meskipun Ia terus memompa tubuhnya, namun bagi laki-laki itu, kali ini hubungan intim mereka terasa benar-benar membosankan, Edzard pun tidak ingin berlama-lama untuk berada di atas tubuh istrinya, ia segera menyudahi permainan itu, hanya berlangsung sekitar lima menit, Edzard sudah turun dari tubuh istrinya.
Melinda di buat terkejut, saat sang suami menyudahi permainan nya, sementara dirinya belum merasakan apa-apa. Melinda protes dan meminta Edzard untuk memenuhi kewajibannya untuk memuaskannya.
"Mas! Kok sudah berhenti, Aku belum selesai, Mas!" ucapnya sembari melihat Edzard yang tampak sedang membersihkan organ intim nya dengan tisu. Kemudian pria itu segera mengambil piyama miliknya yang ia lepaskan di atas ranjang.
"Aku malas! Aku mau keluar, tidurlah! Bukankah besok kamu harus luar kota?" ucap Edzard sembari pergi berlalu keluar dari kamar mereka. Melinda tampak begitu kesal, Ia memukul-mukul tempat tidur dengan kedua tangannya.
"Brengsek! Dasar laki-laki tidak berguna, berani sekali dia menolak ku." umpatnya sembari Ia tidur dan menutupkan selimut ke seluruh tubuhnya.
Sementara itu Edzard keluar dari kamar nya dan Ia tampak sedang berjalan menuju kamar putrinya, berharap jika Sinta masih berada di sana. Pria itu membuka pintu kamar Kailee. Namun, sayang Ia tidak melihat keberadaan Sinta, hingga akhirnya Edzard memutuskan untuk pergi ke kamar Sinta yang berada di deretan kamar pelayan.
Namun, tiba-tiba Ia mengehentikan langkahnya, keinginan nya untuk datang ke kamar Sinta Ia tunda dulu, dirinya tidak mau buru-buru sebelum Sinta resmi menjadi istri nya, mengingat besok saat Melinda pergi ke luar kota, Edzard akan segera menikahi Sinta secara Sirri.
Kemudian Edzard memutuskan untuk kembali ke kamar putrinya, Ia tidak ingin tidur sekamar dengan istrinya, Edzard sangat menyayangi Kailee, Ia akan melakukan apa saja demi kebahagiaan putrinya, meskipun kesibukannya sebagai Direktur membuat Edzard harus fokus pada kantornya.
Edzard melihat sang putri yang tidur dengan lelapnya, Edzard mengusap lembut kepala Kailee dan mengecup dengan lembut kening sang anak.
"Daddy! Sangat menyayangi mu, Kailee! Daddy akan lakukan apa saja untuk membahagiakanmu!"
Kemudian Edzard tidur di samping putrinya, ada rasa damai saat pria itu tidur di dekat sang anak, hingga tak terasa pagi pun menyapa dunia. Jam masih menunjukkan pukul enam pagi, rupanya Melinda sudah bersiap untuk berangkat ke luar kota hari ini.
Melinda tidak mendapati sang suami dari semalam sejak Edzard meninggalkan kamar. Ia melihat ke arah dapur, rupanya Sinta sudah bangun dan gadis itu tampak sibuk dengan tugasnya bersama pelayan lainnya. Lantas, kemana suaminya pergi.
Melinda berjalan menuju kamar putrinya, dan benar saja Melinda melihat Edzard sedang tidur bersama Kailee. Rupanya Melinda tidak ingin membangunkan suami dan anaknya, wanita itu langsung pergi dan meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan suami dan anaknya.
"Sinta! Aku pergi sekarang, suamiku dan putriku masih tidur, Aku tidak ingin membangunkan mereka berdua, bilang saja Aku sudah berangkat, pesawat ku akan take off jam tujuh, aku tidak mau terlambat. Ingat Sinta! Jaga Kailee baik-baik!" pamit Melinda kepada pengasuh anaknya itu. Namun, Melinda bukanlah wanita yang begitu saja membiarkan suaminya bebas dengan kepergian nya selama seminggu di luar kota.
"Kamu awasi mereka! Jika terbukti mereka berdua berselingkuh, Aku akan benar-benar membuat kacau kehidupan gadis itu, mengerti!"
"Mengerti, Nyonya!"
Melinda tampak memberi titah kepada salah satu asisten rumah tangga nya untuk mengawasi Sinta dan Edzard.
Akhirnya Melinda berangkat ke bandara saat itu juga, kepergiannya kali ini tidaklah sendirian, Rupanya Melinda pergi bersama Dimas dan beberapa rekan bisnis mereka, namun bagi Dimas ini adalah kesempatan emas untuk bersenang-senang dengan mantan kekasih nya itu.
"Kamu tidak akan bisa lari dariku, Mel!" gumam pria yang juga merupakan sahabat Edzard itu.
*
*
*
Sementara itu Sinta mulai masuk ke dalam kamar Kailee untuk membangunkan nya agar tidak terlambat ke sekolah. Namun, sesampainya di dalam kamar, Ia dikejutkan dengan Edzard yang sedang tertidur di samping putrinya, benar-benar pemandangan yang membuat Sinta tersenyum. Tapi, ada yang membuat Sinta bertanya-tanya, kenapa Edzard tidur di kamar Kailee, seharusnya Ia bersama Melinda semalam.
"Kenapa dia tidur di sini? Apa mereka bertengkar? Hmm bagus dong! Itu artinya hubungan mereka sedang merenggang, saatnya Aku masuk dan mengambil perhatian pria ini, astaga ... kok Aku jahat banget sih." gumam gadis itu sembari memegang keningnya.
Karena waktu semakin siang, Sinta harus segera membangunkan Kailee untuk berangkat ke sekolah. Namun, saat dia hendak membangunkan gadis kecil itu, Edzard rupanya telah bangun terlebih dahulu. Pria itu membuka matanya dan melihat Sinta yang sedang berdiri di samping putrinya.
"Sinta! Kamu sedang apa? Hmm ... jam berapa sekarang?" Edzard mulai mengerjabkan matanya dan bangun dari tidurnya.
"Sekarang jam enam lebih, Mas! Apa Mas tidak pergi ke kantor? Saya mau membangunkan Kailee, waktunya sekolah!" balas Sinta sembari meraih tangan Kailee dan membangunkan gadis itu.
"Apa Melinda sudah pergi?" tanya Edzard tiba-tiba, Sinta menoleh Edzard dan mengangguk. Terlihat senyum simpul dari bibir Edzard yang mulai dimengerti oleh Sinta.
"Astaga! Pria ini senyumnya benar-benar mematikan, aduh ... apa rencana nya untuk menikahiku benar-benar terjadi?"
Kemudian Edzard beranjak keluar dari kamar Kailee, sebelum pria itu pergi, Ia mengatakan sesuatu pada Sinta yang membuat gadis itu semakin berdebar.
"Bersiaplah! Hari ini Aku ngantor sedikit siang! Kita segera ke penghulu jam sembilan, saat itu Aku akan menjadikanmu istriku, dan setelah akad nikah, seperti biasa kamu jemput Kailee dan Aku akan pergi ke kantor, supaya orang-orang tidak curiga, karena hari ini Melinda tidak ada di rumah, kita bisa bebas melakukan apa saja." bisiknya sembari menepuk pipi Sinta.
"I-iya Mas!"
Sinta menganggukkan kepalanya dan Ia terpaksa harus menikah dengan Edzard demi rencananya agar berhasil.
*
*
*
"Saya terima nikah dan kawinnya Arsinta Kiranya Pratistha binti Fauzi dengan maskawin tersebut dibayar tunai."
Hari itu juga tepat pukul sembilan, Sinta resmi menjadi istri siri Edzard Prayoga, meskipun pernikahan mereka tidak terdaftar dalam catatan sipil, tapi secara agama mereka adalah suami istri dan Sinta harus melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.
Edzard menatap istri barunya yang tak lain adalah pengasuh putrinya, Edzard sengaja menyembunyikan pernikahan sirinya, karena Ia tidak mau menyakiti Mamanya. Nyonya Ratna, ibu kandung Edzard sangat menyayangi menantunya, maka dari itu Edzard menyembunyikan rahasia pernikahan nya dengan Sinta.
"Sekarang kamu adalah istriku, setelah Aku menceraikan Melinda nanti, Aku akan segera menikahimu secara resmi, untuk sekarang bersabar lah! Aku akan meyakinkan Mama agar mau menerima keputusan ku untuk menceraikan Melinda, kamu mengerti!"
Edzard mencium kening Sinta dan memeluk gadis itu.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Asmi☺☺
kembang🌺🌻🌹🌷 setaman 🥰🥰
2022-08-04
0
Asmi☺☺
laaanjuut thor lanjut💪💪
2022-08-04
0
Asmi☺☺
weeeh belah duren dong😂😂
2022-08-04
0