Nyamuk nakal

Edzard dan Sinta menghentikan ciuman mereka, keduanya saling menatap. Sinta kemudian mengancingkan kembali bajunya yang sudah terbuka di bagian atas, sementara Edzard tampak menghela nafasnya, keinginan nya sejenak untuk bermesraan dengan gadis pujaannya itu, terpaksa harus Ia hentikan karena sang anak rupanya terbangun dari tidurnya.

Perlahan Sinta keluar dari balik tirai itu dan Sinta melihat Kailee yang sedang berdiri di depan tirai dengan wajah tanda tanya.

"Kailee, Sayang! Kok kamu sudah bangun? Ini masih malam loh!" ucap Sinta sembari berjinjit di depan gadis kecil yang berusia empat tahun itu.

"Mbak Sinta kok ada di situ sih?" tanya Kailee polos. Sinta tersenyum dan mencoba mencari alasan yang tepat agar Kailee tidak curiga jika di balik tirai itu masih ada sang Daddy yang sedang bersembunyi.

"Emm ... iya, tadi Mbak Sinta sedang mencari nyamuk yang sedang bersembunyi, takutnya nyamuk itu gigit Kailee. Jadi, Mbak Sinta cari sampai ketemu, biar nggak terbang gigit Kailee." dengan sedikit garuk-garuk kepala, Sinta mencoba menjelaskannya kepada gadis yang mirip sekali dengan wajah sang Daddy.

"Nyamuk? Masa di situ ada nyamuk sih Mbak? Kailee mau lihat ah!"

Tiba-tiba saja gadis itu berlari menuju tirai tempat di mana Sinta keluar. Sontak apa yang dilakukan oleh Kailee membuat Sinta kelabakan, pasalnya Edzard masih berada di balik tirai yang tingginya sampai menyentuh lantai itu.

"Eh ... eh Kailee tunggu! Jangan kesana!" Sinta tampak mengejar Kailee yang sudah sampai di depan tirai, dan gadis itu tiba-tiba saja membuka tirai dan betapa terkejutnya saat ia melihat sang Daddy sedang berdiri di balik tirai berwarna abu-abu itu.

"Daddy!"

"Kailee, hehehe!"

Edzard tampak salah tingkah dan pura-pura sedang mencari nyamuk sesuai kata Sinta kepada putrinya tadi. Edzard pura-pura menepuk-nepuk tangannya seolah-olah dirinya sedang menangkap nyamuk.

"Daddy kok ada di situ?" tanya Kailee sambil menyilangkan kedua tangannya layaknya orang dewasa. Kemudian Edzard keluar dari balik tirai dan berjongkok di depan putrinya sembari berkata, "Tadi ... Daddy sedang bantuin Mbak Sinta menangkap nyamuk, kasihan Mbak Sinta, sepertinya nyamuknya banyak sekali. Jadi, Daddy bantuin deh. Terus Kailee kok bangun sih? Di gigit nyamuk ya!" seru Edzard sembari mengusap rambut putrinya. Kailee menggelengkan kepalanya.

"Kailee bangun karena nyamuknya nakal sekali, suka gigit bikin risih!" sindir Sinta sembari melihat wajah Edzard yang tersenyum nakal kepadanya.

Tapi rupanya Kailee tidak sependapat dengan ucapan Sinta, gadis itu mengelak dan Ia bilang jika dirinya terbangun karena mendengar suara-suara aneh.

"Enggak-enggak Mbak Sinta salah, Kailee bangun karena Kailee mendengar suara ribut-ribut di situ." ucap gadis itu polos sembari menunjuk ke arah tirai di mana Edzard keluar dari sana.

Edzard dan Sinta saling menatap, bagaimana bisa Kailee terbangun di saat mereka sedang berkecup ria.

"Selamat-selamat untung saja Kailee tidak melihat kami sedang berdua, ihhh ... Sinta! Jangan sampai terjadi lagi hal seperti ini, kendalikan dirimu!" Sinta merutuki dirinya sendiri.

Sementara itu Edzard memberikan alasan kepada putrinya, agar Kailee tidak merasa kebingungan.

"Begini, Sayang! Tadi di situ nyamuknya banyak sekali, karena Mbak Sinta nggak bisa diem jadinya ya ... Daddy sama Mbak Sinta terdengar seperti orang sedang ribut." ucapnya sembari melihat wajah Sinta yang tampak sedang mengerutkan keningnya.

"Gitu ya Dad?" jawab Kailee yang tentu saja sangat mudah untuk di kelabui, Ia mengira jika Daddy dan pengasuhnya itu sedang menangkap nyamuk beneran, padahal sebenernya mereka berdua sedang menikmati ciuman bibir.

"Kalau begitu Kailee bobo lagi ya! Besok kan harus sekolah, Daddy tidak mau Kailee terlambat, ayo!"

Edzard menggendong putrinya dan membawa nya ke atas tempat tidur, setelah Edzard merebahkan sang putri, kemudian Ia menutupkan selimut pada tubuh sang putri.

Sekilas Edzard mencium kening putrinya sebelum Ia pergi dari kamar itu.

"Selamat tidur, Sayang!" ucapnya sembari mengecup kening dan mengusap lembut wajah Kailee.

"Selamat tidur, Daddy!"

Kemudian Edzard beranjak berdiri dan melihat Sinta yang sedang berdiri di dekat ranjang Kailee. Edzard mendekati gadis itu dan membisikkan sesuatu kepadanya.

"Ini belum berakhir, Aku rasa kamu menyukai permainan ku, besok kita ke penghulu, Aku akan segera menikahimu, dan setelah itu kamu akan menjadi milikku seutuhnya."

Pria itu kemudian pergi dari kamar Kailee dengan senyum menyeringai, Sinta memperhatikan kepergian Edzard yang berhasil membuatnya kalang kabut, bagaimana Ia bisa menyelesaikan misinya jika pria itu mulai menyentuh perasaannya.

Edzard terus menatap wajah Sinta, hingga akhirnya wajah tampan itu menghilang di balik pintu kamar Kailee. Sinta menghela nafasnya dan Ia duduk di atas tempat tidur Kailee sembari menyandarkan kepalanya pada kedua tangannya yang bertumpu pada kedua pahanya.

Tiba-tiba saja terdengar suara gadis kecil itu yang tampaknya terbangun dan memanggil Sinta.

"Mbak Sinta kenapa?"

Spontan Sinta menoleh ke belakang, dilihatnya Kailee yang sedang duduk dengan menatapnya penuh tanda tanya.

"Kailee! Kok bangun lagi! Mbak Sinta nggak apa-apa, Mbak Sinta cuma sedikit pusing, Kailee tidur lagi, ya!" ucapnya sembari beranjak duduk di samping Kailee dan mengusap lembut wajah gadis kecil itu sembari menidurkan kepala Kailee pada bantal.

"Tidurlah! Mbak Sinta juga mau tidur!" pamitnya kepada putri Edzard dan Melinda itu. Sinta segera beranjak pergi. Namun, rupanya Kailee tidak mau ditinggal pergi, gadis itu meminta Sinta untuk menemaninya tidur.

"Mbak Sinta jangan pergi! Kailee ingin tidur sama Mbak Sinta, nggak apa-apa, kan?"

Bagaimana mungkin Sinta bisa menolak permintaan Kailee, Sinta duduk kembali di samping gadis itu dan menemaninya untuk tidur. Putri Edzard dan Melinda itu sudah membuat hati Sinta damai, seolah-olah Kailee seperti putrinya sendiri, pun sama Kailee juga sangat menyayangi Sinta seperti ibu kandungnya sendiri.

"Tidurlah! Mbak Sinta akan menemanimu di sini!" ucapnya sembari tidur di samping Kailee. Gadis itu begitu senang, dan Ia pun mulai memejamkan matanya. Sementara itu Sinta tidak bisa memejamkan matanya untuk beberapa saat, Ia masih kepikiran tentang keadaan Ayahnya yang tentu saja masih sangat menghawatirkan. Sementara di sisi lain, Edzard akan menikahinya secara siri, pria itu benar-benar ingin menjadikan Sinta sebagai istrinya.

"Astaga! Apa yang harus aku lakukan? Menjadi istri pria yang sudah beristri? Ini benar-benar diluar dugaanku, kenapa hidupku seperti ini? Ayah! Maafkan Sinta, ini semua Sinta lakukan demi Ayah." gumamnya sembari menahan air mata yang mulai berkumpul di sudut matanya.

Sementara itu Edzard yang baru saja keluar dari kamar Kailee, tampaknya Ia mulai masuk ke dalam kamarnya, rupanya sang Istri terlihat sedang menyilangkan kedua tangannya sembari berdiri di depan pintu.

"Dari mana saja, Kamu?"

BERSAMBUNG

*

*

*

Edzard Prayoga, 35 tahun pemilik perusahaan terkenal yang menjadi incaran Sinta, gadis yang bekerja sebagai pengasuh putrinya.

Arsinta Kiranya Pratistha, 18 tahun, Gadis bayaran dengan misi untuk merusak rumah tangga Edzard dan Melinda atas perintah seorang wanita yang akan membayar seluruh operasi jantung sang Ayah.

Melinda, 34 tahun istri sah Edzard Prayoga, yang merupakan wanita karir dan sukses memimpin perusahaan keluarganya.

Kailee Putri Prayoga, 4 tahun putri pasangan Edzard dan Melinda.

...Visual hanya kehaluan Othor, mohon maaf jika tidak sesuai dengan keinginan pembaca 🙏...

Terpopuler

Comments

Rinnie Erawaty

Rinnie Erawaty

suka......👍👍👍

2022-10-02

1

Jarni Ani

Jarni Ani

Di banyak in up nya ya mba,,mau nunggu banyak dulu tapi gak sabar tuk baca nya😀😀

2022-08-26

0

Memyr 67

Memyr 67

wuihhh visualnya. punter bener cari yg bening bening

2022-08-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!