Waktu dan kesempatan berjalan begitu cepat seperti sungai yang terus mengalir tanpa ada henti - Nya, hari Ini adalah hari yang sangat di tunggu untuk seluruh siswi SMA Garuda, hari ini adalah hari kelulusan.
Aula SMA Garuda yang begitu mewah di isi oleh seluruh siswi Sma Garuda, tidak hanya itu terlihat banyak tamu undangan yang memadati aula.
Jessica dan Anya berhasil lulus dengan nilai sempurna, mereka mencapai garis akhir dengan begitu baik. Jessica dan Anya tampak begitu cantik dengan kebaya yang melekat sempurna di tubuh mereka.
Aula terasa begitu ramai, ada yang menangis haru ada yang bersenda gurau, ada juga yang sibuk mengambil gambar sebagai kenang - kenangan terakhir.
Jess menatap sekeliling, hari ini adalah hari yang ia tunggu, hari dimana akhirnya yang berhasil mencapai garis akhir sebagai siswi Sma Garuda.
Jess tersenyum kecil saat mendapati siswi lain yang sibuk mengambil gambar bersama keluarga, terlihat ada ayah, ibu dan adik dari siswi tersebut. Tanpa terasa air mata menetes begitu saja, terlalu lancang air mata jatuh tepat dihari bahagia - Nya.
"Jess, ayo." Ucap Anya, saat mendapati sahabat - Nya meneteskan air mata. Anya tentu tau apa alasan - Nya karena ia mengikuti pandangan Jess yang tidak lepas dari satu keluarga yang terlihat begitu hangat.
"Hmm."
Jess ikut melangkahkan kaki mengikuti sahabat baik - Nya Anya, ia dan Anya berjalan dan sekali - kali menyapa beberapa siswi lain.
"Jess." Terdengar suara yang begitu menedukan, siapa lagi kalau bukan oma Cetrine.
Oma terlihat begitu awet muda, ia tampil begitu baik untuk merayakan hari kelulusan cucu satu - satu Nya, Jessica.
"Selamat sayang, kau lulusan terbaik tahun ini. Oma bangga sekali." Ucap oma Cetrine dengan senyum tulus yang kian menghiasi wajah - Nya.
"Terima kasih oma." Jawab Jess dengan senyum manis, ia juga membalas pelukan oma cetrine dengan hangat, tidak lupa senyum tulus yang hampir hilang selama beberapa tahun belakangan.
"Jess, selamat kau menjadi lulusan terbaik. Opa sangat bangga dengan semua pencapaianmu, opa juga turut senang karena sekarang adalah hari yang kau tunggu sejak lama." Opa John tidak tinggal diam ia ikut memberi selamat pada cucu - Nya Jessica.
"Terima kasih opa." Jess memeluk hangat opa - Nya, ia juga tersenyum dengan tulus.
Dalam hati Jess begitu senang, bagaimana pun ia harus tetap bersyukur karena bisa didampingi oleh oma dan opa - Nya. Meskipun tidak dengan ayah, ibu dan kembaran - Nya, setidak - Nya masih ada oma, opa, dan kedua sahabat Nya Anya dan Andre.
"Anya, selamat juga yah nak, kamu lulus dengan nilai yang begitu baik, semoga kamu bisa mencapai cita - cita Mu dikemudian hari." Tidak melupakan Anya, Oma Cetrine juga memberikan selamat dan doa khusus untuk sahabat cucu - Nya, yang sudah ia anggap seperti cucu sendiri.
"Oma, aku pikir kau melupakan aku si cantik dan manis ini." Manja Anya dengan mengedipkan mata.
"Mana mungkin oma lupa,hmm." Jawab Oma Centrine dengan senyum kecil menanggapi Anya yang manja.
"Astaga, aku berkeliling mencari kalian ternyata ada disini." Ucap seorang pria yang sudah diketahui jika ia adalah Andre.
"Kau terlambat." Tuduh Anya dengan mata memicing.
"Jangan menuduh sembarangan, aku sudah tiba sebelum acara dimulai." Andre menatap galak pada sahabat - Nya, bagaimana bisa ia dituduh datang terlambat di hari bahagia kedua sahabat - Nya.
"Siapa yang tahu kau jujur atau berdusta." Enggan mengalah Anya menjawab dengan setengah meledek.
"Jess, aku membawa dua buket bunga, kau saja dua - ..." Belum selesai Andre berbicara, bungsa yang satu sudah terlebih dahulu berpindah tangan.
"Hei, Jess hanya akan menerima satu, dan ini juga pasti punya - Ku. Bagaimana bisa kau ingin memberikan punya - Ku pada orang lain." Anya cemberut.
"Hei, jelek sekali muka - Mu. Aku hanya bercanda." Andre tersenyum tipis ia mengacak - acak pelan kepala Anya.
"Hei, hei jauhkan tangan - Mu, nanti aku tidak cantik lagi." Ketus Anya dengan menyingkirkan tangan Andre dari rambut - Nya yang sudah ditata dengan rapi dan luar biasa.
"Lebay sekali kau ini." Cibir Andre yang hampir tidak terdengar.
"Huft, kalian berdua berisik sekali, tidak sadar yah menjadi pusat perhatian banyak orang." Keluh Jess dengan sebal, bagaimana pun saat ini banyak mata memandang mereka.
Selain karena suara Anya dan Andre yang mencuri perhatian, penampilan Jessica juga menjadi perhatian utama banyak orang, banyak orang yang terkagum - kagum akan penampilan Jess di hari kelulusan ini. Mereka sungguh tidak menyangka jika Jess akan terlihat luar bisa di hari ini, bahkan ia menjadi lulus terbaik di angkatan - Nya.
"Zevanya." Terdengar suara lembut menyapa pendengaran mereka, Anya menatap tak berkedip sepasang suami istri yang menyempatkan hadir di acara spesial - Nya.
"Ayah, ibu." Kaget Anya.
"Aku pikir mereka tidak akan datang." Batin Anya, mengingat jika kedua orang tua - Nya bukanlah orang yang senggan.
Tuan, Aryo Hakim dan Ny. Ratna Hakim. Sepasang suami istri yang adalah orang tua Anya, mereka bukan orang sembarangan. Tuan Hakim adalah pengacara ternama sedangkan Ny. Ratna adalah seorang dokter kenamaan.
"Ayah, Ibu." Panggil Anya dengan senyum yang menghiasi wajah cantik - Nya, mata indah yang terlihat begitu berbinar.
"Maaf kami sedikit terlambat." Ucap Ny, Ratna dengan rasa bersalah, bagaimana pun ia datang begitu terlambat.
"Ah tidak masalah, aku mengerti." Jawab Anya menghibur diri sendiri.
"Selamat atas kelulusan - mu nak, ayah bangga dengan prestasi - Mu. Dan lagi maafkan ayah yang tidak datang tepat waktu." Tuan Hakim ikut memberi selamat sekaligus memohon maaf.
Tuan Hakim, ia baru saja kembali dari luar negeri karena memiliki beberapa kasus yang sedang ia tangani, oleh sebab itu ia datang terlambat.
Anya tidak berharap lebih, bagaimana pun ia sudah dewasa dan paham jika ayah - nya memiliki tanggung jawab sedangkan ibu - Nya tidak lain adalah dokter, dibawah sumpah ia harus tetap bertanggung jawab penuh akan profesi - Nya.
"Sudah, sudah ayo sekarang kita makan, oma sudah booking tempat." Ucap Oma Cetrine memecah haru biru yang terasa.
Opa John, Jess dan Andre mengikuti langkah kaki oma Cetrine terlebih dahulu, sebelum disusul oleh Anya dan kedua orang tua - Nya.
Mereka berangkat meninggalkan pekarangan sekolah dengan tiga mobil, mobil pertama ada oma Cetrine dan opa John, mobil kedua ada Anya beserta kedua orangtua - Nya, yang akhir ada mobil Andre yang di tumpangi Jess.
Kendaraan berjalan dengan begitu cepat, hiruk piruk kota terlihat dari jendela mobil, banyak aktifitas disatu waktu bersamaan. Setelah lima belas menit berkendara akhir - Nya rombongan tiba disalah satu restorant mewah yang ada di pusat industri, restorant yang diperkenankan untuk kelas atas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments