Buku Catatan

Tiara masih terdiam di tempatnya berdiri, ia merasa enggan untuk berada satu mobil bersama Bima saat itu.

"Tiara harus ke kampus dulu kak," ucap Tiara beralasan.

"Ke kampus? kenapa tiba tiba ke kampus?" sahut Kevin bertanya.

"Aku akan mengantarmu ke kampus lebih dulu sebelum mengantar Kevin pulang," ucap Bima.

"Tiara berangkat sendiri kak, terima kasih tawarannya," balas Tiara lalu berlari ke arah halte dan segera masuk ke dalam bus yang kebetulan berhenti saat itu.

"Ra, tunggu!" panggil Kevin berteriak, namun bus yang dinaiki Tiara sudah berjalan menjauh dari halte.

"Apa kalian sedang bertengkar?" tanya Bima pada Kevin.

"Tidak," jawab Kevin sambil menggelengkan kepalanya.

"Jadi kemana kau akan pergi sekarang? pulang atau ke kampus?" tanya Bima.

"Kevin harus menemui Tiara di kampus kak," jawab Kevin.

"Baiklah, ayo masuk, aku akan mengantarmu ke kampus!" ucap Bima.

Kevinpun meninggalkan motornya yang akan dibawa ke bengkel oleh orang suruhan Bima, sedangkan Bima segera mengendarai mobilnya ke arah kampus bersama Kevin.

"Terima kasih kak," ucap Kevin lalu keluar dari mobil Bima setelah mereka sampai di kampus.

Kevin berjalan memasuki fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk mencari keberadaan Tiara. Namun setelah beberapa lama mencari, ia tidak juga menemukan Tiara.

Kevin juga berkali kali menghubungi Tiara, namun tidak pernah tersambung. Namun Kevin tak kehilangan akal, ia bertanya pada semua teman dekat Tiara tapi tak ada satupun dari mereka yang tau dimana Tiara berada.

Langit yang cerah tiba tiba saja menjadi gelap tertutup awan mendung. Kevin yang merasa frustasi mencari Tiara memutuskan untuk kembali pulang dan mencari Tiara di rumah.

Namun tiba tiba ia terpikirkan satu tempat yang bisa jadi didatangi Tiara saat itu. Kevinpun meminta supir taksi untuk merubah rute tujuannya.

Sesampainya di tempat tujuan, Kevinpun turun dari taksi dan mendapati Tiara yang tengah terduduk diantara dua makam orangtuanya.

Kevin menghela nafasnya lalu berjalan menghampiri Tiara, tepat saat ia berdiri di belakang Tiara, tiba tiba hujan turun dengan derasnya.

"Ayo berteduh Ra!" ucap Kevin yang membuat Tiara segera membawa pandangannya pada Kevin.

Tiara lalu berdiri dari duduknya, kedua matanya menatap Kevin dengan air mata yang tersembunyi di balik hujan yang membasahi wajahnya.

Kevin lalu menarik tangan Tiara, menggandengnya dan mengajaknya berlari untuk berteduh.

"Sejak kapan kau disini Ra? aku sudah mencarimu di kampus dari tadi!" tanya Kevin pada Tiara.

Tiara hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun, membuat Kevin menatap Tiara dengan pandangan penuh tanda tanya.

"Apa yang terjadi padamu Ra? apa terjadi sesuatu yang tidak aku tau?" tanya Kevin penuh selidik.

Tiara menggelengkan kepalanya dengan tersenyum, namun Kevin mengerti senyum yang Tiara berikan hanyalah senyum yang ia paksakan.

TIIIIIINNNNN TIIIIINNNN TIIIIINNNN

Sebuah mobil berhenti di depan Tiara dan Kevin.

"Ayo masuklah!" ucap Bima dari balik kemudinya.

Kevin tidak segera menjawab, ia membawa pandangannya pada Tiara.

"Apa kau sedang bertengkar dengan kak Bima?" tanya Kevin dengan suara yang cukup pelan namun bisa di dengar oleh Tiara.

"Tidak," jawab Tiara singkat.

"Lalu apa yang membuatmu menolak ajakan kak Bima?" tanya Kevin yang membuat Tiara segera membawa pandangannya pada Kevin.

"Aku tidak menolaknya, ayo!" balas Tiara lalu berlari kecil dan membuka pintu belakang mobil Bima.

Kevin yang melihat hal itu sedikit terkejut karena biasanya Tiara selalu duduk di samping Bima.

Sepanjang perjalanan, tidak banyak yang mereka bertiga bicarakan. Sesampainya di depan rumahnya, Tiara segera turun dari mobil Bima setelah berterima kasih.

Tanpa Tiara tau, buku catatannya terjatuh di dalam mobil Bima saat ia akan turun. Kevin yang masih berada di dalam mobil juga tidak menyadari hal itu karena memang buku catatan Tiara yang terjatuh cukup kecil.

"Kau dari mana saja Tiara? apa kau lupa malam ini adalah malam pertunangan kakakmu?" tanya mama Laras.

"Tiara ingat ma," balas Tiara malas.

"Tiara, cepat mandi dan ganti pakaian, kakak sudah menaruh pakaian barumu di kamar!" ucap Gita pada Tiara.

"Terima kasih kak," balas Tiara dengan tersenyum.

Saat Tiara baru saja masuk ke kamar, tiba tiba pintu kamarnya dibuka oleh sang mama tiri.

"Kenapa kau pulang bersama Bima?" tanya mama Laras pada Tiara.

"Motor Kevin mogok dan kak Bima kebetulan lewat saat itu," jawab Tiara.

"Jaga sikapmu pada Bima Ra, dia adalah calon suami kakakmu, jangan membuat masalah dengan....."

"Iya ma, Tiara mengerti," ucap Tiara memotong ucapan mama tirinya lalu masuk ke kamar mandi begitu saja.

"Dasar anak nakal," gerutu mama Laras kesal.

Waktu berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam saat Tiara dan Gita keluar dari kamar untuk menemui Bima dan keluarganya.

Setelah berbasa basi cukup lama, keluarga Bimapun menyampaikan niatnya untuk melamar Gita dan tanpa ragu mama Laras menerima lamaran itu, begitu juga dengan Gita.

Semua yang ada disanapun tersenyum senang penuh kebahagiaan, tak terkecuali Tiara yang harus berpura pura bahagia meski hatinya tengah terluka saat itu.

Setelah acara selesai, Bima dan keluarganyapun berpamitan pulang.

"Apa ini milikmu Bima?" tanya sang mama yang saat itu duduk di bangku belakang mobil Bima.

"Apa itu ma?" balas Bima bertanya tanpa menoleh ke arah sang mama karena ia sedang menyetir saat itu.

"Entahlah, seperti buku catatan kecil," jawab sang mama lalu menaruhnya di dashboard mobil.

Sesampainya di rumah, Bima mengambil buku catatan kecil itu lalu membukanya setelah kedua orang tuanya turun dari mobilnya.

Bima tersenyum saat melihat foto Tiara yang ada pada halaman pertama buku itu.

Bima kemudian membuka halaman selanjutnya dan mendapati foto masa kecil Tiara bersamanya.

"Kau masih menyimpannya rupanya," ucap Bima sambil membuka halaman selanjutnya.

Bima terdiam beberapa saat ketika membaca halaman demi halaman buku catatan kecil milik Tiara itu.

Perasaan ini datang sendiri seiring dengan waktu yang sudah kita lalui bersama, aku tidak pernah berharap apapun padamu sebelum aku sadar bahwa aku mencintaimu, bolehkah aku memiliki perasaan cinta ini untukmu, kak Bima?

Bima yang begitu terkejut dengan apa yang dibacanya hanya bisa terdiam. Tiara yang dikenalnya sejak masih kecil ternyata diam diam menaruh hati padanya.

Biiiiipppp biiiiippp biiiipp

Dering ponsel Bima membuyarkan lamunannya. Sebuah pesan masuk dari Gita.

"Aku senang karena acara kita berjalan lancar, aku harap semuanya akan baik baik saja sampai tanggal pernikahan kita,"

Bima menghela nafasnya lalu mencari nama Tiara di penyimpanan kontaknya, namun berkali kali Bima menghubunginya, Tiara sama sekali tidak menerima panggilannya.

"Apa ini yang membuat sikapmu tiba tiba berubah Tiara?" tanya Bima dalam hati sambil menatap foto dirinya bersama Tiara saat mereka masih kecil.

Terpopuler

Comments

Duwita Sari

Duwita Sari

apa Bima jg suka sama tiara?

2022-11-09

1

Cinta Nta

Cinta Nta

Tiara udh mau mnjauh loh jdi jngan di dketin klau msih di dketin brti yg salah emng Bima

2022-08-20

1

Cika Cikcik

Cika Cikcik

kuat bngt ya Tiara

2022-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pertunangan
2 Buku Catatan
3 Buku Catatan (2)
4 Memberi Tahu Kevin
5 Pertanyaan untuk Gita
6 Memulai
7 Fakta Menyakitkan
8 Ragu
9 Satu Bulan Lagi
10 Kecurigaan Mama Laras
11 Satu Minggu Lagi
12 Pernikahan Gita
13 Sikap Bima
14 Sikap Bima (2)
15 Keluar dari Rumah
16 Keluar dari Rumah (2)
17 Pingsan
18 Dosen Pembimbing Baru
19 Kembali ke Kafe
20 Teman Baru
21 Sebuah Video
22 Menangis
23 Gita Hamil?
24 Mengantar Pulang
25 Kehamilan Gita
26 Alasan Bima
27 Salah Paham?
28 Di Villa
29 Meninggalkan Villa
30 Bertemu Rafa
31 Di Kafe bersama Rafa
32 Fakta Gita
33 Tinggal di Rumah Kevin
34 Keputusan Rektor
35 Melamar Pekerjaan
36 Mendapatkan Semuanya
37 Mulai Bekerja
38 Mengerjakan Skripsi
39 Di Toko Buku
40 Tentang Rafa
41 Alasan Kemarahan Orang Tua Bima
42 Dosen Pembimbing Baru
43 Dosen Pembimbing Baru (2)
44 Meminta Tolong Rafa
45 Tangis di Bawah Hujan
46 Diikuti Bima
47 Tersesat
48 Bermalam di Tepi Danau
49 Panggilan Tak Terjawab
50 Resepsi Gita dan Bima
51 Candu
52 Saling Menatap
53 Ulang Tahun Tiara
54 Hadiah untuk Tiara
55 Salah Paham
56 Laki-laki Beristri
57 Sidang Skripsi
58 Debaran Tanpa Harapan
59 Hari Wisuda
60 Tiara dan Maya
61 Bercerita pada Rafa
62 Terluka
63 Tamu Tak Diundang
64 Rencana Maya
65 Ancaman
66 Ancaman (2)
67 Pergi ke Villa
68 Trauma
69 Meninggalkan Villa
70 Meninggalkan Villa (2)
71 Keputusan Tiara
72 Keputusan Tiara (2)
73 Mama Rafa
74 Keyakinan yang Runtuh
75 Seminar
76 Dua Kali Pingsan
77 Apakah Cinta?
78 Olahraga
79 Sikap Bima pada Gita
80 Menunggu Kevin
81 Mencari Tiara
82 Keributan
83 Bertemu dengan Bima
84 Canggung
85 Tes Pertama
86 Hasil Tes
87 Tes Terakhir
88 Meminta Tolong
89 Kesempatan Kedua untuk Tiara
90 Lolos
91 Meninggalkan Kafe
92 Hari Pertama
93 Rindu
94 Marah
95 Sikap Dita
96 Saling Memaafkan
97 Keputusan Akhir
98 Bertemu Mama Rafa
99 Pindah
100 Ulang Tahun Mama Rafa
101 Gosip yang Beredar
102 Menjauh?
103 Yang Rafa Pikirkan
104 Bergabung di Perusahaan
105 Sudut Pandang yang Berbeda
106 Syuting Iklan
107 Terjatuh
108 Emosi
109 Rintik Hujan Malam
110 Menceritakan pada Putra
111 Keterkejutan Putra
112 Materi Presentasi
113 Bekal Makan Siang
114 Kebohongan Maya
115 Perempuanmu
116 Hari Terakhir di Tokyo
117 My First Kiss
118 Makan Malam Tak Terduga
119 Kenyataan Pahit
120 Menyerah?
121 Tamparan untuk Rafa
122 Sebuah Penawaran
123 Keputusan Tiara
124 Merahasiakan Tempat Tinggal
125 Sebuah Foto
126 Keberhasilan Tiara
127 Keputusan Papa Rafa
128 Kepergian Tiara
129 Bertemu Bella
130 Bekerja di Kafe
131 Bertemu Putra
132 Bertemu Putra (2)
133 Di Basement
134 Video yang Tersebar
135 Rumah Tangga Rafa Maya
136 Rumah Tangga Rafa Maya (2)
137 Pertemuan Dua Keluarga
138 Perceraian
139 Setelah Perceraian
140 Bertemu Mama Rafa
141 Kembali Bersahabat
142 Cemburu?
143 Waktu Berlalu
144 Putra dan Keluarga Rafa
145 Karma
146 Sebuah Pertemuan
147 Memaafkan
148 Memaafkan (2)
149 Berdamai
150 Usaha Rafa
151 Keluarga Baru Tiara
152 Kecelakaan
153 Bertemu Maya
154 Kebekuan yang Mencair
155 Perjalanan Berdua
156 Bermalam di Penginapan
157 Yakin
158 Pernikahan
159 Kedatangan Putra
160 Kebahagiaan (Ending)
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Pertunangan
2
Buku Catatan
3
Buku Catatan (2)
4
Memberi Tahu Kevin
5
Pertanyaan untuk Gita
6
Memulai
7
Fakta Menyakitkan
8
Ragu
9
Satu Bulan Lagi
10
Kecurigaan Mama Laras
11
Satu Minggu Lagi
12
Pernikahan Gita
13
Sikap Bima
14
Sikap Bima (2)
15
Keluar dari Rumah
16
Keluar dari Rumah (2)
17
Pingsan
18
Dosen Pembimbing Baru
19
Kembali ke Kafe
20
Teman Baru
21
Sebuah Video
22
Menangis
23
Gita Hamil?
24
Mengantar Pulang
25
Kehamilan Gita
26
Alasan Bima
27
Salah Paham?
28
Di Villa
29
Meninggalkan Villa
30
Bertemu Rafa
31
Di Kafe bersama Rafa
32
Fakta Gita
33
Tinggal di Rumah Kevin
34
Keputusan Rektor
35
Melamar Pekerjaan
36
Mendapatkan Semuanya
37
Mulai Bekerja
38
Mengerjakan Skripsi
39
Di Toko Buku
40
Tentang Rafa
41
Alasan Kemarahan Orang Tua Bima
42
Dosen Pembimbing Baru
43
Dosen Pembimbing Baru (2)
44
Meminta Tolong Rafa
45
Tangis di Bawah Hujan
46
Diikuti Bima
47
Tersesat
48
Bermalam di Tepi Danau
49
Panggilan Tak Terjawab
50
Resepsi Gita dan Bima
51
Candu
52
Saling Menatap
53
Ulang Tahun Tiara
54
Hadiah untuk Tiara
55
Salah Paham
56
Laki-laki Beristri
57
Sidang Skripsi
58
Debaran Tanpa Harapan
59
Hari Wisuda
60
Tiara dan Maya
61
Bercerita pada Rafa
62
Terluka
63
Tamu Tak Diundang
64
Rencana Maya
65
Ancaman
66
Ancaman (2)
67
Pergi ke Villa
68
Trauma
69
Meninggalkan Villa
70
Meninggalkan Villa (2)
71
Keputusan Tiara
72
Keputusan Tiara (2)
73
Mama Rafa
74
Keyakinan yang Runtuh
75
Seminar
76
Dua Kali Pingsan
77
Apakah Cinta?
78
Olahraga
79
Sikap Bima pada Gita
80
Menunggu Kevin
81
Mencari Tiara
82
Keributan
83
Bertemu dengan Bima
84
Canggung
85
Tes Pertama
86
Hasil Tes
87
Tes Terakhir
88
Meminta Tolong
89
Kesempatan Kedua untuk Tiara
90
Lolos
91
Meninggalkan Kafe
92
Hari Pertama
93
Rindu
94
Marah
95
Sikap Dita
96
Saling Memaafkan
97
Keputusan Akhir
98
Bertemu Mama Rafa
99
Pindah
100
Ulang Tahun Mama Rafa
101
Gosip yang Beredar
102
Menjauh?
103
Yang Rafa Pikirkan
104
Bergabung di Perusahaan
105
Sudut Pandang yang Berbeda
106
Syuting Iklan
107
Terjatuh
108
Emosi
109
Rintik Hujan Malam
110
Menceritakan pada Putra
111
Keterkejutan Putra
112
Materi Presentasi
113
Bekal Makan Siang
114
Kebohongan Maya
115
Perempuanmu
116
Hari Terakhir di Tokyo
117
My First Kiss
118
Makan Malam Tak Terduga
119
Kenyataan Pahit
120
Menyerah?
121
Tamparan untuk Rafa
122
Sebuah Penawaran
123
Keputusan Tiara
124
Merahasiakan Tempat Tinggal
125
Sebuah Foto
126
Keberhasilan Tiara
127
Keputusan Papa Rafa
128
Kepergian Tiara
129
Bertemu Bella
130
Bekerja di Kafe
131
Bertemu Putra
132
Bertemu Putra (2)
133
Di Basement
134
Video yang Tersebar
135
Rumah Tangga Rafa Maya
136
Rumah Tangga Rafa Maya (2)
137
Pertemuan Dua Keluarga
138
Perceraian
139
Setelah Perceraian
140
Bertemu Mama Rafa
141
Kembali Bersahabat
142
Cemburu?
143
Waktu Berlalu
144
Putra dan Keluarga Rafa
145
Karma
146
Sebuah Pertemuan
147
Memaafkan
148
Memaafkan (2)
149
Berdamai
150
Usaha Rafa
151
Keluarga Baru Tiara
152
Kecelakaan
153
Bertemu Maya
154
Kebekuan yang Mencair
155
Perjalanan Berdua
156
Bermalam di Penginapan
157
Yakin
158
Pernikahan
159
Kedatangan Putra
160
Kebahagiaan (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!